• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TUBEX DAN WIDAL PADA PENDERITA DEMAM TIFOID DI RSUD KOTA KENDARI - Repository Poltekkes Kendari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN TUBEX DAN WIDAL PADA PENDERITA DEMAM TIFOID DI RSUD KOTA KENDARI - Repository Poltekkes Kendari"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

16 BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif kualitatif untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan tubex dan widal pada penderita demam tifoid di RSUD Kota Kendari.

B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat

Penelitian dan pengambilan sampel akan dilakukan dilaboratrium RSUD Kota Kendari.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama bulan April – Mei 2023.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang di diagnosa oleh dokter positif demam tifoid melalui pemeriksaan laboratrium di RSUD Kota Kendari.

2. Sampel

a. Kriteria sampel 1). Kriteria Inklusi

a) Jenis kelamin laki-laki dan wanita b) Usia 13 – 50 tahun

c) Pasien yang melakukan pemeriksaan widal di laboratrium RSUD Kota Kendari.

2). Kriteria Ekslusi

Melakukan pemeriksaan secara mandiri tanpa rujukan dari dokter.

(2)

b. Besar sampel

Besar sampel yang digunakan pada penelitian ini ditentukan menggunakan teknik pengambilan accidental sampling, dimana sampel tersebut sesuai dengan kriteria inklusi.

D. Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan mulai dari obsevasi awal di RSUD Kota Kendari, dengan pengumpulan jurnal dan buku yang mengdukung penelitian ini. Kemudian dilakukan pengambilan serum pasien penderita demam tifoid dengan melalui pemeriksaan widal dilaboratrium setelah itu melakukan pemeriksaan tubex kemudian hasil pemeriksaan diolah dan dianalisis.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengambilan data yang digunakan pada penelitian ini adalah informed consent, dan perlengkapan dokumentasi sebagai sarana peneliti untuk melakukan pengumpulan data.

F. Prosedur penelitian A. Pemeriksaan Tubex

1. Pra Analitik

a. Persiapan sampel:

Sampel serum di ambil di laboratrium RSUD Kota Kendari b. Metode :

Inhibition Magnetic Binding Immunoassay (IMBI).

c. Prinsip kerja:

Mendeteksi antibodi anti-09 pada serum dengan kemampuan dalam menghambat reaksi antara antigen yang dilapisi reagen coklat dengan antibodi yang dilapisi reagen biru. penghambatan yang terjadi sebanding dengan konsentrasi antibodi anti-09 dalam sampel.

Pemisahan diaktifkan oleh gaya magnetik.

(3)

d. Persiapan alat dan bahan : 1) Alat

1. Mikropipet (45 dan 90μl) dan yellow tip 2. Skala warna (Magnet)

3. Sealing tape (Penutup) 2) Bahan :

1. Reagen brown dan blue

2. Reagen control negatif dan positif 3. Sampel serum.

2. Analitik

Prosedur Pemeriksaan Tubex :

1) Reagen brown dimasukkan di 6 tabung well sebanyak 45μl.

2) Setelah reagen brown dimasukkan, reagen negatif control dimasukan ditabung well pertama, reagen control positif ditabung well kedua, sampel serum ditabung well 3,4,5, dan 6 pipet sebanyak 45μl.

3) Inkubasi dilakukan selama 2 menit.

4) Reagen blue dimasukkan sebanyak 90μl di 6 tabung well.

5) Tabung ditutup dengan sealing tape, tabung dikocok selama 2 menit 6) Tabung well disimpan diatas skala warna untuk melihat hasil 7) Diamkan selama 5 menit lihat hasil perubahan warna pada skala

warna.

(4)

3. Pasca Analitik :

Tabel 1.1 Interprestasi Hasil Tubex

Skor warna Hasil Panduan penafsiran 0 - 2 Merah

muda

Negatif Tidak terindifikasi terjadinya infeksi demam tifoid.

4 -10 Biru pekat Positif Semakin tinggi skornya, maka semakin kuat indikasi

terjadinya infeksi demam tifoid.

(Sumber: Sari Mutiara, 2022) B. Pemeriksaan Widal

1. Pra Analitik

a. Persiapan pasien :

Sampel serum di ambil di laboratrium RSUD Kota Kendari b. Metode :

Aglutinasi slide test c. Prinsip kerja :

Reaksi aglutinasi secara imunologis antara antibodi dalam serum dengan suspensi bakteri sebagai antigen yang homolog.

d. Persiapan alat dan bahan:

1) Alat :

1. Mikropipet (20μl) 2. Rotator

3. Slide objek glass 4. Yellow tip.

2) Bahan :

1. Reagen antigen O 2. Reagen antigen H 3. Reagen antigen AH 4. Reagen antigen BH

(5)

5. Sampel serum.

2. Analitik

Prosedur pemeriksaan Widal:

1) Serum diteteskan dilingkaran slide O, H, AH, dan BH sebanyak 20 μl.

2) Reagen O, H, AH, dan BH diteteskan sebanyak 45μl 3) Sampel dan serum dihomogenkan dengan lidi pengaduk.

4) Slide disimpan diatas rotator selama 2 menit.

5) Lihat interpertasi hasil.

3. Pasca Analitik :

a. Negatif (-) : Tidak terjadi aglutinasi, tidak terdapat antibodi b. Positif (+) : Terjadi aglutinasi pada pengenceran titer 1/80, 1/160,

1/320.

G. Jenis Data 1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan tubex dan widal pada pasien demam tifoid.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data rekam medik yang meliputi usia, jenis kelamin, dan hasil dari pemeriksaan widal dari laboratrium.

H. Pengelolaan Data

a. Editing, yaitu mengkaji dan meneliti data yang telah terkumpul.

b. Scoring, yaitu melakukan pengkodean, maka dilanjutkan dengan tahap pemberian skor atau nilai pada masing-masing sampel dan metode yang di gunakan dalam bentuk angka.

c. Tabulating, yaitu setelah data tersebut masuk kemudian dikumpul dan dimasukan dalam bentuk tabel.

I. Analisis Data

Data yang diperoleh dan telah diolah pada penelitian ini kemudian dilakukan analisis dengan cara analisis univariate. Analisis univariate merupakan teknik analisis data terhadap satu variabel secara mandiri.

(6)

Teknik analisis ini disebut juga analisis deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan kondisi suatu yang dikaji.

J. Penyajian Data

Bentuk penyajian data pada penelitian ini akan disajikan dalam bentuk tabel dan kemudian dinarasikan.

K. Etika Penelitian

1. Anominy (Tanpa Nama)

Dilakukan dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur, hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data.

2. Informed Consent (Persetujuan)

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi, bila subjek menolak, maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subyek.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentiality yaitu menjamin kerahasiaan hasil penelitian.

Informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaannya, hanya kelompok data tertentu yang didapatkan pada hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama demam dengan hasil pemeriksaan Ag NS1 dengue pada pasien DBD di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie tahun 2018.. Jenis