• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFITABILITAS, LAR, DAN FDR/LDR BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROFITABILITAS, LAR, DAN FDR/LDR BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL SEBELUM DAN SELAMA PANDEMI COVID-19"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN 1

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

KAJIAN PUSTAKA 6

  • Pengertian Bank Syariah
  • Pengertian Bank Konvensional
  • Pengertian Profitabilitas
  • Pengertian Loan to Asset Ratio (LAR)
  • Pengertian Financing to Deposit Ratio/Loan to Deposit Ratio
  • Review Kajian Terdahulu Dan Penarikan Hipotesis
    • Penarikan Hipotesis pada Profitabilitas
    • Penarikan Hipotesis pada Loan to Asset Ratio (LAR)
    • Penarikan Hipotesis pada FDR/LDR

Kajian kelima dilakukan oleh Sutri Nur Afifah (2021) yang bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan bank syariah mandiri dan bank umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan bank syariah independen dan bank umum syariah Indonesia dengan dan perkiraan profitabilitas menurut Return on Assets (ROA). Kajian ketujuh dilakukan oleh Arta Agustin Melania (2021) yang bertujuan menganalisis kinerja keuangan pada masa pandemi Covid-19 pada Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional.

Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rasio keuangan CAR, ROA, ROE, BOPO bank syariah dan bank konvensional pada masa pandemi Covid-19. Kajian selanjutnya dilakukan oleh Sutri Nur Afifah (2021) yang bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan bank syariah mandiri dan bank umum syariah Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan bank syariah mandiri dan bank umum syariah Indonesia dalam FDR.

Data yang digunakan adalah 4 bank syariah dan 4 bank konvensional yang kemudian dianalisis menggunakan uji-t. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arta Agustin Melania (2021), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional di masa pandemi Covid-19.

METODE PENELITIAN 16

Sumber Data

Populasi

Variabel-variabel Penelitian

  • Profitabilitas
  • Loan To Asset Ratio (LAR)
  • FDR/LDR

Teknik Analisis Data

  • Analisis Deskriptif
  • Uji Normalitas
  • Uji Hipotesis

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26

Bank Syariah

Maka beberapa negara Islam yang berpenduduk mayoritas muslim mulai melakukan upaya membangun alternatif lembaga perbankan non riba. Konsep teoretis perbankan Islam dengan pandangan bagi hasil pertama kali muncul pada tahun 1940-an. Pakistan adalah tempat pertama dalam hal pendirian bank tanpa riba, bisnis ini dimulai dengan pengelolaan dana haji pada pertengahan tahun 1940-an, sayangnya bisnis ini tidak berhasil.

Walaupun mengalami kemunduran akibat gejolak di Mesir dan juga diambil alih oleh Bank Nasional Mesir dan Bank Sentral Mesir pada tahun 1967 yang menyebabkan ditinggalkannya prinsip non-bunga, akhirnya pada tahun 1971 konsep non-bunga dihidupkan kembali selama rezim Sadat melalui pendirian Bank Sosial Naseer. . Kesuksesan Mit Ghamr menginspirasi sekaligus menumbuhkan kesadaran bahwa prinsip-prinsip Islam dapat diterapkan dalam bisnis modern. Perkembangan bank syariah di tanah air dimulai pada tahun 1980 melalui diskusi dengan tema bank syariah sebagai pilar ekonomi Islam.

Kemudian, pada tahun 1990, Majelis Ulama Indonesia (MUI) membentuk gugus tugas untuk mendirikan bank syariah di Indonesia. Sejak mulai berkembang, sistem perbankan di Indonesia telah mencapai banyak kemajuan dan juga diakui sebagai salah satu sistem terbaik dan terlengkap di dunia internasional. Bank syariah juga dinilai mampu bertahan dari krisis, oleh karena itu penelitian ini akan menunjukkan ada atau tidaknya perbedaan beberapa variabel pada masa pandemi dan sebelum pandemi.

Bank syariah yang digunakan adalah bank yang termasuk dalam bank pemerintah daerah dan bank swasta nasional yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Bank pemerintah daerah yang termasuk dalam sampel penelitian ini adalah Bank Aceh dan Bank NTB Syariah. Bank Swasta Nasional adalah bank yang akta pendiriannya dibuat oleh swasta dan seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh swasta nasional sehingga keuntungannya juga dimiliki oleh swasta.

Die nasionale private banke wat by hierdie navorsingsteekproef ingesluit is, is Bank Muamalat Nasional, Bank Victoria Syariah, Bank BRI Syariah, Bank Jabar Banten Syariah, Bank BNI Syariah, Bank Syariah Indonesia, Bank Mega Syariah, Bank Panin Dubai Syariah, Bank Syariah Bukopin, Bank BCA Sharia, Bank BTPN Syariah, en Bank Aladin Syariah.

Bank Konvensional

Bank konvensional yang digunakan adalah bank yang termasuk dalam bank pemerintah dan 10 bank dengan aset terbesar pada akhir Maret 2018 dan tidak termasuk dalam bank pemerintah yaitu Bank BCA, CIMB Niaga, OCBC NISP, Bank Panin, Bank Danamon, BTPN , Bank Permata, Bank Maybank Indonesia, Bank UOB Indonesia dan Bank bukopin. Bank-bank pemerintah yang termasuk dalam sampel penelitian ini adalah Bank BRI, Bank Ekspor Indonesia, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Tabungan Negara.

Analisis Data

  • Analisis Deskriptif
  • Uji Normalitas
  • Uji Beda

Pembahasan

Berdasarkan hasil berbagai pengujian yang dilakukan untuk membandingkan ROA bank syariah dan bank konvensional sebelum pandemi, diperoleh nilai Asymp. Berdasarkan hasil berbagai pengujian yang dilakukan untuk membandingkan ROE bank syariah dan bank konvensional sebelum pandemi, diperoleh nilai Asymp. Berdasarkan hasil berbagai pengujian yang dilakukan untuk membandingkan ROE bank syariah dan bank konvensional di masa pandemi, diperoleh nilai Asymp.

Berdasarkan hasil berbagai pengujian yang dilakukan untuk membandingkan BOPO bank syariah dan bank konvensional sebelum pandemi, diperoleh nilai Asymp. Berdasarkan hasil berbagai pengujian yang dilakukan untuk membandingkan BOPO bank syariah dan bank konvensional di masa pandemi, diperoleh nilai Asymp. Berdasarkan hasil berbagai pengujian yang dilakukan untuk membandingkan NOM/NIM bank syariah dan bank konvensional sebelum pandemi, diperoleh nilai Asymp.

Berdasarkan hasil berbagai pengujian yang dilakukan untuk membandingkan LAR bank syariah dan bank konvensional sebelum pandemi, diperoleh nilai Asymp. Berdasarkan hasil berbagai pengujian yang dilakukan untuk membandingkan LAR bank syariah dan bank konvensional di masa pandemi, nilai Asymp. Berdasarkan hasil berbagai pengujian yang dilakukan untuk membandingkan FDR/LDR bank syariah dan bank konvensional sebelum pandemi, diperoleh nilai Asymp.

SIMPULAN DAN SARAN 63

Keterbatasan Penelitian

Gunakan hanya 6 triwulan laporan keuangan untuk masing-masing bank dengan 3 triwulan sebelum pandemi dan 3 triwulan selama pandemi Covid-19.

Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Implikasi

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALISIS RASIO KEUANGAN ANTARA BANK SYARIAH DENGAN BANK KONVENSIONAL DI INDONESIA. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN DAN PANGSA PASAR PERBANKAN SYARIAH DENGAN BANK KONVENSI (Studi Kasus BRI Syariah, BNI Syariah, Bank Syariah Mandiri, BCA Syariah dengan Bank BRI Tbk, BNI Tbk, Mandiri Tbk dan BNI Tbk). PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH DENGAN PENDEKATAN LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS.

Referensi

Dokumen terkait

Dampak pandemi Covid-19 terhadap kebijakan layanan Bank Syariah Indonesia Kantor Cabang Cut Meutia, adalah dimana: (1) Seluruh karyawan bank yang bertugas dan