• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gizi Seimbang dalam Upaya Pembinaan Kebugaran Jasmani

N/A
N/A
mr muzamil

Academic year: 2024

Membagikan "Gizi Seimbang dalam Upaya Pembinaan Kebugaran Jasmani"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

GIZI SEIMBANG DALAM UPAYA PEMBINAAN KEBUGARAN JASMANI

PIMPINAN PUSAT INDONESIA SPORT NUTRITIONIST ASSOCIATION (PP ISNA)

Disampaikan pada : “Orientasi AoC Kebugaran Jasmani Tahun 2024” yang Diselenggarakan oleh Direktorat Kesehatan Usia Produktif dan lanjut Usia Kementerian Kesehatan R.I. Bekerjasama dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI)

Tanggal 24-25 Juni 2024.

(2)

Piramida Gizi Seimbang

Prinsip Peningkatan Kebutuhan Energi dan Saat Gizi Berdasarkan Aktivitas Fisik.

Sistem Energi Saat Berlatih dan Impelementasi Gizinya

Pengaturan Asupan Karbohidrat, Protein, Lemak, Air, Vitamin dan Mineral.

Kesimpulan

(3)

Pirimida Gizi Seimbang

(4)

SAAT BERLATIH AKAN TERJADI PENINGKATAN KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI

TERTENTU BERDASARKAN PENINGKATAN PENGELUARAN ENERGI

(5)

Prinsip Gizi Seimbang Berdasarkan Peningkatan Aktivitas Fisik untuk Pembentukan Kebugaran

Proporsi kelompok zat gizi makro terkait system metabolism energi yang terjadi saat berlatih

Peningkatan kebutuhan vitamin dan mineral tertentu

Pemilihan Jenis makanan tertentu untuk memberikan manfaat lebih dalam meningkatkan performa berlatih dan pemulihan

Penentuan Jam makan berdasarkan waktu berlatih

(6)

Akibat Tidak Menerapkan Gizi Seimbang

Saat Menjalan Program Latihan untuk Mencapai Kebugaran Jasmani

Tidak memiliki energi cukup untuk menjalankan semua rangkaian latihan sehingga sering berada pada area over training dan tujuan latihan tidak tercapai

Berisiko cedera seperti kram, heat stroke, dll

Komposisi tubuh mengalami perburukan : peningkatan massa lemak tubuh, dan penurunan pada massa otot, dan massa tulang

Pada Akhirnya Kebugaran Jasmani tidak Bisa Dicapai dengan Baik

(7)

Sistem Energi I Saat Berlatih : Sistem Creatin Foasfat

Implikasinya : Peningkatan Kebutuhan “Protein Rendah lemak”

(8)

Terjadi Penumpukan asam laktat yang akan membuat rasa nyeri, pegal pegal dan perasaan tidak nyaman lainnya setelah

berlatih hingga beberapa hari kemudian

✓Saat kondisi dehidrasi dan defisiensi vitamin C serta defisiensi magnesium

Sistem Energi II Saat Berlatih : Sistem Glikolisis Anaerob

Implikasinya : Peningkatan Kebutuhan “Karbohidrat Kompleks Indeks Glikemik Rendah-Sedang dan Air, Vitamin, Mineral”

(9)

Menghasilkan energi yang bersumber dari Glikogen Otot

Sistem Energi II Saat Berlatih : Sistem Glikolisis Anaerob

Implikasinya : Peningkatan Kebutuhan “Karbohidrat Kompleks Indeks Glikemik Rendah-Sedang, Protein dan Air, Vitamin, Mineral”

(10)

Peristiwa Glukoneogenesis terjadi setelah cadangan glikogen otot menipis

Rata-rata simpanan energi pada otot adalah 1.529 kkal = 80 menit, Lebih cepat ketika intensitas latihan tinggi

Proporsi kebutuhan lemak 25 sd 30%

energi total dengan jenis MCT dan Lemak Tidak Jenuh

Sistem Energi III

Saat Berlatih : Sistem Glukoneogenesis

(11)

Pemenuhan Kebutuhan Karbohidrat

(Dibutuhkan Lebih Tinggi untuk yang Berlatih Endurance)

Karbohidrat Komplek

Karbohidrat Sederhana

Dikonsumsi secara teratur dan selalu tersedia di setiap waktu jam makan utama dan selingan.

Disajikan dalam bentuk makanan pokok dan makanan selingan (penganan karbohidrat)

Jenis karbohidrat komplek yang dikonsumsi mendekati waktu berlatih adalah yang memiliki indeks glikemik sedang / rendah seperti kentang, ubi, singkong dan jagung

Dibatasi konsumsinya terutama saat mendekati waktu berlatih. Namun untuk buah dan madu (sumber

fruktosa) masih dibolehkan dalam jumlah tertentu.

Dianjurkan untuk dikonsumsi setelah berlatih dalam jumlah tertentu untuk tujuan meningkatkan simpanan glikogen otot. Diutamakan yang jenis sukrosa dalam jumlah tertentu.

(12)

PRINSIP PERTUKARAN PROTEIN OTOT

Abelsson, A (2020)

(13)

Pemenuhan Kebutuhan Protein

(Dibutuhkan Lebih Tinggi ; “Berlatih Kekuatan Otot & dan yang menggunakan tenaga ledakan)

✓ Dibutuhkan ekstra protein dengan lemak rendah seperti susu

rendah lemak, ayam tanpa kulit bagian dada, ikan, daging sapi tanpa lemak, putih telur

✓ Proporsi protein hewani dan nabati dikonsumsi secara berimbang

✓ Protein diolah dengan cara yang baik yang tidak deep fryer, tidak dibakar, tidak menggunakan santan kental yang dipanaskan berulang.

Pemenuhan kebutuhan protein ini harus diimbangi dengan kecukupan vitamin B2, 3, 6, 12, Magnesium, Zink.

(14)

Makanan Sumber Vitamin, dan Mineral yang Berperan untuk membentuk Otot

Sumber : Berbagai Penelitian

(15)

LEMAK

Lemak Trans Lemak Jenuh Lemak Tidak Jenuh

Makanan yang diolah dengan depp

fryer

Fast Food Kulit ayam, bebek, belut

Sosis,

Kornet Minyak kelapa

sawit

Minyak kelapa, Santan

Minyak Kelapa sawit, Olive, bekatul, biji bunga

matahari, kacang

alpukat Daging

ikan

❑Lemak trans memicu peradangan dan dapat merusak performa Latihan

❑Lemak jenuh tidak bisa menjadi energi berlatih yang baik

❑Lamak tidak jenuh dibutuhkan untuk Kesehatan persendian dan menjadi bahan bakar untuk sesi Latihan yang panjang

(16)

Dehidrasi dan Performa

(17)

Pemenuhan Asupan Cairan

Kondisi latihan Jenis minuman

Latihan < 30 menit Air putih biasa Latihan intensitas rendah < 1 jam Air putih biasa Latihan dg intensitas tinggi waktu <

1 jam

Sport drink hipotonik/ isotonik Latihan dg intensitas tinggi > 1 jam Sport drink hipotonik/

isotonik/glukosa polimer

Sepanjang waktu pastikan tubuh selalu dalam keadaan hidrasi dengan senantiasa mengonsumsi air putih secara periodic, mengonsumsi kuah sayur, buah yang mengandung air tinggi, infuse water, dan cairan lainnya yang bisa membantu pemulihan cairan tubuh

(18)

Joint

Untuk kesehatan tulang : makanan sumber kalsium dan vitamin C

Untuk kesehatan sendi : makanan sumber lemak

esensial, dan kolagen

GIZI UNTUK KESEHATAN TULANG DAN

SENDI SEBAGAI ALAT GERAK UTAMA

(19)

ZAT GIZI YANG BERPERAN UNTUK MENGATASI RADIKAL BEBAS YANG TERBENTUK AKIBAT LATIHAN : VITAMIN C DAN VITAMIN E

Ketika sel-sel tubuh kita menggunakan oksigen, mereka secara alami

menghasilkan radikal bebas sebagai produk sampingan, yang

dapat menyebabkan kerusakan sel.

Tingkatkan konsumsi makanan sumber vitamin C dan Vitamin E

(20)

Kesimpulan :

Prinsip Gizi Seimbang untuk Aktivitas Fisik adalah dengan mempertimbangkan metabolisme energi yang berlangsung saat melakukan Gerakan.

Pemenuhan gizi seimbang juga ditujukan untuk merehidrasi tubuh, menyehatkan tulang dan persendian, mencegah penumpukan asam laktat

Pemenuhan gizi seimbang dilakukan setiap kali waktu makan, sebelum, saat dan setelah melakukan Latihan fisik.

Dengan gizi seimbang maka performa saat berlatih menjadi baik dan mendukung untuk peningkatan frekuensi, intensitas dan durasi Latihan.

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran serta Hubungan antara Status Gizi berdasarkan Indeks Massa Tubuh, Persen Lemak Tubuh, Asupan Gizi dan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran pada Mahasiswi Program Studi

Siswa seringkali mengalami gizi lebih karena kurang aktivitas fisik serta asupan yang tidak seimbang, seperti terlalu banyak makan berlemak, mengkonsumsi makanan

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi seimbang, pola makan dan aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada remaja di MAN 21 Jakarta

Mampu menjelaskan prinsip penyusunan gizi seimbang ibu hamil sesuai status kesehatan 6 Mampu menjelaskan prinsip penyusunan gizi seimbang ibu hamil sesuai zat gizi dalam makanan 7

Hipotesis kerja penelitian ini adalah sebagai berikut: Siswa SD Muhammadiyah 5 Samarinda menunjukkan kondisi gizi murid dan tingkat kebugaran fisik mereka memiliki hubungan yang

Kepada Siswa: Disarankan kepada siswa untuk lebih mengedepankan kesadaran akan pentingnya pola makan yang seimbang dan nutrisi yang mencukupi dalam mendukung aktivitas fisik mereka..

Untuk mengetahui Konsumsi Zat Gizi dan kebugaran fisik atlet sepak bola Konsumsi makanan dalam tubuh yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh sangat penting untuk menunjang

Studi ini membahas hubungan antara pengetahuan gizi seimbang, aktivitas fisik, dan status gizi remaja di SMA Negeri 1 Bandar