Publikasi “Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Berdasarkan Daerah Usaha Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2010-2013 merupakan kelanjutan dari publikasi serupa pada tahun-tahun sebelumnya. Publikasi ini menyajikan gambaran perkembangan ekonomi Aceh Tamiang menurut sektor usaha secara deskriptif dengan visualisasi grafik dan tabel tahun 2010-2013.
Latar Belakang
Perencanaan pembangunan ekonomi suatu negara atau wilayah membutuhkan berbagai data sebagai dasar untuk menentukan strategi dan kebijakan untuk mencapai tujuan secara akurat. Strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi yang diterapkan di masa lalu harus dipantau dan dievaluasi hasilnya.
PENDAHULUAN
Background
Planning the economic development of a country or region requires a variety of data as a basis for defining strategies and policies so that the goal can be properly achieved. The results of economic development strategies and policies that have been taken in the past must be monitored and evaluated.
INTRODUCTION
Manfaat dan Kegunaan PDRB
GRDP in current prices illustrates the value added of goods and services calculated on the basis of market prices during the year. The function of GRDP in constant prices is to measure the rate of economic growth.
Tahun Dasar Penghitungan PDRB Penghitungan PDB Indonesia telah
During this period, the economic crisis in mid-1997 also affected changes in the structure of the Indonesian economy. In accordance with the shift of the base year to the year 2000, it is expected that both types of price index will be able to support the improvement of the calculation of BRDP estimates in the future.
RUANG LINGKUP DAN METODE
PENGHITUNGAN
Pertanian
- Tanaman Bahan Makanan
- Tanaman Perkebunan
- Peternakan dan Hasilnya
- Kehutanan
- Perikanan
Subsektor ini mencakup semua jenis kegiatan usahatani perkebunan yang diusahakan baik oleh masyarakat maupun perusahaan perkebunan. Subsektor ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan pemeliharaan semua jenis ternak dan unggas untuk keperluan pembibitan, pemeliharaan, pemotongan dan pemeliharaan.
RUANG LINGKUP DAN METODE PENHITUNGAN
Types of animal husbandry cover cattle, buffalo, goat, pig, horse, chicken, duck, egg, fresh milk and other caring animals. Commodities covered are logs (from extensive jungle and cultivated forest), firewood, rattan, charcoal, bamboo, turpentine, gandarukem, bark, deer, wild boar and other forest products.
COVERAGE AND COMPUTATION METHODS
- Jasa Pertanian
- Metode Penghitungan Output dan Nilai Tambah
- Pertambangan dan Penggalian
- Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Pertambangan migas meliputi kegiatan
- Penggalian dan Penggaraman Sub-sektor ini mencakup penggalian
- Industri Pengolahan
- Industri Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
- Listrik dan Air Minum 1. Listrik
- Air Bersih
- Bangunan
- Perdagangan
- Hotel
- Restoran
- Pengangkutan dan Komunikasi
- Pengangkutan
- Komunikasi
- Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
- Bank
- Lembaga Keuangan bukan Bank Kegiatan lembaga keuangan bukan
- Jasa Penunjang Keuangan
- Sewa Bangunan
- Jasa Perusahaan
- Jasa-Jasa
- Pemerintahan Umum dan Pertahanan Jasa pemerintahan pada prinsipnya terbagi
- Swasta
Gross Value Added (NTB) at current prices is obtained by multiplying output each year by the ratio of NTB to output. Output at constant prices is booked, among other things, according to the extrapolation method and the added value is derived from the application of the added value ratio. Output and added value at current prices for the monopolized activity are collected from BUMN's financial report.
Value added at current prices is derived by using the value added ratio and multiplying output. The value added at current prices is obtained by applying the value added ratio, where the ratio is collected from a special Regional Income Survey (SKPR).
TINJAUAN UMUM PDRB
- Nilai PDRB
- Values of GRDP
- Pertumbuhan Ekonomi
- Economic Growth
- Struktur Ekonomi
- Economic Structure
- Pergeseran Struktur Ekonomi
- Economic Structural Transformation
- PDRB Per Kapita
- GRDP Per Capita
Sementara itu, di luar migas, nilai PDRB ADHB mencapai 2,64 triliun rupiah pada tahun 2013, naik dari 2,45 triliun tupiah pada tahun 2012. Sementara itu, struktur PDRB ADHB di luar migas pada tahun 2013 menunjukkan peran pertanian semakin didominasi oleh industri perdagangan , hotel dan restoran masing-masing sebesar 45,19 persen dan 15,66 persen. Bahkan rata-rata pertumbuhan per kapita tanpa migas lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan BRDP per kapita dengan migas, baik ADHB maupun ADHK 2000 tahun 2010-2013.
TINJAUAN
PDRB Menurut Lapangan Usaha
Pertanian
In detail, the food crops sub-sector still accounts for the largest share of the agricultural sector. Moreover, the growth of the agriculture sector is driven by the five sub-sectors that support the positive growth of the agriculture sector. Meanwhile, the cash crops sub-sector and the forestry sub-sector grew by 4.51 percent and 3.36 percent, respectively.
Agriculture
Listed below are the property crops sub-sector and livestock sub-sector and fisheries sub-sector which contribute about 13.14 percent, 4.79 percent and 3.67 percent respectively. The highest growth was recorded in the fishing sub-sector with 6.09 percent, before the livestock sub-sector and the food crops sub-sector that have growth of about 5.33 percent and 5.32 percent. The mining and penggali sector of the membership sector to contribute an economic aid to Aceh Tamiang.
Pertambangan dan Penggalian
Penurunan kontribusi sektor pertambangan dan penggalian tersebut tidak terlepas dari produksi minyak yang sedikit berkurang, sehingga kontribusi sub sektor pertambangan minyak mendominasi sektor tersebut yang terus menurun. Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian yang turun terkait erat dengan produksi minyak yang menurun, sehingga sektor yang didominasi oleh kontribusi pertambangan minyak akan terus menurun. Begitu pula dengan pertumbuhan subsektor pendukung yaitu subsektor pertambangan minyak memiliki pertumbuhan sekitar 2,98% dan subsektor penggalian memiliki pertumbuhan sebesar 3,13% pada tahun 2013.
Mining and Quarrying
Kontribusi subsektor barang kayu dan hasil hutan lainnya meningkat dari 1,88 persen pada tahun 2010 menjadi 1,93 persen pada tahun 2013. Pertumbuhan subsektor industri makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,60 persen pada tahun 2013, meningkat dibandingkan tahun 2012, sebuah kenaikan 1,50 persen. Pertumbuhan subsektor hasil kayu dan hasil hutan lainnya pada tahun 2013 mencapai 8,15 persen, sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan tahun 2012 sebesar 7,86 persen.
Industri Pengolahan
Pasalnya, kontribusi subsektor industri makanan, minuman, dan tembakau terus menurun tajam, dari 5,93 persen pada 2010 menjadi 5,60 persen pada 2013. Perkembangan sektor industri pengolahan pada 2013 yang hanya sebesar 4,27 persen, relatif meningkat dibanding tahun 2012 sebesar 4,22 persen. Sementara itu, pertumbuhan subsektor kertas dan barang cetakan serta subsektor pupuk, kimia dan barang karet melambat dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 3,60 persen dan tahun 2013 sebesar 4,20 persen.
Manufacturing Industry
Pertumbuhan subsektor makanan, minuman dan tembakau meningkat sekitar 2,60 persen pada tahun 2013 dibandingkan pertumbuhan tahun 2012 sebesar 1,50 persen. Meskipun peran sektor listrik, gas, dan air bersih relatif kecil, namun sektor ini mengalami pertumbuhan positif, bahkan tertinggi kelima pada tahun 2013 setelah pertumbuhan sektor pembangunan sebesar 6,49 persen. Kuatnya pertumbuhan sektor ini disebabkan pertumbuhan subsektor listrik sebesar 6,49 persen dan subsektor air bersih mampu tumbuh sebesar 6,56 persen pada tahun 2013.
Listrik, Gas dan Air Bersih
Kontribusi sektor ini selama empat tahun terakhir meningkat dari 0,67 persen pada tahun 2010, kemudian naik menjadi 0,86-0,89 persen pada tahun 2011-2012 meningkat sebesar 0,93 persen pada tahun 2013. dua subsektor kegiatan ekonomi di Aceh Tamiang, yaitu subsektor ketenagalistrikan dan sektor penyediaan air. Dilihat secara spesifik, kontribusi sektor ini banyak ditopang oleh subsektor ketenagalistrikan.
Electricity, Gas and Water Supply
Although the contribution of electricity, gas and water supply is relatively small, in 2013 this sector has the fifth highest positive growth, after the growth of the construction sector, which amounted to 6.49 percent. The strong growth in this sector due to the support of the electricity subsector grew by 6.49 percent and the water supply subsector grew by 6.56 percent in 2013. dan meningkat pada tahun 2011 hingga sebesar 8.06 presses.
Bangunan
The characteristic of the construction sector is slightly different from the other sector, because the production value of the sector in the form of physical development work. In the last three years, the growth of the construction sector is always positive and growing. The growth of the construction sector has always shown positive growth, which constitutes an increasing trend in the contribution of this sector.
Construction
As part of the secondary sector group, the construction sector is also involved in the development of physical infrastructure. With this growth, the creation of value added in current prices from the construction sector increased from 201.76 billion rupiah in 2011 to 242.77 billion rupiah in 2013. This situation is a reflection of the magnitude of the achievement of building facilities and infrastructure in Aceh Tamiang.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
While the sub-sector restaurant and sub-sector hotel contributed only 0.70 percent and 0.01 percent respectively. In 2013, this trade, hotel and restaurant sector grew to 5.32 percent, with a source of real growth from the wholesale and retail trade sub-sector, where growth was 5.33 percent. Meanwhile, the restaurant sub-sector and the hotel sub-sector also grew positively by 5.08 percent and 4.64 percent respectively.
Trade, Hotel and Restaurant
Sektor pengangkutan dan komunikasi didukung oleh dua subsektor utama yaitu subsektor pengangkutan dan komunikasi. Kontribusi sektor pengangkutan dan komunikasi cukup besar yaitu sebesar 5,19 persen atau Rp 150,57 miliar pada tahun 2013, melanjutkan tren kenaikan sektor ini dari 4,78 persen atau Rp 111,45 miliar pada tahun 2010. Sektor pengangkutan dan komunikasi mengalami peningkatan sebesar 6,97 persen, menjadikannya sektor dengan pertumbuhan tertinggi kedua di tahun 2013.
Pengangkutan dan Komunikasi
Transport and communication sector is supported by two main sub-sectors, namely transport sub-sector and communication sub-sector. Transport and communication sector grew by 6.97 percent, thus becoming the sector with the second highest growth in 2013. Growth in this sector is supported by strong growth in the transport sub-sector amounted to 6.79 percent and communication sub-sector 7.87 percent.
Transportation and Communication
Contribution of transport and communication sector is quite large and amounts to 5.19 percent or 150.57 billion rupiah in 2013 and extends the upward trend of this sector from 4.78 percent or 111.45 billion rupiah in 2010. The rising sector growth now holds relation to the increasing demand and supply of transport and communication services to support all economic activities are more productive. Postal and telecommunications sub-sector is the fastest growing economic activities as high as 7.94 percent in 2013.
Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan
Kondisi ini menunjukkan bahwa kebutuhan penduduk Aceh Tamiang untuk menyewa gedung (rumah tinggal, kantor, ruko) pada tahun 2013 relatif tinggi. Laju pertumbuhan sektor ini pada tahun 2013 sebesar 6,90 persen dengan masing-masing subsektor mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan terbesar kedua adalah subsektor perbankan dan subsektor lembaga keuangan bukan bank yang masing-masing tumbuh sekitar 6,27 persen dan 6,15 persen.
Finance, Real Estate and Business Services
Dan pada tahun 2012, kontribusi sektor ini kembali meningkat menjadi 8,41 persen menjadi 8,82 persen dengan nilai PDB sebesar 255,93 miliar rupiah pada tahun 2013. Meningkatnya peran sektor jasa sangat erat kaitannya dengan peningkatan komponen utama sektor ini yaitu subbidang pelayanan umum pemerintahan. Kontribusi subsektor ini meningkat selama empat tahun terakhir, dari 7,15 persen pada 2010 menjadi 8,26 persen pada 2013.
Jasa-jasa
The growing contribution of the services sector is closely related to the trend in the main components of this sector, which is the general government services subsector. The growth rate of the services sector and the support subsector in 2013 is growing positively. The magnitude of this increase was mainly supported by the general government services sub-sector with an increase of 9.10 percent and also the private services sub-sector with 5.66 percent.
Services
Persentase Distribusi PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Berdasarkan Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Persentase) Tabel 3. Persentase Distribusi PDRB Kabupaten Aceh Tamiang Berdasarkan Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Persentase) Tabel 4. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Kabupaten Aceh Tamiang Berdasarkan Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Persentase) Tabel 9.
