MAKALAH
“Persilangan Polihibrid”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Genetika dan Evolusi
Dosen Pengampu: Aldila Wanda Nugraha, S.Si., M.Pd
Disusun Oleh:
Tri Evani Helmaria (23184206009)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Persilangan Polihibrid" ini.
Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Genetika dan Evolusi pada Universitas Bhinneka PGRI.
Makalah ini membahas tentang pengertian persilangan polihibrid, contoh dari persilangan polihibrid, relevansi persilangan polihibrid dengan eksperimen genetika. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... 2
DAFTAR ISI... 3
BAB I PENDAHULUAN ... 4
A. LATAR BELAKANG ... 4
B. RUMUSAN MASALAH ... 5
C. TUJUAN ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6
A. Tinjauan Pustaka ... 6
BAB III PEMBAHASAN ... 7
A. PENGERTIAN PERSILANGAN POLIHIBRID ... 7
B. CONTOH-CONTOH PERSILANGAN POLIHIBRID ... 8
C. RELEVANSI PERSILANGAN POLIHIBRID DENGAN EKSPERIMEN GENETIKA ... 9
BAB IV PENUTUPAN ... 11
A. Kesimpulan ... 11
B. Saran ... 11
DAFTAR PUSTAKA ... 12
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persilangan merupakan salah satu fenomena dasar dalam genetika yang melibatkan perkawinan antara dua individu dari spesies yang sama. Melalui persilangan, sifat-sifat genetik dari kedua induk diwariskan kepada keturunannya. Salah satu jenis persilangan yang menarik untuk dipelajari adalah persilangan polihibrid. Persilangan polihibrid melibatkan perkawinan antara dua individu yang memiliki lebih dari satu sifat beda.
Hukum Mendel merupakan dasar dalam mempelajari pewarisan sifat. Hukum Mendel I atau Hukum Segregasi menjelaskan tentang pemisahan alel-alel pada saat pembentukan gamet, sedangkan Hukum Mendel II atau Hukum Assortmen Independen menjelaskan tentang penggabungan alel-alel secara bebas pada saat fertilisasi. Namun, pada kenyataannya, pewarisan sifat tidak selalu mengikuti pola yang sederhana seperti yang dijelaskan oleh Hukum Mendel. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi pewarisan sifat, seperti interaksi gen, lingkungan, dan peristiwa mutasi.
Persilangan polihibrid merupakan salah satu contoh kompleksitas pewarisan sifat. Pada persilangan polihibrid, jumlah kombinasi gamet yang mungkin akan sangat banyak, sehingga analisis terhadap hasil persilangan menjadi lebih rumit. Meskipun demikian, pemahaman terhadap persilangan polihibrid sangat penting dalam berbagai bidang, seperti pertanian, peternakan, dan kedokteran. Dalam bidang pertanian, misalnya, persilangan polihibrid dapat digunakan untuk menghasilkan varietas tanaman dengan sifat-sifat unggul, seperti hasil panen yang tinggi, tahan terhadap penyakit, dan adaptasi terhadap lingkungan yang ekstrim.
Selain itu, persilangan polihibrid juga memiliki implikasi yang penting dalam bidang kedokteran. Banyak penyakit genetik disebabkan oleh interaksi antara beberapa gen.
Dengan mempelajari persilangan polihibrid, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme pewarisan penyakit genetik dan mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif.
Secara keseluruhan, persilangan polihibrid merupakan fenomena yang menarik dan kompleks dalam genetika. Dengan mempelajari persilangan polihibrid, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang mekanisme pewarisan sifat dan
aplikasinya dalam berbagai bidang. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai persilangan polihibrid untuk mengungkap rahasia alam yang menakjubkan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan persilangan polihibrid?
2. Apa contoh-contoh dari persilangan polihibrid?
3. Apa relevansi persilangan polihibrid dengan eksperimen genetika?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari persilangan polihibrid.
2. Untuk mengetahui apa saja contoh dari persilangan polihibrid.
3. Untuk mengetahui relevansi persilangan polihibrid dengan eksperimen genetika.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Setelah penulis melakukan telaah terhadap beberapa makalah dan buku yang terkait dengan judul makalah, ada beberapa yang memiliki keterkaitan dengan penulisan makalah yang penulis lakukan.
Buku yang pertama yang berhasil penulis temukan adalah buku yang ditulis oleh Suhaeny (2021) yang berjudul “Biologi”. Tujuan dari penulis menulis buku ini adalah menjelaskan berbagai pembahasan terkait biologi, pada bab persilangan polihibrid penulis menjelaskan apa itu persilangan polihibrid serta contoh dari persilangan polihibrid.
BAB III PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PERSILANGAN POLIHIBRID
Persilangan polihibrid merupakan suatu persilangan genetika yang melibatkan perkawinan antara dua individu sejenis dengan lebih dari dua sifat beda. Berbeda dengan persilangan monohibrid (satu sifat beda) atau dihibrid (dua sifat beda), persilangan polihibrid menyajikan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi dalam mempelajari pola pewarisan sifat.
Pada persilangan polihibrid, setiap individu induk membawa alel-alel (bentuk alternatif dari gen) yang mengendalikan berbagai sifat. Ketika kedua individu ini kawin, alel-alel tersebut akan bersegregasi secara bebas dan bergabung kembali secara acak pada generasi berikutnya. Akibatnya, muncul berbagai kombinasi fenotip (sifat yang tampak) pada keturunannya. Semakin banyak sifat beda yang terlibat, semakin banyak pula kemungkinan kombinasi fenotip yang dihasilkan.
Hukum Mendel, khususnya hukum segregasi bebas, menjadi dasar dalam menganalisis persilangan polihibrid. Namun, dalam kenyataannya, pewarisan sifat tidak selalu mengikuti pola yang sederhana seperti yang dijelaskan oleh hukum Mendel. Faktor-faktor seperti interaksi gen, lingkungan, dan peristiwa mutasi dapat mempengaruhi ekspresi fenotip.
Persilangan polihibrid memiliki implikasi yang signifikan dalam berbagai bidang, terutama dalam bidang pertanian dan peternakan. Para peternak dan petani sering kali melakukan persilangan polihibrid untuk menghasilkan varietas tanaman atau hewan dengan kombinasi sifat unggul, seperti hasil produksi yang tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan adaptasi terhadap lingkungan yang ekstrem. Selain itu, persilangan polihibrid juga digunakan dalam penelitian genetika untuk mengidentifikasi gen-gen yang mengendalikan sifat-sifat tertentu dan memahami mekanisme pewarisan sifat yang kompleks.
Dalam konteks genetika manusia, persilangan polihibrid juga memiliki relevansinya.
Banyak penyakit genetik disebabkan oleh interaksi antara beberapa gen. Dengan mempelajari persilangan polihibrid, para peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme pewarisan penyakit genetik dan mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif
B. CONTOH-CONTOH PERSILANGAN POLIHIBRID 1. Persilangan Tanaman Jagung:
• Sifat-sifat: Warna biji (kuning atau putih), bentuk biji (bulat atau kisut), dan tinggi tanaman (tinggi atau pendek).
• Contoh persilangan: Tanaman jagung berbiji kuning, bulat, dan tinggi disilangkan dengan tanaman jagung berbiji putih, kisut, dan pendek.
• Analisis: Persilangan ini melibatkan tiga sifat beda, sehingga akan menghasilkan banyak kombinasi fenotip pada generasi berikutnya
2. Persilangan Tanaman Tomat:
• Sifat-sifat: Warna buah (merah atau kuning), bentuk buah (bulat atau lonjong), dan ketahanan terhadap penyakit (tahan atau rentan).
• Contoh persilangan: Tanaman tomat berbuah merah, bulat, dan tahan penyakit disilangkan dengan tanaman tomat berbuah kuning, lonjong, dan rentan penyakit.
• Analisis: Persilangan ini dapat menghasilkan varietas tomat dengan kombinasi sifat yang diinginkan, misalnya tomat berbuah merah, bulat, dan tahan penyakit
3. Persilangan Hewan Ternak:
• Sifat-sifat: Warna bulu, ukuran tubuh, produksi susu, dan ketahanan terhadap penyakit.
• Contoh persilangan: Sapi perah berbulu putih, berukuran besar, dengan produksi susu tinggi disilangkan dengan sapi potong berbulu hitam, berukuran sedang, dan tahan terhadap penyakit.
• Analisis: Persilangan ini bertujuan untuk menghasilkan keturunan dengan kombinasi sifat yang menguntungkan, misalnya sapi perah dengan pertumbuhan yang cepat dan produksi susu yang tinggi.
4. Persilangan Tanaman Padi:
• Sifat-sifat: Panjang batang, ukuran bulir, kandungan amilosa, dan ketahanan terhadap hama.
• Contoh persilangan: Padi berbatang panjang, berbulir besar, dengan kandungan amilosa tinggi disilangkan dengan padi berbatang pendek, berbulir kecil, dan tahan terhadap hama wereng.
• Analisis: Persilangan ini dapat menghasilkan varietas padi dengan hasil panen yang tinggi dan kualitas beras yang baik.
C. RELEVANSI PERSILANGAN POLIHIBRID DENGAN EKSPERIMEN GENETIKA
1. Hukum Mendel:
• Hukum Segregasi dan Asortmen Independen: Persilangan polihibrid menjadi landasan untuk menguji dan memperluas pemahaman kita tentang hukum Mendel. Dengan mengamati pola pewarisan sifat yang kompleks, para ilmuwan dapat mengkonfirmasi dan mengembangkan pemahaman kita tentang bagaimana alel-alel memisah dan bergabung kembali selama pembentukan gamet.
• Interaksi Gen: Persilangan polihibrid juga memungkinkan kita untuk mempelajari interaksi antara gen-gen yang berbeda, seperti epistasis dan komplementasi. Hal ini membantu kita memahami bagaimana beberapa gen dapat bekerja sama atau saling mempengaruhi untuk menghasilkan fenotip tertentu.
2. Pemetaan Gen:
• Tautan Gen: Dengan menganalisis frekuensi rekombinasi antara lokus gen yang berbeda pada keturunan persilangan polihibrid, para ilmuwan dapat menentukan jarak relatif antara gen-gen tersebut pada kromosom. Informasi ini sangat penting untuk menyusun peta genetik.
• Identifikasi Gen: Persilangan polihibrid dapat digunakan untuk mengidentifikasi gen-gen yang bertanggung jawab atas sifat-sifat tertentu, seperti resistensi terhadap penyakit, produktivitas, atau kualitas produk.
3. Pengembangan Varietas Unggul:
• Pertanian dan Peternakan: Persilangan polihibrid menjadi dasar dalam pengembangan varietas tanaman dan hewan dengan sifat-sifat yang diinginkan, seperti hasil produksi yang tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan adaptasi terhadap lingkungan yang ekstrem.
• Bioteknologi: Teknik-teknik seperti pemuliaan tanaman dan hewan modern memanfaatkan prinsip-prinsip persilangan polihibrid untuk menghasilkan organisme transgenik dengan sifat-sifat yang diinginkan.
4. Penelitian Penyakit Genetik:
• Model Hewan: Persilangan polihibrid pada hewan model, seperti tikus, dapat digunakan untuk mempelajari penyakit genetik manusia yang kompleks.
Dengan mengidentifikasi gen-gen yang terlibat dalam penyakit tersebut, para ilmuwan dapat mengembangkan terapi yang lebih efektif.
Konseling Genetik: Pemahaman tentang persilangan polihibrid juga penting dalam konseling genetik untuk membantu individu memahami risiko mereka terhadap penyakit genetik yang diturunkan dalam keluarga
BAB IV PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Persilangan polihibrid telah menjadi pilar penting dalam eksperimen genetika sejak zaman Mendel. Melalui persilangan polihibrid, para ilmuwan telah berhasil mengungkap banyak rahasia tentang pewarisan sifat, seperti hukum segregasi bebas, hukum asortmen independen, dan interaksi gen. Selain itu, persilangan polihibrid juga menjadi dasar untuk pengembangan peta genetik dan identifikasi gen-gen yang mengendalikan sifat-sifat tertentu.
Dalam era modern, dengan adanya teknologi sekuensing genom dan bioinformatika, persilangan polihibrid telah mengalami perkembangan yang signifikan.
Para ilmuwan kini dapat menganalisis genom organisme secara menyeluruh dan mengidentifikasi ribuan gen yang terlibat dalam berbagai sifat. Meskipun demikian, persilangan polihibrid tetap menjadi alat yang tak tergantikan dalam penelitian genetika, terutama dalam konteks pemuliaan tanaman dan hewan serta penelitian penyakit genetik.
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca
DAFTAR PUSTAKA
https://danaranizar.blogspot.com/2013/10/genetika-mendel-monohibrid-dihibrid.html https://gregoriuswidodo.wordpress.com/2015/10/15/persilangan-dihibrid-dan-polihibrid/
Suhaeny, A. (2021). Genetika dan Pewarisan Sifat, (Gambar 125), 81–108.