ISSN : 2598-2095 Vol. 7 No. 1 (September, 2023)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 664
FORMULASI SEDIAAN TABLET HISAP DARI EKSTRAK ETANOL BUAH KARAMUNTING (Melastoma polyanthum) SEBAGAI ANTIOKSIDAN
(Formulation of Lozenges Tablets From Karamunting Fruit (Melastoma polyanthum) in Ethanol Extract for Antioxidant agent)
(Submited : 03 November 2022, Accepted : 30 September 2023 )
Nor Latifah1, Hayatus Sa’adah1, Retna Eka Dewi1
1Program Studi S1 Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Jl Gubernur Sarkawi, Semangat Dalam, Alalak, Kab. Barito Kuala, Kalimantan Selatan 70581, Indonesia Email: nor_latifah@umbjm.ac.id
ABSTRAK
Buah karamunting (Melastoma polyanthum) termasuk tanaman khas Kalimantan Selatan yang dilaporkan mengandung antioksidan yang sangat kuat. Karamunting mengandung senyawa golongan antrakinon, fenolik, terpenoid dan flavonoid, selain itu juga mengandung unsur kalium dan natrium. Metode yang digunakan yaitu ekstrak buah karamunting diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% serta metode freeze dry untuk menghasilkan ekstrak kering buah karamunting. Tablet hisap menggunakan metode granulasi basah dengan membuat beberapa seri konsentrasi PVP sebagai pengikat dengan variasi F1 (6%), F2 (8%), dan F3 (10%). Berdasarkan hasil evaluasi granul semua formula memenuhi persyaratan yang ditentukan. Selain itu untuk hasil evaluasi tablet hisap dari ketiga formula tersebut terdapat pada F2 dan F3 yang memenuhi semua persyaratan tablet hisap. Sedangkan nilai IC50
yang diperoleh pada ekstrak freeze dry buah karamunting yaitu 18,5787 ppm, selain itu hasil uji aktivitas antioksidan tablet hisap buah karamunting menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3 mempunyai nilai IC50
sebesar 85,221; 69,234; dan 85,082 ppm. Dari hasil penelitian Formulasi Sediaan Tablet Hisap Dari Ekstrak Freeze dry Buah Karamunting (Melastoma polyanthum) sebagai Antioksidan, disimpulkan bahwa sediaan tablet hisap telah memenuhi persyaratan uji sifat fisik yang terdapat pada formula 2 dan formula 3 serta menghasilkan sediaan tablet hisap yang memiliki aktivitas antioksidan dengan kategori kuat.
Kata kunci : Antioksidan, buah karamunting, formulasi, tablet hisap
ABSTRACT
Karamunting fruit (Melastoma polyanthum) is a typical plant of South Kalimantan which is reported to contain very strong antioxidants. Karamunting contains anthraquinone, phenolic, terpenoid and flavonoid compounds, besides that it also contains elements of potassium and sodium. The method used is karamunting fruit extract obtained by maceration using 96% ethanol solvent and freeze dry method to produce dry extract of karamunting fruit. The lozenges used the wet granulation method by making several series of PVP concentrations as binders with variations of F1 (6%), F2 (8%), and F3 (10%). Based on the results of the evaluation of the granules, all formulas met the specified requirements. In addition, the evaluation results for lozenges from the three formulas are found in F2 and F3 which meet all the requirements for lozenges. While the IC50 value obtained from the freeze dry extract of the karamunting fruit was 18.5787 ppm, in addition, the results of the antioxidant activity test of the lozenges of the karamunting fruit showed that F1, F2, and F3 had IC50 values of 85.221; 69,234; and 85.082 ppm. From the results of the research on the formulation of lozenges from the Freeze dry extract of Karamunting Fruit (Melastoma polyanthum) as antioxidants, it was concluded that the lozenges had met the requirements for the physical properties test contained in formula 2 and formula 3 and produced lozenges that have antioxidant activity in the category strong
ISSN : 2598-2095 Vol. 7 No. 1 (September, 2023)
journal.umbjm.ac.id/index.php/jcps 665
Keywords : Antioxidants, caramunting fruit, formulations, lozenges
PENDAHULUAN
Kalimantan (borneo) memiliki kekayaan bahan alam baik hewan maupun tumbuhan yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai pengobatan.
Salah satu tanaman khas Kalimantan adalah karamunting (Melastoma polyanthum) yang terdapat di Kalimantan Selatan dan dilaporkan mengandung senyawa antioksidan yang sangat kuat. Karamunting mengandung senyawa golongan antrakinon, fenolik, terpenoid dan flavonoid, selain itu juga mengandung unsur kalium dan natrium (Sa’adah et al., 2018)
Karamunting merupakan tanaman hias yang tumbuh secara liar dan memiliki buah dengan ukuran kecil, berwarna ungu atau merah muda, buah karamunting dapat dimakan secara langsung namun rasanya kurang menyenangkan.
Warna pada buah karamunting berasal dari senyawa antosianin, yang dapat dijadikan sumber zat warna alami. Sedagkan daun dari karamunting sering diolah menjadi obat- obatan(Zulfina et al., 2018).
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat dan mencegah terjadinya proses oksidasi (Kadri et al., 2019; Prasetyo et al., 2021).
Antioksidan berfungsi untuk mencegah atau menghambat penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas (Zamzani & Triadisti, 2021).
Penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas seperti jantung, kanker, stroke serta penuaan dini.
Sehingga tubuh membutuhkan antioksidan untuk menangkal radikal bebas (Prasetyo et al., 2021).
Berdasarkan kelebihan dari buah karamunting tersebut maka penelitian ini tertarik untuk dikembangkan menjadi formulasi sediaan tablet hisap dari ekstrak freeze dry buah karamunting (Melastoma polyanthum) yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan.
Tablet hisap ialah sediaan padat yang dapat melarutkan bahan obat dengan lambat serta pelepasan secara perlahan yaitu kurang dari 30 menit di dalam mulut (Andriana et al., 2014).
Tablet ini ditujukan untuk memberikan efek local pada mulut maupun kerongkorngan, dengan harapan tablet hisap ini dapat mengurangi atau mengobati di area tersebut. Sehingga tablet dirancang agar waktu hancur tablet tidak lebih dari 30 menit.
Adapun masalah yang akan diteliti yaitu apakah sediaan tablet hisap ekstrak freeze dry buah karamunting (Melastoma polyanthum) memenuhi persyaratan uji sifat fisik dan apakah dapat mempertahankan aktivitas antioksidan pada tablet hisap tersebut setelah melalui beberapa tahapan proses pembuatan tablet.
Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat tablet hisap ekstrak freeze dry buah karamunting (Melastoma polyanthum) yang memenuhi persyaratan uji sifat fisik dan memiliki aktivitas antioksidan pada tablet hisap ekstrak freeze dry buah karamunting (Melastoma polyanthum)
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini diawali dengan pengumpulan buah karamunting (Melastoma polyanthum) yang diperoleh dari Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Tanaman ini dideterminasi di Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Universitas Lambung Mangkurat Laboratorium Dasar FMIPA.
Selanjutnya dilakukan pengolahan bahan, pemeriksaan karakteristik simplisia, penapisan fitokimia, dan pembuatan ekstrak. Ekstrak buah karamunting dibuat dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96% selama ±3 hari.
Kemudian hasil ekstrak tersebut dievaporasi sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental tersebut dibuat menjadi ekstrak kering dengan cara freeze dry.
Untuk penentuan konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam pembuatan sediaan tablet hisap terlebih dahulu dilakukan orientasi aktivitas antioksidan pada ekstrak kering etanol buah karamunting (Melastoma polyanthum) dengan menggunakan metode DPPH.
Tahap selanjutnya adalah pembuatan tablet hisap dengan bobot 500 mg per tablet yang mengandung ekstrak kering buah karamunting (Melastoma polyanthum) dengan metode granulasi basah, digunakan PVP sebagai pengikat dengan variasi konsentrasi 6, 8, dan 10% pada setiap formula. Adapun evaluasi yang dilakukan untuk mendapatkan bentuk sediaan tablet dengan mutu yang baik, evaluasi terdiri dari evaluasi granul dengan pemeriksaan kandungan lembab, sifat alir granul, bobot jenis, indeks kompresibilitas, kadar pemampatan dan evaluasi tablet yaitu sifat organoleptik, uji keseragaman
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 7 No. 1 (September,2023) Logo jurnal
Link journal 666
bobot, uji keseragaman ukuran, uji friabilitas, uji friksibilitas, uji kekerasan, dan waktu hancur.
Tahap akhir dilakukan pengujian aktivitas antioksidan pada sediaan tablet hisap yang mengandung ekstrak kering buah karamunting (Melastoma polyanthum) dengan menggunakan metode DPPH.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan konsentrasi ekstrak buah karamunting untuk sediaan tablet hisap dan menghasilkan formula sediaan tablet hisap ekstrak buah karamunting yang aman, stabil dan berkhasiat. Buah karamunting diperoleh dari Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Tanaman ini di determinasi di Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Universitas Lambung Mangkurat Laboratorium Dasar MIPA. Determinasi dari buah karamunting menunjukkan bahwa tumbuhan tersebut adalah buah karamunting dengan spesies Melastoma polyanthum.
Tabel 1. Hasil pemeriksaan Organoleptis Buah Karmunting (Melastoma polyanthum)
Pengamatan Hasil Pengamatan
Rasa Kelat
Warna Ungu
Bau Khas
Bentuk Bulat
Pemilihan buah karamunting ini karena diketahui bahwa buah karamunting mengandung senyawa yang berkhasiat sebagai antioksidan yang digunakan sebagai zat aktif dalam pembuatan tablet hisap.
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Kadar Abu Total, Kadar Abu Larut Air, Kadar Abu Tidak Larut Asam, Kadar sari Larut Etanol, Kadar Sari Larut Air, Kadar Air, dan Susut Pengeringan Simplisia Buah Karamunting (Melastome Polyanthum)
Tahap berikutnya pembuatan simplisia. Untuk menentukan simplisia yang baik perlu dilakukan uji karakteristik simplisia dan uji penapisan fitokimia. Hasil pemeriksaan karakteristik simplisia
buah karamunting (Melastoma polyanthum) yang meliputi kadar abu total, kadar abu larut air, kadar abu tidak larut asam, kadar sari larut etanol, kadar sari larut air, kadar air, dan susut pengeringan adalah 5,11; 1,89; 0,96; 13; 8,5; 9;
10,025%.
Tabel 3. Hasil Penapisan Fitokimia Buah Karamunting (Melastoma polyanthum)
Keterangan : (+) : Terdeteksi (-) : Tidak Terdeteksi
Hasil penapisan fitokimia simplisia buah karamunting (Melastoma polyanthum) yaitu positif mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin dan steroid/ triterpenoid.
Dalam pembuatan ekstrak buah karamunting ini menggunakan metode maserasi. Maserasi mempunyai kelebihan yaitu mudah digunakan dan alatnya sederhana serta digunakan untuk bahan yang tidak tahan panas (Kadri et al., 2019).
Pelarut yang digunakan adalah etanol, etanol merupakan pelarut yang sangat efektif untuk menarik senyawa aktif dalam jumlah yang optimal, mencegah tumbuhnya kapang, dan tidak beracun. Rendemen ekstrak buah karamunting (Melastoma polyanthum) adalah 22,92%.
Tabel 4. Hasil Orientasi Aktivitas Antioksidan Ekstrak Freeze Dry Buah Karamunting (Melastoma polyanthum)
Uji Sampel Hasil (%)
Kadar Abu Total 5,11
Kadar Abu Larut Air 1,89
Kadar Abu Tidak Larut Asam 0,96
Kadar Sari Larut Etanol 13
Kadar Sari Larut Air 8,5
Kadar Air 9
Susut Pengeringan 10,025
Uji Sampel Hasil (+/-)
Alkaloid +
Flavonoid +
Saponin +
Kuinon -
Tanin : +
Steroid/ Triterpenoid +
Kontrol
Konsentrasi Ekstrak
Buah Karmunting
Absorbansi % Inhibisi IC50
0,742
4 0,725 2,29110512
18,5787
8 0,635 14,4204852
12 0,523 29,5148248
16 0,427 42,4528302
20 0,352 52,2911051
24 0,231 68,8679245
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 7 No. 1 (September,2023) Logo jurnal
Link journal 667
Gambar 1. Grafik persamaan regresi linier dari ekstrak freeze dry buah karamunting (Melastoma polyanthum) Tabel 5. Hasil Orientasi Vitamin C Sebagai Pembanding
Kontrol Konsentr
asi Vit C Absorbansi %Inhibisi Rata-
Rata (%)
IC50
0,643
2
0,580 9,798
9,591
7,626 0,582 9,487
0,582 9,487 4
0,491 23,639
23,536 0,492 23,484
0,492 23,484 6
0,400 37,792
37,844 0,399 37,947
0,399 37,947 8
0,294 54,277
54,121 0,295 54,121
0,296 53,966 10
0,211 67,185
67,133 0,211 67,185
0,212 67,029 12
0,122 81,026
80,767 0,123 80,871
0,126 80,404
Gambar 2. Grafik persamaan regresi linier dari vitamin C Untuk penentuan konsentrasi ekstrak freeze dry buah karamunting (Melastoma polyanthum) dilakukan orientasi aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH untuk memperoleh nilai IC50. Semakin kecil nilai IC50 berarti aktivitas antioksidannya semakin tinggi. Suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat apabila nilai IC50 kurang dari 50 ppm, kuat apabila
nilai IC50 antara 50-100 ppm, sedang apabila nilai IC50 berkisar antara 100-150 ppm, dan lemah apabila nilai IC50 berkisar antara 150-200 ppm (Kadri et al., 2019; Zuliani et al., 2019). Nilai IC50
yang diperoleh pada ekstrak freeze dry buah karamunting yaitu 18,5787 ppm sedangkan untuk vitamin C sebagai pembanding konsentrasi dengan nilai IC50 yaitu 7,626 ppm. Maka nilai IC50
ekstrak buah karamunting dapat dikatakan sangat kuat.
Tabel 6. Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Buah Karamunting (Melastoma polyanthum)
@500 mg/tablet
Pada pembuatan tablet hisap ini digunakan metode granulasi basah, metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan terhadap lembab dan panas (Latifah, saadah, 2022; Zaman
& Sopyan, 2020). Bahan pengisi yang digunakan yaitu manitol dan sukrosa, dimana kedua bahan tersebut merupakan bahan yang sering digunakan untuk pembuatan tablet hisap.
Keuntungan dari kedua pengisi tersebut adalah dapat memperbesar masa tablet, sehingga memiliki ukuran yang praktis untuk dicetak terutama zat aktif yang dosisnya kecil (Syukri et al., 2018). PVP sebagai bahan pengikat yaitu dengan perbedaan konsentrasi 6, 8, dan 10%
disetiap formula.
Pembuatan tablet diawali dengan pencampuran bahan-bahan yang meliputi fase dalam dan fase luar. Zat aktif yang digunakan adalah ekstrak freeze dry buah karamunting dengan konsentrasi 37,4%. Pengisi yang digunakan adalah manitol dan sukrosa. Pengikat yang digunakan adalah PVP. Penambahan bahan pengikat digunakan agar terbentuk massa yang dapat dikepal dan mudah diayak, sehingga menghasilkan granul basah dengan ukuran yang diinginkan (Andriana et al., 2014).
Sebelum dilakukan pencetakan tablet, granul yang diperoleh dievaluasi terlebih dahulu.
Evaluasi granul meliputi pemeriksaan kandungan lembab, sifat alir granul, bobot jenis dan indeks kompresibilitas.
Komposisi Tablet Formula (%)
F 1 F 2 F 3
Ekstrak Buah
Karamunting 37,4 37,4 37,4
Manitol 40,48 38,88 36,88
Sukrosa 10,12 9,72 9,32
PVP 6 8 10
Talkum 4 4 4
Mg Searat 2 2 2
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 7 No. 1 (September,2023) Logo jurnal
Link journal 668
Tabel 7. Hasil Uji Kandungan Lembab Granul
Uji kandungan lembab dilakukan agar kandungan lembab pada granul memiliki kelembaban yang tidak lebih dan tidak kurang dari persyaratan yang telah ditentukan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu granul memiliki kandungan lembab yang memenuhi persyaratan 2-4% (Rusdiah et al., 2021).
Kandungan lembab yang tinggi akan menyebabkan penempelan pada die, sedangkan kandungan lembab yang rendah dapat menyebabkan laminating atau capping (Elisabeth et al., 2018). Hasil dari uji kandungan lembab adalah F1, F2, dan F3 yaitu 2,00; 2,50; dan 2,75%
Tabel 8. Hasil Uji Sifat Alir Granul (Sudut Diam)
Keterangan :
h : tinggi puncak tumpukan granul yang terbentuk d : diameter kerucut granul yang terbentuk r : jari-jari kerucut granul yang terbentuk α° : tinggi puncak granul jari-jari lingkaran
Tabel 9. Hasil Uji Sifat Alir Granul (Waktu Alir) Formula Bobot
granul
Waktu ( detik)
Kecepatan Alir (gr/
detik)
1 50 9,80 5,1
2 50 7,09 7,16
3 50 9,12 5,48
Uji sifat alir granul dilakukan untuk mengetahui apakah aliran granul sudah bagus, karena dengan aliran granul yang bagus menghasilkan granul yang akan mudah mengalir dari hopper kedalam alat cetak tablet (Elisabeth et al., 2018).
Pada uji ini dapat diketahui bahwa semua formula memiliki sifat alir yang bagus, karena semua formula memiliki sifat alir yang memenuhi persyaratan, yaitu <10 gram/detik (Rusdiah et al., 2021). Dari ketiga formula diperoleh aliran F1, F2, dan F3 yaitu 5,1 gr/detik; 7,16 gr/detik; dan 5,48 gr/detik.
Tabel 10. Hasil Uji Bobot Jenis Nyata Granul Formula W (gr) V (ml) P (gr/ml)
1 20 56 0,37
2 20 54 0,36
3 20 55 0,36
Keterangan : W : Berat Granul
V : Volume Granul Tanpa Pemampatan P : Bobot Jenis Nyata
Penentuan bobot jenis pada granul dilakukan dengan dua cara yaitu penentuan bobot jenis nyata dan bobot jenis mampat. Uji bobot jenis ini diketahui bahwa semua formula memiliki bobot jenis yang baik, karena semua formula memiliki bobot jenis yang memenuhi persyaratan, yaitu 0,2-0,6 gram/mL (Rusdiah et al., 2021). Hasil uji bobot jenis nyata granul menunjukkan bahwa F1, F2 dan F3 yaitu 0,37 gr/mL; 0,36 gr/mL dan 0,36 gr/mL.
Tabel 11. Hasil Uji Bobot Jenis Mampat
Formula W (gr) Ketukan V (ml) Pn (gr/ml)
1
20 20 20 20 20
100 200 300 400 500
53 52 52 51 51
0,37 0,38 0,38 0,39 0,39
2
20 20 20 20 20
100 200 300 400 500
46 45 45 45 44
0,43 0,44 0,44 0,44 0,45
3
20 20 20 20 20
100 200 300 400 500
52 52 51 51 51
0,38 0,38 0,39 0,39 0,39 Keterangan :
W : Berat Granul V : Volume Granul Pn : Bobot Jenis Mampat
Sedangkan uji bobot jenis mampat granul pada ketukan500 menunjukkan bahwa F1, F2 dan F3 yaitu 0,39 gr/mL; 0,45 gr/mL dan 0,39 gr/mL. Dari kedua uji ini akan mempengaruhi hasil kadar pemampatan dan persentase kompresibilitas.
Tabel 12. Hasil Uji Indeks Kompresibilitas Granul Formula Ketukan Pn
(gr/mL) P (gr/mL)
Indeks Kompresibilitas
1 500 0,39 0,36 7,69
2 500 0,45 0,37 17,77
3 500 0,39 0,36 7,69
Keterangan :
Pn :Bobot Jenis Mampat P : Bobot Jenis Nyata
Hasil dari uji indeks kompresibilitas dapat menunjukkan bagaimana sifat aliran dari granul.
Dari hasil uji indeks kompresibilitas dapat diketahui bahwa ketiga formula memiliki kompresibilitas yang menunjukkan aliran sangat baik, karena semua formula tersebut masuk pada rentang 11-20% (Rusdiah et al., 2021). Uji indeks kompresibilitas granul pada ketukan500 Formula Waktu (menit) Kadar Lembab (%)
1 15 2,00
2 14 2,50
3 20 2,75
Formula Bobot
granul (gr) h (cm) d ( cm) r (cm) α°
1 50 3,8 11,5 5,75 33,42
2 50 3 11,5 5,75 27,47
3 50 3,5 11,5 5,75 31,34
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 7 No. 1 (September,2023) Logo jurnal
Link journal 669
menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3 yaitu 7,69;
17,77; dan 7,69%.
Tabel 13. Hasil Uji Kadar Pemampatan Granul Formula Vo (ml) Ketukan Vt (ml) Kp(%)
1
56 100 53 5,36
56 200 52 7,14
56 300 52 7,14
56 400 51 8,93
56 500 51 8,93
2
54 100 46 14,81
54 200 45 16,67
54 300 45 16,67
54 400 45 16,67
54 500 44 18,52
3
55 100 52 5,45
55 200 52 5,45
55 300 51 7,27
55 400 51 7,27
55 500 51 7,27
Keterangan :
Vo : Volume awal granul Vt : Volume akhir granul Kp : Kadar Pemampatan granul
Hasil uji kadar pemampatan granul, semua formula memiliki kadar pemampatan yang memenuhi persyaratan, yaitu ≤20% (Rusdiah et al., 2021). Hasil uji ini dapat dilihat dari volume granul pada pengetukan terakhir (ketukan500).
Hasil dari uji kadar pemampatan adalah F1, F2, dan F3 yaitu 8,93; 18,52; dan 7,27%.
Fase luar yaitu pelicin, tujuan ditambahkan pelicin yaitu untuk mempermudah pada saat proses pencetakan agar tidak lengket. Setelah itu diperoleh tablet, dilakukan evaluasi meliputi sifat organoleptik, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, friabilitas, friksibilitas, uji kekerasan, dan uji aktivitas antioksidan tablet hisap buah karamunting (Melastoma polyanthum).
Tabel 14. Hasil Uji Organoleptis Tablet Hisap Ekstrak Etanol Buah Karamunting
Sifat organoleptis
Formula
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Tekstur
Permukaan Sedikit kasar Licin Sedikit kasar
Warna Ungu
keputihan Ungu Ungu
keputihan
Bau Khas buah
karamunting
Khas buah karamunting
Khas buah karamunting Rasa Sedikit kelat Sedikit kelat Sedikit kelat
Uji sifat organoleptis bertujuan untuk melihat tekstur permukaan warna, bau, dan rasa tablet.
Tabel 15. Hasil Uji Keseragaman Bobot Tablet Formula 1
Tablet Berat (mg)
Penyimpangan Bobot Rata-Rata
Keterangan A
(479,999-
B (455,333-
531,221) 556,517)
1 512,2 ✓ ✓ Sesuai
2 496,8 ✓ ✓ Sesuai
3 524,9 ✓ ✓ Sesuai
4 513,9 ✓ ✓ Sesuai
5 514,6 ✓ ✓ Sesuai
6 502,2 ✓ ✓ Sesuai
7 506,6 ✓ ✓ Sesuai
8 497,3 ✓ ✓ Sesuai
9 494,2 ✓ ✓ Sesuai
10 501,9 ✓ ✓ Sesuai
11 509,5 ✓ ✓ Sesuai
12 520,3 ✓ ✓ Sesuai
13 511,9 ✓ ✓ Sesuai
14 510,4 ✓ ✓ Sesuai
15 498,1 ✓ ✓ Sesuai
16 497,8 ✓ ✓ Sesuai
17 494.1 ✓ ✓ Sesuai
18 505,9 ✓ ✓ Sesuai
19 510,3 ✓ ✓ Sesuai
20 500,5 ✓ ✓ Sesuai
Tabel 16. Hasil Uji Keseragaman Bobot Tablet Formula 2
Tablet Berat (mg)
Penyimpangan bobot rata-rata
Keterangan A
(486,087- 536,923)
B (460,219- 562,491)
1 505,0 ✓ ✓ Sesuai
2 518,0 ✓ ✓ Sesuai
3 521,7 ✓ ✓ Sesuai
4 494,7 ✓ ✓ Sesuai
5 489,9 ✓ ✓ Sesuai
6 516,1 ✓ ✓ Sesuai
7 514,0 ✓ ✓ Sesuai
8 506,4 ✓ ✓ Sesuai
9 508,0 ✓ ✓ Sesuai
10 514,5 ✓ ✓ Sesuai
11 508,0 ✓ ✓ Sesuai
12 515,0 ✓ ✓ Sesuai
13 520,6 ✓ ✓ Sesuai
14 526,6 ✓ ✓ Sesuai
15 508,4 ✓ ✓ Sesuai
16 507,6 ✓ ✓ Sesuai
17 495,7 ✓ ✓ Sesuai
18 523,4 ✓ ✓ Sesuai
19 521,4 ✓ ✓ Sesuai
20 511,7 ✓ ✓ Sesuai
Tabel 17. Hasil Uji Keseragaman Bobot Tablet Formula 3
Tablet Berat (mg)
Penyimpagan bobot
rata-rata Keterangan
A B
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 7 No. 1 (September,2023) Logo jurnal
Link journal 670
(487,866- 539,222)
(462,191- 546,899)
1 524,9 ✓ ✓ Sesuai
2 495,2 ✓ ✓ Sesuai
3 515,8 ✓ ✓ Sesuai
4 501,9 ✓ ✓ Sesuai
5 522,1 ✓ ✓ Sesuai
6 507,2 ✓ ✓ Sesuai
7 519,7 ✓ ✓ Sesuai
8 492,1 ✓ ✓ Sesuai
9 521,7 ✓ ✓ Sesuai
10 490,2 ✓ ✓ Sesuai
11 521,7 ✓ ✓ Sesuai
12 496,5 ✓ ✓ Sesuai
13 516,0 ✓ ✓ Sesuai
14 527,4 ✓ ✓ Sesuai
15 506,5 ✓ ✓ Sesuai
16 513,0 ✓ ✓ Sesuai
17 524,8 ✓ ✓ Sesuai
18 523,5 ✓ ✓ Sesuai
19 536,6 ✓ ✓ Sesuai
20 526,1 ✓ ✓ Sesuai
Hasil uji keseragaman bobot dan keseragaman ukuran, ketiga formula memiliki bobot dan ukuran yang tidak jauh berbeda. Pada uji keseragaman bobot, ketiga formula memenuhi persyaratan keseragaman bobot pada Farmakope Indonesia Edisi IV, yaitu tidak boleh dua tablet lebih dari 5%
bobot rata-rata dan tidak boleh satu tablet pun yang lebih dari 10% bobot rata-rata. Hasil dari uji keseragaman bobot rata-rata adalah F1, F2 dan F3 yaitu 505,925; 511,355; dan 513,545 mg.
Tabel 18. Hasil Uji Keseragaman Ukuran Tablet No. Diameter
Formula 1 Ketebalan
(mm)
Formula 2 Ketebalan
(mm)
Formula 3 Ketebalan
(mm)
1 1,21 0,470 0,451 0,510
2 1,21 0,470 0,451 0,510
3 1,21 0,471 0,451 0,510
4 1,21 0,472 0,471 0,470
5 1,21 0,470 0,451 0,470
6 1,21 0,470 0,470 0,510
7 1,21 0,500 0,471 0,510
8 1,21 0,471 0,470 0,510
9 1,21 0,470 0,451 0,490
10 1,21 0,480 0,466 0,471
11 1,21 0,461 0,468 0,510
12 1,21 0,510 0,470 0,471
13 1,21 0,470 0,451 0,480
14 1,21 0,480 0,468 0,451
15 1,21 0,480 0,468 0,510
16 1,21 0,482 0,451 0,451
17 1,21 0,471 0,451 0,510
18 1,21 0,482 0,451 0,471
19 1,21 0,480 0,451 0,471
20 1,21 0,471 0,451 0,510
Mean 1,21 0,476 0,459 0,489
Hasil uji keseragaman ukuran, semua tablet memenuhi pesyaratan yang telah ditentukan, persyaratannya adalah diameter tablet tidak lebih dari 3 kali tebal tablet dan tidak kurang dari 1/3 tebal tablet (Rusdiah et al., 2021). Hasil dari uji keseragaman ukuran rata-rata adalah F1, F2, dan F3 yaitu 0,476; 0,459; dan 0,489 mm.
Tabel 19. Hasil Uji Friabilitas Tablet
Formula Friabilitas (%)
1 0,196
2 0,450
3 0,196
Uji friabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah tablet capping atau tidak. Data friabilitas digunakan untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialami sewaktu pengemasan dan pengiriman. Dari hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa semua formula memenuhi persyaratan <1% (Rusdiah et al., 2021). Hasil dari uji friabilitas adalah F1, F2, dan F3 yaitu 0,196; 0,45; dan 0,197%.
Tabel 20. Hasil Uji Friabilitas Tablet
Formula Friksibilitas (%)
1 0,190
2 0,290
3 0,190
Uji friksibilitas bertujuan untuk mengetahui ketahanan tablet saat bergesekan dengan sesama tablet saat produksi. Dari hasil yang diperoleh, menunjukkan bahwa semua formula memenuhi persyaratan <1% (Rusdiah et al., 2021). Hasil dari uji friksibilitas adalah F1, F2, dan F3 yaitu 0,19; 0,29 dan 0,29%.
Uji kekerasan tablet dilakukan untuk ketahanan tablet terhadap guncangan mekanik yang mungkin terjadi selama pengemasan, pengiriman ataupun transportasi (Banne, 2013).
Syarat tablet hisap memiliki kekerasan yang memenuhi persyaratan, yaitu 10-20 kp/cm (Yulianita, 2010) Dari hasil uji kekerasan menunjukkan bahwa formula 2 dan 3 memenuhi persyaratan sedangkan formula 1 tidak memenuhi persyaratan. Rata-rata kekerasan tablet pada ketiga formula yaitu 7,446; 10,89; dan 13,08 kp/cm.
Tabel 21. Hasil Uji Kekerasan Tablet
No F 1 Ket F 2 Ket F 3 Ket
1 6,63 Tidak sesuai 10,46 Sesuai 12,11 Sesuai 2 10,1
1
Sesuai 10,01 Sesuai 12,46 Sesuai 3 7,79 Tidak sesuai 10,53 Sesuai 12,51 Sesuai 4 8,19 Tidak sesuai 10,77 Sesuai 12,59 Sesuai 5 6,80 Tidak sesuai 10,50 Sesuai 12,73 Sesuai
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 7 No. 1 (September,2023) Logo jurnal
Link journal 671
6 6,74 Tidak sesuai 10,99 Sesuai 12,41 Sesuai 7 8,18 Tidak sesuai 12,63 Sesuai 12,18 Sesuai 8 8,15 Tidak sesuai 10,31 Sesuai 12,15 Sesuai 9 6,51 Tidak sesuai 10,07 Sesuai 11,80 Sesuai 10 6,45 Tidak sesuai 12,86 Sesuai 16,19 Sesuai 11 8,63 Tidak sesuai 12,05 Sesuai 16,82 Sesuai 12 8,24 Tidak sesuai 10,23 Sesuai 16,74 Sesuai 13 6,73 Tidak sesuai 10,74 Sesuai 12,70 Sesuai 14 6,46 Tidak sesuai 10,13 Sesuai 16,45 Sesuai 15 6,82 Tidak sesuai 10,23 Sesuai 16,99 Sesuai 16 6,99 Tidak sesuai 10,97 Sesuai 12,45 Sesuai 17 6,70 Tidak sesuai 12,32 Sesuai 12,41 Sesuai 18 6,41 Tidak sesuai 10,23 Sesuai 13,79 Sesuai 19 10,1
5
Sesuai 11,32 Sesuai 15,24 Sesuai 20 6,24 Tidak sesuai 10,64 Sesuai 13,46 Sesuai
∑ 7,44 6
Tidak sesuai 10,89 Sesuai 13,08 Sesuai
Tabel 22. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Tablet Hisap Ekstrak Etanol Buah Karamunting
Formula
Absorba n Kontrol
Konsentra
si (ppm) Absorban %Inhibisi IC50
1 0,550
20 0,536 2,545
85,221
40 0,445 19,090
60 0,382 30,545
80 0,300 45,454
100 0,212 61,454
2 0,550
20 0,538 2,181
69,234
40 0,432 21,454
60 0,320 41,818
80 0,270 62,363
100 0,122 77,818
3 0,550
20 0,540 1,818
85,082
40 0,454 17,454
60 0,376 31,636
80 0,302 45,090
100 0,211 61,636
Gambar 3. Grafik persamaan regresi linier dari tablet hisap ekstrak etanol buah karamunting (Melastoma
Poyanthum) pada formula 1
Gambar 4. Grafik persamaan regresi linier dari tablet hisap ekstrak etanol buah karamunting (Melastoma
Poyanthum) pada formula 2
Gambar 5. Grafik persamaan regresi linier dari tablet hisap ekstrak etanol buah karamunting (Melastoma
poyanthum) pada formula 3
Uji aktivitas antioksidan tablet hisap ekstrak etanol buah karamunting bertujuan untuk mengetahui apakah sediaan tablet hisap ekstrak freeze dry etanol buah karamunting masih mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Dari hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa F1, F2, dan F3 mempunyai nilai IC50 sebesar 85,221; 69,234; dan 85,082 ppm. Ketiga formula tersebut terjadi peningkatan nilai IC50 atau penurunan aktivitas antioksidan pada sediaan tablet hisap. Hal ini disebabkan karna adanya pemanasan granul serta telah melalui beberapa tahap proses yang menyebabkan penurunan aktivitas antioksidan pada tablet hisap ekstrak freeze dry buah karamunting.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian Formulasi Sediaan Tablet Hisap Dari Ekstrak Freeze dry Buah Karamunting (Melastoma polyanthum) sebagai Antioksidan, disimpulkan bahwa sediaan tablet hisap telah memenuhi persyaratan uji sifat fisik yang terdapat pada formula 2 dan formula 3 serta menghasilkan
ISSN : xxxx-xxxx Vol. 7 No. 1 (September,2023) Logo jurnal
Link journal 672
sediaan tablet hisap yang memiliki aktivitas antioksidan dengan kategori kuat.
PENGHARGAAN
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi dalam skema hibah Penelitian Dosen Pertama (PDP) yang telah memberikan dukungan dan mendanai penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Andriana, R. C., Mufrod, M., & Chabib, L. (2014).
Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L.) Sebagai Antioksidan Dengan Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai Bahan Pengikat. Khazanah,
6(2), 47–54.
Https://Doi.Org/10.20885/Khazanah.Vol6.Iss2 .Art5
Banne, D. (2013). Disolusi Dan Pelepasan Obat In-Vitro. Uji Kekerasan, Keregasan, Dan Waktu Hancur Obat, 2, 115.
Elisabeth, V., Yamlean, P. V. Y., & Supriati, H. S.
(2018). Formulasi Sediaan Granul Dengan Bahan Pengikat Pati Kulit Pisang Goroho (Musa Acuminafe L.) Dan Pengaruhnya Pada Sifar Fisik Granul. Jurnal Ilmiah Farmasi, 7(4), 1–11.
Kadri, M. F. ., Sunarni, T., Pamudji, G., &
Zamzani, I. (2019). Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Pelawan (Tristaniopsis Obovate. Benn) Dengan Metode Penangkapan Radikal Bebas 2,2 ’ - (Antioxidant Activity Of Ethanol Extract Of Pelawan Leaf (Tristaniopsis Obovate . Benn). Journal Of Current Pharmaceutical Science, 2(2), 167–172.
Latifah, Saadah, Rahayu. (2022). Formulasi Dan Evaluasi Fisik Tablet Ekstrak Etanol Daun Salam (Eugenia Polyantha W.) Dengan Metode Granulasi Basah. Jurnal Inovasi Penelitian, 3(1), 4525–4530.
Prasetyo, E., Kiromah, N. Z. W., & Rahayu, T. P.
(2021). Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode Dpph (2,2-Difenil-1- Pikrilhidrazil) Terhadap Ekstrak Etanol Kulit Buah Durian (Durio Zibethinnus L.) Dari Desa Alasmalang Kabupaten Banyumas.
Jurnal Pharmascience, 8(1), 75.
Https://Doi.Org/10.20527/Jps.V8i1.9200 Rusdiah, Nurhayati, G. S., & Stiani, S. N. (2021).
Formulasi Dan Evaluasi Sediaan Tablet Dari Ekstrak Etanol Daun Katuk (Sauropus
Androgynus Merr.) Dengan Menggunakan Metode Granulasi Basah. Jurnal Medika &
Sains, 1((1)), 3–7.
Http://Jurnal.Unmabanten.Ac.Id/Index.Php/M edsains
Sa’adah, H., Najihudin, A., & Handayani, R.
(2018). Formulation And Evaluation Of Ethanol Extract Caramunting Emulgel (Melastoma Polyanthum) As Antioxidants.
Jurnal Ilmiah Farmako Bahari, 9, 1–12.
Www.Journal.Uniga.Ac.Id
Syukri, Y., Wibowo, J. T., & Herlin, A. (2018).
Pemilihan Bahan Pengisi Untuk Formulasi Tablet Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa Boerl). Jurnal Sains Farmasi & Klinis, 5(1), 66.
Https://Doi.Org/10.25077/Jsfk.5.1.66- 71.2018
Yulianita, Y. (2010). Formulasi Tablet Hisap Kombinasi Ekstrak Teh Hijau, Pegagan Dan Jahe Merah Dengan Variasi Konsentrasi Na- Siklamat. Fitofarmaka: Jurnal Ilmiah
Farmasi, 4(2), 1–8.
Https://Doi.Org/10.33751/Jf.V4i2.188
Zaman, N. N., & Sopyan, I. (2020). Tablet Manufacturing Process Method And Defect Of Tablets. Majalah Farmasetika, 5(2), 82–
93.
Https://Doi.Org/10.24198/Mfarmasetika.V5i2.
26260
Zamzani, I., & Triadisti, N. (2021). Limpasu Pericarpium : An Alternative Source Of Antioxidant From Borneo With Sequential Maceration Method. Jurnal Profesi Medika : Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 15(1), 60–68.
Https://Doi.Org/10.33533/Jpm.V15i1.2820 Zulfina, T., Safriani, N., & Husna, N. El. (2018).
Ekstraksi Antosianin Dari Buah Senggani (Melastoma Polyanthum Bi.) Dengan Variasi Rasio Bahan Dengan Pelarut Dan Konsentrasi Asam Sitrat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 3(4), 835–839.
Https://Doi.Org/10.17969/Jimfp.V3i4.5471 Zuliani, N. E., Kusuma, I. W., Kimia, J.,
Mulawarman, U., Kehutanan, F., Mulawarman, U., Penajam, J., & Gunung, K.
(2019). Uji Aktivitas Antioksidan (Metode Dpph) Ekstrak Metanol Dan Fraksi- Fraksinya Dari Daun Rumput Knop (Hyptis Capitata Jacq.) Test. Jurnal Atomik, 04(1), 36–40.