• Tidak ada hasil yang ditemukan

Acara 3 persilangan monohibrid genetika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Acara 3 persilangan monohibrid genetika"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sifat-sifat diwariskan oleh induk kepada keturunanya dan Mendel melakukan

suatu model pewarisan sifat-sifat tersebut yang kebenaranya diakui sampai saat ini

yaitu dengan mengunakan metode matematis yang membantu menganalisis data yang

dihasilkan.Dalam melakukan percobaan tersebut Mendel mengunakan kacang ercis

Mendel menyilangkan ercis varietas biji bulat dengan varietas biji keriput. Hasil dari

persilangan tersebut kemudian disilangkan dengan sesamanya kemudian didapatkan

keturunan kedua.Pada keturunan pertama tidak muncul ercis keriput, sedangkan pada

keturunan kedua ercis keriput muncul,jadi dalam mengetahui sifat pewarisanharus

mengetahui bagaimana gambaran dari pewarisan sifat yang dilakukan oleh Mendel.

Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan

satu sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I

atau yang disebut dengan hukum segresi.Hukum ini berbunyi, “Pada pembentukan

gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua

anakan.”Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan

percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum).Sehingga sampai saat ini

(2)

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah membuktikan Hukum Mendel I pada

(3)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan

satu sifat beda. Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I

atau yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, Pada pembentukan

gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan.

Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid pada saat melakukan percobaan

penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai saat ini di dalam

persilangan monohibrid selalu berlaku hukum Mendel I. Sesungguhnya di masa

hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan modern, belum diketahui adanya sifat

kromosom dan gen, apalagi asam nukleat yang membina bahan genetik itu.Mendel

menyebut bahan genetik itu hanya faktor penentu (determinant) atau disingkat dengan

faktor. Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif

heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada waktu

gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu gamet

(Yatim,1986).

Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1. F1 itu memiliki genotif

heterozigot. Baik pada bunga betina maupun benang sari, terbentuk 2 macam gamet.

Maka kalau terjadi penyerbukan sendiri (F1 x F1) terdapat 4 macam perkawinan.

(Yatim, 1996). Pada galur murni akan menampilkan sifat-sifat dominan (alel AA)

maupun sifat resesif (aa) dari suatu karakter tertentu. Bila disilangkan, F1 akan

(4)

dominant lengkap). Sedangkan individu heterozigot (F1) menghasilkan gamet-gamet,

setengahnya mempunyai alele dominant A dan setengahnya mempunyai alele resesif

a. Dengan rekomendasi antara gamet-gamet secara rambang populasi F2

menampilkan sifat-sifat dominant dan resesif dengan nisbah yang diramalkan. Nisbah

fenotif yaitu 3 dominan (AA atau Aa) : 1 resesif (aa). Nisbah geneotif yaitu 1

dominan lengkap (AA) : 2 hibrida (Aa) : 1 resesif lengkap (aa) (Crowder, 1997).

Hukum mendel 1 adalah perkawinan dua tertua yang mempunyai 1 sifat beda

(Monohibrid). Setiap individu yang berkembang biak secara seksual terbentuk dari

peleburan 2 gamet berasal dari induknya. Berdasarkan hipotesis Mendel setiap

sifat/karakter di tentukan oleh gen (sepasang alel). Hukum mendel 1 berlaku pada

waktu gametogenesis F1. F1 itu memiliki genotip heterozigot. Dalam peristiwa

meiosis, gen sealel akan terpisah, masing-masing membentuk gamet. Baik pada

bunga jantan maupun bunga betina terjadi 2 macam gamet. Waktu terjadi

penyerbukan sendiri (F1 x F1) dan pada proses fertilisasi gamet-gamet yang

mengandung gen itu akan melebur secara acak sehingga akan terdapat 4 macam

peleburan atau perkawinan yang akan terjadi dari fertilisasi yang terjadi (Suryati,

(5)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan meliputi : biji kedelai, media tanam (tanah), dan lembar

pengamatan. Lalu alat yang digunakan antara lain : seedbox dan alat tulis.

B. Prosedur Kerja

1. Di tanam biji populasi P1 , P2, F1 dan F2 pada seedbox yang berisi tanah

2. Biji dibiarkan tumbuh dan berkecambah

3. Di amati warna batang yang muncul (putih atau ungu)

(6)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

BAGAN PERSILANGAN P1 Galur 1 X Galur 2

(ungu/HH) (Putih/hh)

F1 Hh

Ungu -> 100%

P2 Hh X Hh

F2 HH, Hh, Hh, hh

Perbandingan Genotip : 1 : 2 : 1

HH : Hh : hh

Perbandingan Fenotip : 3 : 1

(7)

Tabel Uji X2

x hitung < x tabel, maka hasil tersebut signifikan artinya pengujian sesuai dengan

hukum mendel I.

B. Pembahasan

Persilangan monohibrid adalah persilangan yang melibatkan satu sifat beda dari

suatu individu (Aa). Persilangan monohibrid ini sangat berkaitan dengan hukum

mendel I atau yang disebut hukum segresi. Hukum ini berbunyi “Pada pembentukan

(8)

gamet (sel kelamin) yang terbentuk" (King, 2003). Keterkaitan lainnya bisanya

terdapat pada eksperimen yang dilakukan mendel yaitu pada percobaan penyilangan

pada kacang ercis (Pisum sativum). Dari persilangan monohibrid inilah Mendel

merumuskan hukum Mendel I (hukum segregasi) (King,2003).

Manfaat akan persilangan monohibrid dapat diterapkan pada berbagai bidang

khususnya dibidang pertanian. Salah satunya dengan melalkukan persilangan balik

(Back cross) yang merupakan bagian dari persilangan monohibrid (Vijendra, 2005).

Selain itu manfaat persilangan monohibrid dalam bidang pertanian yaitu

mendapatkan bibit yang baik untuk di budidayakan.

Ilmu genetika mengenal istilah kromosom, DNA, alel, lokus, genotip dan

fenotip. Kromosom berasal dari kata kroma yang berarti warna dan soma yang berarti

badan, maka kromosom berarti suatu badan yang mudah untuk menyerap zat warna.

DNA yaitu molekul asam nukleat yang berbentuk double helic yang memiliki ikatan

nukleotida yang susunannya terdiri atas gula deoksiribosa, basa nitrogen dan fosfat.

Alel adalah gen-gen yang terletak pada lokus-lokus yang bersesuaian pada kromosom

homolog. Lokus adalah letak suatu gen pada suatu berkas kromosom. Fenotip adalah

sifat suatu makhluk hidup yang tampak atau terlihat. Genotip adalah sifat fisik dari

makhluk hidup yang tidak terlihat atau tidak tampak tetapi sangat berpengaruh

terhadap pewarisan sifat suatu individu (Sugiharto, 2005).

Praktikum persilangan monohibrid yang dilakukan kali ini yaitu dengan cara

menyilangkan varietas Galur 2 (betina) dengan Galur 1 (jantan) dengan perbandingan

(9)

sebanyak 10 buah dengan warna hipokotil ungu. Setelah itu dilakukan perkawinan

antar F1 dengan F1 sehingga menghasilkan F2 yang berwarna ungu 15 tanaman dan

yang berwarna putih sebanyak 5 tanaman. Setelah itu dilakukan uji chi square dimana

hasil yang diperoleh yakni X2 hitung sebesar 0,066 dan X2 tabel sebesar 3,84 sehingga

diperoleh kesimpulan bahwa pengujian tersebut signifikan atau sesuai dengan hukum

Mendel I.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu dengan satu sifat

(10)

ini bertujuan untuk membuktikan hukum Mendel I yang menyatakan bahwa pasangan

alel pada proses pembentukan sel gamet dapat memisah secara bebas.

B. Saran

Dalam praktikum kali ini sudah berjalan dengan lancar dan baik dan juga asisten

sudah sangat membantu praktikan dalam melaksanakan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA

Crowder, L.V. 1997. Genetika Tumbuhan. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

King, Rita.M. 2003. Biology Made Simple, A Made Simple Book. Broadway Books: New York.

(11)

Suryati, Dotti. 2011. Penuntun Praktikum Genetika Dasar. Universitas Bengkulu: Bengkulu.

L. D. Vijendra Das (2005). Genetics and Plant Breeding. New Delhi: New Age International Limited. hlm. 5

Gambar

Tabel Uji X2

Referensi

Dokumen terkait

Adalah persilangan antara dua individu sejenis yang memperhatikan satu sifat beda dengan gen-gen

Dalam beberapa kasus, persilangan dengan sifat beda lebih dari satu kadang menghasilkan keturunan dengan perbandingan yang berbeda dengan hukum Mendel.. Semisal,

Melalui percobaan sederhana menggunakan kancing genetika, peserta didik mampu menentukan pola perbandingan hasil persilangan dengan satu sifat beda (monohibrid)..

Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis dengan memperhatikan satu sifat beda. Misalnya persilangan antara rambutan yang berbuah manis

Peluang beberapa sifat superior, (d) spesies introduksi tanaman dan (e) spesies liar. Peluang menghasilkan varietas unggul yang dituju akan menjadi besar bila tetua

Melalui fenomena pindah silang, anakan tipe rekombinan dapat muncul pada persilangan yang melibatkan dua sifat beda, meski pada satu kromosom yang sama.. Melalui

Persilangan monohibrid terbagi menjadi dua yaitu persilangan monohibrid dominan dan persilangan monohibrid intermediet Akbar 2015 Persilangan Dihibrid adalah perkawinan antara dua

Pertama Mendel menyilangkan kapri dengan satu sifat beda yang dikenal dengan persilangan monohibrida dan kedua menyilangkan kapri dengan dua sifat beda yang dikenal dengan