Informan ditentukan dengan menggunakan purposive sampling berdasarkan karakteristik informan yang ditentukan yaitu pemecah batu di kabupaten Bantaeng. Beliau fokus pada struktur sosial dan stratifikasi sosial penghancur batu di wilayah desa Bandara Pekesaan.
Rumusan Masalah
Ya Allah dan teruslah berusaha bekerja agar mereka bisa bertahan dengan apa yang mereka kerjakan saat ini dan peneliti diatas lebih mementingkan penghasilan dan jam kerja stone crusher kurang sesuai, bedanya peneliti lebih mementingkan dengan yang ada, implementasi dan solusi para pekerja stone crusher, sehingga para pekerja stone crusher mencari solusi untuk meningkatkan perekonomiannya atau memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menyekolahkan anaknya. Berangkat dari latar belakang tersebut, peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian dengan judul: Potret Sosial Penghancur Batu di Kecamatan Mallilingi Kabupaten Bantaeng.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui solusi apa yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial pekerja penghancur batu di Desa Mallilingi Kabupaten Bantaeng. Menambah khasanah dan mewarnai perkembangan teori ilmu sosial khususnya sosiologi tentang upaya pemenuhan kehidupan para penghancur batu di Kecamatan Mallilingi Kabupaten Bantaeng.
Defenisi Operasional
- Penelitian Terdahulu
- Pengertian Perubahan Sosial
- Sosial
- Ekonomi
- Masyarakat
- Kemiskinan Kabupaten Bantaeng
Samuel Koing mengatakan perubahan sosial menunjukkan perubahan yang terjadi pada pola kehidupan masyarakat. Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial yang pertama adalah individu-individu dalam masyarakat secara sadar melakukan perubahan.
Kajian Teori
Hal tersebut diungkapkan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah di akhir pelatihan para fasilitator selaras dengan selalu bekerja ikhlas dan ikhlas dalam bekerja serta memahami keluhan masyarakat miskin. Dalam hal ini, pemerintah yang bersangkutan diharapkan dapat menjadi wadah pengaduan masyarakat yang dapat membantu atau memudahkan masyarakat di kabupaten tersebut. Bantaeng (Aulia Rahman (2011:37). Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu dari lima kabupaten di Indonesia yang menjadi pilot project. Untuk mempercepat pengentasan kemiskinan maka dilakukan pemilihan daerah. Menjadi pilot project, termasuk Bantaeng, dinilai mampu menurunkan angka kemiskinan di daerah tersebut.
Kerangka Konsep
Secara teoritis menurut Bogdan dan Taylor i Darmadi, penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa perkataan tertulis dan lisan orang-orang serta perilaku yang diamati. Bungin (2010:48) dalam penelitian kualitatif, seorang peneliti tidak diharapkan dan dianjurkan untuk mempertahankan asumsi dan keyakinan bahwa ia benar-benar mengetahui fenomena yang akan diselidiki. Seorang peneliti lebih pada posisi “seseorang yang belajar dari masyarakat, bukan belajar tentang masyarakat”. Memang desain penelitian kualitatif bersifat fleksibel, fleksibel dan terbuka terhadap kemungkinan perubahan dan penyesuaian seiring berjalannya proses penelitian.
Jenis penelitian kualitatif ada banyak sekali, namun penelitian yang bertajuk Potret Sosial Pemecah Batu ini lebih pada penelitian kualitatif bertipe fenomenologis, karena berkaitan dengan penjelasan John W Cresswell (2013) tentang penelitian kualitatif bertipe fenomenologis, yaitu penelitian kualitatif tipe fenomenologis. penelitian untuk mencari hakikat makna dari suatu fenomena yang dialami oleh beberapa individu. Prosedur Metode yang digunakan adalah epoche (penutupan), suatu proses dimana peneliti harus mengesampingkan semua pengalaman partisipan.
Lokus Penelitian
Peneliti kemudian melakukan data mining berupa bagaimana objek diinterpretasikan untuk memahami fenomena yang terkait. Pengumpulan data ini dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam terhadap subjek atau informan penelitian, serta melakukan observasi langsung terhadap bagaimana subjek penelitian menafsirkan pengalamannya kepada orang lain.
Informan Penelitian
Informan kunci, yaitu informan yang dapat membuka pintu pemahaman yang lebih luas terhadap seluruh bidang, dalam hal ini pemerintah daerah (Kantor Lurah). Informan ahli yaitu informan yang terlibat langsung dalam suatu kegiatan atau interaksi dalam hal ini stone crusher. Informan biasa, yaitu informan yang mengetahui tentang program atau kegiatan, namun tidak ikut serta secara langsung dalam kegiatan tersebut, dalam hal ini masyarakat setempat.
Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah pada potret sosial para pelaku stone crusher yang pada intinya yang dimaksud disini adalah: Potret sosial dalam bidang ekonomi yaitu pendapatan atau pendapatan para pelaku stone crusher dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Instrumen Penelitian
Jenis dan Sumber Data Penelitian
Teknik Pengumpulan Data 1. Data Primer
Dokumentasi adalah suatu metode pengumpulan data kualitatif dengan cara melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Observasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati langsung obyek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk mengisi data-data yang diperlukan sebagai acuan berkaitan dengan masalah penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh, baik yang belum diolah maupun yang sudah diolah, baik berupa angka maupun uraian.
Dalam penelitian ini data sekunder yang diperlukan meliputi literatur-literatur yang berkaitan dengan judul penelitian, seperti buku, artikel, makalah, jadwal, waktu, yang relevan dengan masalah yang diteliti.
Teknik Analisis Data
Teknik Keabsahan Data
- Keadaan Geografis
- Keadaan Wilayah
- Keadaan Penduduk
- Bidang Ekonomi
- Bidang Pendidikan
- Bidang Kesehatan
Secara umum luas wilayah Kabupaten Bantaeng adalah 395,83 km2. Kabupaten Bantaeng mempunyai batas-batas sebagai berikut. Secara geografis Kabupaten Bantaeng terdiri dari 3 kecamatan pesisir (Kecamatan Bissappu, Bantaeng dan Pa'jukukang) dan 5 kecamatan non pesisir (Kecamatan Uluere, Sinoa, Gantarangkeke, Tompobulu dan Eremerasa). 00Berikut daftar kecamatan di Kabupaten Bantaeng dalam bentuk tabel: Tabel 4.2: Daftar kecamatan di Kabupaten Bantaeng.
Terkait dengan status gizi, pada tahun 2010 terdapat sekitar 0,52% anak balita yang mengalami gizi buruk di Kabupaten Bantaeng, kemudian pada tahun 2011 status anak gizi buruk sudah tidak ada lagi (0,00%).
Sejarah Kabupaten Bantaeng
Seven Kares yang diwakili oleh Kare Bisampole pun turut merespons; “Kutarimai Pakpalanu tapi kualleko pammajiki tangkualleko pakkodii, Kualleko tambara tangkualleko poisong.” (Aku menerima permintaanmu, namun aku menjadikanmu raja hanya untuk membawa kebaikan dan bukan kejahatan, aku juga menjadikanmu raja untuk menjadi obat dan bukan racun). Selanjutnya sejarah menunjukkan bahwa pada tanggal 7 Juli 1667 terjadi Perang Makassar dimana tentara Belanda pertama kali mendarat di Bantaeng sebelum menyerang Gowa karena letaknya yang strategis sebagai pelabuhan dan lumbung padi Kerajaan Gowa. Nurudin Syahadat, Bantaeng sudah ada sejak tahun 500 M, sehingga disebut Butta Toa atau Tanah Tuo (Tanah Bersejarah).
Oleh karena itu, hal ini sesuai dengan kesepakatan yang dicapai para ahli sejarah, sesepuh dan tokoh masyarakat Bantaeng pada tanggal 2-4 Juli 1999.
Deskripsi Lokasi Penelitian
Sejarah Kelurahan Mallilingi Kabupaten Bantaeng]
Dari hasil deskriptif dan data penelitian dapat disimpulkan stone crusher yang ada di Desa Mallilingi Kecamatan Bantaeng. Secara keseluruhan, mereka mengatakan bahwa mencari nafkah sebagai penghancur batu sangat membantu kehidupan mereka. Menjadi pemecah batu merupakan sebuah pilihan bagi seseorang yang ingin meningkatkan taraf hidupnya, khususnya bagi masyarakat sekitar Desa Mallilingi, Kecamatan Bantaeng.
Begitu pula dengan hasil penelitian yang ditemukan peneliti yaitu dampak-dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan sebagai pemecah batu.
Dampak sosial positif
Berdasarkan hasil observasi peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa dampak positif bekerja sebagai stone crusher sangat besar terhadap kehidupan mereka sehari-hari, mereka juga sangat bergantung pada pekerjaan stone crusher, bisa dibilang pekerjaan tersebut adalah pekerjaan. hal tersebut bagi mereka sangat membantu untuk membeli bahan pangan dan menyekolahkan anaknya, serta dampak yang mereka rasakan selama ini dalam memenuhi kebutuhan keluarganya.
Dampak Negatif
Berdasarkan hasil observasi langsung peneliti, dampak perbandingannya adalah dampak yang ditimbulkan dari pekerjaan menjadi pemecah batu ada 2 dampak positif dan dampak negatif. Batu-batu tersebut mempunyai beberapa dampak, antara lain pengaruhnya sendiri dan pengaruhnya terhadap alam disekitarnya bahkan dapat mempengaruhi kesehatannya, karena dalam bekerjanya para pemecah batu biasanya tidak memakai sarung tangan, masker atau penutup hidung sehingga menyebabkan mereka terkena flu. dan biasanya juga jika mereka memecahkan batu tanpa disadari tangan mereka mengeluarkan darah, selain itu dampak negatif lainnya adalah akibat dari menggali atau mengambil batu di sungai yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat yaitu ikan-ikan. populasinya juga biasanya berkurang karena kondisi air yang biasanya keruh sehingga ikan yang ada di sungai lebih sedikit, namun karena kebutuhan hidup yang mendesak, para pemecah batu nampaknya tidak terlalu mempermasalahkan dampak negatifnya bagi para pemecah batu.
Pemerintah (Dinas Ketenagakerjaan)
Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk penghancuran batu, telah dilakukan sejak awal. Diketahui, ada beberapa masyarakat yang perlu ditingkatkan kesejahteraannya. ditingkatkan dan hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan melihat potensi atau ketrampilan masyarakat pelaku stone crusher atau melihat kreatifitas para stone crusher agar kita sebagai bagian ketenagakerjaan dapat dengan mudah mengambil langkah untuk meningkatkan kesejahteraan. masyarakat dan yang kedua, melihat potensi yang ada, kami akan melakukan upaya penciptaan lapangan kerja berdasarkan potensi yang kami miliki, dan cara kami mengolahnya, dengan meningkatkan kualitas produk untuk mencapai nilai jual yang tinggi melalui pelatihan vokasi (wawancara 17 Juli 2018 ). Berikut pembahasannya. Dari hasil deskriptif dan data survei dapat disimpulkan bahwa upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bantaeng, yang pertama Upaya yang ingin dilakukan pihak agen tenaga kerja adalah melihat potensi dari stone crusher tersebut. Kreativitas para stone crusher dikaji, sehingga mereka sebagai bagian tenaga kerja dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan dan akan dibenahi dalam rangka perbaikan. kesejahteraan rakyatnya dan menemukan solusi.
Masyarakat
Seperti dari hasil wawancara terhadap beberapa informan, peneliti dapat menyimpulkan dan menafsirkan bahwa alasan mereka memilih bekerja sebagai pemecah batu adalah karena mereka mempunyai tingkat pendidikan yang rendah, selain itu usia menjadi faktor kedua karena keterampilan yang mereka miliki sangat baik. sumber daya yang terbatas, jadi itulah satu-satunya hal yang dapat mereka lakukan. untuk membantu perekonomian keluarga dan menghidupi keluarga masing-masing, juga dari segi ekonomi, para pemecah batu ini memperoleh penghasilan rata-rata per hari sebesar Rp.10.000-Rp.50.000 per hari, kalaupun bisa mereka pecahkan banyak sekali, itu menunjukkan berpenghasilan rendah. Untuk itu para pemecah batu menginginkan solusi dari pemerintah mengharapkan bantuan dari pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pemecah batu dan juga telah menyatakan keinginannya agar pemerintah memberikan solusi dengan membuka lapangan kerja. menurut kemampuannya dengan mempertimbangkan keterbatasan pendidikan dan faktor umur, tergolong cukup tua. Setelah melalui proses pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan partisipasi, peneliti mengambil kesimpulan mengenai penelitian “Potret Kehidupan Seorang Pemecah Batu di Kabupaten Bantaeng”.
Latar belakang mengapa para penghancur batu memilih bekerja sebagai pemecah batu di kabupaten Bantaeng adalah karena hasil observasi dan wawancara menunjukkan bahwa karena pekerjaan ini merupakan pekerjaan turun temurun, maka mereka tidak memiliki keahlian khusus dan rendahnya tingkat pendidikan serta faktor usia.
Saran
Diharapkan kepada pemerintah daerah untuk membantu memberikan perhatian khusus dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat penghancur batu yang mempunyai keuangan kurang mampu dan pendidikan yang rendah, sehingga kesejahteraan masyarakat penghancur batu dengan adanya perhatian pemerintah dapat meningkat. Daftar wawancara ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk memudahkan pendataan potret sosial pertambangan batu di Kecamatan Bantaeng Desa Mallilingi. Apakah dampak sosial positif dan negatif dari stone crusher benar-benar mempengaruhi kehidupan para stone crusher?
Apa yang telah dilakukan sebagai layanan pekerjaan untuk penghancur batu ini?