• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gudang Irdrain (1) XXXXXXXXX

N/A
N/A
Ikroom Maulana Befi

Academic year: 2023

Membagikan "Gudang Irdrain (1) XXXXXXXXX"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

LATBEL

Indonesia merupakan negara agraris sehingga sangat wajar dilakukan pembangunan di bidang pertanian yang menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional dan memberikan komitmen tinggi terhadap pembangunan ketahanan pangan. Hal itu sesuai dengan tuntutan UU No.7 tahun 1996 tentang pangan yaitu ketahanan pangan merupakan kewajiban pemerintah bersama masyarakat (Priyonugroho, 2014). Ketahanan pangan diartikan sebagai kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik dalam jumlah maupun mutunya, aman dan merata, serta terjangkau.

Keberlanjutan sistem irigasi sebagai salah satu pendukung produktivitas usaha tani disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2006 guna meningkatkan produksi pertanian dalam rangka menunjang ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Keberlanjutan sistem irigasi dilakukan dengan pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi, yang ditentukan oleh keandalan air irigasi, keandalan prasarana irigasi dan meningkatnya pendapatan masyarakat petani dari usaha tani.

Upaya yang dilakukan dalam rangka pembangunan di bidang pertanian untuk dapat meningkatkan produksi pangan di Indonesia yaitu usaha peningkatan produksi pangan dengan meluaskan areal tanam dan usaha peningkatan produksi pangan dengan cara-cara yang intensif pada lahan yang sudah ada antara lain dengan penggunaan bibit unggul, pemberian pupuk yang tepat serta dengan adanya jaringan irigasi yang baik guna mendapatkan pendistribusian air secara merata ke setiap saluran petak-petak sawah yang ada.

Dalam hidup ini kebutuhan akan sumber daya alam sangat diperlukan untuk kebutuhan manusia. Salah satu sumber daya alam yang paling banyak digunakan di dunia ini adalah air.

Air dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga, industri, irigasi dan lain-lain. Dapat dikatakan manusia tidak dapat hidup tanpa adanya air. Oleh karena itu, air perlu dikelola secara baik dan bijak agar dapat memenuhi kebutuhan manusia secara maksimal dengan tetap memperhitungkan aspek lingkungan yang ada di dalamnya. Selain itu air juga memiliki karakteristik khusus yaitu memiliki daya rusak yang cukup besar seperti erosi tanah permukaan, sedimentasi, gerusan, seretan, dan gempuran akibat rambatannya. Sehingga untuk mencegah hal tersebut air perlu dikelola dengan baik agar tidak menjadi bencana bagi manusia. Dalam mengelola sumber daya air termasuk di dalamnya usaha pengendalian banjir,

(2)

diperlukan infrastruktur hidraulika seperti bendungan, sungai, waduk, dan lain-lain. Analisis hidrologi merupakan salah satu langkah awal yang dapat dilakukan sebagai dasar perancangan infrastruktur sumber daya air. Untuk mendukung perancangan tersebut diperlukan data perlu dikumpulkan antara lain debit aliran sungai, data curah hujan, iklim.

Secara lebih lanjut data-data tersebut akan diolah untuk mengetahui perilaku hujan, debit banjir rencana, periode ulang hujan, dan lain-lain. Hujan dan debit aliran permukaan merupakan variabel acak sehingga analisis karakteristiknya harus cukup teliti dan akurat.

Selain itu penentuan jumlah dan lokasi pos pengamatan hujan (stasiun hujan) yang ideal agar data-data yang didapatkan merupakan representasi karakteristik Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga data-data yang ada dapat digunakan untuk proses perancangan infrastruktur hidraulika. Kesalahan-kesalahan yang umumnya terjadi dalam pengumpulan data antara lain jumlah stasiun hujan yang kurang memadai, lokasi penempatan stasiun hujan kurang representatif, serta tidak tercatatnya data akibat suatu hal sehingga pola penyebaran data kurang merata. Dalam prosesnya di lapangan, data hujan maupun debit tidak selalu lengkap karena beberapa faktor. Untuk menanggulangi adanya ketidaklengkapan data hidrologi tersebut, diperlukan adanya model hidrologi. Menurut Harto (1993) model hidrologi merupakan sajian sederhana dari sistem hidrologi yang kompleks. Model hidrologi tersebut merupakan titik berat analisis dipusatkan pada pengalihragaman hujan menjadi aliran melalui suatu sistem DAS.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan Sarana dan Prasarana Usaha Tani Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pertanian (DAK Pertanian dan Pendampingan DAK Pertanian). Pembangunan Lumbung

Kasryno, et al (1993) memandang diversifikasi pangan sebagai upaya yang sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan pertanian di

Selama periode 2004 – 2008 perluasan areal panen dan peningkatan penggunaan pupuk pada pertanian tanaman pangan telah mendorong peningkatan produksi pada sebagian besar

Kasryno, et al (1993) memandang diversifikasi pangan sebagai upaya yang sangat erat kaitannya dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan pertanian di

tanaman dan hortikultura.. Sasaran pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Probolinggo adalah Peningkatan Ketahanan Pangan melalui optimalisasi produksi pertanian

Upaya pemerintah dalam meningkatkan pertanian pangan dapat dilihat dari program yang dilakukan seperti Upaya Khusus (Upsus) dalam peningkatan produksi pangan yang

Upaya pemerintah dalam meningkatkan dan merangsang pertanian pangan dapat dilihat dari program yang dilakukan seperti Upaya Khusus (Upsus) dalam peningkatan produksi pangan

Peningkatan ketahanan pangan di Indonesia harus dilakukan melalui kegiatan pembangunan yang berkelanjutan. Dengan Sistem pembangunan berkelanjutan dalam bidang