• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Wilayah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Gambaran Umum Wilayah "

Copied!
272
0
0

Teks penuh

Pendahuluan

  • Latar Belakang
  • Tujuan
  • Sumber Data
  • Gambaran Umum Kondisi Daerah .1 Aspek Geografi
    • Letak Geografis Dan Batas Administrasi Wilayah

Peningkatan komitmen penggunaan statistik dan analisis gender dalam perencanaan dan pemantauan berbagai program dan kegiatan di Kabupaten Agam. Berdasarkan ketinggian di atas permukaan laut, Kabupaten Agam terletak antara 2 – 1.031 meter di atas permukaan laut, dengan iklim tropis.

Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Agam
Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Agam

Kependudukan

Komposisi Umur dan Jenis Kelamin

Hal ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda (19 tahun ke bawah) didominasi oleh laki-laki, sedangkan penduduk berusia 20 tahun ke atas didominasi oleh perempuan. Bahkan pada usia 75 tahun ke atas, jumlah penduduk perempuan hampir dua kali lipat penduduk laki-laki (rasio jenis kelamin 52).

Tabel 3.1. Jumlah dan Sex Ratio Penduduk Kab. Agam       Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016
Tabel 3.1. Jumlah dan Sex Ratio Penduduk Kab. Agam Menurut Jenis Kelamin Tahun 2016

Komposisi Menurut Wajib KTP

Hal ini terkait dengan rasio gender, dimana pada usia muda rasio gender berada di atas 100 (yaitu laki-laki, sedangkan pada usia tua rasio gender berada di bawah 100). Tingginya angka ketergantungan perempuan pada usia lanjut akan mempengaruhi fasilitas sosial ekonomi yang dibutuhkan oleh penduduk lanjut usia.

Tabel 3.2. Jumlah  Penduduk  yang wajib memiliki  KTP                       dan telah memiliki KTP Elektronik Per Kecamatan                       di Kabupaten Agam Tahun  2016
Tabel 3.2. Jumlah Penduduk yang wajib memiliki KTP dan telah memiliki KTP Elektronik Per Kecamatan di Kabupaten Agam Tahun 2016

Komposisi Menurut Status Perkawinan

Jika dilihat dari jenis kelamin, persentase laki-laki yang berstatus menikah sebesar 53,58 persen, sedangkan perempuan lebih rendah yakni 52,02 persen. Sedangkan laki-laki lajang lebih banyak 42,45 persen dibandingkan perempuan lajang masing-masing 31,84 persen.

Umur Perkawinan Pertama

Sebaliknya, perempuan yang bercerai, baik yang bercerai atau sudah meninggal, berjumlah 16,54, empat kali lebih tinggi dibandingkan laki-laki (3,97 persen). Sebagian besar perempuan usia 10 tahun ke atas yang pernah berstatus menikah sebelumnya di Kabupaten Agam melakukan pernikahan pertama kali pada usia 21 tahun ke atas.

Gambar 3.2. Persentase Perempuan 10 Tahun Keatas Menurut Usia                             Kawin Pertama dan Daerah Tempat Tinggal
Gambar 3.2. Persentase Perempuan 10 Tahun Keatas Menurut Usia Kawin Pertama dan Daerah Tempat Tinggal

Anak Lahir Hidup, Anak Masih Hidup, dan Anak Sudah Meninggal

Berdasarkan gambar di atas, jumlah peserta KB baru terbanyak adalah peserta KB perempuan yang menggunakan KB suntik yaitu sebanyak 4453 orang, dan jumlah peserta KB baru terbanyak adalah peserta KB laki-laki yaitu MOP sebanyak 33 orang. Peserta KB aktif adalah pasangan usia subur (PUS) yang sedang menggunakan salah satu alat/alat kontrasepsi.

Tabel 3.4. Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 15-49 Tahun                        Menurut Jumlah Anak Yang Dilahirkan Tahun 2016
Tabel 3.4. Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 15-49 Tahun Menurut Jumlah Anak Yang Dilahirkan Tahun 2016

Pendidikan

Rata-rata lama sekolah

Gambar di atas menunjukkan bahwa angka putus sekolah SMA pada laki-laki sebesar 0,06, sedangkan angka putus sekolah SMA pada perempuan sebesar 0,05. Jadi, jumlah siswa SD laki-laki yang putus sekolah lebih banyak dibandingkan siswa SD perempuan. Berdasarkan gambar di atas terlihat guru SD laki-laki yang memiliki sertifikat mengajar (sertifikasi) berjumlah 415 orang, sedangkan guru SD perempuan yang memiliki sertifikat mengajar (sertifikasi) berjumlah 1.906 orang.

Oleh karena itu, jumlah guru sekolah dasar laki-laki yang memiliki sertifikat mengajar lebih sedikit dibandingkan guru sekolah dasar perempuan. Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa guru SMP laki-laki yang memiliki sertifikat mengajar (sertifikasi) berjumlah 429 orang, sedangkan guru SMP perempuan yang memiliki sertifikat mengajar (sertifikasi) berjumlah 994 orang. Jadi guru SMP perempuan yang memiliki ijazah mengajar lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Gambar di atas menunjukkan bahwa 439 guru sekolah menengah telah memiliki sertifikat mengajar, dan 878 guru perempuan telah memiliki sertifikat mengajar. Dengan demikian, jumlah guru sekolah menengah perempuan yang memiliki ijazah guru lebih banyak dibandingkan guru laki-laki.

Tabel 4.5. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Penduduk Umur                          15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin (persen), 2016
Tabel 4.5. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kelamin (persen), 2016

Kesehatan

PENDAHULUAN

  • Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
  • Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan (Linakes) dengan Kompetensi Kebidanan
  • Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (Ante Natal Care)

Dari tabel diatas terlihat jumlah kematian ibu sebanyak 7 kasus kematian ibu pada masa nifas (42 hari setelah kelahiran). Salah satu penyebabnya adalah masih banyak pertolongan persalinan yang dilakukan oleh tenaga non kesehatan atau oleh mereka yang tidak memiliki kompetensi kebidanan (profesional). Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (Linakes) di Kabupaten Agam pada tahun 2016 sebanyak 7500 persalinan atau 87,64%.

Ibu memegang peranan yang sangat penting dalam siklus tumbuh kembang anak, begitu pula ibu hamil. Permasalahan kesehatan yang dihadapi oleh ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatan janin dalam kandungannya, dan apabila gangguan tersebut tidak segera diatasi maka akan terus berlanjut hingga masa persalinan, memasuki masa balita dan remaja. Pelayanan Antenatal (ANC) ibu hamil adalah pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama hamil, yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan penekanan pada promosi dan pencegahan. . kegiatan.

Dari tabel diatas terlihat cakupan K1 di Kabupaten Agam pada tahun 2016 sebanyak 8480 jiwa atau 78,45%. Sedangkan cakupan pemeriksaan ibu hamil (K4) penuh pada periode yang sama sebanyak 7.422 orang atau 68,67%.

Tabel 5.1     Cakupan Angka Kematian Ibu Maternal                          Per Kecamatan, Kab
Tabel 5.1 Cakupan Angka Kematian Ibu Maternal Per Kecamatan, Kab

PELAYANAN KESEHATAN ANAK

  • Angka kematian Bayi (AKB) dan Anak Balita (AKABA) Selama Tahun 2016, secara normatif jumlah kematian
  • Bayi dengan ASI Eksklusif (0-6 Bulan)
  • Pelayanan Kesehatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
  • Cakupan Kunjungan Bayi
  • Cakupan Kunjungan Anak Balita
  • Pelayanan Imunisasi lengkap pada bayi 0-11 bulan
  • Upaya Penanggulangan Gizi Buruk pada Balita
  • Penderita Tuberkulosis (TB Paru)
  • Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pada tahun 2016, jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) berjenis kelamin laki-laki dan 108 bayi perempuan. Pada tahun 2016, jumlah kunjungan bayi sebanyak 3.616 kunjungan bayi dan 3.544 kunjungan balita. Cakupan kunjungan bayi menurut kecamatan di Kabupaten Agam tahun 2016 disajikan pada tabel berikut.

Cakupan kunjungan balita di Kabupaten Agam selama tahun 2016 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5.8. Pada tahun 2016, jumlah kunjungan balita sebanyak 13.127 kunjungan untuk laki-laki dan 12.440 kunjungan. Selama tahun 2016, jumlah cakupan imunisasi Polio pada anak laki-laki sebanyak 3.129 orang atau sebesar 69,07%.

Pada tahun 2016, total vaksinasi campak sebanyak 3.126 bayi laki-laki atau 69,01% dan bayi perempuan sebanyak 3.000 atau 59,38% dengan data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Hasil pemantauan tumbuh kembang balita Kabupaten Agam tahun 2016 berdasarkan laporan gizi LB-3 dari 23 puskesmas menunjukkan BGM balita sebesar 0,4% untuk balita laki-laki dan 0,3% untuk balita perempuan dengan rincian yang akurat. ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 5.4.  Jumlah Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA)                             Per Kecamatan Kab
Tabel 5.4. Jumlah Kematian Bayi (AKB) dan Balita (AKABA) Per Kecamatan Kab

Ekonomi &

Tenaga Kerja

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM KOPERASI

Koperasi mempunyai jenis yang berbeda-beda tergantung dari tujuan koperasi tersebut atau latar belakang koperasi tersebut, misalnya Koperasi Pegawai Negeri Sipil, atau Koperasi Simpan Pinjam yang bertujuan untuk memberikan pelayanan simpan pinjam kepada para anggotanya, dan lain sebagainya. Data di atas menunjukkan bahwa partisipasi perempuan dalam keanggotaan koperasi cukup tinggi. Hal ini menggambarkan bahwa perempuan cukup tertarik untuk bergabung dalam koperasi; diperkirakan hal ini juga akan terjadi di masa depan.

Peran perempuan dalam berpartisipasi dalam koperasi diharapkan dapat terus meningkat di masa depan sehingga perempuan dapat lebih maju dan berdaya. Dari sekian banyak koperasi yang ada, mampu menyerap tenaga kerja/pegawai yang kondisinya seperti tabel di atas. Dari data di atas terlihat bahwa secara umum perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki yang bekerja sebagai pegawai koperasi.

Hal ini menunjukkan bahwa perempuan mampu bersaing secara kompeten dengan laki-laki dalam dunia kerja, apalagi untuk pekerjaan yang memerlukan ketelitian dan kerapian, perempuan tetap diutamakan. Dalam pelaksanaan administrasi koperasi terlihat bahwa dengan adanya peran serta perempuan sebagai koperasi, maka tertib administrasi di koperasi secara umum sudah baik, walaupun masih ada beberapa koperasi yang belum tertata rapi administrasinya.

Tabel 6.1. Partisipasi Perempuan sebagai Anggota Koperasi                       Per Kecamatan  di Kab
Tabel 6.1. Partisipasi Perempuan sebagai Anggota Koperasi Per Kecamatan di Kab

KIPRAH PEREMPUAN DALAM PENGELOLAAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)

Kabupaten Agam mempunyai 14 jenis sentra industri kecil dan menengah yang berjumlah 59 sentra, jumlah unit usaha yang tergabung dalam sentra tersebut sebanyak 2993 unit usaha dengan jumlah anggota 8240 orang. Sentra adalah sekelompok unit bisnis yang menghasilkan produk tertentu dan berlokasi di lokasi tertentu yang berdekatan satu sama lain. Dari data di atas terlihat bahwa perempuan juga berperan dalam industri skala kecil dan menengah di Kabupaten Agam, khususnya sentra industri makanan dan garmen.

Hal ini terlihat dari jumlah manajer perempuan di pusat tersebut lebih banyak dibandingkan dengan jumlah manajer laki-laki. Namun di beberapa sentra perempuan tidak banyak berpartisipasi, hal ini mungkin disebabkan karena beberapa sentra tersebut memerlukan kekuatan fisik, sehingga perempuan semakin cenderung memilih usaha yang sesuai dengan sifat dan kemampuan fisiknya. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa perempuan juga dapat berpartisipasi dalam usaha yang didominasi oleh laki-laki, misalnya dalam bidang usaha. Pada industri batu bata dan gula merah, banyak unit usaha yang juga dipimpin oleh perempuan, namun ketika merekrut manajer sentra batu bata, para pelaku usaha biasanya memilih manajer sesuai dengan kebutuhannya yang berjenis kelamin dominan di perusahaan tersebut.

Tabel 6.3. Kiprah Perempuan Dalam Pengelolaan                      Sentra   Industri Kecil Menengah
Tabel 6.3. Kiprah Perempuan Dalam Pengelolaan Sentra Industri Kecil Menengah

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM SEKTOR PERIKANAN

PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM SEKTOR KEHUTANAN 1. Kelompok Tani Kehutanan

Dari jumlah tersebut, 1.161 anggota kelompok tani adalah laki-laki dan 739 perempuan. Membangun hutan rakyat seluas 50 ha pada kelompok tani Manih Saiyo di Jorong Marabuang Nagari Baringin kecamatan Palembayan dengan anggota kelompok laki-laki 11 orang dan perempuan 9 orang. Penanaman agroforestri seluas 10 ha pada kelompok tani Giat Sejahtera di Jorong Pauh Nagari Kamang Mudiak di kecamatan Kamang Magek dengan anggota kelompok laki-laki 25 orang dan perempuan 31 orang.

Penanaman agroforestri seluas 5 ha di Kelompok Tani Wanita Kami Saiyo di Jorong Piladang Nagari Ampek Koto Kecamatan Palembayan dengan anggota kelompok perempuan sebanyak 25 orang. Pengembangan hasil hutan bukan kayu (NDFP) seluas 20 ha pada kelompok petani di desa Katiak di Jorong Koto Tuo Nagari Simarasok. Kelompok Wanita Tani Mekar Syuhada berlokasi di Kecamatan Baso dengan jumlah anggota kelompok wanita sebanyak 30 orang.

Dengan memberikan pedoman kepada kelompok tani, kami berharap dapat meningkatkan sumber daya manusia kelompok dan kesejahteraan anggota kelompok. Dari data kelompok petani yang melakukan kegiatan kehutanan pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Agam pada tahun 2016 terlihat bahwa pelaksanaan kegiatannya memperhatikan kesetaraan gender.

Tabel 6.7. Jumlah  Kelompok Tani Kehutanan Menurut                       Jenis Kelamin  Per Kecamatan  di Kab
Tabel 6.7. Jumlah Kelompok Tani Kehutanan Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kab

PERAN PEREMPUAN DALAM DUNIA KERJA 1. Angkatan Kerja

  • Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
  • Lapangan dan Status Berusaha
  • Tenaga Kerja Per Perusahaan/Unit Usaha

Jika dibedakan berdasarkan gender, angkatan kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, yaitu 77,31 persen berbanding 53,35 persen. Di sisi lain, perempuan yang tidak memasuki pasar kerja lebih banyak dibandingkan laki-laki, yaitu 46,65 persen berbanding 22,69 persen. Banyaknya perempuan yang tidak masuk angkatan kerja disebabkan oleh banyaknya perempuan yang berstatus ibu rumah tangga, yakni sebanyak 51.667 orang atau 55,94 persen dari total perempuan yang bukan angkatan kerja (gambar 6.1).

Jika dilihat dari gender, proporsi perempuan angkatan kerja terbesar berada pada kelompok usia 30 tahun ke atas. Jumlah angkatan kerja yang berpendidikan dasar sebanyak 18,89 persen, pendidikan menengah sebanyak 19,36 persen, dan pendidikan menengah atas sebanyak 30,58 persen. Sektor informal merupakan bagian dari angkatan kerja di kota yang berada di luar pasar tenaga kerja terorganisir, yaitu tidak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah dan mungkin mencakup kegiatan usaha marjinal dengan jam kerja tidak teratur (Stephani, 2008).

Perempuan yang bekerja di sektor informal lebih banyak dibandingkan laki-laki yaitu 69,69 persen berbanding 64,99 persen. Berdasarkan lapangan usaha, baik perempuan maupun laki-laki yang bekerja di sektor informal paling banyak terserap pada sektor pertanian dan perdagangan, yakni masing-masing sebesar 55,92 persen dan 30,85 persen.

Tabel 6.9.  Jumlah Penduduk Usia Kerja Menurut
Tabel 6.9. Jumlah Penduduk Usia Kerja Menurut

Hukum, Sosial Budaya

BIDANG HUKUM

Jumlah dan jenis kebijakan/program kegiatan yang responsif gender dan pengasuhan anak di Kabupaten Agam Tahun 2016. Peraturan Daerah Bappeda Kabupaten Agam Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021 merupakan dokumen yang memuat penjabaran dari kebijakan daerah. perencanaan pembangunan Kabupaten Agam untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yang memuat penjelasan tentang visi, misi, dan program kerja kepala daerah. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merupakan salah satu isu strategis yang diangkat dalam RPJMD 2016-2021.

Atas dasar itu, pada tahun RPJMD ini, terdapat dua program di bidang pemberdayaan perempuan, yaitu Program Penguatan Lembaga PUG dan Anak serta Program Peningkatan Partisipasi Gender dan Kesetaraan Pembangunan yang dikaji silang selama lima tahun ke depan. program OPD.

Tabel 7.2.  Daftar Lembaga Masyarakat/ Organisasi Masyarakat/
Tabel 7.2. Daftar Lembaga Masyarakat/ Organisasi Masyarakat/

Gambar

Gambar 3.2. Persentase Perempuan 10 Tahun Keatas Menurut Usia                             Kawin Pertama dan Daerah Tempat Tinggal
Tabel 3.4. Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 15-49 Tahun                        Menurut Jumlah Anak Yang Dilahirkan Tahun 2016
Gambar 3.3. Perempuan Pernah Kawin menurut Penggunaan                            Alat/Cara KB (persen), 2013-2016
Gambar 3.5. Jumlah Peserta KB Baru berdasarkan Jenis                           Kontrasepsi di  Kabupaten Agam Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

xx Kecamatan Selaparang Dalam Angka 2016 Tabel/Table 9 3 Jumlah Rumah Tangga Berdasarkan Bahan Bakar Memasak Yang Digunakan Menurut Kelurahan 2015/Number of Household According