GENETIKA &
GENETIKA &
TEKNOLOGI
TEKNOLOGI
PEMULIAAN
PEMULIAAN
TANAMAN
TANAMAN
IRMA TOMBUKU
IRMA TOMBUKU
100 318 028
100 318 028
GENETIKA & TEKNOLOGI PEMULIAAN
GENETIKA & TEKNOLOGI PEMULIAAN
TANAMAN
TANAMAN
TEKNIK
TEKNIK PERSILANGAN PERSILANGAN PADA PADA TOMAT TOMAT & & PERSILANGAN PERSILANGAN PADA PADA KACANG KACANG PANJANGPANJANG
TUGAS
TUGAS
PRAKTIKUM
PRAKTIKUM
I.
I.
TEKNIK PERSILANGAN PADA TOMAT
TEKNIK PERSILANGAN PADA TOMAT
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) budidaya bervariasi dalam ukuran, mulai dari tomat Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) budidaya bervariasi dalam ukuran, mulai dari tomat cherry, seukuran (1
cherry, seukuran (1
–
–
2 cm) dengan ukuran tomat liar, sampai tomat beefsteak dg diameter 10 cm2 cm) dengan ukuran tomat liar, sampai tomat beefsteak dg diameter 10 cm atau lebih. Ukuran tomat umumnya : diameter 5atau lebih. Ukuran tomat umumnya : diameter 5
–
–
6 cm. Kebanyakan kultivar memproduksi buah6 cm. Kebanyakan kultivar memproduksi buah warna merah (lycopene), tapi beberapa kultivar: oranye, pink, ungu, hijau, putih. Tomat untuk warna merah (lycopene), tapi beberapa kultivar: oranye, pink, ungu, hijau, putih. Tomat untuk dikalengkan berbentuk panjang, 7dikalengkan berbentuk panjang, 7
–
–
9 cm, diameter 49 cm, diameter 4–
–
5 cm dan dikenal sebagai tomat plum.5 cm dan dikenal sebagai tomat plum.A.
A. Ciri Tanaman Berdasarkan Perkembangbiakan TanamanCiri Tanaman Berdasarkan Perkembangbiakan Tanaman
Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunga terdiri dari lima 10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya. Kuntum bunga terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang helai daun kelopak dan lima helai mahkota. Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. letaknya menjadi satu dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Bunga tomat dapat melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang (Wiryanta Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang (Wiryanta
dalam
dalamSaragih, 2008).Saragih, 2008).
B.
B. Perkembangan Bunga Dari Kuncup Sampai Mekar dan Siap DisilangkanPerkembangan Bunga Dari Kuncup Sampai Mekar dan Siap Disilangkan
Menurut Hartati (2000), tanaman tomat mulai berbunga ketika memasuki umur 18-25 Menurut Hartati (2000), tanaman tomat mulai berbunga ketika memasuki umur 18-25 hari setelah tanam. Umur berbunga pada setiap varietas tanaman tomat berbeda-beda. Dalam hari setelah tanam. Umur berbunga pada setiap varietas tanaman tomat berbeda-beda. Dalam perkembangannya proses pembungaan memiliki beberapa tahapan, yaitu :
perkembangannya proses pembungaan memiliki beberapa tahapan, yaitu : 1.
1. Induksi bungaInduksi bunga
Tahap pertama dari proses pembungaan ketika meristem vegetatif deprogram untuk Tahap pertama dari proses pembungaan ketika meristem vegetatif deprogram untuk mulai berubah menjadi sistem reproduktif. Peristiwa ini terjadi di dalam sel dan mulai berubah menjadi sistem reproduktif. Peristiwa ini terjadi di dalam sel dan dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein yang dibutuhkan dalam diferensiasi dan pembelahan sel.
yang dibutuhkan dalam diferensiasi dan pembelahan sel. 2.
2. Inisiasi bungaInisiasi bunga
Tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat Tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya. Inisiasi dan pembungaan terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya. Inisiasi dan pembungaan berkaitan dengan sifat tumbuhannya yang juga dipengaruhi oleh iklim.
berkaitan dengan sifat tumbuhannya yang juga dipengaruhi oleh iklim. 3.
Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada tahap ini terjadi Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga. Pada tahap ini terjadi proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina.
pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina. 4.
4. AnthesisAnthesis
Tahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya anthesis terjadi bersamaan dengan Tahap ketika terjadi pemekaran bunga. Biasanya anthesis terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi. Ada kalanya organ reproduksi masak sebelum anthesis masaknya organ reproduksi. Ada kalanya organ reproduksi masak sebelum anthesis atau bahkan
atau bahkan jauh jauh setelah terjadinya anthesis setelah terjadinya anthesis (Anonymous, 2009).(Anonymous, 2009).
C.
C. Tujuan Dilakukan PersilanganTujuan Dilakukan Persilangan
Beberapa tujuan dilakukan persilangan pada tanaman tomat adalah : Beberapa tujuan dilakukan persilangan pada tanaman tomat adalah :
1.
1. Mendapatkan varitas baruMendapatkan varitas baru 2.
2. Potensi hasil tinggiPotensi hasil tinggi 3.
3. Umur panen relatif pendek Umur panen relatif pendek 4.
4. Daya simpan lamaDaya simpan lama 5.
5. Toleran terhadap penyakit layu bakteri (Astarini, 2009)Toleran terhadap penyakit layu bakteri (Astarini, 2009)
D.
D. Cara Pemilihan TetuaCara Pemilihan Tetua
Pilih tomat yang memiliki warna berbeda, misalnya merah dan kuning. Jika galur murni, Pilih tomat yang memiliki warna berbeda, misalnya merah dan kuning. Jika galur murni, variasi warna akan tampak pada F
variasi warna akan tampak pada F2.2. Selain variasi warna mungkin timbul variasi karakterSelain variasi warna mungkin timbul variasi karakter
lain (Astarini, 2009) lain (Astarini, 2009)
E.
E. Waktu Yang Tepat Untuk Melakukan Emaskulasi dan PolinasiWaktu Yang Tepat Untuk Melakukan Emaskulasi dan Polinasi
1.
1. EmaskulasiEmaskulasi
Dilakukan sehari sebelum penyerbukan agar putik menjadi masak sempurna saat Dilakukan sehari sebelum penyerbukan agar putik menjadi masak sempurna saat penyerbukan sehingga keberhasilan penyilangan lebuh tinggi. Waktu yang baik penyerbukan sehingga keberhasilan penyilangan lebuh tinggi. Waktu yang baik melakukan emaskulasi adalah setelah pukul 3 sore. Stadia bunga yang baik melakukan emaskulasi adalah setelah pukul 3 sore. Stadia bunga yang baik diemaskulasi adalah pada saat ujung benang sari berada pada pertengahan bunga diemaskulasi adalah pada saat ujung benang sari berada pada pertengahan bunga (Anonymous, 2009).
(Anonymous, 2009). 2.
2. PolinasiPolinasi
Waktu polinasi yang baik sekitar jam 6-9 pagi, karena pada saat itu kondisi Waktu polinasi yang baik sekitar jam 6-9 pagi, karena pada saat itu kondisi lingkungan mendukung. Kondisi putik dan serbuk sari masih baik. Jika, polinasi lingkungan mendukung. Kondisi putik dan serbuk sari masih baik. Jika, polinasi dilakukan siang hari, putik mongering sehingga terjadi pembuahan, kalaupun dilakukan siang hari, putik mongering sehingga terjadi pembuahan, kalaupun berbuah kualitasnya tidak maksimal (Anonymous, 2009).
F.
F. Teknik Persilangan Tanaman Menyerbuk Sendiri/SilangTeknik Persilangan Tanaman Menyerbuk Sendiri/Silang
Menurut Astarini (2009), beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan Menurut Astarini (2009), beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan persilangan pada tanaman tomat adalah sebagai berikut :
persilangan pada tanaman tomat adalah sebagai berikut : 1.
1. Tanam benih dalam barisTanam benih dalam baris 2.
2. Segera setelah bunga mekar, emaskulasi stamen dari tetua betina. StamenSegera setelah bunga mekar, emaskulasi stamen dari tetua betina. Stamen menempel pada petal, jadi untuk mudahnya, cabut petalnya, lalu bungkus menempel pada petal, jadi untuk mudahnya, cabut petalnya, lalu bungkus betina.
betina. 3.
3. Calon tetua jantan juga harus ditutup, untuk mencegah kontaminasi polen lain.Calon tetua jantan juga harus ditutup, untuk mencegah kontaminasi polen lain. 4.
4. Jika bunga jantan telah membuka sempurna, segera lakukan persilangan denganJika bunga jantan telah membuka sempurna, segera lakukan persilangan dengan car mengusap anther ke stigma.
car mengusap anther ke stigma. 5.
5. Tutup bunga yang baru diserbuki, beri label, catat pada buku.Tutup bunga yang baru diserbuki, beri label, catat pada buku.
Gambar 1. Bagian reproduksi bunga tomat Gambar 1. Bagian reproduksi bunga tomat
Gambar 2. Bunga tomat yang sudah Gambar 2. Bunga tomat yang sudah diemaskulasi, dipolinasi dan dilabeli diemaskulasi, dipolinasi dan dilabeli
BAHAN DAN METODE
BAHAN DAN METODE
A.
A. Alat dan BahanAlat dan Bahan
1.
1. PinsetPinset
Digunakan sebagai alat untuk melakukan emaskulasi. Digunakan sebagai alat untuk melakukan emaskulasi. 2.
2. Plastik Plastik
Digunakan untuk membungkus bunga yang telah diemaskulasi dan dipolinasi. Digunakan untuk membungkus bunga yang telah diemaskulasi dan dipolinasi. 3.
3. TaliTali
Digunakan untuk mengikat plastik pembungkus bunga. Digunakan untuk mengikat plastik pembungkus bunga. 4.
4. LabelLabel
Digunakan untuk member tanda bagi bunga yang telah dipolinasi. Digunakan untuk member tanda bagi bunga yang telah dipolinasi. 5.
5. Alat tulisAlat tulis
Digunakan untuk mencatat perkembangan persilangan. Digunakan untuk mencatat perkembangan persilangan.
B.
B. Cara KerjaCara Kerja
Pengamatan bunga Pengamatan bunga
Isolasi kuncup terpilih Isolasi kuncup terpilih
Emaskulasi Emaskulasi
Polinasi Polinasi
Pembungkusan dan pelabelan Pembungkusan dan pelabelan
Pencatatan Pencatatan
Emaskulasi dilakukan pada sore hari, dan esok pagi hari dilakukan polinasi. Kegiatan Emaskulasi dilakukan pada sore hari, dan esok pagi hari dilakukan polinasi. Kegiatan polinasi dilakukan pagi hari agar serbuk sari dari tetua jantan matang. Setelah polinasi polinasi dilakukan pagi hari agar serbuk sari dari tetua jantan matang. Setelah polinasi dilakukan, bunga harus ditutup dengan plastic untuk menghindari penyerbukan dari dilakukan, bunga harus ditutup dengan plastic untuk menghindari penyerbukan dari serbuk sari bunga lain. Setelah ditutup kemudian diberi label dengan isi waktu polinasi, serbuk sari bunga lain. Setelah ditutup kemudian diberi label dengan isi waktu polinasi, tetua jantan, dan tetua betina. Kegiatan selanjutnya adalah pengamatan terhadap tetua jantan, dan tetua betina. Kegiatan selanjutnya adalah pengamatan terhadap perkembangan bunga.
perkembangan bunga.
Gambar 3. Bunga yang telah disilangkan Gambar 3. Bunga yang telah disilangkan
Gambar 4. Bunga yang telah berkembang jadi buah Gambar 4. Bunga yang telah berkembang jadi buah
Pembahasan Pembahasan
Pada kegiatan hibridisasi ini digunakan tanaman tomat. Varietas yang digunakan Pada kegiatan hibridisasi ini digunakan tanaman tomat. Varietas yang digunakan adalah varietas Filipina. Persilangan yang dilakukan adalah silang dalam, artinya adalah varietas Filipina. Persilangan yang dilakukan adalah silang dalam, artinya persilangan dilakukan dalam satu spesies yang sama. Sehingga perbaikan yang persilangan dilakukan dalam satu spesies yang sama. Sehingga perbaikan yang diharapkan tidak akan terjadi. Tujuan dari persilangan adalah mendapatkan keturunan diharapkan tidak akan terjadi. Tujuan dari persilangan adalah mendapatkan keturunan dengan sifat unggul yang dimiliki masing-masing tetua, tapi hal itu tidak bisa dihasilkan dengan sifat unggul yang dimiliki masing-masing tetua, tapi hal itu tidak bisa dihasilkan dari praktik yang telah dilakukan di lapangan.
II.
II.
TEKNIK PERSILANGAN PADA BUNCIS
TEKNIK PERSILANGAN PADA BUNCIS
PendahuluanPendahuluan
Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda susunan Hibridisasi (persilangan) adalah penyerbukan silang antara tetua yang berbeda susunan genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada program genetiknya. Pada tanaman menyerbuk sendiri hibridisasi merupakan langkah awal pada program pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk pemuliaan setelah dilakukan pemilihan tetua. Umumnya program pemuliaan tanaman menyerbuk sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang berbeda genotipenya. Pada
sendiri dimulai dengan menyilangkan dua tetua homozigot yang berbeda genotipenya. Pada tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau tanaman menyerbuk silang, hibridisasi biasanya digunakan untuk menguji potensi tetua atau pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi pengujian ketegaran hibrida dalam rangka pembentukan varietas hibrida. Selain itu, hibridisasi juga dim
juga dimaksugkan aksugkan untuk memuntuk memperluas kperluas keragamaeragaman.n. Tujuan utama melakukan persilangan adalah : Tujuan utama melakukan persilangan adalah :
(1) Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (1) Menggabungkan semua sifat baik ke dalam satu genotipe baru; (2) Memperluas keragaman genetik;
(2) Memperluas keragaman genetik; (3). Memanfaatkan vigor hibrida; atau (3). Memanfaatkan vigor hibrida; atau
(4) Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa (4) Menguji potensi tetua (uji turunan). Dari keempat tujuan utama ini dapat disimpulkan bahwa hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama dalam hal memperluas hibridisasi memiliki peranan penting dalam pemuliaan tanaman, terutama dalam hal memperluas keragaman. Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik keragaman. Seleksi akan efektif apabila populasi yang diseleksi mempunyai keragaman genetik yang luas.
yang luas.
Jenis-jenis Persilangan Jenis-jenis Persilangan
Berdasarkan pengelompokan tanaman yang digunakan dalam persilangan, hibridisasi dibedakan Berdasarkan pengelompokan tanaman yang digunakan dalam persilangan, hibridisasi dibedakan menjadi:
menjadi: 1.
1. Hibridisasi intravarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yangHibridisasi intravarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang varietasnya sama.
varietasnya sama. 2.
2. Hibridisasi intervarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yangHibridisasi intervarietas, yaitu persilangan yang dilakukan antara tanaman yang varietasnya berbeda dalam spesies yang sama. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi varietasnya berbeda dalam spesies yang sama. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intraspesifik.
intraspesifik. 3.
3. Hibridisasi interspesifik, yaitu persilangan antara tanaman dari dua spesies yang berbeda,Hibridisasi interspesifik, yaitu persilangan antara tanaman dari dua spesies yang berbeda, dalam genus. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intragenerik. Jenis persilangan ini dalam genus. Hibridisasi ini disebut juga hibridisasi intragenerik. Jenis persilangan ini telah dilakukan untuk memindahkan gen ketahanan terhadap hama dan penyakit, atau telah dilakukan untuk memindahkan gen ketahanan terhadap hama dan penyakit, atau toleransi terhadap kekeringan pada varietas tanaman gandum, tomat, tebu, dan lain-lain. toleransi terhadap kekeringan pada varietas tanaman gandum, tomat, tebu, dan lain-lain. 4.
4. Hibridisasi intergenerik, yaitu persilangan yang dilakukan antar tanaman dari genus yangHibridisasi intergenerik, yaitu persilangan yang dilakukan antar tanaman dari genus yang berbeda. Beberapa contoh tanaman hasil persilangan ini adalah
berbeda. Beberapa contoh tanaman hasil persilangan ini adalah Raphanobrassica Raphanobrassica,,
Rabbage
Rabbage,, Maize-teosinte Maize-teosinte,,sugarcane-sorghumsugarcane-sorghum, dan lain-lain. Hibridisasi ini juga biasa, dan lain-lain. Hibridisasi ini juga biasa digunakan untuk memindahkan sifat ketahanan penyakit, hama dan kekeringan dari digunakan untuk memindahkan sifat ketahanan penyakit, hama dan kekeringan dari genus tanaman liar ke tanaman budi daya.
genus tanaman liar ke tanaman budi daya.
Hibridisasi intravarietas dan intervarietas relatif mudah dilakukan karena kedua tetua Hibridisasi intravarietas dan intervarietas relatif mudah dilakukan karena kedua tetua mempunyai genom yang sama sehingga tidak muncul banyak hambatan (
mempunyai genom yang sama sehingga tidak muncul banyak hambatan ( barier barier ). Hibridisasi ini). Hibridisasi ini (terutama hibridisasi intervarietas) adalah jenis hibridisasi yang umum dilakukan dalam program (terutama hibridisasi intervarietas) adalah jenis hibridisasi yang umum dilakukan dalam program
pemuliaan tanaman. Hibridisasi interspesifik dan intergenerik disebut juga persilangan kerabat pemuliaan tanaman. Hibridisasi interspesifik dan intergenerik disebut juga persilangan kerabat jauh. Kebe
jauh. Keberhasilan perhasilan persilangan rsilangan kerabat jakerabat jauh sangat teuh sangat tergantung rgantung pada dekapada dekat tidaknya t tidaknya hubungahubungann spesies yang disilangkan. Secara umum semakin jauh hubungan kekerabatan antara kedua spesies yang disilangkan. Secara umum semakin jauh hubungan kekerabatan antara kedua tanaman yang digunakan dalam persilangan, akan semakin kecil peluang untuk mendapatkan tanaman yang digunakan dalam persilangan, akan semakin kecil peluang untuk mendapatkan tanaman F1 yang normal.
tanaman F1 yang normal.
Dalam pelaksanaannya, persilangan kerabat jauh tidak mudah dilakukan karena adanya Dalam pelaksanaannya, persilangan kerabat jauh tidak mudah dilakukan karena adanya kendala alami seperti benih hibrid yang lemah dan tidak mampu bertahan hidup, serta tanaman kendala alami seperti benih hibrid yang lemah dan tidak mampu bertahan hidup, serta tanaman F1 yang diperoleh menjadi steril. Sejauh ini penghalang yang dijumpai dapat dikelompokkan F1 yang diperoleh menjadi steril. Sejauh ini penghalang yang dijumpai dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu (1) hambatan sebelum terjadinya pembuahan (
menjadi dua yaitu (1) hambatan sebelum terjadinya pembuahan ( pre-fertilization barrier pre-fertilization barrier ),),
berupa kegagalan dalam perkecambahan serbuk sari atau lambatnya pertumbuhan tabung serbuk berupa kegagalan dalam perkecambahan serbuk sari atau lambatnya pertumbuhan tabung serbuk sari, dan (2) hambatan sesudah terjadinya pembuahan (
sari, dan (2) hambatan sesudah terjadinya pembuahan ( post-fertilization barrier post-fertilization barrier ), antara lain), antara lain aborsi embrio saat masih muda dan terjadinya eliminasi kromosom. Kegagalan perkembangan aborsi embrio saat masih muda dan terjadinya eliminasi kromosom. Kegagalan perkembangan embrio menjadi biji dewasa merupakan fenomena paling umum dijumpai pada persilangan embrio menjadi biji dewasa merupakan fenomena paling umum dijumpai pada persilangan kerabat jauh. Ketidakmampuan untuk tumbuh yang terjadi pada persilangan kerabat
kerabat jauh. Ketidakmampuan untuk tumbuh yang terjadi pada persilangan kerabat jauhdiseb
jauhdisebabkan olabkan oleh (1) adanyeh (1) adanya mekanisa mekanisme yang bisme yang bisa mempena mempengaruhi pgaruhi perkembangerkembangan zigot san zigot sejak ejak pembelahan sel pertama hingga pembuahan bahkan hingga diferensiasi akhir organ reproduktif pembelahan sel pertama hingga pembuahan bahkan hingga diferensiasi akhir organ reproduktif dan pembentukan gamet, (2) adanya aksi gen spesifik, tidak ada keserasian antara inti dan dan pembentukan gamet, (2) adanya aksi gen spesifik, tidak ada keserasian antara inti dan sitoplasma atau antara embrio dan endosperm dari spesies yang digunakan dalam persilangan. sitoplasma atau antara embrio dan endosperm dari spesies yang digunakan dalam persilangan.
Berbagai penghalang tersebut menyebabkan rendahnya tingkat keberhasilan dalam Berbagai penghalang tersebut menyebabkan rendahnya tingkat keberhasilan dalam persilangan kerabat jauh. Keberhasilan persilangan (
persilangan kerabat jauh. Keberhasilan persilangan (crossabilitycrossability) pada beberapa kombinasi) pada beberapa kombinasi persilangan dibatasi oleh kemampuan dalam pembentukan biji (
persilangan dibatasi oleh kemampuan dalam pembentukan biji (seed set seed set ), yang tergantung pada), yang tergantung pada genom kedua tetua. Perbedaan genom tetua menyebabkan hambatan dalam pembuahan maupun genom kedua tetua. Perbedaan genom tetua menyebabkan hambatan dalam pembuahan maupun setelah pembuahan.
setelah pembuahan.
Beberapa prinsip dianjurkan untuk dipahami, agar pemilihan spesies kerabat liarnya efisien. Beberapa prinsip dianjurkan untuk dipahami, agar pemilihan spesies kerabat liarnya efisien. Dalam pemilihan kerabat liar sebagai tetua dalam persilangan kerabat jauh, kriteria yang relevan Dalam pemilihan kerabat liar sebagai tetua dalam persilangan kerabat jauh, kriteria yang relevan untuk digunakan, antara lain :
untuk digunakan, antara lain : 1.
1. Derajat kekerabatannya: biasanya spesies yang sangat dekat kekerabatannya denganDerajat kekerabatannya: biasanya spesies yang sangat dekat kekerabatannya dengan tanaman budidaya lebih diutamakan karena jaminan keberhasilan persilangan, transfer tanaman budidaya lebih diutamakan karena jaminan keberhasilan persilangan, transfer gen dapat berlangsung secara normal. Kekerabatan yang jauh hanya direkomendasikan gen dapat berlangsung secara normal. Kekerabatan yang jauh hanya direkomendasikan bila memang gen yang dituju hanya ada pada sumber tersebut. Persilangan kerabat sangat bila memang gen yang dituju hanya ada pada sumber tersebut. Persilangan kerabat sangat jauh bias
jauh biasanya meanya menghadapi mnghadapi masalah baasalah barier persirier persilangan.langan. 2.
2. Tingkat ploidi: untuk transfer gen interspesifik maka tingkat ploidi yang paling efisienTingkat ploidi: untuk transfer gen interspesifik maka tingkat ploidi yang paling efisien adalah tingkat diploid, karena pada tingkat poliploidi sifat-sifat yang tidak dikehendaki adalah tingkat diploid, karena pada tingkat poliploidi sifat-sifat yang tidak dikehendaki akan hilang dari
akan hilang dari populasi dengan proses yang lambat. populasi dengan proses yang lambat. pertumbuhan tabung serbuk sari,pertumbuhan tabung serbuk sari, dan (2) hambatan sesudah terjadinya pembuahan (
dan (2) hambatan sesudah terjadinya pembuahan ( post-fertilization barrier post-fertilization barrier ), antara lain), antara lain aborsi embrio saat masih muda dan terjadinya eliminasi kromosom. Kegagalan
aborsi embrio saat masih muda dan terjadinya eliminasi kromosom. Kegagalan
perkembangan embrio menjadi biji dewasa merupakan fenomena paling umum dijumpai perkembangan embrio menjadi biji dewasa merupakan fenomena paling umum dijumpai pada persilangan kerabat jauh. Ketidakmampuan untuk tumbuh yang terjadi pada
pada persilangan kerabat jauh. Ketidakmampuan untuk tumbuh yang terjadi pada
persilangan kerabat jauhdisebabkan oleh (1) adanya mekanisme yang bisa mempengaruhi persilangan kerabat jauhdisebabkan oleh (1) adanya mekanisme yang bisa mempengaruhi perkembangan zigot sejak pembelahan sel pertama hingga pembuahan bahkan hingga perkembangan zigot sejak pembelahan sel pertama hingga pembuahan bahkan hingga diferensiasi akhir organ reproduktif dan pembentukan gamet, (2) adanya aksi gen diferensiasi akhir organ reproduktif dan pembentukan gamet, (2) adanya aksi gen spesifik, tidak ada keserasian antara inti dan sitoplasma atau antara embrio dan spesifik, tidak ada keserasian antara inti dan sitoplasma atau antara embrio dan endosperm dari spesies yang digunakan dalam persilangan.
3.
3. Tingkatan, stabilitas dan pewarisan sifat-sifat yang dituju: para pemulia menghendakiTingkatan, stabilitas dan pewarisan sifat-sifat yang dituju: para pemulia menghendaki agar sifat yang dituju memiliki tingkatan yang tinggi, stabilitas yang besar dan
agar sifat yang dituju memiliki tingkatan yang tinggi, stabilitas yang besar dan
pewarisannya sederhana. Sifat resistensi terhadap hama atau penyakit dengan pewarisan pewarisannya sederhana. Sifat resistensi terhadap hama atau penyakit dengan pewarisan sifat yang sederhana dan tingkat resistensi tinggi biasanya terkait dengan instabilitas dari sifat yang sederhana dan tingkat resistensi tinggi biasanya terkait dengan instabilitas dari resistensi tersebut sedangkan resistensi yang mantap sulit ditangani karena genetiknya resistensi tersebut sedangkan resistensi yang mantap sulit ditangani karena genetiknya adalah poligenik.
adalah poligenik.
Faktor Penting dalam Persilangan Faktor Penting dalam Persilangan
Untuk meningkatkan keberhasilan hibridisasi buatan, hal-hal penting yang diperhatikan adalah Untuk meningkatkan keberhasilan hibridisasi buatan, hal-hal penting yang diperhatikan adalah (1) pemilihan tetua dalam hubungannya dengan tujuan dilakukannya persilangan, (2) (1) pemilihan tetua dalam hubungannya dengan tujuan dilakukannya persilangan, (2) pengetahuan tentang morfologi dan metode reproduksi tanaman, (3) waktu tanaman bunga pengetahuan tentang morfologi dan metode reproduksi tanaman, (3) waktu tanaman bunga (waktu bunga mekar/tanaman berbunga), dan (4) keadaan cuaca saat penyerbukan.
(waktu bunga mekar/tanaman berbunga), dan (4) keadaan cuaca saat penyerbukan. Pemilihan
Pemilihan TetuaTetua
Ada lima kelompok sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua persilangan yaitu: (a) Ada lima kelompok sumber plasma nutfah yang dapat dijadikan tetua persilangan yaitu: (a) varietas komersial, (b) galur-galur elit pemuliaan, (c) galur-galur pemuliaan dengan satu atau varietas komersial, (b) galur-galur elit pemuliaan, (c) galur-galur pemuliaan dengan satu atau beberapa sifat superior, (d) spesies introduksi tanaman dan (e) spesies liar. Peluang beberapa sifat superior, (d) spesies introduksi tanaman dan (e) spesies liar. Peluang menghasilkan varietas unggul yang dituju akan menjadi besar bila tetua yang digunakan menghasilkan varietas unggul yang dituju akan menjadi besar bila tetua yang digunakan merupakan varietas-varietas komersial yang unggul yang sedang beredar, galur-galur murni tetua merupakan varietas-varietas komersial yang unggul yang sedang beredar, galur-galur murni tetua hibrida, dan tetua-tetua varietas sintetik. Varietas-varietas tersebut merupakan sumber plasma hibrida, dan tetua-tetua varietas sintetik. Varietas-varietas tersebut merupakan sumber plasma nutfah yang paling baik bagi sifat-sifat penting tanaman, dan pada umumnya para pemulia nutfah yang paling baik bagi sifat-sifat penting tanaman, dan pada umumnya para pemulia menggunakan sumber ini sebagai bahan tetua dalam programnya. Sudah barang tentu tetua-tetua menggunakan sumber ini sebagai bahan tetua dalam programnya. Sudah barang tentu tetua-tetua yang digunakan memiliki latar belakang genetik yang jauh berbeda, bila tidak demikian maka yang digunakan memiliki latar belakang genetik yang jauh berbeda, bila tidak demikian maka peluang untuk memperoleh keragaman genetik sifat yang dituju pada populasi turunannya akan peluang untuk memperoleh keragaman genetik sifat yang dituju pada populasi turunannya akan menjadi kecil.
menjadi kecil.
Para pemulia pada proses seleksi lanjut akan memiliki galur-galur elit yang membawa Para pemulia pada proses seleksi lanjut akan memiliki galur-galur elit yang membawa sifat-sifat unggul. Galur-galur tersebut pada tahapan siap untuk dilepas sebagai varietas. Identifikasi sifat unggul. Galur-galur tersebut pada tahapan siap untuk dilepas sebagai varietas. Identifikasi sifat-sifat unggul pada galur-galur elit oleh para pemulia akan sangat bermanfaat bagi para sifat-sifat unggul pada galur-galur elit oleh para pemulia akan sangat bermanfaat bagi para pemulia sendiri. Penggunaan galur-galur elit tersebut sebagai tetua akan meningkatkan secara pemulia sendiri. Penggunaan galur-galur elit tersebut sebagai tetua akan meningkatkan secara potensial kemajuan genetik per tahun. Pada umumnya galur-galur elit pemulia sangat terbatas potensial kemajuan genetik per tahun. Pada umumnya galur-galur elit pemulia sangat terbatas untuk dapat dipertukarkan dan tergantung kepada kebijakan pemulia ataupun kepada kebijakan untuk dapat dipertukarkan dan tergantung kepada kebijakan pemulia ataupun kepada kebijakan kelembagaan di mana
kelembagaan di mana pemulia bekerja. pemulia bekerja. Introduksi spesies-spesies yang ditanam juga Introduksi spesies-spesies yang ditanam juga merupakanmerupakan sumber materi tetua yang sangat baik. Banyak pemulia menggunakan sumber materi tetua ini sumber materi tetua yang sangat baik. Banyak pemulia menggunakan sumber materi tetua ini dalam program pemuliaannya. Spesies introduksi digunakan sebagai materi tetua karena dalam program pemuliaannya. Spesies introduksi digunakan sebagai materi tetua karena memiliki sifat baik yang dituju, sekalipun memiliki sifat lainnya yang tidak baik.
memiliki sifat baik yang dituju, sekalipun memiliki sifat lainnya yang tidak baik. Pengeta
Pengetahuan tentahuan tentang Organ ng Organ ReprodukReproduksi dan Tipsi dan Tipe Penyee Penyerbukanrbukan
Untuk dapat melakukan penyerbukan silang secara buatan, hal yang paling mendasar dan Untuk dapat melakukan penyerbukan silang secara buatan, hal yang paling mendasar dan yang paling penting diketahui adalah organ reproduksi dan tipe penyerbukan. Dengan yang paling penting diketahui adalah organ reproduksi dan tipe penyerbukan. Dengan mengetahui organ reproduksi, kita dapat menduga tipe penyerbukannya, apakah tanaman mengetahui organ reproduksi, kita dapat menduga tipe penyerbukannya, apakah tanaman tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri.
tersebut menyerbuk silang atau menyerbuk sendiri.
Tanaman Menyerbuk silang dicirikan oleh strutur bunga sebagai berikut : Tanaman Menyerbuk silang dicirikan oleh strutur bunga sebagai berikut :
a)
a) secara morfologi, bunganya mempunyai struktur tertentusecara morfologi, bunganya mempunyai struktur tertentu b)
c)
c) inkompatibilitas atau ketidaksesuaian alat kelamininkompatibilitas atau ketidaksesuaian alat kelamin d)
d) adanya bunga monoecious dan dioeciousadanya bunga monoecious dan dioecious Waktu Tanaman Berbunga
Waktu Tanaman Berbunga
Dalam melakukan persilangan harus diperhatikan: (1) penyesuaian waktu berbunga. Waktu Dalam melakukan persilangan harus diperhatikan: (1) penyesuaian waktu berbunga. Waktu tanam tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan reseptif waktunya tanam tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan reseptif waktunya bersamaan, (2) waktu emaskulasi dan penyerbukan. Pada tetua betina waktu emaskulasi harus bersamaan, (2) waktu emaskulasi dan penyerbukan. Pada tetua betina waktu emaskulasi harus diperhatikan, seperti pada bunga kacang tanah, padi harus pagi hari, bila melalui waktu tersebut diperhatikan, seperti pada bunga kacang tanah, padi harus pagi hari, bila melalui waktu tersebut polen telah jatuh ke stigma. Juga waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma reseptif. Jika polen telah jatuh ke stigma. Juga waktu penyerbukan harus tepat ketika stigma reseptif. Jika antara waktu antesis bunga jantan dan waktu reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu antara waktu antesis bunga jantan dan waktu reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu dilakukan singkronisasi. Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua tetua, dilakukan singkronisasi. Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang bersamaan. Untuk tujuan sinkronisasi sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang bersamaan. Untuk tujuan sinkronisasi ini diperlukan informasi tentang umur tanaman berbunga.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Astarini, I.D. 2009. Pemuliaan Tanaman Sayuran. Tidak Diketahui Astarini, I.D. 2009. Pemuliaan Tanaman Sayuran. Tidak Diketahui
Hartati, Sri. 2000. Penampilan Genotip Tanaman Tomat Hasil Mutasi Buatan Pada Kondisi Hartati, Sri. 2000. Penampilan Genotip Tanaman Tomat Hasil Mutasi Buatan Pada Kondisi
Stress Air dan Kondisi Optimal. Agrosains. 2 (2) : 35-42 Stress Air dan Kondisi Optimal. Agrosains. 2 (2) : 35-42
Saragih, W.C. 2008. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat Terhadap Pemberian Pupuk Saragih, W.C. 2008. Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat Terhadap Pemberian Pupuk
Phospat dan Bahan Organik. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Phospat dan Bahan Organik. Skripsi. Universitas Sumatera Utara
http://www.google.co.id/search?q=
http://www.google.co.id/search?q=tomat+jenis+mawar&hl=id&ctomat+jenis+mawar&hl=id&client=firefox-a&rls=org.mozillalient=firefox-a&rls=org.mozilla:en- :en-US:official&biw=1252&bih
US:official&biw=1252&bih=558&prmd=ivns&sourc=558&prmd=ivns&source=lnms&ei=nqN-TpvAe=lnms&ei=nqN-TpvAL8nmrAeLh- L8nmrAeLh-TgDw&sa=X&oi=mode_lin
TgDw&sa=X&oi=mode_link&ct=mode&cd=1&k&ct=mode&cd=1&ved=0CCoQ_AUoAA#sclient=ved=0CCoQ_AUoAA#sclient=psy&hl=id&clientpsy&hl=id&client=firefox- =firefox-
a&rls=org.mozilla:en-US%3Aofficial&source=hp
US%3Aofficial&source=hp&q=TEKNIK+PERSILANGAN&q=TEKNIK+PERSILANGAN+PADA+TOMAT&oq=TEKNI+PADA+TOMAT&oq=TEKNIK+PERSILANGAN+PADA+K+PERSILANGAN+PADA+
TOMAT&aq=f&aqi=&aql=1&gs_sm=e&gs_upl=61888l64275l2l64606l8l8l0l0l0l3l851l2159l5-1.2l14l0&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.&fp=bd254df2ee3ecaa8&biw=1252&bih=558