• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima Bank Syariah menunjukkan kecenderungan yang fluktuatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelima Bank Syariah menunjukkan kecenderungan yang fluktuatif"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dijadikan objek penelitian adalah bagaimana perbandingan rasio likuiditas Bank Mega Syariah, BCA Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin, BTPN Syariah sebelum pandemi Covid-19 dan pada saat pandemi Covid-19 diukur. menggunakan rasio cepat (qr).

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

Penelitian Meidita dan Anik yang berjudul Penilaian Kinerja Keuangan Menggunakan Analisis Rasio pada Bank Mandiri di BEI menunjukkan bahwa analisis internal pada PT. Penelitian yang dilakukan oleh Audri, Dzulkirom dan Devi berjudul Analisis Rasio Keuangan Perbankan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Bank (Studi Kasus Pt. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tbk Surabaya periode 2009-2012). Hasil analisis rasio leverage hasil keuangan dapat dikatakan baik karena cenderung meningkat.21.

Penelitian yang dilakukan Yeni dan Putri dengan judul Pengaruh Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi (Studi Kasus pada Lembaga Keuangan Perbankan di Bursa Efek Indonesia) menunjukkan bahwa rasio likuiditas dan rasio solvabilitas berpengaruh terhadap peringkat obligasi. 21 Audri Ayuwardani Parathon, Dzulkirom dan Devi Farah, “Analisis Rasio Keuangan Perbankan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan Bank”. 23 Yeni Ratnawati dan Putri Awalina, “Pengaruh MANAJEMEN LABA DAN KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (STUDI KASUS LEMBAGA KEUANGAN BANK TERHADAP PASAR SAHAM INDONESIA),” Jurnal Sarjana Akuntansi 1, no.

Kajian yang dilakukan oleh Siti Nur Habibah berjudul Analisis Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Bank Syariah Periode 2015-2019.

Sistematika Penulisan

Latar Belakang Masalah Pada bagian ini memberikan penjelasan mengapa Anda tertarik melakukan penelitian dan pentingnya melakukan penelitian. Kegunaan atau sumbangan penelitian adalah manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian tersebut. Jenis-jenis yang dijelaskan adalah jenis-jenis yang sesuai dengan tujuan penelitian (dapat dicek kembali pada metodologi penelitian) dan disesuaikan dengan tujuan penelitian yang dilakukan.

Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan pada bagian ini yaitu populasi, sampel, teknik penentuan besar sampel, dan teknik pengambilan sampel. Bagian ini hendaknya tidak menjelaskan pengertian populasi, namun menjelaskan siapa populasi penelitian dan berapa besar populasinya. Pada bagian ini dijelaskan teknik apa saja yang digunakan untuk menentukan besar atau jumlah sampel dan teknik apa saja yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian.

Mendeskripsikan secara sistematik dan komprehensif mengenai pengolahan data penelitian sesuai dengan permasalahan yang diteliti berdasarkan metode dan pendekatan penelitian yang telah ditentukan.

KAJIAN TEORI

Likuiditas

Yang dimaksud dengan likuiditas di sini adalah kemudahan untuk mengkonversi aset masing-masing bank menjadi uang tunai32. Menurut Kumbirai dan Robert, rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek dan merupakan aspek penting bagi kelangsungan hidup lembaga perbankan secara berkelanjutan34. Secara sederhana dapat dikatakan bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Dengan kata lain, bank yang sehat adalah bank yang mampu menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, menjalankan fungsi intermediasi, membantu kelancaran transaksi pembayaran dan dapat dimanfaatkan oleh pemerintah dalam pelaksanaan berbagai langkah kebijakannya, khususnya kebijakan moneter. Bank yang tidak mampu melayani rekening giro, tabungan, dan deposito nasabahnya akan menyebabkan menurunnya reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap penggunaannya. Oleh karena itu, setiap bank harus selalu menjaga likuiditas keuangannya dengan hati-hati37. Guncangan dapat mendorong munculnya spiral likuiditas yang menyebabkan hilangnya likuiditas dan timbulnya krisis keuangan.

Belajar dari sejarah, krisis perbankan yang terjadi selama ini terutama disebabkan oleh krisis likuiditas perbankan yang mengakibatkan bank gagal memenuhi sebagian besar kewajibannya. Bantuan likuiditas diberikan terutama apabila kegagalan suatu bank diduga menimbulkan efek menular (contagion effect) dan menimbulkan risiko sistemik. Goodhart (1987) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang jelas antara kondisi bank yang tidak likuid dan bangkrut, dimana bank yang membutuhkan likuiditas pada dasarnya dapat dicurigai oleh LLR sedang dalam proses kebangkrutan.

Beberapa bank memilih untuk mengikuti strategi dimana kelebihan likuiditas memberi sinyal kepada pasar bahwa bank tersebut memiliki likuiditas yang kuat. Di sisi lain, kelebihan likuiditas juga dapat diartikan bahwa bank memiliki manajemen likuiditas yang buruk sehingga bank tidak dapat mengelola portofolio aset dan liabilitasnya secara optimal. Di sisi lain, negara-negara dengan sistem pembayaran yang buruk dan infrastruktur pasar uang antar bank yang terbatas cenderung mempersulit bank dalam mengelola uangnya.

Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aset lancar tanpa mempertimbangkan persediaan atau piutang. Hal tersebut menjadi trigger bagi manajemen bank untuk meningkatkan kinerjanya dengan melihat rasio likuiditas saat ini.

Quick Ratio

Hal ini terjadi karena persediaan dianggap membutuhkan waktu yang relatif lebih lama untuk habis jika perusahaan memerlukan dana secara cepat untuk membayar kewajibannya relatif terhadap aset lancar lainnya. Rasio cepat digunakan sebagai angka kunci untuk menilai kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada deposan dengan aset paling likuid yang dimiliki suatu bank42. Aset kas terdiri dari: Kas, penyertaan pada BI (giro Wadiah dan SWBI), giro pada bank lain dan penyertaan pada bank lain.

Sedangkan total simpanan terdiri dari dana tabungan wadiah (giro wadiah dan tabungan), deposito berjangka, tabungan bank lain dan investasi diskresi non bank (tabungan mudharabah dan deposito mudharabah)43. Rasio cepat merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya kepada deposan dengan alat yang paling likuid yang dimiliki bank. 43 NURADILLA AYU BADARULIA, “ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN EFISIENSI PADA PT.

Rasio cepat merupakan ukuran untuk menilai kemampuan bank dalam melunasi utang jangka pendek dimana aset lancar harus lebih likuid45. 45 Muhammad Iqbal Notoatmojo, “Analisis Dampak Likuiditas Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Pada Periode Ekuilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah 6, no.

METODE PENELITIAN

Waktu Dan Lokasi Penelitian

Populasi Dan Tekhnik Pengambilan Sampel

Sumber Dan Tekhnik Pengumpulan Data

Bank Muamalat Indonesia merupakan bank syariah pertama dan pionir bagi bank syariah lainnya dan telah memperkenalkan sistem ini di tengah menjamurnya bank konvensional. Lembaga keuangan syariah tetap stabil dan memberikan keuntungan, kenyamanan dan keamanan kepada pemegang sahamnya, pemegang jaminan, nasabah keuangan dan nasabah yang menyimpan dana di bank syariah. Perkembangan lebih lanjut lembaga keuangan syariah di Indonesia masih belum pesat hingga tahun 1998, hanya ada satu bank syariah dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang beroperasi.

Kemudian, Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008 menjelaskan bahwa perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah. 30 Agus Marimin dan Abdul Haris Romdhoni, 'Perkembangan Bank Syariah di Indonesia', Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam 1, no. Bank konvensional beroperasi berdasarkan bunga, sedangkan bank syariah beroperasi berdasarkan bagi hasil, ditambah dengan jual beli dan menyewa.

Sebaliknya, sistem bagi hasil yang digunakan Bank Syariah adalah sistem dimana peminjam dan pemberi pinjaman berbagi risiko dan keuntungan dengan membaginya sesuai kontrak. Selain itu, dari sudut pandang ekonomi, bank syariah juga dapat diartikan sebagai lembaga intermediasi yang secara optimal mengarahkan investasi masyarakat (melalui kewajiban zakat dan larangan riba), produktif (dengan larangan perjudian) dan dilakukan. sesuai dengan nilai, etika dan moral, serta prinsip-prinsip Islam. Menurut Machmud dan Rukmana dalam Alam 2012, perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah adalah berkaitan dengan aspek hukum, penyelesaian sengketa, struktur organisasi, perusahaan yang dibiayai dan lingkungan kerja, sedangkan menurut Muhammad 2005, hal mendasar yang membedakan antara bank konvensional dan bank syariah adalah Bank syariah adalah bank. bank terletak pada sistem bunga dan sistem bagi hasil.

Oleh karena itu, bank syariah tidak mungkin membiayai perusahaan yang mengandung hal-hal yang diharamkan. Lingkungan dan Budaya Kerja Sebuah bank syariah harus mempunyai lingkungan kerja yang sejalan dengan syariah. Selain itu, pegawai perbankan syariah harus kompeten dan profesional, serta mampu menjalankan tugas secara tim, dengan informasi yang tersebar merata di seluruh fungsi.

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari laporan keuangan Bank Mega Syariah, BCA Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin, BTPN Syariah periode 2019-2020 berupa data neraca. Untuk memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, dilakukan pengumpulan data sekunder berupa laporan keuangan Bank Mega Syariah, BCA Syariah, Bank Muamalat, Bank Syariah Bukopin, BTPN Syariah periode tahun 2019 dan 2020.

Instrumen Penelitian

Tekhnik Analisis Data

Perkembangan quick rasio di lima bank syariah dalam dua tahun terakhir sebelum dan sesudah pandemi menunjukkan tren yang fluktuatif. ANALISIS RASIO LIKUIDITAS DAN RASIO PROFITABILITAS DALAM PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH MANDIRI Tesis 2013-2017." "Konsekuensi Penerapan Restrukturisasi Pembiayaan Terhadap Likuiditas Bank Syariah Dalam Situasi Pandemi Covid-19." El Barka: Jurnal Islam Ekonomi dan Bisnis Vol.3 No.2 (2020).

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Antara Bank Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia. Manajemen Keuangan Perbankan. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19 (Studi pada Bank Syariah yang Terdaftar di OJK).” Program Studi Manajemen E-JRM, no. Sedangkan Bank Syariah Bukopin dan Bank BTPN Syariah mengalami penurunan persyaratan yang cukup signifikan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan rasio likuiditas bank syariah sebelum dan pada masa pandemi Covid-19. Sementara Bank Syariah Bukopin dan Bank BTPN Syariah mengalami penurunan yang signifikan terlihat dari rasionya yang menurun. Berdasarkan beberapa gap pada penelitian terdahulu, maka dalam penelitian ini peneliti ingin mengkaji likuiditas bank syariah sebelum dan pada masa pandemi.

Indikator FDR dapat digunakan berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang menyatakan tingkat likuiditas bank syariah. Pemilihan jenis penelitian ini sejalan dengan tujuan penelitian yaitu untuk menetapkan analisis deskriptif perbandingan rasio likuiditas Bank Umum Syariah sebelum dan pada masa Covid-19. Berbeda dengan Bank Syariah Bukopin yang mengalami penurunan cukup signifikan dimana pada tahun 2019 memiliki cash rasio sebesar 475,95% atau masuk dalam kategori sehat, sedangkan pada tahun 2020 hanya sebesar 56,03% atau tidak sehat.

Hal ini menunjukkan bahwa dari lima bank syariah pada tahun 2019 dan 2020 atau sebelum dan sesudah pandemi Covid-19, terdapat lebih banyak bank yang tidak dapat memenuhi tingkat likuiditasnya. Meski demikian, Bank Syariah Bukopin masih dalam kondisi sehat dan mampu memenuhi kewajibannya. Kesimpulan dari pembahasan di atas menunjukkan bahwa analisis perbandingan rasio likuiditas bank syariah pada masa pandemi Covid-19 tahun 2020, menurut FDR sebelum dan sesudah pandemi, rata-rata bank syariah mengalami kenaikan dan penurunan.

Bank syariah yang mengalami kenaikan FDR pada tahun 2020 adalah Bank Syariah Bukopin dan BTPN Syariah, sedangkan bank yang mengalami penurunan FDR pada masa pandemi adalah Bank Mega Syariah. Perbandingan yang dilakukan CR menunjukkan terdapat 3 bank syariah yang mengalami pertumbuhan dan dikatakan dalam keadaan sehat atau likuid. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah Sebelum dan Pada Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada Bank Syariah yang Terdaftar di OJK).” Kajian manajemen E-JRM, no.

Referensi

Dokumen terkait

SIMPULAN Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi perbedaaan yang signifikan pada IHSG sebelum dan sesudah adanya pandemi covid-19 di Indonesia pada awal maret 2020, dan penurunan