Gizi Seimbang Pada Remaja
Purtiantini, SGz, MM - RS Ortopedi Prof.Dr.R.Soeharso Surakarta Remaja yang berstatus gizi baik menjadi salah satu upaya
pencegahan stunting dan penurunan angka kematian ibu dan anak. Remaja menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 adalah penduduk dalam rentang usia 10 – 18 tahun. Saat seseorang memasuki masa remaja, anak akan mengalami masa pubertas. Pada fase tersebut, remaja akan mengalami pertumbuhan fisik yang disertai oleh perkembangan mental, kognitif, dan psikis.
Tidak terpenuhinya gizi pada masa ini dapat menyebabkan gangguan dan hambatan dalam pertumbuhan remaja.
Beberapa masalah asupan gizi pada remaja antara lain:
· Gangguan Makan
Gangguan makan pada remaja biasanya terjadi karena obsesi untuk
menguruskan badan. Ciri-ciri seseorang dengan gangguan makan ini adalah sangat mengontrol asupan makanannya, kehilangan berat badan secara drastis, dan tidak mengalami menstruasi karena gangguan hormonal.
· Obesitas
Hal ini terjadi karena asupan gizi melebihi kebutuhan tubuhnya sehingga mengakibatkan obesitas.
· Kurang energi kronis.
Pada umumnya terjadi karena makan terlalu sedikit dan tidak sesuai kebutuhan tubuh atau dibawah kebutuhan gizi hariannya.
· Anemia
Anemia kekurangan zat besi banyak dijumpai terutama pada remaja perempuan.
Agar hal ini tidak terjadi maka diperlukan asupan makanan berasal dari bahan
makanan yang berkualitas tinggi, seperti daging, hati, ayam, dan juga yang tinggi vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi.
Gizi Seimbang menurut Kemenkes RI 2014 merupakan susunan pangan sehari- hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi dan mempertahankan sistem imun dalam tubuh. Ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk mengetahui tentang gizi seimbang, diantaranya 4 pilar gizi seimbang.
Prinsip gizi seimbang memiliki 4 pilar utama : 1. Mengonsumsi makanan dengan beraneka ragam
Mengonsumsi menu makanan seimbang tidak hanya satu jenis, karena semakin beragam jenis makanan yang kita konsumsi semakin kebutuhan asupan gizi kita.
2. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Perilaku hidup bersih sangat penting untuk menjauhkan diri dari penyakit, seperti infeksi kuman, bakteri, atau virus. Jika sistem imunitas tubuh Anda lemah, maka radikal bebas atau penyakit akan lebih mudah muncul.
3. Melakukan aktivitas fisik
Asupan gizi yang berlebihan harus diimbangi dengan aktivitas fisik agar tidak meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, serta penyakit serius lainnya.
4. Menjaga berat badan ideal.
Berat badan harus tetap dipantau agar tidak mengalami underweight atau bahkan obesitas yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
Pemerintah Indonesia sendiri memiliki program gizi yang diberi nama
“Isi Piringku”, program ini menggantikan konsep makanan empat sehat lima sempurna yang selama ini sudah diketahui di kalangan masyarakat. Isi piringku memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait gizi
seimbang. Berikut penjelasan dari “Isi Piringku”:
1. 1/6 piring makan berupa buah berbagai jenis dan warna.
2. 1/6 piring berupa lauk pauk protein baik hewani maupun nabati.
3. 1/3 piring berupa makanan pokok yang terdiri dari karbohidrat kompleks (biji -bijian/beras), artinya membatasi karbohidrat simpleks (gula, tepung-
tepungan dan produk turunan dari tepung).
4. 1/3 piring makan berupa berbagai jenis sayur-sayuran.
Remaja membutuhkan zat gizi makro seperti karbohidrat, lemak, dan protein maupun zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral yang tertuang dalam “Isi Piringku” dalam memenuhi kebutuhan energi untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari. Remaja perempuan yang nantinya menjadi calon ibu di masa depan diupayakan agar dapat melahirkan generasi emas bebas stunting. Oleh sebab itu, harus dipersiapkan sedini mungkin dan semaksimal mungkin untuk melahirkan generasi yang sehat dan berprestasi dengan memperhatikan asupan gizi
sekarang dan nanti.
Referensi:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2018. Kemkes.Go.Id. https://www.kemkes.go.id/article/view/18051600001/
menkes-remaja-indonesia-harus-sehat.html
IDAI. 2013. Nutrisi pada Remaja. Idai.Or.Id. https://www.idai.or.id/artikel/seputar- kesehatan-anak/nutrisi-pada-remaja.
Direktorat P2PTM. 2019. Apa Saja 4 Pilar Utama Dalam Prinsip Gizi
Seimbang?. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-saja- 4-pilar-utama-dalam-prinsip-gizi-seimbang.
Akbar, Dara Maulidini, Aidha, Zuhrina. 2020. Perilaku Penerapan Gizi Seimbang Masyarakat Kota Binjai pada Masa Pandemi Covid-19 Tahun 2020. Jurnal Menara Medika, Volume (3 No.1 September 2020), 15-21. DOI : 10.31869/mm.v3i1.2193 Vilda A, Setyowati M. 2015. Karakter Gizi Remaja Putri Urban dan Rural di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/02/09/images-12- 60222d508ede4857795f96b3.jpeg?t=o&v=350
https://www.royco.co.id/content/dam/unilever/knorr_world/global/
bahasa_indonesia_indonesian/photography_and_pictures/isi_piringku_-_desktop- 46438982-png.png
https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/diet_210106154249- 946.jpg
Berapa kecukupan gizi remaja (usia 10-18 tahun)?
Berbeda dengan usia sebelumnya, memasuki tahap perkembangan remaja, otomatis angka kecukupan gizi (AKG) harian anak akan semakin meningkat.
Supaya tercukupi dengan baik, Kementerian Kesehatan RI menyarankan pemenuhan gizi seimbang pada remaja sebagai berikut:
Anak remaja usia 10-15 tahun
Kebutuhan zat gizi makro anak remaja
Energi: laki-laki 2475 kkal dan perempuan 2125 kkal
Protein : laki-laki 72 gr dan perempuan 69 gr
Lemak : laki-laki 83 gr dan perempuan 71 gr
Karbohidrat : laki-laki 340 gr dan perempuan 292 gr
Serat: laki-laki 35 gr dan perempuan 30 gr
Air: laki-laki dan perempuan 2000 ml
Kebutuhan zat gizi mikro anak remaja Vitamin
Vitamin A: laki-laki dan perempuan 600 mcg
Vitamin D: laki-laki dan perempuan 15 mcg
Vitamin E: laki-laki 12 mcg dan perempuan 15 mcg
Vitamin K: laki-laki dan perempuan 55 mcg
Vitamin B12: laki-laki dan perempuan 2,4 mcg
Vitamin C: laki-laki 75 mg dan perempuan 65 mg Mineral
Kalsium : laki-laki dan perempuan 1200 mg
Fosfor: laki-laki dan perempuan 1200 mg
Natrium: laki-laki dan perempuan 1500 mg
Kalium: laki-laki 4700 mg dan perempuan 4500 mg
Besi: laki-laki 19 mg dan perempuan 26 mg
Iodium: laki-laki dan perempuan 150 mcg
Seng: laki-laki 18 mg dan perempuan 16 mg
Anak remaja usia 16-18 tahun
Kebutuhan zat gizi makro anak remaja
Energi: laki-laki 2676 kkal dan perempuan 2125 kkal
Protein: laki-laki 66 gr dan perempuan 59 gr
Lemak: laki-laki 89 gr dan perempuan 71 gr
Karbohidrat: laki-laki 368 gr dan perempuan 292 gr
Serat: laki-laki 37 gr dan perempuan 30 gr
Air: laki-laki 2200 ml dan perempuan 2100 ml
Kebutuhan zat gizi mikro anak remaja Vitamin
Vitamin A: laki-laki dan perempuan 600 mcg
Vitamin D: laki-laki dan perempuan 15 mcg
Vitamin E: laki-laki dan perempuan 15 mcg
Vitamin K: laki-laki dan perempuan 55 mcg
Vitamin B12: laki-laki dan perempuan 2,4 mcg
Vitamin C: laki-laki 90 mg dan perempuan 75 mg
Mineral
Kalsium: laki-laki dan perempuan 1200 mg
Fosfor: laki-laki dan perempuan 1200 mg
Natrium: laki-laki dan perempuan 1500 mg
Kalium: laki-laki dan perempuan 4700 mg
Besi: laki-laki 15 mg dan perempuan 26 mg
Iodium: laki-laki dan perempuan 150 mcg
Seng: laki-laki 17 mg dan perempuan 14 mg
Apa saja yang harus diperhatikan guna memenuhi gizi remaja?
Mengutip dari IDAI, pemberian nutrisi dari sumber makanan serta gizi pada masa remaja bertujuan untuk:
1. Memaksimalkan pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, serta organ reproduksi remaja.
2. Memberikan cukup cadangan zat gizi dalam tubuh agar tak mudah sakit.
3. Mencegah serangan berbagai penyakit yang bisa disebabkan oleh makanan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis dan kanker.
4. Mendorong agar anak mau menerapkan kebiasaan makan dan gaya hidup sehat.
Oleh karena sedang menjalani perkembangan fisik, psikologis, serta pubertas, pemenuhan gizi seimbang pada remaja merupakan hal yang harus dilakukan.
Hal ini karena ketika remaja mengalami kekurangan berbagai zat gizi tertentu, bisa menimbulkan dampak buruk bahkan sampai ia beranjak dewasa.
Sumber makanan untuk memenuhi gizi anak remaja
Banyak perubahan yang terjadi di masa remaja, entah itu dari segi fisik maupun psikis. Perkembangan massa tulang, lemak tubuh, tinggi badan, berat badan, hingga organ reproduksi remaja tampak sangat pesat.
Itulah mengapa kebutuhan energi dan zat gizi pada remaja secara keseluruhan, biasanya akan lebih tinggi ketimbang anak-anak guna mendukung tumbuh kembangnya di masa ini.
Bahkan, total kebutuhan gizi kelompok remaja bisa dikatakan paling tinggi ketimbang kelompok usia lainnya.
Pastikan anak remaja mendapatkan aneka zat gizi makro dan mikro dari sumber makanan, seperti:
1. Karbohidrat
Semua karbohidrat pada dasarnya baik untuk dijadikan menu harian anak remaja. Namun sebelumnya, Anda bisa mengenali dua kelompok karbohidrat berdasarkan struktur gula di dalamnya.
Karbohidrat sederhana
Karbohidrat ini jumlah molekul gulanya sangat sedikit. Itu sebabnya, proses pemecahan karbohidrat ini cenderung lebih cepat dan tidak membutuhkan waktu lama.
Jenis karbohidrat sederhana:
Madu
Gula putih
Gula merah
Kue
Permen
Karbohidrat kompleks
Berbanding terbalik dengan karbohidrat sederhana, jumlah molekul gula penyusun karbohidrat kompleks terbilang cukup banyak.
Jenis karbohidrat kompleks:
Roti
Jagung
Pasta
Nasi
Gandum
Kacang-kacangan
Kentang 2. Protein
Protein merupakan zat gizi lainnya yang diperlukan di dalam tubuh remaja.
Fungsi protein yakni sebagai penyusun sel dan jaringan tubuh, sekaligus memperbaikinya jika terdapat kerusakan.
Protein hewani
Berikan anak makanan seperti ikan, telur, susu dan produk olahannya, daging merah, daging ayam, guna mencukupi kebutuhan gizi proteinnya.
Protein nabati
Sumber makanan dengan kandungan protein nabati bisa didapatkan anak dari gandum, oat, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan oncom.
3. Lemak
Lemak tidak sepenuhnya harus dihindari. Dalam jenis dan jumlah yang sehat, lemak merupakan zat gizi makro yang berperan sebagai sumber energi untuk remaja.
Seperti lemak baik yang pada umumnya terdapat dalam jenis lemak tidak jenuh.
Berikut beberapa jenis makanan yang tergolong sebagai lemak baik:
Alpukat
Minyak zaitun
Kacang-kacangan
Telur
Ikan salmon
4. Serat
Serat merupakan zat gizi makro yang sama pentingnya seperti karbohidrat, lemak, dan protein pada remaja. Dengan kata lain, ada bahaya yang bisa terjadi apabila remaja kurang asupan serat.
Berbagai jenis buah dan sayur yang mempunyai kandungan serat seperti wortel, brokoli, alpukat, apel, jeruk, serta kacang merah dan ubi mengandung serat larut air.
5. Vitamin
Kebutuhan vitamin sebagai gizi pada masa remaja tentu akan meningkat untuk menunjang proses tumbuh kembangnya.
Jadi, pastikan ia tidak kekurangan berbagai vitamin dari makanan dan minuman harian. Berikut beberapa jenis vitamin yang dibutuhkan remaja, seperti:
Vitamin B1, B2, B9, dan B12
Vitamin C
Vitamin A
Vitamin D
Vitamin E
Vitamin K 6. Mineral
Mineral juga termasuk zat gizi mikro yang tidak boleh disepelekan selama masa remaja. Pasalnya di masa ini, peningkatan asupan mineral dibutuhan untuk menunjang berbagai perkembangan tubuh.
Seng, mangan, selenium, kalsium, kalium, fosfor, magnesium, zat besi, fluor, kromium, natrium, iodium, dan tembaga adalah berbagai jenis mineral tubuh.
Itulah mengapa kebutuhan kalsium pada masa remaja cenderung lebih besar.
Selain itu, peningkatan asupan zat besi juga bertujuan untuk mempersiapkan menstruasi pertama (menarche) pada remaja perempuan.
Kebutuhan kalsium remaja tergolong yang paling tinggi, yaitu mencapai 1200 mg/hari (berdasarkan Angka Kecukupan Gizi 2013).
Menu sehari untuk mencukupi gizi remaja
Anak remaja membutuhkan asupan zat gizi yang cukup guna menunjang perkembangnya di masa puber. Maka itu, sebaiknya sediakan aneka jenis makanan setiap harinya, sehingga mampu menyumbang beragam nutrisi penting.
Total kalori yang diperlukan remaja rentang usia 13-18 tahun adalah sekitar 2125-2675 kkal.
Namun perlu diingat, bahwa jumlah makanan harian yang dibutuhkan remaja laki-laki berbeda dengan remaja perempuan.
Agar lebih mudah, berikut contoh menu untuk satu hari yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi seimbang pada remaja:
Makan pagi (sarapan)
1 piring nasi uduk (100-150 gram)
1-2 butir telur ayam balado (50-100 gram)
1-2 potong sedang tahu (30-50 gram)
1 mangkuk sedang sayur kol (30-100 gram)
1 gelas susu putih (100 ml) Selingan (camilan)
2 buah jeruk ukuran sedang (200-250 gram) Makan siang
Nasi putih (125-250 gram)
1 mangkuk sedang tumis brokoli dan wortel (30-100 gram)
1 mangkuk sedang daging sapi lada hitam (50-75 gram)
1-2 potong sedang tempe (30-50 gram)
Selingan (camilan)
2 buah kiwi ukuran sedang (200-250 gram) Makan malam
1 piring nasi putih (125-250 gram)
1 potong besar dada ayam bakar tanpa kulit (75 gram)
1 mangkuk sedang tumis buncis (40-100 gram)
1 mangkuk kecil tumis oncom (40-50 gram)
1 gelas susu putih (100 ml)
Pemberian aneka menu harian bisa Anda sesuai kembali dengan selera dan makanan kesukaan anak. Namun tetap pastikan, makanan yang Anda sajikan dapat memenuhi semua kebutuhan gizi anak remaja.
Permasalahan gizi pada anak remaja
Nutrisi berperan untuk menunjang tumbuh kembang di masa remaja. Sayangnya, masih ada anak yang suka pilih-pilih makanan, atau bahkan menolak makan karena berbagai alasan tertentu.
Hal ini tentu akan memengaruhi kesehatan tubuhnya. Berikut masalah terkait gizi pada remaja:
1. Anemia defisiensi zat besi
Anemia adalah kondisi yang disebabkan karena kurangnya persediaan zat besi di dalam tubuh. Kekurangan zat besi pada remaja bisa disebabkan oleh beberapa hal.
Misalnya karena asupan makanan yang tidak memberikan cukup zat besi, interaksi obat, atau zat besi di dalam makanan sulit diserap oleh tubuh.
Padahal di masa remaja ini, tubuh membutuhkan kadar zat besi yang cukup guna mendukung perkembangan selama pubertas.
Terutama bagi remaja perempuan akan mengalami menstruasi, di mana tubuh kehilangan darah dalam jumlah yang cukup banyak.
Berdasarkan WHO, remaja perempuan mengalami kehilangan zat besi sebesar 12,5-15 mg per bulan atau 0,4-0,5 mg zat besi per hari karena menstruasi.
Oleh sebab itu, cadangan zat besi dalam tubuh pada remaja perempuan lebih sedikit dibandingkan dengan remaja laki-laki.
2. Gizi kurang
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kekurangan gizi pada remaja umumnya membuat tubuhnya tidak berkembang dengan optimal.
Kurang gizi (malnutrisi) adalah kondisi ketika asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh tidak mencapai jumlah seharusnya. Remaja dengan pola makan yang kurang baik dapat dengan mudah mengalami ini.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh minimnya asupan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, serat dan lemak, serta zat gizi mikro dari vitamin dan mineral.
Akibatnya, pertumbuhan remaja bisa terhambat, salah satunya membuat tubuh remaja menjadi pendek.
3. Pola makan yang salah
Tidak seperti usia sebelumnya, menginjak usia remaja otomatis terjadi banyak perubahan pada tubuh anak. Baik itu secara fisik, maupun
Tidak seperti usia sebelumnya, menginjak usia remaja otomatis terjadi banyak perubahan pada tubuh anak. Baik itu secara fisik, maupun psikologi pada remaja.
Di usia ini, umumnya ia sudah mulai paham mengenai body image remaja sehingga cenderung lebih selektif dalam memilah-milah makanan hariannya.
Ditambah terjadinya perubahan pesat pada berat dan tinggi badan, yang kerap kali membuat anak remaja menjadi tidak nyaman. Bahkan, anak bisa sampai merasa khawatir dan tidak percaya diri akan penilaian buruk orang lain tentang perawakan tubuhnya.
Lebih parahnya lagi, tidak sedikit remaja yang rela memangkas porsi makannya, atau menghindari beberapa jenis makanan tertentu. Tujuannya demi menjaga berat badan serta proporsi tubuhnya tetap ideal.
Namun sayangnya, pengaturan pola makan harian yang diterapkan para remaja sering salah langkah.
Alhasil, hal ini malah membuat tubuh mereka terlampau kurus karena melakukan diet ketat tapi dengan perilaku makan menyimpang.
Akibatnya, anak remaja mengalami gizi kurang, atau malah overweight dan obesitas karena makan dalam porsi berlebih.
4. Rambut rontok
Kerontokan akibat hormon ini bisa terjadi pada remaja perempuan. Ketika anak sedang berkembang, mereka mengalami banyak perubahan tubuh dan
perubahan hormon.
Namun, kurangnya nuutrisi juga bisa menyebabkan kerusakan rambut pada remaja perempuan maupun laki-laki.
Lebih sering mengkonsumsi junk food ketimbang buah dan sayur yang bergizi bisa berakibat buruk yakni kekurangan protein, vitamin, dan mineral untuk menahan kekuatan rambut.
Cara menjaga kesehatan dan supan gizi pada remaja
Jenis penanganan untuk kasus kurangnya gizi seimbang pada remaja akan disesuaikan dengan tingkat keparahan, serta ada tidaknya komplikasi yang dialami.
Berikut beberapa cara yang dianjurkan agar gizi pada remaja tetap seimbang serta kesehatan tetap terjaga, seperti:
1. Pantau asupan gizi pada remaja
Jangan lupa untuk rutin memantau perkembangan status gizi remaja dengan memeriksakannya ke dokter atau ahli gizi. Meski dirawat di rumah, dokter tetap harus mengecek kondisi kesehatan anak Anda secara berkala.
Jika status gizi anak tidak kunjung membaik atau semakin parah, perawatan intensif di rumah sakit mungkin jadi pilihan selanjutnya guna memulihkan kebutuhan nutrisi remaja.
2. Memperbaiki pola makan
Kunci awal dalam pemenuhan asupan gizi pada remaja adalah dengan memberikan pilihan makanan kaya nutrisi setiap harinya.
Dorong anak agar mau mencoba dan memakan anjuran makanan yang dapat membantu memulihkan kondisi tubuhnya.
Di sisi lain, pastikan Anda tetap menjaga jumlah kalori yang dikonsumsi anak agar selalu sehat dan bergizi.
4. Memberikan suplemen
Suplemen vitamin dan mineral, baik untuk menjaga agar asupan gizi pada remaja tetap seimbang. Selain itu juga bermanfaat agar nafsu makannya meningkat.
Namun, alangkah lebih baik bila Anda konsultasi lebih lanjut dengan dokter.
5. Lingkungan yang sehat
Pola hidup sehat pada anak dimulai dari lingkungan sekitar misalnya dari rumah tempat ia biasa bermain dan belajar. Hindari keinginan Anda sebagai orangtua meminta agar berat badannya turun.
Diet yang tidak sehat lebih sering dialami remaja yang kelebihan berat badan, atau bahkan dengan berat badan normal, yang ibunya lebih fokus pada berat badan si anak dibanding kesehatannya.
Pentingnya Remaja Putri Minum Tablet Tambah Darah Kompas.com - 06/12/2023, 06:35 WIB Usi Sulastri, Resa Eka Ayu Sartika Tim Redaksi 1 Lihat Foto Ilustrasi konsumsi tablet tambah darah(jcomp) Sumber ,Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia KOMPAS.com- Kondisi kekurangan sel darah merah dalam tubuh atau yang dikenal sebagai anemia dapat dialami oleh siapa saja termasuk anak remaja. Namun, remaja putri memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami anemia dibandingkan dengan remaja putra dan salah satu penyebabnya adalah menstruasi bulanan yang dialami oleh remaja putri.
5 Makanan Sumber Zat Besi untuk Cegah Anemia Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada perempuan usia ≥15 tahun sebesar 22,7 persen sedangkan prevalensi anemia pada ibu hamil sebesar 37,1 persen, dikutip dari puskesmasandalas.padang.go.id, Rabu (29/11/2023). Menstruasi bulanan dapat membuat konsentrasi hemoglobin dalam sel darah merah menurun sehingga tubuh menjadi lemas dan meningkatkan risiko pingsan. Dalam upaya
meningkatkan kadar hemoglobin penggunaan tablet tambah darah menjadi salah satu alternatif yang sering dianggap penting. Virus Mpox Varian Clade 1b Sudah Sampai di Thailand, Apa yang Harus Kita Lakukan? Artikel Kompas.id
5 Peyakit yang Bisa Dicegah dengan Jalan Kaki Rutin Namun, seberapa penting tablet tambah darah untuk remaja putri? Pentingnya konsumsi tablet tambah darah Mengingat kondisi tersebut memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) menjadi suatu langkah yang penting untuk remaja putri dalam proses pertumbuhannya, dikutip dari Kementerian Kesehatan, Rabu (29/11/2023).
Dilansir dari Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia tahun 2022, Kementerian Kesehatan pada tahun 2016 merekomendasikan kepada seluruh dinas kesehatan mengenai pemberian tablet suplemen darah pada remaja putri seminggu sekali sepanjang tahun. Tujuan pemberian tablet suplemen darah pada remaja putri adalah untuk meningkatkan status gizi dan mengurangi kejadian penyakit jantung koroner dan anemia di kalangan remaja putri.
Pemberian TTD tidak hanya bertujuan untuk meminimalkan risiko
anemia yang dapat berdampak pada kesehatan dan prestasi di sekolah tetapi juga untuk mempersiapkan kesehatan remaja putri sebelum mereka menjadi ibu.
Cegah Anemia, Ini Cara Meningkatkan Penyerapan Zat Besi Pemberian TTD pada remaja putri ini juga dimaksudkan untuk mencegah agar ibu di masa depan tidak melahirkan bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah.
Dengan mengonsumsi TTD secara teratur diharapkan dapat mengurangi potensi anemia dan mencegah lahirnya bayi dengan kondisi stunting di kalangan ibu di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda dan penerus yang sehat serta memiliki daya saing yang optimal. Baca juga: WHO Peringatkan Penularan Mpox Bisa Lewat Droplet Seberapa efektif pemberian tablet tambah darah? Hasil penelitian mengungkapkan bahwa remaja yang mengonsumsi suplemen tablet selama periode 3 bulan menunjukkan peningkatan signifikan pada kadar hemoglobin. Sebelumnya kadar hemoglobin pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol memiliki rata-rata yang sama yakni 11,29 g/dl.
Namun, setelah mengkonsumsi tablet tambah darah rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok intervensi meningkat menjadi 13,69 g/dl. Berdasarkan standar normal nilai normal kadar hemoglobin pada wanita adalah 12-16 g/dl. Penelitian juga menekankan bahwa zat besi memiliki peran krusial dalam pembentukan hemoglobin dan penurunan asupan zat besi dapat mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin dalam tubuh.
Deteksi Risiko Anemia akibat Kurang Zat Besi, Seberapa Pentingkah? Oleh karena itu, pemberian tablet suplemen darah dengan dosis yang tepat diakui sebagai langkah yang efektif dalam mencegah anemia dan meningkatkan cadangan zat besi dalam tubuh. Tablet suplemen darah yang telah diatur oleh pemerintah memiliki dosis yang tepat, mengandung senyawa zat besi setara dengan 60 mg unsur besi dan 400 mcg asam folat. Oleh karena itu, konsumsi tablet tambah darah dianggap sebagai salah satu upaya efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin selain dari asupan zat makanan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pentingnya Remaja Putri Minum Tablet Tambah Darah", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/sains/read/2023/12/06/063500423/pentingnya- remaja-putri-minum-tablet-tambah-darah?page=all#page2.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6 Download aplikasi: https://kmp.im/app6