• Tidak ada hasil yang ditemukan

FUNGSI PENGAWASAN DPR

N/A
N/A
Wahlulia Amri

Academic year: 2024

Membagikan "FUNGSI PENGAWASAN DPR "

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

FUNGSI

PENGAWASAN DPR

Disampaikan dalam Sekolah Konstitusi 2.0

yang diselenggarakan oleh @advokatkonstitusi

Dr. H. Saleh P Daulay, M.Ag., M.Hum., MA

(Ketua Fraksi PAN DPR RI)

(2)

Profil

Lahir di Sibuhuan, Padang Lawas Sumatera Utara, 5 April 1974 Riwayat Pendidikan

• S1 USU (S.S.)

• S2 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan Sejarah Peradaban Islam (M.Ag.)

• S2 Fakultas Filsafat Universitas Indonesia (M.Hum.)

• S2 University of Colorado, USA, Filsafat (M.A.)

• S3 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Dr.) Karya

• Buku “Kloning dalam Perspektif Islam” (Teraju, 2005)

• Buku ”Menghadang Corona: Advokasi Publik di Masa Pandemik” (Litera, 2020)

• Buku ”Filsafat Politik Melayu: Tinjauan Filosofis & Refleksi Filosofis Kitab Taj Al-Salatin Karya Bukhari Al-Jauhari”

(Litera, 2020)

(3)

Aktivitas Sosial

• Wakil Sekretaris Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Pusat, masa bakti 2010-2015.

• Ketua Komisi Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia Pusat masa bakti 2010-1015.

• Wakil Ketua Bidang Luar Negeri sekaligus juru bicara Majelis Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP ADI),.

• Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah 2010-2014

DPR

• Ketua Komisi VIII DPR RI (2014-2016)

• Wakil Ketua Komisi IX DPR RI (2016-2019)

• Sekretaris Fraksi PAN MPR RI (2016-2019)

• Wakil Ketua MKD DPR RI (2019-Sekarang)

• Ketua Fraksi PAN DPR RI (2019-Sekarang)

(4)

DPR Mempunyai Fungsi

Legislasi Anggaran Pengawasan

(5)

Fungsi Pengawasan Dilakukan Terhadap

• Pelaksanaan Undang - Undang

• Pelaksanaan Keuangan Negara

• Kebijakan Pemerintah.

Dilakukan Melalui Instrumen

• Dilaksanakan melalui pelaksanaan hak DPR

• D ilaksanakan melalui pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPR

• Dapat dilaksanakan melalui pembentukan tim

• Dapat melakukan konsultasi dengan lembaga

negara lain.

(6)

• Hak Interpelasi

• Hak Angket

• Hak Menyatakan Pendapat

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, khususnya terkait pelaksanaan Fungsi Pengawasan, DPR dibekali 3 (Tiga) Hak, yakni :

Instrumen Pengawasan

DPR

(Pasal 20A ayat (2) UUD NRI 1945)

(7)

INTERPELASI HAK

Hak DPR untuk meminta keterangan kepada

Pemerintah mengenai kebijakan pemerintah

yang penting dan strategis serta berdampak

luas pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

(8)

HAK ANGKET

Hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap

pelaksanaan suatu undang-undang/kebijakan pemerintah

yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan

berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan

dengan peraturan perundang-undangan.

(9)

Hak Menyatakan Pendapat = Hak DPR untuk menyatakan pendapat atas :

• Kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional;

• Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket; atau

• Dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran

hukum baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan,

tindak pidana berat lainnya, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden

dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden

dan/atau Wakil Presiden.

(10)

Tema Hak Interpelasi Hak Angket Hak Menyatakan Pendapat

Pengusul minimal 25 (dua puluh lima) orang Anggota dan lebih dari 1 (satu) Fraksi.

minimal 25 (dua puluh lima) orang Anggota dan lebih dari 1 (satu) Fraksi.

minimal 25 (dua puluh lima) orang Anggota dan lebih dari 1 (satu) Fraksi.

Dokumen menyertai dokumen yang memuat:

- materi kebijakan

dan/atau pelaksanaan kebijakan Pemerintah;

- alasan permintaan keterangan.

menyertai dengan dokumen yang memuat paling sedikit:

- materi kebijakan dan/atau pelaksanaan undang- undang yang akan diselidiki; dan

- alasan penyelidikan.

menyertai dengan dokumen yang memuat paling sedikit:

- materi dan alasan pengajuan usul pernyataan pendapat;

- hasil pelaksanaan hak

interpelasi atau hak angket; atau

- materi dan bukti yang sah atas

dugaan adanya tindakan atau

materi dan bukti yang sah atas

dugaan tidak dipenuhinya syarat

sebagai Presiden dan/atau Wakil

Presiden.

(11)

Hak Interpelasi Hak Angket Hak Menyatakan Pendapat

- Presiden dan pimpinan lembaga dapat hadir memberikan keterangan penjelasan tertulis terhadap materi interpelasi dalam rapat paripurna DPR

- Jika Presiden tidak dapat hadir, Presiden menugasi menteri atau pejabat terkait untuk mewakilinya.

- Pengusul dan/atau Anggota yang lain dapat diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya terhadap keterangan Presiden

- Presiden dan pimpinan lembaga memberikan jawaban atas pendapat pengusul dan/atau Anggota yang lain

- DPR membentuk panitia khusus yang keanggotaannya terdiri atas semua unsur Fraksi.

- selain meminta keterangan dari

Pemerintah, dapat meminta keterangan dari saksi, pakar, organisasi profesi, dan/atau pihak terkait lainnya.

- berhak meminta pejabat negara, pejabat pemerintah, badan hukum, atau warga masyarakat untuk memberikan keterangan.

- Panitia angket meminta secara tertulis kehadiran pihak tertentu dalam jangka waktu yang cukup dan wajib hadir untuk memberikan keterangan, termasuk

menunjukkan dan/atau menyerahkan segala dokumen yang diperlukan kepada panitia angket.

- Panitia angket melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada rapat paripurna DPR dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) Hari terhitung sejak dibentuknya panitia angket.

- DPR membentuk panitia khusus yang keanggotaannya terdiri atas semua unsur Fraksi dengan keputusan DPR.

- Panitia khusus melakukan pembahasan dengan Presiden yang dapat menugaskan menteri atau pejabat terkait untuk

mewakilinya.

- Dalam pembahasan, dapat mengadakan rapat kerja, rapat dengar pendapat, dan/atau rapat dengar pendapat umum dengan pihak yang dipandang perlu, termasuk pengusul.

- Panitia khusus melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada rapat paripurna DPR dalam jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) Hari terhitung sejak dibentuknya panitia khusus.

PR O SE S

(12)

SU BS TA N SI

Hak Interpelasi Hak Angket Hak Menyatakan Pendapat

menerima atau menolak keterangan Presiden &

Pimpinan Lembaga Negara

Jika menerima:

hak interpelasi dinyatakan selesai dan materi interpelasi tersebut tidak dapat diusulkan kembali.

Jika menolak

DPR dapat menggunakan hak DPR lainnya.

Memutuskan bertentangan atau tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terhadap:

pelaksanaan suatu Undang-Undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

jika diputuskan bertentangan, maka “DPR dapat menggunakan hak menyatakan pendapat”

Jika diputuskan tidak bertentangan dinyatakan selesai dan materi angket tersebut tidak dapat diajukan kembali pada periode masa

keanggotaan DPR yang sama.

memutuskan menerima atau menolak :

1. Laporan panitia khusus terhadap materi kebijakan pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional dan tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi DPR menyatakan pendapatnya kepada Pemerintah.

2. Dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi,

penyuapan, tindak pidana berat lainnya, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden, DPR

menyampaikan keputusan tentang hak menyatakan pendapat kepada Mahkamah Konstitusi untuk mendapatkan putusan.

Jika point 1 diterima, DPR menyatakan pendapatnya kepada pemerintah”

Jika point 2 diterima, DPR menyampaikan

keputusan tentang hak menyatakan pendapat kepada Mahkamah Konstitusi untuk mendapatkan putusan.

jika ditolak,

hak menyatakan pendapat tersebut dinyatakan selesai dan tidak dapat diajukan kembali pada periode masa keanggotaan DPR yang sama”

(13)

Quorum Pengambilan Keputusan

Hak Interpelasi Hak Angket Hak Menyatakan Pendapat

mendapat persetujuan dari rapat paripurna DPR yang dihadiri lebih dari 1/2 jumlah Anggota dan

keputusan diambil dengan persetujuan lebih dari 1/2 jumlah Anggota yang

hadir.

mendapatkan persetujuan dari rapat paripurna DPR yang dihadiri lebih dari 1/2 jumlah Anggota dan

keputusan diambil dengan persetujuan lebih dari 1/2 jumlah Anggota yang

hadir.

mendapat persetujuan dari

rapat paripurna DPR yang

dihadiri paling sedikit 2/3

dari jumlah Anggota dan

keputusan diambil dengan

persetujuan paling sedikit

2/3 dari jumlah Anggota

yang hadir.

(14)

Sejarah penerapan Hak Interpelasi (diolah dari berbagai sumber)

Mei 2002

DPR mengajukan interpelasi atas kunjungan Presiden Megawati ke Timor

Timur, yang baru diakui secara internasional sebagai negara merdeka.

Saat itu, interpelasi diusulkan oleh 30 orang anggota DPR lintas fraksi

Januari 2003

Interpelasi diajukan DPR kepada Presiden Megawati, terkait lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan ke Malaysia.

Usulann tersebut diajukan oleh 52 orang anggota DPR lintas Fraksi

Juni 2008

sebanyak 130 anggota DPR mengajukan interpelasi kenaikan harga BBM kepada

Presiden SBY.

Hak interpelasi itu kemudian berubah menjadi hak angket.

Juli 2008

interpelasi atas kenaikan harga bahan pokok yang digalang 100 anggota DPR

Februari 2008

DPR menginterpelasi Presiden SBY atas kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Menteri Keuangan

menjelaskan soal kasus itu.

Berubah menjadi hak angket

(15)

Sejarah penerapan Hak Angket (diolah dari berbagai sumber)

Masa Pemerintahan Presiden Sukarno Hak Angket Penggunaan Devisa (1950)

Masa Pemerintahan Presiden Soeharto Hak Angket Pertamina (1980)

Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid

Hak Angket Buloggate dan Bruneigate (2000)

Masa Pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri Hak Angket Dana Nonbujeter Bulog

Masa Presiden SBY

1. Hak Angket Penjualan Kapal Tanker Pertamina (2005)

2. Hak Angket Penyelesaian Kasus BLBI (2008)

3. Hak Angket DPT Pemilu 2009 4. Hak Angket Century (2009)

(16)

Sejarah usul Hak Menyatakan Pendapat (diolah dari berbagai sumber)

usul hak pengajuan menyatakan

pendapat terkait kasus dana nonbujeter DKP dalam Pilpres 2004

Usul menggunakan hak menyatakan pendapat terkait kasus bank century (2009)

Seluruhnya tidak berhasil

(17)

Hak Menyatakan Pendapat merupakan tindak lanjut dari Hak Interpelasi dan Hak Angket

Menyatakan Hak Pendapat

Interpelasi Hak Hak

Angket

(18)

INSTRUMEN LAIN DALAM PENGAWASAN DPR

Selain hal tersebut di atas, dalam melakukan

fungsi pengawasan, DPR dapat melakukan

Kunjungan kerja ke daerah dan instansi terkait

yang menjadi mitra kerja komisi masing-masing

(19)

RAPAT- RAPAT DPR

Untuk menjalankan Fungsi Pengawasan DPR, dapat menyelenggarakan Rapat-rapat di bawah ini:

• Rapat Kerja = Rapat dengan Pemerintah yang diwakili oleh Pejabat setingkat Menteri;

• Rapat Dengar Pendapat (RDP) = Rapat dengan pejabat pemerintah yang mewakili instansinya (pejabat eselon I);

• Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) = Rapat dengan

Kelompok Masyarakat, Organisasi atau badan Swasta

baik atas permintaan komisi maupun atas permintaan

pihak lain;

(20)

Terima

Kasih!

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perkara pemberhentian presiden dan/atau wakil presiden atas dasar hak menyatakan pendapat DPR di Indonesia, maka dipandang perlu adanya penyempurnaan

3.2 Hak Menyatakan Pendapat Dewan Perwakilan Rakyat Dalam Mekanisme Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden di Indonesia

RUU beserta penjelasan/keterangan, dan atau naskah akademis yang berasal dari DPD disampaikan secara tertulis oleh Pimpinan DPD kepada Pimpinan DPR, kemudian dalamRapat

DPR pun dalam pelaksanaan fungsi pengawasannya dibekali dengan hak angket dan pelaksanaan hak angket itu sendiri juga telah ditetapkan dalam UU MD3 sehingga DPR

Memilih dalam pemilu merupakan hak warga negara, memberikan satu suara itu adalah menyatakan suatu pikiran atau pilihan pendapat. Pelaksanaan hak dan kewajiban dalam demokrasi

ini harus diusulkan secara tertulis oleh Ormas atau lembaga yang diwakili dengan melampirkan fotocopy KTP, daftar hadir rapat anggota Forunr Kewaspadaan Dini

Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, Hak angket adalah

Apabila rapat paripurna DPR yang dihadiri oleh 2/3 anggota dan 2/3 suara yang hadir memutuskan menerima laporan panitia khusus yang menyatakan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden