PANITIA SEDEKAH DUSUN
DUSUN TEGALMELIK DESA GEBUGAN KEC BERGAS PHONE : 081575178390
Tegalmelik, 01 Agustus 2022 Nomor : 01/PSD/VIII/2022
Lampiran : 1 (satu) bandel Proposal Perihal : Permohonan Bantuan Dana
Kepada Yth.
Bpk/Ibu Donatur Di tempat.
Salam Sejahtera ,
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan Semoga Kita selalu dalam keadaan sehat wal’afiat serta mendapat segala limpahan rejeki serta pelindungan-Nya.
Dalam rangka melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan jawa tengah kepada generasi penerus berdasarkan musyawarah Bersama Warga Dusun Tegalmelik, Desa Gebugan Pada tanggal 05 Juni 2022 bahwa warga menyepakati akan mengadakan Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Hening Sudarsono dari Gunung Kidul Dengan Lakon Semar Mbangun Khayangan yang akan dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal : Minggu, 28 Agustus 2022 Waktu : 19.00 WIB sampai selesai Tempat : Halaman Rumah Bpk. Kadus
Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan berupa wayang kulit kepada seluruh warga. Demi kelancaran serta kesuksesan kegiatan tersebut, kami selaku pantia memohon kepada Bapak/Ibu untuk dapat menyumbangkan sedikit rejekinya, karena kami masih membutuhkan dana sebagai operasional dalam kegiatan baik itu sebelum maupun pada saat kegaiatan berlangsung.
Demikian surat permohonan dana ini kami sampaikan agar menjadi maklum. Atas perhatian, dukungan, dan bantuan dari Bapak/Ibu kami ucapkan banyak terima kasih. Dan semoga rejeki Bapak/Ibu dilipat gandakan Tuhan. Amin.
Hormat kami,
Ketua Panitia Sekretaris
Sunarno Agus Supriyadi
Mengetahui, Kepala Dusun Tegalmelik
Ngatman
PROPOSAL
PAGELARAN WAYANG KULIT Dengan lakon “Semar Mbangun Khayangan“
I. PENDAHULUAN
Lakon Semar Mbangun Khayangan adalah salah satu lakon legendaris dalam pewayangan yang penuh edukasi moral, menjadikan sosok punakawan sebagai sentral pertunjukan. Pesan dari lakon ini adalah bahwa Semar sebagai simbol rakyat, menghendaki para pemimpin untuk membangun jiwa. Pada lakon ini pula terlihat bahwa terkadang penguasa salah menafsirkan kehendak rakyat, memperlakukan rakyat sebagai objek yang bodoh, penguasa cenderung bertangan besi dan mau menang sendiri. Pada Semar Mbangun Kahyangan ini terlihat pada akhirnya penguasa yang lalim akan terkoreksi oleh rakyat jelata.
Semar adalah dewa yang mengejawantah. Semar adalah rakyat jelata yang mengabdi sebagai pengasuh para raja penegak kebenaran. Ia hanyalah orang kampung, terbalut dalam busana sederhana yang melayani umat tanpa pamrih namun penuh kesungguhan. Kuncung putihnya menyiratkan makna bahwa isi kepala Semar adalah fikiran yang suci, positif, penuh hikmah kebenaran. Dalam kehidupan spiritual Jawa, Semar tak sekadar fakta historis, namun juga mitologi dan simbolisme tentang keEsa-an.
Realita ini tidak lain hanyalah bukti bahwa masyarakat Jawa sejak zaman lampau adalah masyarakat yang Relegius dan ber keTuhan-an yang Maha Esa.
Lakon ini dibuka dengan niat Semar membangun jiwa para Pandawa. Kahyangan yang dimaksud Semar adalah jiwa, rasa dan ruhani keluarga Pandawa. Oleh karenanya Semar mendaulat Petruk untuk mengundang hadirnya Yudhistira dan para saudaranya ke Karang Kabulutan, tempat tinggal Semar. Sebagai tokoh senior sekaligus penasihat agung keluarga Pandawa, sangat masuk akal jika Semar bermaksud membangun ruhani para majikannya. Terlebih undangan itu disertai permintaan untuk membawa tiga pusaka: Jamus Kalimasada, Tumbak Kalawelang dan Payung Tunggulnaga.
Simbolisme tiga pusaka tersebut cukup menjelaskan niat baik Semar. Kalimasada banyak dimaknakan sebagai kalimat syahadat. Dengan pusaka syahadat inilah Semar bermaksud membangun ruhani. Tumbak Kalawelang adalah simbol ketajaman yang dengan personifikasi tersebut Semar bermaksud membangun ketajaman hati, ketajaman visi dan indera para Pandawa. Sedangkan Payung Tunggulnaga adalah ungkapan bahwa Pandawa sebagai pemimpin harus memiliki karakter mengayomi sebagaimana fungsi payung.
Lakon ini membeberkan fakta bahwa penguasa terkadang salah menafsirkan kehendak rakyat. Dan itulah yang terjadi pada diri Kresna ketika Petruk mengutarakan maksud Semar. Kresna menganggap rencana Semar sebagai makar, bertentangan dengan kehendak dewata. Setali tiga uang, Yudhistira yang peragu mengiyakan saja pendapat Kresna. Tak cukup dengan kata-kata kasar yang menciderai hati, Kresna memerintahkan para satria untuk mencelakakan Petruk sekaligus menyerang Semar di Karang Kabulutan. Celakanya, ketika Kresna melaporkan secara sepihak kepada Bathara Guru, pimpinan para dewa itu pun terprovokasi dan bersekutu untuk sama-sama menyerang Semar.
Bukan Semar namanya jika mundur hanya karena ancaman. Merasa punya niat mulia dan meyakini kebenaran suara hatinya, Semar bersama prajuritnya: Petruk, Bagong dan Gareng memberi perlawanan kepada pasukan Pandawa yang didukung Kresna dan Bathara Guru. Disinilah kebenaran bertarung melawan kelaliman. Semar yang jelata, berhasil mengalahkan penguasa pongah yang merasa benar sendiri. Ending yang memukau. Secara tegas kisah Semar membawa pesan bagi penguasa untuk responsif mendengar suara rakyat, untuk bijaksana tak hanya mau menang sendiri, dan tidak semena-mena dalam menegakkan keadilan. Sekaligus pesan bagi rakyat untuk berani menyuarakan kebenaran dan gigih dalam mempertahankan kebenaran itu.
Kisah Semar selalu relevan pada setiap kondisi. Kekuasaan selalu memabukkan, menjadikan penguasa lalai pada amanat dan lupa kepada rakyat. Pesan Semar adalah suara rakyat, yang kendati lirih, terkadang memuat niat kebaikan dan kebenaran. Hari ini, ketika penguasa menelantarkan rakyat dengan asyik berkorupsi, mengabaikan keadilan, memperkaya diri dan menghamburkan duit rakyat untuk kesenangan pribadi, kita merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk menghadirkan Semar di tengah-tengah kita.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niat baik kita bersama.
.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Bentuk Rasa Syukur Masyarakat dusun tegalmelik atas anugerah Tuhan YME.
2. Sarana untuk menjalain kebersamaan dan keakraban antar warga
3. Pelestarian seni budaya tradisi bangsa melalui Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk.
III. JENIS KEGIATAN DAN WAKTU PELAKSANAAN
Jenis Kegiatan : Pagelaran Wayang Kulit
Hari / Tanggal : Minggu, 28 Agustus 2022
Pukul : 19.00 Wib s/d Selesai
Tempat : Halaman Rumah Bpk. Kadus
Dalang : Ki Hening Sudarsono
Lakon : Semar Mbangun Khayangan IV. RINCIAN RENCANA ANGGARAN
1. Pemasukan :
- Iuran warga sebanyak 250 kk @ Rp 200.000 : Rp. 50.000.000 2. Pengeluaran
- Dalang/Wayang : Rp. 36.000.000
- Konsumsi : Rp. 8.500.000
- Survey dalang : Rp. 1.000.000
- Rokok : Rp. 4.000.000
- Tratak, Kursi dan lampu : Rp. 1.800.000 - Perijinan polisi : Rp. 200.000 - Jasa-jasa
Ibu-ibu Pkk :
Masak : Rp. 750.000
Remaja : Rp. 100.000
Linmas : Rp. 350.000
Pasang Tratak : Rp. 100.000
Keamanan Polsek : Rp. 200.000
- Kayu Bakar : Rp. 100.000
- Transportasi : Rp. 500.000
- Dana Tak Terduga : Rp. 500.000 - Dokumentasi dan keskretariatan: Rp. 1.000.000 +
Jumlah Pengeluaran : Rp. 55.100.000 - 3. Kekurangan anggaran : Rp. 5.100.000
( Kekurangan dana sebesar Rp. 5.100.000 tersebut akan kami gali dari donatur) V. SUSUNAN PANITIA
Pelindung : Bp. Digdo Cahyono
Penanggung jawab : Bp. Ngateman
Sesepuh : Bp. Jumiran
Ketua Panitia : Bp. Sunarno
Wakil Ketua : Bp. Triyadi
Sekretaris : Bp. Agus Supriyadi
Bendahara : Bp. Rinto
Koordinator Pelaksana : Bp. Subarri
Tim kerja :
1.Tim kerja Perlengkapan : Bp. Sumari, Bp. Edi Minarto, Bp. Joko S, Bp. Kumpul, Bp. Surateno, Bp.salim 2.Tim kerja konsumsi : Ibu – Ibu PKK
3. Tim kerja humas : Bp. Saidi, Bp.Kusdi, Bp. Supariyanto, Bp. Suwarji, Bp. Madyo Utomo, Bp. Prayitno, Bp. Suworo, Bp. Suranto, Bp. Marsono
4.Tim kerja sinoman : Bp. Nanang, Ibu2 PKK 5.Tim Dokumentasi : Bp. Agus Dwi Hariyadi 6.Tim kerja Keamanan : Bp. Ngatiman, Bp. Sudardi 7.Tim Kerja Kesehatan : Ibu Echa
VI. PENUTUP
Kami berharap semoga Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk ini merupakan partisipasi aktif kami dalam usaha melestarikan kebudayaan dan kesenian daerah, serta dapat dijadikan sebagai ajang promosi dan hiburan yang menarik bagi masyarakat.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niat baik kita bersama. Amin.
Tegalmelik, 01 Agustus 2022
Ketua Panitia Sekretaris
Sunarno Agus Supriyadi
Mengetahui, Kepala Dusun Tegalmelik
Ngatman