TUGAS 2
MANAJEMEN RESIKO
RISK ASSESSMENT TECHNIQUES HAZOP (Hazard and Operability Study)
Disusun Oleh : TI-A
No. Nama NIM
1. Richard 122200064
2. Manggala Rasendriya Saputra 122210043
3. Fajar Arofi 122210139
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan hidayah-nya sehongga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Risk Assestment Technuqies : HAZOP (Hazard and Operability Study) ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Risiko. Selain itu, kami sebagai penulis berharap agar laporan yang kami selesaikan dapat menambah wawasan bagi pembaca terkait kegunaan risk assestment dalam melakukan kegiatan.
Kami mengucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada Ibu Berty Dwi Rahmawati, selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Risiko yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan yang bermanfaat bagi kami.
Kami menyadari bahwa laporan yang telah kami buat masih jauh dari kata sempurna. Dengan rendah hati, Kami memohon maaf apabila ada ketidaksuaian kalimat maupun kesalahan penulisan kata pada makalah ini. Kami menantikan kritik dan saran yang dapat memabangun dan memperbaiki laporan ini. Dengan demikian semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Yogyakarta, 26 Oktober 2023
Penulis
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1 HAZOP (Hazard and Operability Study)
HAZOP atau Hazard and Operability Study adalah sebuah teknik analisis bahaya yang digunakan dalam mempersiapkan dan menetapkan keamanan pada sebuah sistem baru atau modifikasi untuk sebuah keberadaan potensi bahaya atau masalah operabilitasnya (Rahmanto, Hamdy, 2022). HAZOP merupakan study keselamatan yang sistematis dengan penilaian keselamatan dan proses pengoperasian yang kompleks (Kotek, 2012).HAZOP adalah suatu proses umum yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko untuk mendefinisikan deviasi yang mungkin dari kinerja yang diupayakan (Dunjo, Fthenakis, Vilchez, Arnaldos, 2010).
Metode HAZOP adalah suatu metode identifikasi bahaya yang sistematis, teliti dan terstruktur yang dapat mengidentifikasi berbagai permasalahan yang mengganggu jalannya proses suatu pekerjaan. Risiko yang muncul dapat merugikan bagi manusia atau fasilitas pada sistem (Anwar, Tambunan, Gunawan, 2019).
Metode HAZOP digunakan untuk mengetahui level risiko serta penyimpangan yang terjadi dengan memberikan rekomendasi perbaikan untuk risiko tersebut.
Tujuan utama dari penggunaan HAZOP sendiri adalah untuk melakukan evaluasi dari proses atau operasi pada suatu sistem secara sistematis untuk menentukan apakah proses penyimpangan yang disebabkan oleh manusia maupun faktor lingkunga dapat mendorong kearah kejadian atau kecelakaan yang tidak diinginkan. Adapun tujuan lain dari penggunaan metode HAZOP adalah sebagai berikut (Huda, 2017) :
1. Mengendalikan berbagai macam masalah kemampuan operasional pada setiap proses akibat adanya penyimpangan – penyimpangan terhadap tujuan perancangan.
2. Pemeriksaan akhir ketika perencanaan yang mendetail telah terselesaikan
3. Mengidentifikasi modifikasi yang harus dilakukan guna mengurangi masalah resiko dan pengoprasian pada suatu fasilitas.
4. Memastikan bahwa alat/sistem pengaman yang sudah diterapkan telah sesuai dan cukup untuk membantu mencegah terjadinya kecelakaan.
Manfaat dari penggunaan metode HAZOP adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui secara pasti profile tingkat risiko yang ada dalam fasilitas proyek
2. Dapat digunakan untuk menentukan skala prioritas permasalahan keselamatan yang ada dalam operasi proyek sebagai masukan untuk menetapkan program kerja
3. Identifikasi operasi dimaksudkan agar proses dapat berjalan normal, sehiingga kecelakaan dapat diminimalisasi.
4. Untuk penghematan biaya aliran proses yang akan datang dapat lebih efisien.
5. Digunakan sebagai acuan untuk seluruh pihak yang berada di proyek.
HAZOP berkaitan dengan keselamatan dan operabilitas dalam industry, sedangkan BOM berkaitan dengan manajemen bahan dan produksi.
Agar pelakasanaan dapat berjalan dengan efektif, maka penggunaan HAZOP harus dijalankan dengan secara sistematis, rinci,dan dilakukan oleh tim yang seimbang dengan pemimpin yang berpengalaman. Penerapan dilakukan dengan memperhatikan 4 langkah yaitu definisi, persiapan, pengujian, dan dokumentasi serta follow up (Rakhmawati, 2017). Pelakasanaan HAZOP diperlukan dalam bentuk tim, yang dimana berisi project engineer, process engineer, commissioning engineer, safety engineer, instrument engineer.
1.2 Mengapa, Kapan dan Dimana HAZOP Digunakan 1.2.1 Mengapa HAZOP digunakan
Penggunaan HAZOP membantu perusahaan dalam mengidentifikasi macam macam potensi bahaya yang mungkin terjadi dalam setiap aspek, dengan mempertimbangkan peran manusia dalam proses operasional serta Langkah Langkah pengendalian yang efektik. Analisis HAZOP telah menjadi standard yang
diakui secara internasional, metode ini sangat terstruktu untuk menganalisis setiap kemungkinan penyimpangan dalam Kawasan yang kompleks.
1.2.2 Kapan HAZOP digunakan
Secara ideal studi mengenai HAZOP dilakukan secepat mungkin dalam tahap perancangan untuk melihat dampak dari perancangan yang telah dibuat.
Metode HAZOP biasanya dilakukan sebagai pemeriksaan akhir ketika perencanaan final telah dilaksanakan. Dapat juga digunakan ketika ingin mengidentifikasi modifikasi mengenai design serta disarankan untuk melakukan analisis HAZOP kemabali.
1.2.3 Dimana HAZOP digunakan
HAZOP umumnya digunakan pada berbagai macam industi. Disebutkan bahwa 80% dari analisis proses bahaya perusahaan terdiri dari HAZOP. Analisis HAZOP cenderung banyak dilakukan pada industri dengan kawasan pabrik yang komprehensif dan kompleks, yang dimana apabila terdapat malfungsi dapat menyebabkan cedera yang signifikan atau kehilangan nyawa. Hazop diterapkan di industry kimia, farmasi, minyak dan gas, nuklir, serta pertambangan. HAZOP juga dapat digunakan dalam melakukan analisis di bidang lain seperti lingkungan, makanan, dan keselamatan dan kesehatan kerja, dikarenakan metode HAZOP dapat dipadukan dengan metode lain seperti Fault Tree Analysis. HAZOP umumnya dilakukan oleh tim yang terdiri dari project engineer, process engineer, commissioning engineer, safety engineer, instrument engineer.
1.3 How To Conduct (Langkah – Langkah)
Dalam melakukan analisis penilaian risiko dengan menggunakan metode HAZOP akan melalui serangkaian langkah Langkah yang harus dilakukan. Berikut adalah langkah langkah dalam melakukan analisis HAZOP :
1. Definisi
Langkah ini melakukan pendefinisan terhadap cakupan serta tujuan yang akan dicapai, pendefinisian tanggung jawab, serta memilih tim untuk identifikasi dan penilaian.
2. Persiapan
Langkah ini mempelajari terkait studi tentang identifikasi risiko, pengumpulan data, validasi cara perekaman, pengestimasian waktu, serta penyusunan jadwal.
3. Pengujian atau eksekusi
Hal hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan pengujian adalah membagi sistem menjadi beberapa bagian, memilih bagian dan menentukan maksud dari desain, mengidentifikasi penyimpangan dengan menggunakan arahan dari setiap elemen, mengidentifikasi dampak dan penyebab, mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi, identifikasi mekanisme proteksi dan indikator, identifikasi pencegahan atau mitigasi permasalahan yang memungkinkan, menentukan persetujuan dan aksi pencegahan, dan mengulangi setiap elemen dari setiap bagian sistem.
4. Dokumentasi dan follow up
Langkah ini merupakan Langkah akhir dari analisis HAZOP yang bertujuan untuk menyimpan hasil eksekusi, penandatanganan dokumentasi, menghasilkan laporan studi, follow up aksi yang sudah diimplementasikan, studi ulang dari setiap bagian sistem jika diperlukan, dan membuat hasil laporan berupa output final.
1.4 Kelebihan dan Kelemahan HAZOP
Penggunaan analisis HAZOP memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan dari penggunaan HAZOP adalah :
1. Mampu mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko dalam proses industri.
2. Pendekatan yang sistematis dan tersrtuktur untuk menganalisis sistem, hal ini memungkinkan untuk memeriksa setiap detail operasi dan memastikan bahwa tidak ada aspek yang diabaikan.
3. Digunakan sebagai alat pengelolaan atau manajemen risiko industri, dengan dilakukannya idenfikasi bahaya, perusahaan dapat mengambil Langkah untuk meminimasi risiko.
4. Melibatkan banyak orang yang membentuk tim, hal ini membantu dalam mendapatkan perspektif yang beragam dan memastikan bahwa semua aspek yang diambil dalam pertimbangan.
5. Adanya berbagai macam anggota tim, memungkinan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang operasi proses dan potensi bahaya yang ada.
Kelemahan dari penggunaan HAZOP adalah :
1. Waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan HAZOP sangat banyak. Analisis yang mendalam dan perencanaan yang dilakukan perlu sesuai standar yang ditetapkan, sehingga menggunakan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit.
2. Analisis HAZOP sangat bergantung terhadap informasi yang dimiliki oleh tim analis, jika tim kurang berpengalaman dan memiliki keterbatasan ilmu, potensi bahaya mungkin akan terlewat.
3. Penilaian HAZOP adalah penilaian yang subjektif, hal ini dapat menyebabkan perbedaan penilaian risiko antara berbagai anggota tim.
4. Hanya fokus pada bahaya tertentu, HAZOP cenderung lebih fokus pada bahaya fisik dan kimia, HAZOP cenderung tidak selalu mengidentifikasi risiko non teknis seperti manajemen atau organisasi.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Summary dan Literature Review
Jurnal dengan judul “Application of Human HAZOP Technique Adapted to Identify Risks in Brazilian Waste Pickers’ Cooperatives” merupakan jurnal dengan standar internasional yang ditulis oleh Marcus Vinicius Fattor dan Melisa Gurgel Adeodato Vieira. Jurnal ini diterbitkan oleh Elsevier pada tahun 2019. Tujuan utama penelitian pada jurnal ini yaitu mengevaluasi HAZOP yang diterapkan untuk mengevaluasi aspek kemanusiaan pada petugas kebersihan serta menganalisis risiko pada petugas kebersihan di Brazil dengan menerapkan metode HAZOP dalam tahapan riks assessment dan tools PHA(Preliminary Hazard Analyis) sebagai alat bantu untuk identifikasi potensi bahaya.
Penelitian ini dilatar belakangi dikarenakan bekerja memilah sampah dapat membahayakan para pekerja itu sendiri. Pekerjaan memilah sampah dapat berdampak langsung terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja. Sampah limbah padat dapat memaparkan risiko biologis, kimia, fisik, sosial, ergonomis, dan mekanis, sehingga mengganggu kesehatan manusia. Risiko tersebut dapat memicu kecelakaan dan penyakit seperti tidak enak bada, sakit kepala, mual, kehilangan pendengaran, dan gangguan mental. Sehingga perlu adanya peningkatan pengorganisasian dan kajian yang mendalam mengenai kondisi kerja, terutama yang berkaitan dengan kondisi kesematan kerja.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tinjaual literatur terhadap jurnal-jurnal literatur yang sessuai dengan objek penelitian. Peninjauan dilakukan dengan mencari jurnal nasional maupun internasiola melalui situs pencarian seperti Google Scholar, Elseveir, dan Sciencedirect. Literatur ini dipilih karena membahas tentang HAZOP dalam melakukan evaluasi risiko pada petugas kebersihan di Brazil, dan menggunakan tools PHA(Preliminary Hazard Analyis) sebagai alat bantu untuk identifikasi potensi bahaya.
Pembahasan pada penelitian ini diawal dengan membahas mengenai HAZOP, pertama akan didefinisikan terlebih dahulu tujuan, penanggung jawab, tim, serta penilaian. Tujuan yang ditetapkan untuk manajemen resiko pada petugas kebersihan Brazil ini adalah mengurangi resiko physical, chemical, biological, ergonomic, dan accident dari material atau pekerjaan terhadap pekerja. Yang bertanggung jawab dalam hal ini adalah pemerintah. Yang bertindak sebagai ahli adalah chemist, biologist, ergonomic expert, doctor, dan mandor lapangan. Untuk penilaian berupa resiko physical, chemical, biological, ergonomic, dan accident.
Selanjutnya dilakukan studi identifikasi resiko, pengumpulan data, dan validasi. Sebelumnya, alur proses petugas kebersihan dibagi menjadi 6 bagian, yaitu receipt of material, pre-screening, sorting feed, screening, pressing, dan stock and sale. Dari tiap bagian tersebut, dilakukan identifikasi resiko yang ada serta pengumpulan data dan validasi. Untuk identifikasi dan pengumpulan data, dilakukan ditiap-tiap cabang petugas kebersihan yang ada. Didapati bahwa 60%
dari resiko yang ada terdapat pada bagian pre-screening dan sorting feed dengan 45% resiko terkait dipengaruhi oleh faktor pribadi.
Data identifikasi dari tiap cabang, resiko yang ada pada tiap bagian akan dianalisis oleh para ahli yang bertugas bersama-sama. Dari tiap-tiap ahli akan berfokus pada bidang resiko yang dituju sembari berkolaborasi dengan ahli lain untuk mencari suatu solusi yang dapat diterapkan untuk mengurangi resiko.
Biasanya terdapat lebih daru satu solusi yang didapatkan. Untuk tindakan selanjutnya, adalah pengambilan keputusan manakah solusi yang akan digunakan oleh si penanggung jawab yaitu pemerintah. Terakhir, risk management yang menggunakan metode HAZOP ini di sah kan oleh pemerintah dan dijalankan dengan pengawasan. Nantinya akan dilakukan studi ulang mengenai resiko yang ada pada petugas kebersihan setiap periode tertentu. Hasil risk management kemudian akan disimpan dalam bentuk laporan untuk penggunaan selanjutnya.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode yang digunakan yaitu HAZOP memiliki kelebihan yaitu dapat menjabarkan dengan detail terhadap risiko dan solusi yang spesifik terhadap bidang yang sedang diteliti.
Penggunaan metode PRA sebagai alat bantu untuk analisis resiko menghasilkan
hasil yang sesuai dengan HAZOP, bedanya HAZOP menunjukan hasil yang lebih lengkap. Metode HAZOP dan PRA menghasilkan akhir yang sama, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua metode tersebut sangat efisien untuk alat identifikasi risiko.
Hasil akhir dari penelitian ini menunjukan dengan melakukan modifikasi terhadap HAZOP terbukti sangat efektif untuk mengevaluasi aspek manusia dalam kegiatan.
Penelitian ini menunjukan penerapan metode HAZOP tidak hanya untuk industri yang kompleks, tetapi efektif juga untuk bidang studi lain.
Kelemahan pada penelitian ini adalah terdapat pada kurang penjelasan pada beberapa hal seperti tidak ada rincian apa saja yang berkaitan dengan risiko physical, chemical, biological, ergonomic, dan accident. Tidak ada penjelasan detail mengenai tindakan apa yang akan diambil, tidak ada validasi jumlah data yang digunakan, penulisan kata yang mirip sehingga sulit membedakan makna yang dari kata tersebut, dan risiko yang ada pada jurnal ini tidak dijabarkan untuk tiap aktivitas melaikan hanya dibagi menjadi 8 jenis sehingga sulit untuk memahami risiko pasti yang ada.
BAB III KESIMPULAN
Hazard and Operability Study adalah salah satu metode dalam risk assement yang berfokus pada mendesain ulang suatu sistem atau alur proses untuk menghindari potensi bahaya dan masalah operasi yang melibatkan para ahli. Ahli yang terlibat akan menyesuaikan dengan bidang resiko yang akan diusut.
Sebelumnya sistem yang telah dibuat akan dipecah ke dalam beberapa bagian untuk dianalisis. Tiap-tiap bagian kemudian dilakukan proses risk assesment untuk mencari solusi terhadap resiko yang ada. Solusi yang ada akan dikumpulkan dan akan dipilih oleh penanggung jawab atau decision maker.
Dalam pelaksanaannya, metode HAZOP memiliki kelebihan dimana mampu menjabarkan resiko dan solusi yang spesifik terhadap bidang tertentu seperti bidang ergonomi. Metode ini juga mampu menjabarkan resiko untuk tiaptiap tahap sistem kerja dari sudut pandang yang berbeda-beda. Sayangnya, terdapat juga kekurangan dimana metode ini memerlukan waktu dan sumber daya yang banyak.
Selain itu, penilaian yang dilakukan subyektif sehingga dapat menghasilkan penilaian yang berbeda pada tiap-tiap cabang.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, C., Tambunan, W., & Gunawan, S. (2019). Analisis Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Dengan Metode Hazard and Operability Study (Hazop). Journal of Mechanical Engineering and Mechatronics, 4(2), 61–
70. http://dx.doi.org/10.33021/jmem.v4i2.825.
Dunjó, J., Fthenakis, V., Vílchez, J. A., & Arnaldos, J. (2010). Hazard and operability (HAZOP) analysis. A literature review. Journal of Hazardous Materials, 173(1), 19–32. https://doi.org/10.1016/j.jhazmat.2009.08.076.
Huda, F.A. (2017). Pengertian The Hazard and Operability Study (HAZOP).
Fatkhan.Web.id. httops://fatkhan.web.id/pengertian-hazard-operability- study-hazop/.
Kotek, L., dan Tabas, M., 2012. HAZOP Study With Qualitative Risk Analysis For Prioritization Of Corrective And Preventive Actions. Procedia Engineering.
pp. 808-815.
Rakhmawati, I.S. (2017). Pengertian Hazar and Operability Study (HAZOP).
Synergy Solusi Indonesia. https://synergysolusi.com/indonesia/berita- k3/pengertian-hazard-and-operability-study-hazop/
Rahmanto, I., & Hamdy, M. I. (2022). Analisa Resiko Kecelakaan Kerja Karyawan Menggunakan Metode Hazard and Operability (HAZOP) di PT PJB Services PLTU Tembilahan. Jurnal Teknologi dan Manajemen Industri Terapan, 1(2), 53-60.