• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIPOLOGI PEMANFAATAN SUMBER MATA AIRDI AREALPURA BEJI TAMAN SARI DESA BUAHAN, TABANAN

N/A
N/A
Bagus Yuda

Academic year: 2023

Membagikan "TIPOLOGI PEMANFAATAN SUMBER MATA AIRDI AREALPURA BEJI TAMAN SARI DESA BUAHAN, TABANAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

CHAPTER 4

TIPOLOGI PEMANFAATAN SUMBER MATA AIR DI AREAL PURA BEJI TAMAN SARI DESA BUAHAN, TABANAN

Oleh:I Gusti Agung Bagus Yuda Kepakisan1, I Nyoman Widya Paramadhyaksa*

Dosen Pembimbing Lapangan KKN-T Universitas Udayana Periode II, Desa Buahan, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali*

Abstrak

Air merupakan sumber daya alam yang paling melimpah yang disediakan oleh bumi. Semakin meningkatnya intensitas masyarakat sejalan dengan peningkatan intensitas dan ragam kebutuhan akan air tesrsebut. Desa Buahan merupakan desa yang berada di kabupaten Tabanan yang memiliki banyak sumber mata air pada setiap sudut wilayahnya. Salah satu sumber mata air yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Buahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka adalah sumber mata air yang belokasi di Pura Beji Taman Sari. Penulisan ini memfokuskan mengenai identifikasi tipologi pemanfaatan sumber mata air oleh masyarakat Desa Buahan di sekitar area Pura Beji Taman Sari.

Tujuan penulisan ini yaitu untuk mendeskripsikan apa saja tipe pemanfaatan sumber mata air di areal Pura Beji Taman Sari oleh masyarakat Desa Buahan. Dalam penulisan ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif agar dapat menjelaskan hasil penelitian dengan sistematis atau deskripsi rinci yang faktual dan akurat. Hasil yang diharapkan dalam penulisan ini yaitu pemahaman mendalam mengenai tipologi pemanfaatan sumber mata air dari masyarakat Desa Buahan khususnya sumber mata air yang berlokasi di areal Pura Beji Taman Sari, dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan oada masa-masa berikutnya dapat memberi manfaat terhadap pengembangan areal sumber mata air di Pura Beji Taman Sari.

Kata kunci : sumber mata air, pemanfaatan, Desa Buahan, tipologi

Abstract

Water is the most abundant natural resource provided by the earth. The increasing intensity of the community is in line with the increasing intensity and variety of needs for this water. Buahan Village is a village in Tabanan district which has many springs in every corner of its territory. One of the springs used by the people of Buahan Village to fulfill their daily needs is a spring located at Beji Taman Sari Temple. This study focuses on identifying the typology of the use of springs by the people of Buahan Village around the Beji Taman Sari Temple area. The purpose of this writing is to describe the types of use of springs in the Beji Taman Sari Temple area by the people of Buahan Village. In this writing using data collection techniques in the form of interviews, observation and documentation studies. This study uses a qualitative descriptive research method in order to be able to explain the research results in a systematic or factual and accurate detailed description. The expected results in this writing are an in-depth understanding of the typology of the use of springs from the people of Buahan Village, especially springs located in the Beji Taman Sari Temple area. water at Beji Taman Sari Temple.

Keywords: springs, utilization, Buahan Village, typology

1Program Studi Arsitektur, FT-Unud

(2)

Pendahuluan A. Latar Belakang

Kebutuhan manusia akan air selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, bukan saja karena meningkatnya jumlah manusia yang memerlukan air tersebut.

Melainkan juga karena meningkatnya intensitas dan ragam dari kebutuhan akan air tersebut. Di lain pihak, air yang tersedia di alam yang yang secara potensi dapat dimanfaatkan manusia secara berkelanjutan. (Daud Silalahi, 2003). Menurut Indarto (2010) menyatakan bahwa air adalah substansi yang paling melimpah dipermukaan bumi, merupakan komponen utama bagi semua makhluk hidup, dan merupakan kekuatan utama secara konstan membentuk permukaan bumi. Sumber mata air yang melimpah di Desa Buahan akan dapat memberi manfaat berkelanjutan bagi kebutuhan sosial maupun budaya dari masyarakat Desa Buahan. Desa Buahan memiliki jumlah penduduk sebesar 2550 jiwa dengan jumlah 835 kepala keluarga (Demografi Desa Buahan, 2019). Masyarakat Desa Buahan memanfaatkan sumber mata air untuk kebutuhan air minum, keagamaan dan MCK. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah Kepala Keluarga yang menggunakan sumber mata air pada setiap Banjar di Desa Buahan dapat dilihat pada Tabel 1. yaitu :

Tabel 1. Jumlah Kepala Keluarga yang Memanfaatkan Sumber Mata Air pada Banjar Buahan Selatan, Banjar Buahan Tengah, Banjar Buahan Utara di Desa Buahan, Kabupaten Tabanan Provinsi Bali Tahun 2019.

Sumber : Buku Profil Desa Buahan, 2019

Masyarakat Desa Buahan memliki berbagai bentuk pemanfaatan sumber mata air di areal Pura Beji Taman Sari. Hal ini dapat dilihat dari adanya tiga titik sumber mata air yang dibagi berdasarkan pemanfaatannya. penulisan ini dilakukan untuk mengetahui lebih dalam mengenai pola pemanfaatan sumber mata air di areal Pura Beji Taman Sari sehingga pada masa-masa yang akan datang dapat memberi pemahaman yang mendalam akan tipologi pemanfaaran sumber mata ait di areal Pura Beji Taman Sari.

No Nama Dusun Jumlah Penduduk Persentase (%) Keseluruhan KK

1 Banjar Buahan

Selatan 720 28%

2 Banjar Buahan

Tengah 959 38%

3 Banjar Buahan Utara 871 34%

JUMLAH 2550 100%

(3)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas, terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu : 1. Bagaimana zonasi yang ada pada sumber mata air di areal Pura Beji Taman Sari 2. Apa saja tipologi pemanfaatan sumber mata air di areal Pura Beji Taman Sari

C. Metode Penulisan

Dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif, Pendekatan kualitatif dilakukan dengan mengamati objek secara alamiah, menyeluruh, dan apa adanya. Pendekatan kualitatif membutuhkan pemahaman secara utuh tentang suatu fenomena yang diamati (David, Hizkia, dkk., 2017).

Teknik pengumpulan data dalam penulisan ini berupa wawancara, observasi dan studi dokumentasi.Penelitian ini menggunakan metode penulisan deskriptif kualitatif agar dapat menjelaskan hasil penulisan dengan sistematis atau deskripsi rinci yang faktual dan akurat.Untuk Objek yang diamati yaitu, sumber mata air yang ada di areal Pura Beji Taman Sari, Desa Buahan, Tabanan

Kajian Pustaka

Pengelolaan sumber mata air telah dilakukan oleh masyarakat Bali dari sejak masa lampau. Perilaku mereka terhadap sumber mata air dapat dilihat melalui tiga elemen.

Elemen pertama, yaitu masyarakat Bali menganut agama dan sistem kepercayaan yang kuat, bahwa seluruh ciptaan Tuhan di dunia ini harus diperlakukan dengan harmonis. Elemen kedua, yaitu hubungan sosial dengan konsep tat twam asi yang berarti ‘aku adalah kamu’ dan sebaliknya, merupakan wujud dari kesetaraan yang direalisasikan dalam pengorganisasian sistem desa adat danawig awig sebagaiaturan hukum adat Bali. Elemen ketiga, yaitu upaya harmonisasi yang diimplementasikan dalam perilaku terhadap lingkungan, serta sarana pengelolaan lingkungan dengan mempertimbangkan keselarasan dan keberlanjutan.

Pentingnya kedudukan air bagi masyarakat di Bali kemudian diimplementasikan ke dalam berbagai aktivitas kebudayaan. Dibedakannya antaraperthiwi, apah, teja, bayu, dan akasasebagai elemen yang bertruktur (dari yang konkrit ke yang semakin abstrak) dengan segala aktivitas ikutannya menjadi bukti tentang hal itu. Demikian pula dibedakan antara yeh, toya dan tirta memperkuat keutamaan air dalam struktur kebudayaan Bali yaitu “tirtha, toya, dan yeh”. Tirtha merupakan air yang digunakan untuk kepentingan keagamaan (sakral). Adapun toya merupakan bahasa Bali halus dariyeh(air) yang berarti air untuk kepentingan manusia (profan), sertayehberarti air untuk alam dan binatang.

Bali memiliki sumber air yang melimpah berasal dari empat danau yakni Danau Batur, Buyan, Danau Tamblingan dan Danau Beratan, serta memiliki beberapa gunung antara lain Gunung Agung, Gunung Abang, Gunung Batukaru, Gunung Batur, Gunung Lesung, Gunung Penulisan, Gunung Merbuk, dan Gunung Sanghyang.

(4)

mata air yang cukup banyak. Masyarakat Bali memandang sumber daya air melalui konsep keselarasan dan keseimbangan yang sampai saat ini masih terpelihara dengan baik ayakni Sad Kerthi. Pengejawantahan untuk sumber daya air terutama di sungai yang berkonsepkan Tri Hita Karana dalam kaitannya dengan pengelolaan sumber daya air, dapat dikonsepkan sebagai berikut:

1.Parahyangan, yaitu pengelolaan sumber mata air yang ada, dalam konsep Tata Ruang sungai adalah di Hulu sebagai aspek konservasi.

2.Pawongan, yaitu interaksi manusia dengan manusia dan manusia dengan lingkungan, dalam konsep Tata Ruang sungai sebagai aspek pendayagunaan.

3.Palemahan, yaitu penunjang aktivitas manusia dan lingkungan, dalam konsep Tata Ruang adalah di Hilir sebagai aspek pengendalian daya air rusak.

Hasil dan Pembahasan

penulisan ini akan mengidentifikasi mengenai tipologi pemanfaatan sumber mata air oleh masyarakat Desa Buahan di areal Pura Beji Taman Sari.

Perbedaan tipologi pemanfaatan sumber mata air di areal Pura Beji Taman Sari bisa dilihat dari zonasi letak sumber mata air tersebut berada. Di areal Pura Beji Taman Sari, Desa Buahan terdapat tiga titik sumber mata air yang ada. Dua titik berada di bagian luar Pura Beji Taman Sari. Dan satu titik berada di bagian madya mandala Pura Beji Taman Sari.

Adapun pembagian zonasi tersebut bisa dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 1.Layout zonasi Sumber Mata Air Pura Beji Taman Sari Sumber : Dok. Pribadi Juli 2023

(5)

a. Tipologi Pemanfaatan Air di Areal Pura Taman Sari Beji

Tipologi pemanfaatan air di areal Pura Beji Taman Sari dapat dilihat dari tingkat kesucian air tersebut. Karena menurut masyarakat Bali secara sosiologis pandangan mereka terhadap air dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

1.Yeh, diletakkan sebagai sesuatu yang biasa yang diperuntukan untuk alam dan binatang.

2.Toya, merupakan bahasa bali halus dari yeh yang biasa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia seperti menjadi sumber air minum dan sarana pemandian .

3.Tirtha, adalah tingkatan air yang paling suci yang biasa difungsikan oleh masyarakat sebagai sarana upacara keagaaman yang sifatnya sakral.

Adapun beberapa tipologi Pemanfaatan sumber mata air di areal Pura Beji Taman Sari oleh masyarakat Desa Buahan, yaitu :

1. Tipe Pemanfaatan sumber mata air sebagai tempat pemandian umum.

Masyarakat Desa Buahan memanfaatkan sumber mata air yang ada di areal ini sebagai tempat pemandian umum yang biasa dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Buahan dan hingga kini masih sering digunakan oleh masyarakat sekitar karena kualitas air dari sumber mata air disini lebih bersih dan jernih. Sumber mata air yang dijadikan tempat pemandian umum ini, ditata dan dikelola oleh masyarakat Desa Buahan. Lalu, area pemandian ini dikelilingi tembok untuk memberi privasi pada mereka yang meggunakan pancoran tersebut. Selain dari pada itu, terdapat juga tempat untuk mengganti pakaian yang berupa bilik kecil.

2. Tipe Pemanfaatan sumber mata air sebagai air minum.

Kebutuhan manusia akan air minum akan semakin meningkat seiring meningkatnya intensitas masyarakat. Untuk mensiasati hal tersebut, masyarakat Desa Buahan memanfaatkan sumber mata air bersih yang ada di areal Pura Beji Taman Sari.

Gambar 2.Pancoran Pemandian

Sumber : Dok. Pribadi Juli 2023 Gambar 3.Pemandian Umum

Sumber : Dok. Pribadi Juli 2023

(6)

menyegarkan dan juga masyarakat hanya perlu menghaturkan canang dan sesari seikhlasnya untuk mengambil atau menggunakan air tersebut.

3. Tipe Pemanfaatan sumber mata air sebagai sarana upacara keagaaman.

Sumber mata air yang dipergunakaan untuk sarana upacara keagamaan berada di area madya mandala Pura Beji Taman Sari. Masyarakat sekitar biasa menyebut sumber mata air ini dengan sebutan pancoran solas (sebelas lubang sumber mata air).

Masyarakat Desa Buahan didominasi oleh umat beragama Hindu. Pada setiap upacara keagamaan yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Buahan sarana upacara berupa tirtha pada umumnya diambil dari sumber air yang berada di lokasi ini. Selain dari pada itu, upacara keagaaman seperti melasti juga dilaksanakan di Pura Beji Taman Sari.

Simpulan

Desa Buahan dianugerahi oleh banyaknya sumber mata air bersih. Dengan begitu, masyarakat Desa Buahan memanfaatkan sumber mata air yang ada dengan berbagai macam cara atau tipe pemanfaatan, yaitu :

1. Digunakan untuk sumber air minum 2. Digunakan untuk sarana pemandian

3. Digunakan untuk sarana upacara keagaaman.

Gambar 6. Perspektif pancoranSolas (sebelas)

Sumber : Dok. Pribadi Juli 2023 Gambar 4.Pancoran Pemandian dan

Sumber Air Minum Sumber : Dok. Pribadi Juli 2023

Gambar 5.CanangdanSesari Sumber : Dok. Pribadi Juli 2023

Gambar 7.Tampak Depan pancoran Solas(sebelas)

Sumber : Dok. Pribadi Juli 2023

(7)

Perbedaan tipologi pemanfaatan tersebut juga dapat dilihat dari adanya zona-zona tersendiri pada setiap sumber mata air tersebut. Perbedaan zonasi tersebut diukur dari tingkat kesucian air. Seperti contohnya, pada air yang digunakan untuk tirtha diletakan di area tengah Pura Beji Taman Sari, sedangkan air yang digunakan untuk sumber air minum dan sarana pemandian diletakkan di area luar pura.

Daftar Pustaka

Gadeng, Ahmad Nubli., Dede Rohmat., Ramli, Muhammad Okta Ridha Maulidian., Mirza Desfand.i. (2020).Kajian Tipologi dan Pemanfaatan Sumber Daya Air di Provinsi Aceh. Jurnal Ilmu Lingkungan.

Rema, Nyoman. (2013). Makna Air Bagi Masyarakat Bali. Balai Arkeologi Denpasar.

Triguna, Yudha IGB. (2018). Konsep Ketuhanan dan Kemanusian Dalam Hindu.

Denpasar :Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia Denpasar.

Marviyanasari,Siska., I Gede Sugiyanta., Irma Lusi Nugrahen. (2012). Pemanfaatan Sumber Mata Air sebagai Kebutuhan Penduduk di Desa Wonoharjo Kecamatan Sumberejo Kebupaten Tanggamus Provinsi Lampung Tahun 2012.

Prihatini, Nanik Sri. (2020). Air Dalam Kehidupan : Pemanfaatan, Pengelolaan, dan Pelestarian. Institut Seni Indonesia Surakarta.

Nastiti, Titi Surti., dkk. (2022). Pengelolaan Sumber Mata Ait Berkelanjutan di Bali Bagian Selatan. Amerta : Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi.

Konsep Pengelolaan Sumber Daya Air di Bali. (2019). Diakses pada 19 Juli 2023.

https://tarubali.baliprov.go.id/konsep-pengelolaan-sumber-daya-air-di-bali/

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang