• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Avditas dan Spesifisitas Antisera Golongan Darah Pada Suhu Simpan 2–8°C dan Ruang di Unit Transfusi Darah Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Gambaran Avditas dan Spesifisitas Antisera Golongan Darah Pada Suhu Simpan 2–8°C dan Ruang di Unit Transfusi Darah Padang"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

2020, Penulisan Ilmiah berjudul: Deskripsi aviditas dan spesifisitas antisera golongan darah pada suhu dan ruangan 2 – 8°C di Unit Transfusi Darah PMI Padang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil studi aviditas dan spesifisitas antisera golongan darah pada suhu penyimpanan 2-8ºC dan ruang di Unit Transfusi Darah Kota Padang. Metode pemeriksaan golongan darah adalah metode aglutinasi dengan jumlah pemeriksaan golongan darah sebanyak 40 kali pada pendonor darah di UTD PMI Kota Padng.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas ilmiah ini yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program Diploma Tiga Teknologi Laboratorium Medis dan memperoleh gelar associate Spesialis Analisis Medis. dengan judul. DESKRIPSI AVIDITAS DAN SPESIFISITAS ANTISERUM BAGI KELOMPOK DARAH PADA SUHU PENYIMPANAN 2-8°C DAN RUANG DI UNIT TRANSFUSI DARAH PMI KOTA PADANG “Shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabat, dapat kita tiru kepribadian beliau dan terapkan dalam kehidupan kita Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai hasil uji aviditas dan spesifisitas antisera golongan darah pada suhu penyimpanan 2 – 80 C dan suhu ruangan di unit transfusi darah di kota Padang.

Pada akhir penulisan karya ilmiah ini, penulis banyak dibantu baik secara materiil maupun moril oleh berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih. Tuan dan Nyonya. Dosen dan Tenaga Akademik dan Tata Usaha STIKes Perintis Padang yang membantu kemajuan Penulisan Ilmiah ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu turut serta dalam penulisan karya ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi sistematika maupun isi, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dalam penulisan ini, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi semua orang yang memerlukannya.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Tes golongan darah dilakukan dengan melakukan tes aglutinasi atau pembekuan darah terhadap antigen yang tersebar dalam cairan sel darah merah. Secara umum penentuan golongan darah ABO adalah dengan menggunakan metode slide, metode slide merupakan cara pengecekan golongan darah yang sederhana, cepat dan mudah (Anita. 2016). Aglutinasi adalah penggumpalan sel darah merah yang disebabkan oleh pengikatan antibodi terhadap antigen pada sel darah merah sehingga terjadi ikatan yang menyatukan beberapa sel (Mulyantari dkk. 2017). Pemeriksaan golongan darah menggunakan metode chip, penilaian menggunakan skala skor (Likert).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju aglutinasi yang dihasilkan serum berbeda dengan laju aglutinasi menggunakan reagen anti serum, karena serum tidak hanya mengandung antibodi saja, namun terdapat komponen lain yang mempengaruhi reaksi aglutinasi antara antigen pada permukaan eritrosit dan anti. -A. anti-B dan anti-serum.AB. Aviditas dan spesifisitas adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan atau menggabungkan interaksi beberapa ikatan (sebagai lawan dari afinitas yang menggambarkan kekuatan ikatan tunggal). Secara individual mungkin lemah, tetapi bila terjadi pada saat yang sama, efek keseluruhannya mengikat antigen dan antibodi menjadi satu (healthdictionary.com).

Metode penelitian yang dilakukan secara konvensional yaitu dengan mereaksikan darah donor dengan antisera A dan B, serta akan memberikan nilai aviditas dan spesifisitas pada suhu yang ditentukan. Dalam melakukan pemeriksaan aviditas dan spesifisitas, reagen yang digunakan harus divalidasi terlebih dahulu dan disimpan pada suhu 2 – 8 ºC biasanya menghasilkan nilai 4+ dalam waktu ≤ 60 detik (Permenkes 2015).

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian .1 Tujuan Umum .1 Tujuan Umum

  • Tujuan Khusus

Untuk mengetahui aviditas dan spesifisitas antisera golongan darah pada suhu penyimpanan 2 – 80C dan suhu ruangan.

Manfaat Penelitian

Antigen Dan Antibodi .1 Antigen

  • Antibodi

Antibodi adalah sejenis protein yang diproduksi oleh sel limfosit akibat paparan antigen tertentu. Struktur dasar antibodi terdiri dari 2 rantai berat (heavy chain) dan 2 rantai ringan (light chain) yang identik, masing-masing rantai ringan dihubungkan ke rantai berat melalui ikatan disulfida (S-S). IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat melewati plasenta, sedangkan IgM tidak dapat melewati plasenta dan pertama kali disintesis sebagai stimulus antigen.

Antibodi jenis ini terbentuk terhadap jenis antigen yang telah wujud, contohnya individu yang mempunyai antigen A akan mempunyai Antibodi B (Eva Ayu M 2018.

Reaksi Antigen dan Antibodi

Contoh: reaksi pada sistem golongan darah ABO, adanya antibodi dalam serum yang bereaksi dengan sel darah merah yang sesuai akan membentuk aglutinasi/penggumpalan pada sel darah merah. Reaksi antigen dan antibodi dapat menimbulkan hemolisis, yaitu suatu kondisi pecahnya membran eritrosit sehingga melepaskan molekul eritrosit3.

Faktor Yang Mempengaruhi Antigen Dan Antibodi

Golongan Darah

Golongan darah penting diketahui untuk keperluan transfusi, kecocokan donor dan identifikasi pada kasus forensik seperti identifikasi pada beberapa kasus kriminal (Azmielvita, 2009). Tes golongan darah ABO biasanya menggunakan metode slide yang digunakan untuk mengetahui jenis golongan darah pada manusia. Metode slide merupakan cara pengecekan golongan darah yang sederhana, cepat dan mudah (Chandra, 2008).

Pengelompokan darah untuk mendeteksi keberadaan antigen pada permukaan membran sel darah merah dengan cara mereaksikan darah manusia dengan antisera A dan antisera B (Yuniar dkk, 2014). Penggunaan serum untuk memeriksa golongan darah sebenarnya jarang dilakukan karena tes golongan darah sistem ABO biasanya menggunakan reagen antisera. Prinsip pemeriksaan golongan darah adalah reaksi antigen yang terdapat pada permukaan eritrosit dengan antibodi yang sama, sehingga terbentuk aglutinasi.

Golongan darah ABO pada manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang ada dalam darahnya, yaitu golongan darah A mempunyai sel darah merah dengan antigen A pada permukaan eritrositnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.

Gambar 2.4 Golongan Darah
Gambar 2.4 Golongan Darah

Anti sera

Selain di sel darah, antigen ini juga dapat tersebar luas di berbagai jaringan tubuh lainnya yaitu kelenjar ludah, pankreas, air liur, testis, ginjal, hati, air mani, dan cairan ketuban. Antigen AB bukanlah produk gen primer, tetapi merupakan produk reaksi enzimatik enzim glikosiltransferase yang diekspresikan pada permukaan eritrosit atau terdapat dalam sekresi sebagai unit glikan dari glikoprotein musin (NCBI, 2014). Struktur gula ini merupakan bagian dari antigen yang mampu bereaksi terhadap sistem imun tubuh sehingga menghasilkan antibodi untuk menghancurkan antigen tersebut (Criswell, 2008).

Volume plasma darah terdiri dari 90% air dan 10% larutan protein glukosa, faktor pembekuan, ion mineral, hormon dan karbon dioksida.

Suhu Penyimpanan

Pemeriksaan Golongan Darah

Reagen yang kadaluwarsa berarti telah mencapai akhir masa pakainya, sehingga sebaiknya tidak digunakan untuk melakukan penyelidikan, karena ada kemungkinan reagen tersebut telah rusak. Hal ini sangat penting untuk menjamin kualitas reagen penelitian, begitu juga pada saat menerima reagen dari supplier, segel/label harus curiga jika ada yang tidak beres pada reagen, bisa jadi label aslinya sudah kadaluwarsa dan dapat diganti dengan yang belum habis masa berlakunya. Reagen harus disimpan pada suhu yang telah ditentukan yaitu 2 - 8 derajat Celcius, jika tidak maka reagen dapat rusak.

Golongan darah ABO dikenali dengan melihat reaksi aglutinasi, yaitu penggumpalan sel akibat reaksi antara antibodi dalam serum dengan antigen sel darah merah. Penggumpalan sel darah merah oleh antibodi dilihat dari kekuatan aglutinasinya sesuai rekomendasi AABB (American Association Blood Bank). 4+: Segumpal besar sel darah merah atau 100% sel darah merah menggumpal dengan cairan supernatan bening.

2+: Beberapa gumpalan berukuran sedang dengan latar belakang putih atau gumpalan cukup kecil, banyak, supernatan terpisah agak merah. 1+ : Beberapa gumpalan kecil dengan latar belakang kemerahan atau gumpalan kecil seperti pasir halus, supernatan masih jelas berwarna merah.

Gambar 2.5  Pemeriksaan Golongan Darah Negatif
Gambar 2.5 Pemeriksaan Golongan Darah Negatif

Jenis Peneiltian

Waktu dan Tempat Penelitian

Populasi dan Sampel .1 Populasi

  • Sampel

Persiapan penelitian .1 Persiapn Alat .1 Persiapn Alat

  • Bahan

Prosedur Penelitian

  • Prosedur Pembuatan Eritrosit 5%
  • Uji Aviditas Antisera Golongan darah
  • Uji Spesifisitas antisera golongan darah

Teknik Pengolahan dan Analisa data

Hasil Penelitian

  • Karakteristik Umum Subjek Penelitian
  • Pembahasan

Dari tabel 4.4 diatas, spesifisitas pada suhu 2 – 80C untuk seluruh sampel 40 orang (100%) terjadi aglutinasi pada suhu 4+ yang berarti sel darah merah 100% diaglutinasi, dengan supernatan cair bening. Spesifisitas pada suhu kamar 25 – 300C (22,5%) Sampel mempunyai aglutinasi 3+, artinya muncul gumpalan besar terpisah-pisah, cairan supernatannya bening. Terjadi aglutinasi sampel 2+ gumpalan cukup kecil, banyak, dan terpisah. Supernatannya berwarna agak merah. Sampel terjadi aglutinasi 1+ gumpalan kecil seperti pasir halus, masih bening, supernatan berwarna merah.

Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki sebanyak 62 orang dengan persentase (77,5%), dan perempuan sebanyak 18 orang dengan persentase (22,5). Pada hasil penelitian diketahui bahwa hasil aglutinasi antisera disimpan pada suhu ruangan, hal ini terjadi karena Perubahan jumlah antibodi mengakibatkan rusaknya struktur protein yang akan menyebabkan penurunan jumlah protein termasuk perbandingan atau jumlah antibodi itu sendiri (Santi., 2011), sehingga gaya aglutinasi antara antigen dan antibodi menjadi berkurang sehingga akan mempengaruhi hasil pembacaan.

Berdasarkan hal tersebut, dalam pengujian laboratorium yang dapat diterapkan pada reaksi antara antigen dan antibodi dengan metode slide, harus memperhatikan lama penyimpanan reagen agar diperoleh hasil pembacaan yang valid. Prinsip pemeriksaannya adalah jika sel darah merah mengandung antigen yang cocok dengan antibodi yang ditambahkan pada reagen antisera, maka akan terjadi aglutinasi. Kekuatan atau kekuatan reaksi aglutinasi yang dihasilkan dari pemeriksaan golongan darah dipengaruhi oleh kemampuan antisera (antibodi) untuk berikatan atau bereaksi dengan sel darah merah (antigen).

Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi ini antara lain muatan ion sel darah merah, suhu, pH, kesegaran sel darah merah, rasio antibodi terhadap antigen dan kekuatan ion (Naim N, 2015).

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Anita, O & Silvia, N, D (2016) Pemeriksaan golongan darah sistem ABO dengan metode slide dengan menggunakan analisa serum darah ABO. Ketidakseimbangan golongan darah ABO pada anemia hemolitik autoimun.

Gambar

Gambar 2.1 Ag pada membran sel darah merah.
Gambar 2.2 Stuktur dasar Antibodi.
Gambar 2.3 Reaksi Antigen dan Antibodi.
Gambar 2.4 Golongan Darah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Donor darah dengan HBsAg negatif yang berada pada persentil 20 dari cut off point pada Unit Transfusi Darah PMI Cabang Padang, yang sudah dianggap bebas dari hepatitis B

PMI UTDC Kota Depok akan melakukan pengambilan darah sesuai dengan kuantitas optimumnya yaitu sebanyak 44 kantong darah, ketika darah untuk golongan darah A di persediaan

PERENCANAAN PERSEDIAAN DARAH DAN PERALATAN MEDIS SEKALI PAKAI PMI UNIT DONOR DARAH. CABANG

1. Untuk menjelaskan mengenai pelayanan di Unit Transfusi Darah PMI Kota Malang selama pandemic covid-19. Untuk mengetahui upaya apa saja yang telah dilakukan UTD PMI Kota

Pada tahun 2000 Taufik Ashal melakukan penelitian mengenai prevalensi anti-HCV positif di UTDC PMI Padang dan didapatkan hasil prevalensinya adalah sebesar 0,95%

PMI UTDC Kota Depok akan melakukan pengambilan darah sesuai dengan kuantitas optimumnya yaitu sebanyak 44 kantong darah, ketika darah untuk golongan darah A di persediaan

Dalam penelitian ini data disajikan dalam bentuk tabel yang menggambarkan Prevalensi Hasil Pemeriksaan HBsAg Pada Pendonor Darah di Unit Transfusi Darah RSUD Raden Mattaher Jambi..

HASIL PEMERIKSAAN PENYAKIT INFEKSI MENULAR LEWAT TRANSFUSI DARAH DENGAN METODE CHLIA DI PMI KOTA BANDA ACEH Salsabila Al Chusna1, Widya Sari2 Program Studi Biologi FMIPA