• Tidak ada hasil yang ditemukan

1437 H /2015 M

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "1437 H /2015 M"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN KECERDASAN SPIRITUAL REMAJA DI DESA PENUMANGAN BARU KECAMATAN TULANG BANGAH. Dan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di desa Penumangan Baru kecamatan Tulang Bawang Tengah kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2015. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Ha : ada adalah hubungan pendidikan agama Islam dengan kecerdasan spiritual pemuda di desa Penumangan Baru. Kecamatan Tulangn Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah apa yang penulis usulkan diterima yaitu ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di desa Penumangan Baru kecamatan Tulang Bawang Tengah kabupaten Tulang Bawang Barat di 2015 Ha : Terdapat hubungan pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di Desa Penumangan Baru RT 06 Kecamatan Tulang Bawang Barat Tahun 2015. Ho : Tidak terdapat hubungan pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di Desa Penumangan Baru, RT 06, Kabupaten Tulang Bawang Barat, 2015.

Hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah “Ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di desa baru Penumangan RT 06 Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015”. Metode ini digunakan untuk memperoleh data pendidikan agama Islam pada keluarga dan kecerdasan spiritual remaja di desa Penumangan Baru, kecamatan Tulang Bawang Tengah, kabupaten Tulang Bawang Barat. Hasil Kuesioner Kecerdasan Spiritual Remaja di RT 06 Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah.

Ha : Ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Ho : Tidak ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Maka hipotesis ini membuktikan bahwa ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang penulis lakukan menjelaskan bahwa ada keterkaitan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di Kampung Baru Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat. Dengan demikian, ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2015. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara agama Islam pendidikan keluarga dan kecerdasan spiritual remaja di kampung kampung penumangan baru RT 06 tulang bawang tengah kabupaten bawang tulang barat tahun 2015.

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

  • Sejarah Munculnya Kecerdasan Spiritual
  • Pengertian Kecerdasan Spiritual
  • Indikator Kecerdasan Spiritual
  • Fungsi Kecerdasan Spiritual
  • Aspek – Aspek Kecerdasn Spiritual
  • Masa Remaja
  • Karakteristik Keagamaan Remaja
  • Pendidikan Agama Islam Dalam Keluarga

Hipotesis Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan Sampel

Definisi Operasional Variabel

Pengertian operasional adalah pengertian yang didasarkan pada sifat-sifat benda yang didefinisikan dan dapat diamati (observed)”. 71 Variabel adalah “Objek penyelidikan atau apa intinya. Pendidikan dengan keteladanan, yaitu metode pendidikan yang diterapkan oleh orang tua dengan memberikan keteladanan (teladan) yang baik kepada anak dalam bentuk perilaku yang nyata terutama ibadah dan akhlak. Pendidikan pembiasaan, suatu metode pendidikan yang digunakan orang tua untuk membiasakan anak berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntutan agama Islam, serta membiasakan anak disiplin dalam beribadah.

Pendidikan dengan nasehat, yaitu metode pendidikan yang digunakan orang tua untuk memberikan teguran atau teguran kepada anaknya apabila anak menyimpang dari hal yang positif ke hal yang negatif. Pendidikan dengan perhatian, yaitu metode pendidikan yang digunakan orang tua untuk memperhatikan anak agar anak merasa nyaman dan mengontrol tingkah laku anak. Pendidikan dengan hukuman, yaitu metode pendidikan yang digunakan oleh orang tua untuk menghukum anaknya ketika melakukan kesalahan, tetapi dengan hukuman yang bersifat mendidik.

Cara pemberian hukuman ini sebagai langkah terakhir adalah dengan memberikan peringatan kepada anak, memberikan hukuman kepada anak harus dengan bijak, tanpa harus menyakiti secara fisik maupun mental, tetapi cukup menghalangi anak untuk melakukan hal-hal yang tidak baik. Pendidikan agama Islam dalam keluarga diketahui melalui angket dengan menggunakan soal yang terdiri dari 15 soal, setiap soal berisi 3 alternatif jawaban yaitu a, b, c. Kecerdasan spiritual remaja adalah kemampuan memberi makna ibadah pada setiap pemikirannya, perilaku dan aktivitas serta kemampuan atau kesadaran penuh anak muda untuk berhubungan dengan Tuhan, yang memberikan ilham, motivasi dan kekuatan agar diekspresikan dalam segala aktivitas kehidupannya untuk mencapai ridha-Nya.

Indikator kecerdasan spiritual yang baik adalah sebagai berikut: Disiplin dalam menjalankan ibadah, jujur ​​dalam beribadah, jujur, suka menolong, rendah hati dan berakhlak mulia. Kecerdasan spiritual remaja diketahui melalui angket dengan menggunakan item pertanyaan yang terdiri dari 15 pertanyaan, setiap pertanyaan berisi 3 alternatif jawaban yaitu a, b, c.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner triple choice bentuk tertutup, dimana responden cukup memberikan angka (√) pada salah satu alternatif jawaban yang diberikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung karena pertanyaan yang disebarluaskan tentang kecerdasan spiritual remaja langsung ditanggapi. Penulis menggunakan metode wawancara bebas terbimbing yaitu menyiapkan daftar pertanyaan berupa poin-poin dalam suasana wawancara bebas atau santai, sehingga pihak yang diwawancarai tidak sepenuhnya sadar bahwa dirinya sedang diwawancarai.

Metode pendokumentasian ini juga digunakan penulis untuk mengetahui jumlah keluarga yang beragama Islam dan memiliki anak usia 12-14 tahun.

Instrumen Penelitian

Kisi-kisi khusus adalah kisi-kisi yang dibuat untuk menggambarkan desain item yang akan disiapkan untuk semua instrumen. Berdasarkan uraian di atas maka perancangan kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini diperlukan untuk mengukur variabel X (Pendidikan Agama Islam dalam keluarga), dan variabel Y (Kecerdasan Spiritual Remaja), dilengkapi dengan data dan metode yang digunakan. , untuk menggambarkan. Hal ini sesuai dengan pendapat bahwa pengujian instrumen adalah penyaringan dan pengujian terhadap butir-butir instrumen yang dibuat oleh peneliti. 80 Dari pengertian tersebut dimaksudkan agar instrumen penelitian yang dibuat sebelum digunakan sebagai instrumen pengumpulan data, sebenarnya harus diujicobakan kepada responden lain (di luar responden penelitian), hal ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

Suatu alat ukur dikatakan valid jika alat ukur tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur tersebut.81 Untuk menyebut penelitian ini valid, alat ukur tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang seharusnya diukur, sehingga alat ukur tersebut mengandung keterkaitan dengan penelitian. tujuan. Pandangan lain mengatakan, “Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur data dari variabel yang diteliti secara tepat, jika tingkat validitas instrumen tersebut menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang bersangkutan.”82 . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan suatu fenomena yang sebenarnya, yaitu valid atau tidak valid.

Menurut Suharsimi Arikunto validitas menurut metode pengujian ada dua macam, yaitu: validitas eksternal, yaitu instrumen diperoleh jika data yang dihasilkan dari instrumen tersebut konsisten dengan data dan informasi, sedangkan validitas internal diperoleh jika ada kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Sejalan dengan pernyataan tersebut, dalam penelitian ini alat ukur pengumpulan data yang digunakan penulis adalah validitas internal. Setelah diperoleh hasil perhitungan korelasi, langkah selanjutnya adalah membandingkan kritis korelasi untuk taraf signifikansi 5% yaitu 0,514 sedangkan taraf signifikansi 1% adalah 0,641 berkaitan dengan pertanyaan nomor 1 sampai dengan 15 rata-rata diatas rata-rata angka kritis sehingga angka ini tergolong valid untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Suatu alat ukur dikatakan reliabel apabila alat tersebut mengukur sesuatu pada waktu yang berbeda tetapi menunjukkan hasil yang sama.83 Reliabilitas dalam penelitian ini dikatakan reliabilitas, sehingga standar atau kriteria yang akan digunakan kuesioner dalam penelitian harus memiliki reliabilitas yang artinya kuesioner. Berdasarkan perhitungan validitas dan reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut valid dan reliabel dengan kriteria sangat tinggi, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan wawancara dengan Kepala Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah diperoleh informasi bahwa Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah dibuka pada tahun 1970. Berdasarkan keterangan Bapak. Berdasarkan wawancara yang diperoleh, Desa Penumangan Baru merupakan sebuah desa di Kabupaten Tulang Bawang Tengah dengan luas desa 1000 hektar.

Hal ini mempengaruhi vegetasi yang ada di Desa Penumangan Baru, Kabupaten Tulang Bawang Tengah. Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah berada pada kondisi yang cukup strategis karena tidak terlalu dekat dengan pusat kota sehingga perkembangan desa dapat berjalan dengan baik. Selain itu, untuk lebih mengenal pendidikan agama Islam pada keluarga di desa Penumangan Baru, kecamatan Tulang Bawang Tengah kabupaten Tulang Bawang Barat, penulis melakukan penelitian melalui kuesioner tidak langsung yang diberikan kepada para remaja yang menjadi sampel penelitian. .

Hasil angket pendidikan agama islam pada keluarga di RT 06 Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun. Sumber: Data penyebaran kuisioner remaja di RT 06 Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat pada tanggal 24 Juni 2015. Proses analisis akan dimulai dengan menggabungkan data dari variabel X pendidikan agama Islam dalam keluarga dan variabel Y tentang kecerdasan spiritualitas Pemuda di Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Sehingga hipotesis yang diajukan penulis diterima yang artinya ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di kampung baru Penumangan Baru kecamatan Tulang Bawang Tengah kabupaten Tulang Bawang Barat . Ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat dibuktikan dengan hasil perhitungan data menggunakan rumus product moment. Berdasarkan uraian pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menyatakan bahwa ada hubungan antara pendidikan agama Islam dalam keluarga dengan kecerdasan spiritual remaja di desa Penumangan Baru Tulang Bawang Tengah. kecamatan tulang bawang barat diterima karena setelah dibandingkan dengan tabel korelasi terlihat bahwa hasil perhitungan yang cermat yang dilakukan oleh penulis memiliki korelasi yang kuat atau tinggi.

Kepada para pemuda di RT 06 Desa Penumangan Baru Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat agar selalu menggunakan kecerdasan spiritualnya dengan disiplin, jujur, tolong menolong dan mencerminkan jiwa yang saleh.

HASIL PENELITIAN

Data Variabel Penelitian

Pengujian Hipotesis

Pembahasan

Keterbatasan Penelitian

Simpulan

Saran

  • Kisi-Kisi Khusus Instrumen Variabel Penelitian
  • Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
  • Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian
  • Jumlah Penduduk Menurut Agama
  • Jumlah Penduduk menurut Usia
  • Jumlah PendudukMenurut Lemabaga Pendidikan
  • Hasil Skor Angket Tentang Pendidikan Agama Islam Dalam

Referensi

Dokumen terkait

Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan bahwa: Peningkatan Hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Pokok