FISI0LOGI SISTEM
PERKEMIHAN
Dosen Pengampu: dr. Irny E. Maino, M.Kes.
Olivia Lauren Sirait Marlina Kessya Moga
Meisy Chara Eirene Liunsili Nathasya Kanaya Silalahi Navisa Sari Talipi Novria Mewengkang Hendrika Sasube
ANGGOTA KELOMPOK 2
7
% 6
%
Patricia Theresia Tawaluyan Putri Felisa Bumulo
Ratu Zfanya
Rezeki Angraini Nathasya Rezeki Inggrid Nathania
(067)
(068) (063)
(064) (065)
(066) (073)
(253)
(069) (070) (071) (072) (074) Ryan Saul Samuel Ibnu
TOPIK PEMBAHASAN
FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN
DEFINISI SISTEM PERKEMIHAN
FUNGSI GINJAL FUNGSI URETER
KANDUNG KEMIH PEMBENTUKAN
URIN
FUNGSI URETRA
1 2
3 4
5
6
SISTEM PERKEMIHAN
Sistem perkemihan atau urinaria merupakan tempat untuk memproses penyaringan darah dari limbah organik atau sisa metabolisme tubuh yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh,
dan akan menyerap zat-zat yang akan digunakan oleh tubuh.
1
GINJAL
3. Mengontrol volume air (cairan tubuh).
5. Mengontrol keseimbangan osmotik dan elektrolit.
4. Mempertahankan keseimbangan asam-basa.
6. Ekskresi sisa hasil metabolisme (asam urat, ureum, kreatinin).
2. Fungsi hormonal dan metabolisme 1. Pengeluaran zat beracun.
2
REABSORPSI FILTRASI
AUGMENTASI PEMBENTUKAN URIN
3
URETER
Fungsi utama ureter dalam mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih bergantung pada gerakan peristaltik yang dihasilkan oleh otot dinding ureter.
4
KANDUNG KEMIH
5
Proses buang air kecil melibatkan kontraksi otot kandung kemih yang dapat terjadi secara sadar maupun tidak sadar. Batas banyaknya urine yang bisa ditampung oleh kandung kemih sebelum muncul dorongan miksi (buang air kecil) yaitu sebanyak 200-400 ml.
Saat volume urin mencapai 500 ml, tekanan dalam kandung kemih meningkat, memicu reseptor stres di dinding kandung kemih.
URETRA
6
sebagai saluran pengeluaran urine dari kandung kemih ke luar tubuh.
Perbedaan utama antara uretra pria dan wanita terletak pada fungsi reproduksi, di mana uretra pria juga berperan sebagai saluran untuk cairan seminalis (sperma) selama ejakulasi.
Kesimpulan
Fisiologi sistem perkemihan merupakan sistem vital dalam tubuh manusia. Ginjal, sebagai organ sentral, berperan penting dalam menyaring darah, mengatur volume dan komposisi urin, serta menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit. Proses filtrasi, reabsorpsi, dan sekresi di tubulus ginjal menghasilkan urin yang merupakan produk akhir dari eliminasi zat-zat sisa dan toksin dari tubuh. Sistem perkemihan juga terlibat dalam pengaturan tekanan darah melalui pelepasan hormon renin dan berkontribusi pada keseimbangan asam-basa.
Pengaruh hormon, seperti antidiuretik (ADH) dan aldosteron, memberikan kontrol yang cermat terhadap reabsorpsi air dan elektrolit. Dalam konteks kesehatan, pemahaman mendalam tentang fisiologi sistem perkemihan menjadi kunci untuk diagnosis, pengelolaan, dan pencegahan berbagai gangguan dan penyakit yang melibatkan sistem ini. Keseluruhan penjelasan materi ini menyoroti kompleksitas interaksi antar organ, regulasi hormonal, dan dampak sistem perkemihan pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Pemahaman yang mendalam tentang fisiologi ini penting untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan masalah kesehatan terkait sistem perkemihan.