Geologi P. Jawa
P. Jawa
Bukti Geologi
• Singkapan batuan dasar 96 jutaan (pra tersier) di:
1. Teluk Ciletuh (Sukabumi, Jawa Barat),
2. Karangsambung (Kebumen, Jawa Tengah),
3. Bayat (Klaten, Jawa Tengah)
Batuan tertua tersingkap (eosin awal): olisostrom (sedimen mélange)
Ditemukan ofiolit yang mengalami breksiasi serpentin (kerak samudera)
Teluk Ciletuh
Karangsambung
• miniatur geologi Indonesia
• Batu beku, sedimen, metamorf
a. Arah timurlaut – Baratdaya (Pra – Tersier)
b. Arah Timur – Barat yang ditunjukkan oleh arah umum struktur lipatan berkembang di batuan Tersier
c. Arah Utara – Selatan berupa sesar yang memotong batuan Pra – Tersier dan Tersier
Struktur Utama
BAYAT
Blok diagram pengendapan Formasi Kebo dan Formasi Butak
Fisiografi P Jawa (Van Bemmelen)
1. Pegunungan Selatan, zona gamping dan vulkanis dari zaman Miosen yang telah mengalami beberapa pengangkatan hingga zaman kuarter.
2. Zona Vulkanis zaman Kuarter memiliki banyak gunung api dengan ketinggian yang sering mencapai 2.000 m atau lebih dan beberapa diantaranya masih aktif.
3. Depresi tengah merupakan poros utama pulau dimana terbentuk dua depresi besar yaitu Depresi Bandung di barat dan depresi Solo di timur (Kubah Sangiran)
4. Zona antiklinal tengah, terdiri atas endapan-endapan zaman Mio-
Plestosen dengan perbukitan Kendeng yang memanjang dari barat ke timur.
5. Depresi Randublatung, di kaki perbukitan Kendengan yang terbentuk dari endapan-endapan laut dan daratan dari periode Mio-Plestosen.
6. Antiklinorium Rembang-Madura yang merupakan sebuah formasi pegunungan gampingan dari zaman Miosen.
7. Dataran-dataran rendah aluvial yang berbentuk delta merupakan unsur utama pemandangan pesisir utara Jawa.
