PELATIHAN
AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
KATA PENGANTAR
Laporan UNDP tentang : Human Development Index (HDI) tertuang dalam Human Development Report, 2004, mencantumkan Indeks Pengembangan SDM Indonesia pada urutan 111, satu tingkat di atas Vietnam urutan 112 dan jauh di bawah dari Negara- negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25, dan Australia urutan 3, merupakan sebuah gambaran kondisi pengembangan SDM kita.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan Negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
UU. No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa setiap tenaga : Perencana, Pelaksana, dan Pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan kerja. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi diperlukan tersedianya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi di bidang Jasa Konstruksi.
UU. No. 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamanatkan (Pasal 10 Ayat (2)). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standard kompetensi kerja.
UU. No. 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
UU. No. 7 Tahun 2004, tentang : Sumber Daya Air menetapkan pada Pasal 71 Ayat 1 dan 2 bahwa :
(1) Menteri yang membidangi sumber daya air dan menteri yang terkait dengan bidang sumber daya air menetapkan standar pendidikan khusus dalam bidang sumber daya air
(2) Penyelenggaraan pendidikan bidang sumber daya air dapat dilaksanakan, baik oleh Pemerintah, pemerintah daerah maupun swasta sesuai dengan standar pendidikan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut di atas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi, yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukan ke dalam Katalog Jabatan Kerja.
Modul Pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat penting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dan SLK (Standar Latih Kompetensi) yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/tenaga professional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih, dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualitas tenaga kerja konstruksi agar menjadi kompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya di bidang jasa konstruksi dapat terwujud.
Jakarta, Nopember 2006 Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE.
NIP : 110016435
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik untuk desain pekerjaan jalan dan jembatan, Desain Hidro Mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk Desain pekerjaan dibidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang Sumber Daya Air, telah menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan KerjaAhli Desain Hidro Mekanik (Hydro Mechanical Design Engineer) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Desain Hidro Mekanik bidang sumber daya air.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Desain Hidro Mekanik (Hydro Mechanical Design Engineer) ini terdiri dari 6 (enam) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Desain Hidro Mekanik (Hydro Mechanical Design Engineer)
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan khususnya untuk modul Spesifikasi Pekerjaan Pekerjaan Hidro Mekanik Sumber Daya Air.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, Nopember 2006 Tim Penyusun
LEMBAR TUJUAN JUDUL PELATIHAN : AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK
TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum Pelatihan
Mampu membuat desain dan menyusun spesifikasi serta perhitungan biaya pekerjaan Hidro Mekanik.
B. Tujuan Khusus Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :
1. Menerapkan UUJK, Sistem Manajemen K3 dan Ketentuan Pengendalian Dampak Lingkungan.
2. Menggunakan Hasil Studi Kelayakan Pekerjaan Hidro Mekanik 3. Membuat Desain Pekerjaan Hidro Mekanik
4. Menyusun Spesifikasi Pekerjaan Hidro Mekanik
5. Membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya) Pekerjaan Hidro Mekanik
6. Menyusun Manual Operasi dan Pemeliharaan (O & P) Pekerjaan Hidro Mekanik
NOMOR / JUDUL MODUL : HDE–04 / SPESIFIKASI PEKERJAAN HIDRO MEKANIK
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)
Setelah modul ini dipelajari peserta mampu menyusun spesifikasi umum, spesifikasi teknik dan spesifikasi khusus dalam melaksanakan pekerjaan Hidro Mekanik.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK) Setelah modul ini selesai dipelajari, peserta mampu :
1. Menjelaskan ketentuan-ketentuan dan persyaratan umum secara tepat dan benar.
2. Menjelaskan ketentuan-ketentuan dan persyaratan teknik meliputi kriteria desain, metode kerja, standar bahan secara benar.
3. Menjelaskan ketentuan-ketentuan dan persyaratan khusus secara tepat dan benar.
4. Menerapkan ketentuan–ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi umum, teknik dan khusus pada pekerjaan Hidro Mekanik.
5. Menjelaskan pekerjaan beton sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan Hidro Mekanik.
6. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan Hidro Mekanik termasuk didalamnya perkiraan waktu dan urutan kegiatan-kegiatan pekerjaan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
PRAKATA... iii
LEMBAR TUJUAN ... iv
NOMOR / JUDUL MODUL ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL ... xi
DAFTAR MODUL ... xii
PANDUAN PEMBELAJARAN ... xiii
MATERI SERAHAN ... xv BAB 1 PENDAHULUAN ... 1 - 1 1.1 Umum ... 1 - 1 1.2 Ruang Lingkup ... 1 - 1 1.3 Maksud dan Tujuan ... 1 – 1 RANGKUMAN
LATIHAN
BAB 2 SPESIFIKASI UMUM ... 2 - 1 2.1 Penjelasan Mengenai Proyek ... 2 - 1 RANGKUMAN
LATIHAN
BAB 3 SPESIFIKASI TEKNIK ... 3 - 1 3.1 Umum ... 3 - 1 3.2 Bendungan Grojogan ... 3 - 5 3.3 Saringan Sampah (trashrasks) ... 3 - 17 3.4 Bendungan ... 3 - 22 3.5 Struktur Pengelak ... 3 - 22 3.6 Bangunan Pelimpah (spill way) ... 3 - 23 3.7 OutletIrigasi ... 3 - 23 3.8 Flushing Device... 3 - 25 3.9 Power Waterway Tunnel ... 3 - 26 3.10 Pekerjaan Beton ... 3 - 28
3.11 Tulangan Baja ... 3 - 34 3.12 Pekerjaan Bekisting ...3 - 36 3.13 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ...3 - 38 3.14 Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan ...3 - 38 3.15 Perpanjangan Waktu Pelaksanaan ... 3 - 39 3.16 Percepatan Pekerjaan ...3 - 39 RANGKUMAN
LATIHAN
BAB 4 SPESIFIKASI KHUSUS ... 4 - 1 4.1 Umum ... 4 - 1 4.2 Data-Data Perhitungan Perencanaan Detail ... 4 – 1 RANGKUMAN
LATIHAN
BAB 5 JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN HIDRO MEKANIK ... 5 - 1 5.1 Umum ... 5 - 1 5.2 Tahapan dalam Penyusunan Jadwal ... 5 - 1 5.3 Faktor-faktor yang Harus Dipertimbangkan ... 5 - 2 5.4 Jadwal Perkiraan/ Taksiran Waktu atau Durasi dari suatu
Kegiatan ... 5 - 3 5.5 Diagram Balok Asli dan Terkait (bar chart- basis on linked)... 5 - 4 RANGKUMAN
LATIHAN LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 5.1 : Bar Chart Schedule ... 5-5 2. Gambar 5.2 : Financial Progress Schedule – S Curve ... 5-5 3. Gambar 5.3 : Kurva S – Monitoring dan Evaluasi ... 5-6 4. Gambar 5.4 : Area Batas Waktu dan Biaya yang Efisien ... 5-6
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 : Harga-Harga Koefisien Gesekan f 4-2
DAFTAR LAMPIRAN
BENDUNG
1. Gambar 1 : Denah Bendung
2. Gambar 2 : Potongan Memanjang dan Potongan A – A s/d D – D
3. Gambar 3 : Potongan Melintang E – E dan Potongan Melintang Saluran F – F sampai dengan I – I, Potongan Memanjang Saluran Pembuang 4. Gambar 4 : Denah Block Out, Stoplog Pintu dan Detail Pot. A , Pot C, Pot D
Bendung
5. Gambar 5 : Pekerjaan Terowongan Bangunan Peralihan saluran hantar 6. Gambar 6 : Pintu Bendung dan Alat Angkat Bendung
7. Gambar 7 : Pintu Bendung Darurat dan Alat Angkat Bendung
8. Gambar 8 : Saringan Pengambilan(Intake Trash Rack)Saluran Hantar 9. Gambar 9 : Pintu Pengambilan Hulu dan Alat Angkat dan Saluran Hantar 10. Gambar 10 : Pintu Pengambilan Hilir dan Alat Angkat Saluran Hantar Bendung 11. Gambar 11 : Pintu Kuras Darurat dan Alat Angkat Saluran Hantar Bendung 12. Gambar 12 : Pintu Kuras dan Alat Angkat Saluran Hantar Bendung
13. Gambar 13 : Sketsa(Trash Rack)Terowongan No.1 s/d No. 4 Saluran Hantar BENDUNGAN
1. Gambar 1 : Diversion Tunnel Inlet Structure Fixed Wheel Gate General Arrangement
2. Gambar 2 : Spillway Radial Gate and Stoplogs General Arrangement 3. Gambar 3 : Irrigation Outlet Intake Structure Trash Rack and Stoplogs
General Arrangement
4. Gambar 4 : Irrigation Outlet Gate Chamber Guard and Regulating Gates General Arrangement
5. Gambar 5 : Denah dan Penampang Memanjang Inlet-Flushing Device Bubbler Nozzle
6. Gambar 6 : Flushing Outlet Gate Chamber Guard Gate General Arrangement 7. Gambar 7 : Flushing Device Detail A, B dan C
8. Gambar 8 : Upper Head Race Tunnel Intake Structure Trash Racks and General Arrangement
9. Gambar 9 : Irrigation Outlet Gate Chamber Guard and Regulating Gates General Arrangement
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Desain Hidro Mekanik (Hydro Mechanical Design Engineer) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja, sehingga dalam Pelatihan Ahli Desain Hidro Mekanik, unit-unit kompetensi tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisa dari masing-masing Unit Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja melalui metode pembelajaran yang diberikan untuk mencapai indikator keberhasilan dengan tingkat / level dari setiap Elemen Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan Kurikulum dan Silabus sebagai cerminan unit kompetensi yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul pelatihan (seperti tercantum dalam daftar modul) yang harus menjadi bahan pengajaran dalam pelatihanAhli Desain Hidro Mekanik (Hydro Mechanical Design Engineer)
DAFTAR MODUL
PELATIHAN : AHLI DESAIN HIDRO MEKANIK (Hydro Mechanical Design Engineer)
NO. KODE JUDUL NO. REPRESENTASI UNIT
KOMPETENSI 1. HDE - 01 UUJK, SMK3 dan Pengendalian
Dampak Lingkungan 1.
UUJK, SMK3 dan Ketentuan Pengendalian Dampak Lingkungan
2. HDE - 02 Kajian Studi Kelayakan Pekerjaan
Hidro Mekanik 2.
Menggunakan hasil studi kelayakan pekerjaan Hidro Mekanik
3. HDE - 03 Desain Pekerjaan Hidro Mekanik 3. Membuat desain pekerjaan Hidro Mekanik
4. HDE - 04 Spesifikasi Pekerjaan Hidro
Mekanik 4. Menyusun spesifikasi
pekerjaan Hidro Mekanik 5 HDE - 05 Perhitungan Biaya Pekerjaan
Hidro Mekanik 5. Membuat RAB pekerjaan
Hidro Mekanik
6 HDE - 06 Manual Operasi dan
Pemeliharaan (O & P) 6.
Menyusun manual operasi dan pemeliharaan (O dan P) pekerjaan Hidro Mekanik
PANDUAN PEMBELAJARAN
Pelatihan : Ahli Desain Hidro Mekanik
Judul : Spesifikasi pekerjaan Hidro Mekanik
Deskripsi : Materi ini membahas tentang penyusunan spesifikasi umum, teknik dan khusus serta jadwal pelaksanaan pekerjaan Hidro Mekanik .
Tempat kegiatan : Dalam ruang kelas
Waktu Kegiatan : 4 jam pelajaran (1 jam pelajaran = 45 menit)
No. Kegiatan Instruktur Kegiatan Peserta Pendukung 1. Ceramah : Pembukaan
- Menjelaskan Tujuan Pembelajaran Umum dan Khusus (TPU & TPK)
- Mengikuti penjelasan TPU &
TPK dengan baik dan aktif
OHT
- Merangsang motivasi peserta dengan pertanyaan atau pengalamannya dalam memakai bahan-bahan dilapangan.
- Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas
- Waktu : 10 menit 2. Ceramah : Pendahuluan
- Menjelaskan secara umum
persyaratan teknis yang harus dipenuhi dan ruang lingkup serta maksud dan tujuan dari seorang ahli desain hidro mekanik.
- Memperhatikan penjelasan instruktur dengan baik dan aktif
- Mencatat hal-hal yang perlu - Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas.
OHT
- Waktu : 10 menit
- Bahan : Materi Serahan (Bab. 1) 3. Ceramah : Spesifikasi Umum
- Menjelaskan penjelasan mengenai proyek, ruang lingkup pekerjaan, uraian singkat proyek, data-data teknis proyek.
- Waktu : 40 menit
- Bahan : Materi Serahan (Bab.2)
- Memperhatikan penjelasan instruktur dengan baik dan aktif
- Mencatat hal-hal yang perlu - Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas.
OHT
4. Ceramah : Spesifikasi Teknik
- Menjelaskan ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pekerjaan Hidro Mekanik pada Bendung dan Bendungan serta bahan-bahan untuk pekerjaan beton dan jadwal pelaksanaan.
- Memperhatikan penjelasan instruktur dengan baik dan aktif
- Mencatat hal-hal yang perlu - Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas
OHT
- Waktu : 40menit
- Bahan : Materi Serahan (Bab.3) 5. Ceramah : Spesifikasi Khusus
- Menjelaskan uraian mengenai data- data perencanaan detail dan gambar perencanaan tiap jenis peralatan, standar material dan metode kerja terkait untuk masing-masing jenis atua tipe alat Hidro Mekanik
- Memperhatikan penjelasan instruktur dengan baik dan aktif
- Mencatat hal-hal yang perlu - Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas
OHT
- Waktu : 20 menit
- Bahan : Materi Serahan (Bab.4) 6. Ceramah : Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan Hidro Mekanik - Menjelaskan secara umum pembuatan
jadwal pelaksanaan pekerjaan Hidro Mekanik yang meliputi tahapan dalam penyusunan jadwal, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dan jadwal perkiraan waktu dari suatu kegiatan.
- Waktu : 60 menit
- Bahan : Materi serahan (Bab 5)
- Memperhatikan penjelasan instruktur dengan baik dan aktif
- Mencatat hal-hal yang perlu - Mengajukan pertanyaan
apabila kurang jelas
OHT
MATERI SERAHAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Umum
Spesifikasi merupakan ketentuan persyaratan teknis yang harus dipenuhi pada pelaksanaan konstruksi, mulai dari merencanakan suatu bangunan hingga bangunan selesai.
Dalam pembuatan spesifikasi memerlukan kajian teknik dengan menggunakan standar yang tidak akan lepas dari tanggung jawabnya baik sebagai perencana, pelaksana maupun pengawas dalam pelaksanaan konstruksi yang aman dan memadai.
Semua bahan yang akan dipakai dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan- ketentuan dari Standar Nasional Indonesia. Bila terdapat pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standar Indonesia, maka standar dapat menggunakan / memakai British Standar yang sesuai dengan spesifikasi.
Daftar standar yang berhubungan dengan spesifikasi tercantum dalam lampiran Standar Indonesia (SI), diantaranya :
Standar Nasional Indonesia
British Standard and Codes of Practice
Standar dari Direktorat Jenderal Pengairan
1.2 Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan spesifikasi Hidro Mekanik terdiri dari :
Spesifikasi Umum
Spesifikasi teknik
Spesifikasi Khusus
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
1.3 Maksud dan Tujuan
Sebagai salah satu acuan bagi para perencana dan pelaksana dalam merencanakan suatu konstruksi Hidro Mekanik khususnya pekerjaan pintu air dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang bermutu sesuai dengan rencana.
RANGKUMAN
Spesifikasi merupakan ketentuan persyaratan teknis yang harus dipenuhi pada pelaksanaan konstruksi, mulai dari merencanakan suatu bangunan hingga bangunan selesai.
Dalam lingkup pekerjaan tersebut meliputi Spesifikasi Umum, Teknis dan Khusus serta jadwal pelaksanaan pekerjaan.
LATIHAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan spesifikasi ?
2. Sebutkan daftar standar yang berhubungan dengan spesifikasi ?
BAB 2
SPESIFIKASI UMUM
Spesifikasi umum merupakan ketentuan dan persyaratan yang harus dipenuhi dalam penyelenggaraan suatu proyek mulai dari tahap persiapan sampai pelaksanaan bangunan terwujud. Disamping ketentuan dan persyaratan yang mengacu kepada peraturan yang ditetapkan juga spesifikasi umum dapat memuat peraturan atau ketentuan setempat yang berlaku, sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan umum dan petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pemberi pekerjaan dan konsultan supervisi.
2.1 Penjelasan Mengenai Proyek 2.1.1 Umum
Bagian ini berisi antara lain : Nama proyek
Lokasi proyek
Maksud dan tujuan proyek
Jenis pekerjaan dan luas kawasan proyek Pembagian paket pekerjaan
Kontrak pekerjaan 2.1.2 Ruang lingkup pekerjaan
Lingkup kontrak pekerjaan Hidro mekanik (pintu dan trash racks) proyek pembangunan meliputi desain, penyediaan material, pabrikasi, testing di pabrik, pengerjaan akhir, pengecatan, pengepakan untuk pengiriman, asuransi, penyerahan/pemasukan ke lokasi pekerjaan, pengangkutan, instalasi/ pemasangan termasuk pekerjaan pengecoran tahap kedua (chipping & secondary concrete) dan beton plat banjir, testing di lokasi pekerjaan dan test fungsi (test lengkap) dan semua peralatan hidro mekanik di masing-masing lokasi sebagaimana diuraikan di bawah.
Pintu untuk menutup dimensi bukaan : Lebar (L) x tinggi (T), sedang untuk saringan sampah (trashracks) dimensi bukaan : lebar (L) x panjang miring (P). Dibawah ini diberikan sebagai contoh spesifikasi Bendung Tawang sari, Bendung Grojogan dan Bendungan Jatigede.
Bendung Tawang Sari
- Pintu Bendung dan Alat Angkat (1,50 m L x 1,50 m T) 1 set
- Kerangka pengarah stoplog bendung 1 set
- Kerangka pengarah stoplog pengambilan hulu 2 set - Saringan sampah pengambilan (2,00 m L x 4,228 m P) 2 set - Pintu pengambilan hulu dan alat angkat (2,00 m L x 1,00 m T) 2 set - Kerangka pengarah stoplog pengambilan hilir 1 set - Pintu pengambilan hilir dan alat angkat (2,25 m L x 1,40 m T) 1 set
- Kerangka pengarah stoplog kuras 1 set
- Pintu kuras dan alat angkat (1,00 m L x 1,00 m T) 1 set Saluran hantar – I
- Saringan sampah terowong saluran hantar – I
No. 1 s/d 4 (1,40 m L x 1,67 m P) 4 set
Bendung Grojogan
- Pintu bendung dan alat angkat (1,50 m L x 1,50 m T) 1 set
- Kerangka pengarah stoplog bendung 1 set
- Saringan sampah pengambilan (3,50 m L x 3,914 m P) 1 set - Kerangka pengarah stoplog pintu pengambilan hulu 1 set - Pintu pengambilan hulu dan alat angkat (1,20 m L x 1,25 m T) 1 set - Kerangka pengarah stoplog pintu pengambilan hilir 1 set - Pintu pengambilan hilir dan alat angkat (1,25 m L x 1,25 m T) 1 set
- Kerangka pengarah stoplog kuras 1 set
- Pintu kuras dan alat angkat (1,20 m L x 1,20 m T) 1 set Saluran hantar – II
- Saringan sampah terowong no.5
(1,20 m L x 1,46 m P) 1 set
Kolam penampung
- Saringan sampah pengambilan (5,2 m L x 6,785 m P) 1 set - Kerangka pengarah stoplog pintu pengambilan 1 set - Pintu pengambilan dan alat angkat (2,30 m L x 1,00 m T) 1 set
- Kerangka pengarah stoplog kuras 1 set
- Pintu kuras dan alat angkat (1,00 m L x 1,00 m L 1 set
Pengangkeran, plat-plat perapat yang diperlukan untuk memasang peralatan hidro mekanik (pintu dan trash racks) pada pekerjaan beton primer (tahap I) untuk memungkinkan penyetelan dan menempatkan bagian–bagian yang tertanam, bersama–sama dengan komponen–
komponen angker harus di suplai oleh penyedia jasa agar dapat masuk sebelumnya (lebih awal), hal ini akan diatur pada saat proses kontrak.
Harga kontrak juga harus sudah termasuk untuk suplai, memasang semua peralatan kelengkapan sebagaimana tercakup dalam lingkup pekerjaan.
Semuanya itu sesuai dengan spesifikasi yang akan dilengkapi dengan gambar dan jadwal pekerjaan dalam pelelangan.
2.1.3 Uraian singkat proyek
PLTA Ampel gading berada dilokasi ± 75 km disebelah selatan kota malang tepatnya terletak antara 112o 54’ 32’’. Bujur timur 8o 15’ 42,62’’ Lintang Selatan, terdiri dari 2 buah bendung, yaitu :
Bendung Tawang Sari, terletak pada sungai K. Sumber Bebek, dusun Tawang Sari, terletak pada sungai K. Sumber Bebek, dusun Tawang Sari, desa Tirtomarto. Luas daerah aliran sungai K. Sumber Bebek 18,32 km2 dan bendung grojogan, terletak pada sungai K. Andengan, dusun pucungsari, desa purwoharjo. Luas daerah aliran sungai Grojogan 7,08 km2.
Dari kedua bendung tersebut air dialirkan melalui saluran hantar I & II dan ditampung pada kolam penampung. Kemudian air dialirkan melalui Headrace Tunnel sampai ke kolam penenang (head tank) dan masuk ke penstock untuk menggerakkan turbin yang dapat menghasilkan tenaga listrik 10 MW. Tenaga listrik yang dibangkitkan akan dialirkan melalui sistim saluran udara tegangan menengah (SUTM) 20 KV ke gardu induk (GI) Turen.
Adapun bangunan utama yang ada pada PLTA Ampel Gading dan bagian hulu sampai hilir adalah sebagai berikut :
Bendung Tawangsari lengkap dengan penunjangnya, saluran hantar I dan terowong
Bendung Grojogan lengkap dengan bangunan penunjangnya, saluran hantar 2 dan terowong.
Kolam penampung danheadrace channel
Kolam Penenang (head tank)
PipapenstockBaja
Gedung pembangkit (power house), saluran buang (tailrace)
Bangunan fasilitas diantaranya kantor, mess, Rumah, Mushollah, dll.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh gambar denah proyek PLTA Ampel Gading (lihat daftar gambar lampiran – 1)
Data-data teknik proyek
Data – data teknis dan bangunan utama yang ada pada PLTA Ampel Gading adalah : Jalan hantar, Bendung Tawang Sari, Bendung Grojogan, Kolam Penampung, headrace channel, Kolam Penenang (head tank), Pipa Pesat (penstock), peralatan pembangkit (turbine, generator) dan Saluran pembuang (tailrace).
Jalan hantar
Jalan hantar disini terdiri dari atas dua (2) bagian yaitu : - Menuju ke lokasipower house(L = 3,80 km)
- Menuju ke lokasi Bendung Grojogan (L = 0,20 km)
Pada lokasi jalan hantar terdapat 4 buah gorong–gorong (box culvert).
- Box CulvertI : 2 buah lubang : L = 5,5 m - Box CulvertII : 2 buah lubang : L = 8,0 m - Box CulvertIII : 2 buah lubang : L = 22,0 m - Box CulvertIV : 2 buah lubang : L = 8,4 m
Bendung Tawang Sari
Bendung Tawang Sari dan bangunan penunjangnya, serta saluran hantar dan terowong, meliputi :
- Bendung Tawang Sari :
Luas DAS : 18,32 km2
EL. Puncak bendung : + 446,893 m EL. Dasar bendung : + 444,000 m
Tinggi bendung : 2.890 m
Q 100 tahun : 100,306 m3 / detik
Kolam olak : TipeVlugter
HWL : EL. 447,950 m
Panjang bendung : 14,400 m
Pintu penggelontor pasir : 1 @ 1,5 m L x 1,5 m T
- Saluran Pengarah
Panjang : 20 m
Saringan sampah : 2 @ 2,00 m L x 4,05 m T Pintu pengambilan hulu : 2 @ 2,0 m L x 1,0 m T - Kantong Lumpur
Debit rencana : 3,030 m3 / detik
Lebar (B) : 7,00 m
Panjang (L) : 20,00 m
Penggelontor pasir : 1 @ 1,00 m L x 1,00 m T - Saluran Hantar – I
Lebar (B) : 1,00 m
Debit rencana : 3,030 m3 / detik
Kemiringan dasar ( I ) : 0,250 %
Panjang : 1,910 m
Pintu pengambilan hilir : 1 @ 2,25 m L x 1,40 m T - Terowong
Diameter (D) : 1,40 m
Debit (Q) : 3,030 m3 / detik
Saringan sampah : 4 @ 1,40 m L x 1,40 m T - Talang
Jumlah : 2 buah
Bendung Grojogan
Bendung Grojogan dan bangunan penunjangnya serta saluran hantar dan terowong, meliputi :
- Bendung Grojogan
Luas DAS : 7,08 km2
EL. Puncak bendung : + 420,500 m EL. Dasar bendung : + 417,500 m
Tinggi bendung : 3,000 m
Q 100 tahun : 33, 798 m3 / detik
Kolam olak : Tipe Vlugter
HWL : EL. 421, 750 m
Panjang bendung : 14,4000 m
Pintu penggelontor pasir : 1 @ 1,50 m L x 1,50 m T
- Saluran Pengarah
Panjang : 35 m
Saringan sampah : 1 @ 3,50 m L x 3,75 m T Pintu pengambilan hulu : 1 @ 1,20 m L x 1,25 m T - Kantong lumpur
Debit rencana : 1,970 m3 / detik
Lebar (B) : 5,00 m
Panjang (L) : 20,00 m
Pintu penggelontor pasir : 1 @ 1,20 m L x 1,20 m T - Saluran hantar – II
Lebar (B) : 1,00 m
Debit rencana : 1,970 m3 / detik
Kemiringan dasar ( I ) : 0,250 %
Panjang : 961,770 m
Pintu pengambilan hilir : 1 @ 1,25 m L x 1,25 m T - Terowong
Diameter (D) : 1,20 m
Debit (Q) : 1,97 m3 / detik
Saringan sampah : 1 @ 1,2 m L x 1,2 m T - Talang
Jumlah : 2 buah
Kolam penampung
Lebar (B) : 7,500 km2
Elevasi dasar : EL. 406, 500
Panjang : 7,500 m
Pintu pengambilan : 1 @ 2,30 m L x 1,00 m T Saringan sampah : 1 @ 5,20 m L x 6,5 m T Pintu kuras lumpur : 1 @ 1,00 m L x 1,00 m T
Headrace channel
Material / bahan : Beton bertulang
Debit rencana (Q) : 5 m3 / detik
Diameter (D) : 1,700 m
Kemiringan dasar (I) : 0.002
Panjang : 586,500 m
Kolam penenang (head tank)
Material/ bahan : Beton bertulang
Lebar : 10,00 m
Panjang : 20,00 m
Elevasi dasar : EL. 398,00 m
FSL : EL. 406,00 m
MOL : EL. 400,80 m
Lebar pelimpah samping : 5,00 m
Pintu pengambilan : 1 @ 1,40 m L x 1,40 m T Saringan sampah : 1 @ 2,0 m L x 9,00 m T
Pintu Kuras : 1 @ 1,0 m L x 1,0 m T
Penstock(Pipa pesat)
Diameter pipa pesat (penstock) : 1,400 m (1 jalur)
Bagian hulu (up stream) : Burried penstock : 178,86 m (L) (L) : Exposed penstock : 148,00 m (L) Bagian Hilir (down stream) : Expose penstock : 345,26 m (L) Pencabangan (Y – branch) : dari dia. 1,40 m ke dia. 1,00 m Diameter pipa pesat (penstock) : 1,00 m (2 jalur) Exposed Penstock : 2 x 8,50 m (L)
Diameter pipa pesat (penstock) : 0,60 m (2 jalur) exposed Penstock : 2 x 2,70 m (L)
Peralatan pembangkit (turbin)
FSL : EL. 406,00 m
MOL : EL. 400,80 m
TWL : EL. 167,00 m
Debit rencana : 5 m3 / detik
Turbin – 1 : 2,5 m3. detik
Turbin – 2 : 2,5 m3. detik
Tinggi jatuh kotor (gross head) : 237,60 m Kehilangan tinggi (Head loss) : 8,401 m Tinggi jatuh effektif (net head) : 229,20 m Kapasitas terpasang : 10 MW (2 x 5,0 m MW)
Tipe turbin : Turbin Francis dengan vertikal shaft Putaran turbin : 1.500 rpm
Overhead travelling crane : - Main holst : 16 ton - Auxiliary : 4 ton Katup pemasukan (inlet valve)
Butterfly valve : 2 @ dia. 0,57 m Generator
Kapasitas : 2 @ 6 MVA
Tegangan dasar : 6,60 KV
Frekuensi : 50 Hz
Faktor daya : 0,80
Kecepatan putar : 1,500 rpm
Saluran Pembuang (tailrace)
Pintutailrace : 2 @ 1,80 m L x 1,00 m T
Kondisi lapangan dan jalan masuk
Sebelum memulai pekerjaan penyedia jasa diwajibkan untuk menyerahkan rencana jalan masuk yang akan digunakan untuk menuju lokasi proyek untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Penyedia jasa dapat menggunakan jalan yang telah ada saat ini untuk menuju lokasi pekerjaan. Bila penyedia jasa menggunakan jalan tambahan, maka penyedia jasa akan membuat dengan pengaturannya sendiri jalan yang akan digunakannya. Direksi tidak bertanggung jawab atas kondisi dan pemeliharaan jalan yang digunakan penyedia jasa untuk pelaksanaan sesuai dengan kontrak
Penyedia jasa harus bertanggung jawab atas kerusakan jalan dan konstruksi yang ada sepanjang jalan tersebut akibat pekerjaannya atau tanah yang berdekatan dengan lokasi proyek. Penyedia jasa harus mengembalikan minimal seperti keadaan sebelum ada proyek.
Jalan masuk ke lokasi proyek dapat ditempuh dengan kendaraan–
kendaraan roda empat, dimana dari jalan raya jurusan Malang Lumajang menuju lokasi melalui proyek melewati jalan desa yang berupa jalan makadam dengan lebar kira-kira sejauh ± 5 km.
2.1.4 Operasi dan kontrol
Pola operasi peralatan hidro mekanik di masing-masing lokasi secara singkat diuraikan seperti pada uraian berikut, namun bila diperlukan Direksi berhak untuk mengadakan perubahan-perubahan sebagaimana mestinya.
Bendung Tawang Sari
Pintu Bendung danstoplog
Pintu Bendung berfungsi untuk menaikkan dan mengelakkan aliran sungai ke saluran pengarah/pengambilan.
Dalam kondisi normal pintu bendung selalu dalam posisi menutup penuh. Pintu dibuka waktu dilakukan penggelontoran sedimen/
lumpur yaitu pada waktu musim penghujan/banjir.
Dihulu pintu bendung dipasang kerangka pengarah stoplog untuk memasang stoplog sebagai pintu pengaman, bila diperlukan perbaikan pintu bendung.
Pintu pengambilan saluran hantar hulu
Pintu pengambilan saluran hantar berfungsi untuk menutup saluran apabila akan diadakan pemeriksaan/inspeksi kantong lumpur atau peralatan di hilir pintu. Dalam kondisi normal pintu selalu dalam posisi membuka penuh.
Pintu pengambilan hilir.
Pintu pengambilan hilir berfungsi untuk menutup saluran hantar pada waktu diadakan pemeliharaan/pemeriksaan saluran hantar dihilir pintu. Dalam keadaan normal posisi pintu selalu membuka penuh.
Pintu kuras di kantong lumpur
Pintu kuras berfungsi untuk menguras kantong lumpur. Dalam kondisi normal pintu kuras selalu dalam posisi menutup penuh.
Pintu dibuka waktu dilakukan penggelontoran sedimen/ lumpur yaitu pada waktu musim penghujan/ banjir.
Dihulu pintu bendung dipasang kerangka pengarah stoplog untuk memasang stoplog sebagai pintu pengaman, bila diperlukan perbaikan pintu kuras.
Bendung Grojogan
Pintu Bendung danstoplog
Pintu Bendung berfungsi untuk menaikkan dan mengelakkan aliran sungai ke saluran pengarah/ pengambilan.
Dalam kondisi normal pintu bendung selalu dalam posisi menutup penuh. Pintu dibuka waktu dilakukan penggelontoran sedimen/
lumpur yaitu pada waktu musim penghujan/ banjir.
Dihulu pintu bendung dipasang kerangka pengarah stoplog untuk memasang stoplog sebagai pintu pengaman, bila diperlukan perbaikan pintu bendung.
Pintu pengambilan saluran hantar hulu
Pintu pengambilan saluran hantar berfungsi untuk menutup saluran apabila akan diadakan pemeriksaan/ inspeksi kantong lumpur atau peralatan di hilir pintu. Dalam kondisi normal pintu selalu dalam posisi membuka penuh.
Pintu pengambilan hilir.
Pintu pengambilan hilir berfungsi untuk menutup saluran hantar pada waktu diadakan pemeliharaan/ pemeriksaan saluran hantar dihilir pintu. Dalam keadaan normal posisi pintu selalu membuka penuh.
Pintu kuras di kantong lumpur
Pintu kuras berfungsi untuk menguras kantong lumpur. Dalam kondisi normal pintu kuras selalu dalam posisi menutup penuh.
Pintu dibuka waktu dilakukan penggelontoran sedimen/lumpur yaitu pada waktu musim penghujan/ banjir.
Dihulu pintu bendung dipasang kerangka pengarah stoplog untuk memasang stoplog sebagai pintu pengaman, bila diperlukan perbaikan pintu kuras.
Kolam Penampung
Pintu Pengambilan
Pintu pengambilan berfungsi untuk menutup saluran upper headrace pada waktu diadakan pemeliharaan/ inspeksi saluran upper headrace. Dalam kondisi normal pintu selalu dalam posisi membuka penuh.
Pintu Pengaman Pengambilan
Pintu pengaman ini dipasang dihulu pintu pengambilan yang berfungsi untuk menutup saluran pengambilan pada waktu diadakan pemeliharaan pintu pengambilan. Dalam kondisi normal pintu pengaman ini dalam posisi membuka penuh.
Pintu kuras di kantong lumpur
Pintu kuras berfungsi untuk menguras kantong lumpur. Dalam kondisi normal pintu kuras selalu dalam posisi menutup penuh.
Pintu dibuka waktu dilakukan penggelontoran sedimen/ lumpur yaitu pada waktu musim penghujan/banjir. Dihulu pintu bendung dipasang kerangka pengarah stoplog untuk memasang stoplog sebagai pintu pengaman, bila diperlukan perbaikan pintu kuras.
2.1.5 Fasilitas pelabuhan
Untuk lain lintas pengadaan material dan peralatan Penyedia Jasa (pelaksana) dapat menggunakan atau dilewatkan pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya), kemudian dengan menggunakan jalan darat menuju ke lokasi proyek.
2.1.6 Transportasi peralatan dan material
Sebelum kegiatan pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus mengajukan rencana mobilisasi peralatan yang dibuat pabrik kepada Direksi Pekerjaan untuk diketahui dan disetujui.
Transportasi untuk peralatan kerja tersebut dilewatkan jalan propinsi Surabaya – Malang. Untuk jalan masuk ke lokasi proyek melalui jalan desa berupa jalan makadam sepanjang ± 5 km.
2.1.7 Material/ bahan konstruksi
Penyedia Jasa harus menyiapkan material yang diperlukan untuk pelaksanaan sesuai dengan spesifikasi dalam kontrak.
Penggunaan material/bahan konstruksi pekerjaan sipil seperti batu pecah, kerikil, pasir untuk pekerjaan secondary concrete sebelumnya harus mendapat ijin Direksi Pekerjaan.
Sedangkan untuk material lainnya seperti semen, besi tulang dan lain-lain dan kualitas dari material-material tersebut harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknik. Bila material yang diperlukan bisa diproduksi di Indonesia, agar menggunakan hasil produksi dalam negeri daripada memakai material impor, dan bila terpaksa harus menggunakan material impor, Penyedia Jasa harus mengajukan permohonan pada Direksi mengenai perincian dari usulan yang diajukan, termasuk juga macam dari material.
Material yang akan menjadi bagian dari keseluruhan pekerjaan harus baru dan sesuai dengan spesifikasi. Bila diperlukan, material yang tidak
tercantum dalam spesifikasi, harus sesuai dengan ketentuan terbaru yang berlaku pada standar nasional maupun internasional yang disetujui oleh Direksi. Bila ada bagian yang terpisah dan termasuk sebagian perlengkapan dari material, hal itu harus dimasukkan dalam harga satuan yang dicantumkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
2.1.8 Gambar–gambar dan dokumen
Gambar-gambar yang harus disiapkan oleh Direksi Pekerjaan
Direksi Pekerjaan menyiapkan Gambar Kontrak Pelaksanaan yang merupakan bagian dalam Dokumen Pelelangan. Gambar Kontrak tersebut hanya merupakan gambar tipikal yang dipakai/ berlaku untuk pelelangan saja, bukan merupakan gambar pelaksanaan. Setelah penandatanganan Kontrak, Penyedia Jasa harus menyiapkan “Gambar Pelaksanaan“ yang akan dipakai sebagai pedoman untuk penyelesaian pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Gambar-gambar yang harus disiapkan oleh Penyedia Jasa
Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Gambar- gambar pelaksanaan nantinya dipakai sebagai pedoman untuk penyelesaian nantinya sebagai pedoman untuk penyelesaian pelaksanaan pekerjaan.
Gambar pelaksanaan
Setelah menerima gambar Kontrak yang merupakan bagian dalam Dokumen Pelelangan, Penyedia Jasa harus memeriksa kembali gambar tersebut.
Apabila ada hal-hal yang kurang jelas agar meminta penjelasan kepada Direksi Pekerjaan. Gambar tipikal yang ada dalam Dokumen Pelelangan hanya dipakai sebagai referensi Penyedia Jasa dalam membuat desain rinci. Penyedia jasa harus menyiapkan Gambar Pelaksanaan untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi.
Gambar kerja pemasangan
Penyedia Jasa berdasarkan desain kalkulasi harus membuat gambar kerja yang lebih detail dari pada Gambar Pelaksanaan.
Gambar kerja ini harus disetujui terlebih dulu oleh Direksi untuk selanjutnya dipakai sebagai pedoman pelaksanaan.
Gambar Kerja untuk pekerjaan mekanikal (misalnya : pekerjaan pintu, trasracks), terdiri dari gambar detail dimensi/ ukuran, pemasangan, pabrikasi.
Untuk pekerjaan beton misalnya perlu ditambahkan gambar-gambar kerja yang membantu penyelesaian pekerjaan tersebut seperti gambar bekisting, gambar pelaksanaan pengecoran dan sebagainya.
Gambar pabrikasi (shop drawings)
Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan hal-hal sebagai berikut : data perencanaan, analisa perencanaan dan perhitungan, gambar detail pabrikasi dari pekerjaan mekanikal serta gambar dan informasi yang berkaitan dengan pekerjaan sipil antara lain pondasi, anchor bolts, blockout, embedded metal works.
Gambar Pelaksanaan Terpasang (as-built drawing)
Selama periode pelaksanaan, Penyedia Jasa harus menyiapkan
“Gambar Pelaksanaan Terpasang“ untuk berbagai macam item pekerjaan. Gambar tersebut harus menunjukkan perubahan yang telah disetujui yang mungkin telah diadakan atas gambar kontrak sampai gambar menunjukkan kondisi setelah dibangun yang benar dari setiap item pekerjaan permanen.
Gambar Pelaksanaan Terpasang akan diperiksa setiap bulan di lapangan oleh pengawas lapangan dan jika ternyata tidak memuaskan dan belum diperbaiki, perbaikan harus dilakukan selambat-lambatnya selama 6 (enam) hari kerja.
Jika semua bagian pekerjaan tetap yang ditunjukkan dalam setiap Gambar Kontrak, Gambar Pelaksanaan Terpasangnya telah disetujui oleh Direksi harus ditanda tangani bersama oleh Direksi dan Penyedia Jasa.
Gambar Pelaksanaan Terpasang harus dibuat dari kertas yang dapat direproduksi yang bermutu tinggi supaya dapat dibuat copy yang dapat dibaca. Penyedia Jasa harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan Terpasang kepada Direksi untuk diperiksa dan disetujui.
Spesifikasi, brosur dan data untuk peralatan dan material
Penyedia Jasa harus menyerahkan Spesifikasi, brosur dan data yang lengkap untuk material dan peralatan yang akan disediakan sesuai dengan Kontrak pada Direksi untuk disetujui.
Persetujuan atas Spesifikasi, brosur dan data tidak akan membebaskan Penyedia Jasa dari setiap tanggung jawab yang berkaitan dalam Kontrak.
2.1.9 Program pelaksanaan, jadwal pelaksanaan dan laporan mengenai kemajuan pekerjaan
Program Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus menyerahkan program pelaksanaan termasuk di dalamnya jaringan CPM. dan bar-chart untuk mendapatkan persetujuan dari direksi sebelum pelaksanaan.
Program pelaksanaan dibuat oleh Penyedia Jasa dengan dasar dari gambar-gambar perencanaan.
Program pelaksanaan yang ada dalam Dokumen Tender hanya dipakai sebagai bahan pertimbangan Penyedia Jasa untuk pembuatan program pelaksanaan.
Kegiatan yang ditunjukkan dalam program pelaksanaan pekerjaan tetap dan sementara, selang waktu yang perlu untuk persiapan dan persetujuan gambar, pengadaan dan pengiriman material dan peralatan ke lapangan, hari-hari libur umum dan hari besar keagamaan.
Laporan kemajuan pekerjaan
Laporan kemajuan pekerjaan bulanan
Penyedia Jasa sebelum tanggal 5 (lima) tiap bulan atau setiap waktu yang ditentukan Direksi, harus menyerahkan copy laporan kemajuan bulanan dalam bentuk yang dapat diterima oleh Direksi yang memberikan rincian kemajuan pekerjaan selama bulan sebelumnya.
Laporan harus mencakup pada hal-hal berikut tetapi tidak terbatas pada:
Gambaran pekerjaan secara umum yang dilakukan pada periode yang sedang dilaporkan pada setiap kegiatan utama termasuk masalah-masalah yang ada di lapangan.
Total persentase semua pekerjaan yang telah diselesaikan sampai pada bulan yang dilaporkan dan juga total persentase seluruh
jadwal yang diprogram untuk diselesaikan sampai akhir bulan yang dilaporkan dengan komentar seperlunya mengenai kemajuan tersebut.
Persentase sebenarnya dari setiap item pekerjaan utama yang diselesaikan dan juga persentase yang direncanakan untuk pekerjaan itu dengan komentar seperlunya mengenai kemajuan tersebut.
Jadwal kegiatan yang akan dimulai dalam 1 (satu) bulan berikutnya dengan tanggal mulai dan tanggal selesai yang direncanakan.
Daftar tenaga lokal yang dipekerjakan selama pelaksanaan pekerjaan
Daftar peralatan dan material yang ada dilapangan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk yang tiba atau dipindahkan dari lapangan
Total kuantitas pekerjaan yang dilakukan pada pekerjaan tetap untuk item berikut tetapi tidak terbatas pada :
Item pokok dari pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama jangka waktu yang dilaporkan
Daftar jumlah pembayaran yang telah diterima sampai tanggal itu dan jumlah tagihan kemajuan yang telah diserahkan tetapi belum dibayar.
Hal-hal lainnya yang dapat diterima dalam kontrak atau pernyataan mengenai hal-hal yang timbul dari atau berkaitan dengan pelaksanaan kerja selama bulan pelaporan.
Dokumentasi/ foto
Penyedia jasa harus menyerahkan dokumentasi berupa foto-foto selama jangka waktu kontrak. Pengambilan foto tersebut dilakukan pada beberapa titik yang tetap awal kegiatan, pelaksanaan pekerjaan dan pada akhir kegiatan penyelesaian proyek. Foto-foto tersebut harus dilampirkan pada laporan kemajuan pekerjaan bulanan sesuai yang tercantum dalam kontrak dan harus dilengkapi keterangan ringkas dan tanggal pengambilan. Biaya untuk pembuatan foto tersebut tidak dilakukan secara terpisah tetapi sudah termasuk dalam harga satuan maupun lump sum berbagai item pekerjaan yang ada dalam daftar kuantitas dan harga.
Jadwal pekerjaan harian, mingguan dan bulanan
Jadwal pekerjaan harian
Setiap akhir pekerjaan setiap hari, penyedia jasa harus menyerahkan copy laporan dan jadwal pekerjaan untuk hari berikutnya dan untuk tiap pekerjaan yang diminta oleh Direksi dengan format yang telah disetujui oleh Direksi.
Laporan tentang kondisi cuaca, kegiatan staf dan tenaga kerja di lapangan, material di lokasi, material yang dipesan, pekerjaan yang dipersiapkan, test laboratorium, kecelakaan dan semua informasi yang berhubungan dengan kemajuan pekerjaan.
Jadwal pekerjaan mingguan
Setiap akhir minggu, penyedia jasa harus menyerahkan copy jadwal kerja untuk minggu berikutnya dalam bentuk yang telah disetujui Direksi. Jadwal tersebut harus berisi tetapi tidak terbatas pada item berikut : pekerjaan pengadaan material, pabrikasi dan test di pabrik, pengiriman alat ke lapangan, pemasangan dan test di lapangan serta pekerjaan secondary concrete dan jadwal lainnya yang diperlukan Direksi.
Jadwal pekerjaan bulanan
Setiap akhir bulan, penyedia jasa harus menyerahkan jadwal kerja bulanan dalam bentuk bar chart untuk bulan berikutnya atau dalam bentuk yang telah disetujui Direksi.
Jadwal tersebut harus menunjukkan jangka waktu dan awal kegiatan sampai selesainya setiap kegiatan pekerjaan utama dan kuantitas pekerjaan yang direncanakan. Jadwal tersebut meliputi dan tidak terbatas pada pekerjaan desain. Pengadaan material, pabrikasi dan test di pabrik, pengiriman alat kelapangan, pemasangan dan test dilapangan serta pekerjaan secondary concrete. Dan jadwal lainnya yang diperlukan Direksi.
Rapat kemajuan antara Direksi dan Penyedia Jasa perlu diadakan seminggu sekali dalam waktu yang telah disepakati bersama.
Tujuan rapat ini adalah membicarakan kemajuan pekerjaan.
2.1.10 Standar dan spesifikasi
Penyedia jasa harus menyiapkan material dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ada dalam kontrak.
Adapun standar dan spesifikasi yang dipakai adalah sebagai berikut : - Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI)
- American Society for Testing Material(ASTM) - Japan Industrial Standards(JIS)
- United States Beureau of Reclamation(USBR)
Standar Nasional Indonesia telah digunakan untuk semua spesifikasi untuk material yang telah diproduksi dalam negeri dan Standar Internasional terbitan terbaru saat ini dan atau yang dapat diterima atas opini Direksi. Dalam hal terjadi dokumen kontrak bertentangan sebagian atau seluruhnya dengan standar–tandar/ kode diatas, maka dokumen kontrak yang harus digunakan.
Untuk material dan peralatan yang mempunyai beda standar dan spesifikasi tetapi ada persamaan tipe yang sudah dipertimbangkan, maka penyedia jasa dapat mengusulkan standar dan spesifikasi yang setara dengan material dan peralatan yang ada dalam kontrak yang harus dilengkapi oleh penyedia jasa namun harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.
Material dan perlengkapan yang dipakai oleh penyedia jasa untuk penyelesaian pekerjaan harus diperiksa dan diuji sesuai dengan kontrak. Agar mempunyai waktu yang cukup untuk memeriksa dan menguji maka penyedia jasa harus menyerahkan fotocopy/ rekaman dari semua perintah termasuk gambar dan informasi lain mengenai material dan peralatan tersebut kepada Direksi. Hasil pemeriksaan dan pengujian material dan peralatan tersebut membantu penyedia jasa dalam mempertanggung jawabkan penyediaan material dan peralatan yang sesuai dengan spesifikasi.
2.1.11 Perlengkapan pengamanan
Umum
Pada setiap pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa berkewajiban melindungi dan mengamankan manusia dan peralatan dari kemungkinan kecelakaan. Untuk keperluan ini, Penyedia Jasa harus membuat pagar-pagar pengaman, lampu penerangan pada tempat – tempat pelaksanaan dan dilengkapi dengan tanda-tanda pada tempat- tempat pelaksanaan yang berbahaya, pemadam kebakaran dan lampu- lampu tanda kebakaran yang diletakkan pada tempat yang strategis dalam daerah pelaksanaan. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab
melindungi gedung-gedung, peralatan konstruksi dan peralatan yang lain dari bahaya kebakaran dan harus menyediakan alat pemadam kebakaran yang dapat dipindahkan seperti disarankan Direksi pekerjaan.
Penyedia jasa harus merawat alat pemadam kebakaran sehingga kondisinya siap pakai dan penyedia jasa harus mengisi alat pemadam kebakaran tersebut bila habis dipakai tanpa mempertimbangkan siapa yang memakainya.
Peralatan pemadam kebakaran harus lengkap dan harus tetap berada di daerah lokasi pekerjaan sepanjang waktu sejak dimulainya pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
Penyedia jasa harus membentuk satuan pengaman dan jadwal pertemuan bagi satuan pengaman yang teratur dengan Direksi, Pengawas dan pihak-pihak yang berkepentingan.
Tindakan Pengamanan
Tindakan pengamanan terdiri atas :
Pagar Sementara
Penyedia jasa harus membangun, menyediakan dan memindahkan pagar sementara yang telah disetujui untuk menutup daerah pekerjaan serta seluruh daerah di lapangan yang perlu sesuai dengan syarat-syarat kontrak dan atas persetujuan Direksi.
Penerangan
Penyedia jasa harus menyediakan penerangan yang cukup, pada semua daerah pekerjaan, dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Kondisi kerja yang aman harus disediakan baik untuk tenaga penyedia jasa maupun tenaga Direksi.
- Pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan kontrak - Staf Direksi dapat memeriksa perkembangan pekerjaan.
Laporan tertulis kepada Direksi.
Penyedia jasa harus segera melapor kepada Direksi bila ada kecelakaan baik kematian atau kerugian lainnya, terhadap staf maupun pekerja.
Jasa pemadam kebakaran
Jasa pemadam kebakaran
Penyedia jasa harus bertanggung jawab untuk langkah pencegahan kebakaran, perlindungan terhadap bahaya kebakaran dan pemadam kebakaran di daerah kerja selama jangka waktu kontrak.
Yang dimaksud dalam pasal ini, Daerah kerja termasuk semua lokasi pekerjaan sementara dan permanen, termasuk semua camp, bengkel, kantor-kantor dan gudang penyedia jasa atau Direksi.
Penyedia Jasa harus menyediakan, memelihara dan mengoperasikan semua peralatan pemadam kebakaran yang memadai untuk melindungi semua bangunan, gedung atau pekerjaan yang masih dalam pelaksanaan.
Persetujuan mengenai jasa dan peralatan
Semua jasa dan peralatan yang disediakan yang tertera pada pasal ini, harus selalu mendapatkan persetujuan Direksi lebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan proyek.
2.1.12 Pekerjaan sementara
Umum
Penyedia jasa harus menyiapkan bangunan fasilitas sementara yang diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, antara lain terdiri dari :
- Kantor Penyedia Jasa - Bengkel lapangan - Base camp
- Ruangan fasilitas kesehatan
- Bangunan–bangunan lain untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan Bangunan fasilitas sementara tersebut harus dilengkapi dengan sistem pengadaan air dan tenaga listrik.
Daerah kerja
Areal tanah untuk daerah kerja pada dasarnya disediakan oleh proyek, penggunaan daerah diluar yang telah disediakan harus mendapat persetujuan Direksi dan segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab penyedia jasa.
Penyedia jasa harus menutup daerah kerja bagi umum guna keamanan kerja, dan bahan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
Penyedia Jasa harus merencanakan dan mengatur tata letak dari bangunan fasilitas sementara pada areal/ daerah kerja yang telah disediakan. Rencana tersebut harus disetujui oleh Direksi pekerjaan.
Selain itu penyedia jasa harus menyediakan fasilitas sistem pengadaan air dan listrik
Penyedia jasa berkewajiban untuk membersihkan dan mengembalikan kondisi areal proyek seperti sebelum pelaksanaan proyek.
Bangunan fasilitas sementara
Jalan hantar sementara
Penyedia Jasa harus merencanakan, menyiapkan dan memelihara jalan hantar sementara apabila tidak ada jalan masuk yang memadai yang disetujui oleh Direksi.
Sebagai tambahan, penyedia jasa juga harus menyediakan fasilitas jembatan penghubung.
Pagar sementara
Penyedia jasa membangun, memelihara dan memindahkan pagar sementara yang telah disetujui untuk menutup daerah pekerjaan serta seluruh daerah di lapangan yang perlu dan sesuai dengan syarat-syarat kontrak dan atas persetujuan Direksi
Sistem pengadaan air
Untuk mencukupi kebutuhan air tersebut penyedia jasa diharuskan menyiapkan sistem pengadaan air melalui sumur-sumur.
Sistem tenaga listrik
Selama pelaksanaan proyek tersebut penyedia jasa diharuskan mempersiapkan sistem pengadaan tenaga listrik baik untuk penerangan maupun peralatan lainnya. Sistem pengadaan tenaga listrik dapat diambil melalui PLN karena didusun tersebut aliran listrik sudah terpasang atau dapat menggunakan generator.
Sistem telekomunikasi
Penyedia jasa diharuskan mempersiapkan dan memasang sistem telekomunikasi di kantor lapangan.
Penyedia jasa harus mengatur dengan perusahaan telekomunikasi untuk pemasangan sambungan telepon yang berhubungan dengan sistem telekomunikasi dan dimungkinkan untuk dioperasikan secara otomatis melalui panel pengatur (switch board) yang mampu melayani tidak kurang dari 10 (sepuluh) saluran pada sistem jaringan telepon intern. Panel pengatur tersebut harus dioperasikan selama 24 jam setiap hari, selama jangka waktu kontrak dan dihubungkan ke setiap lokasi kantor pada daerah kontrak. Biaya operasional dan pemeliharaan sistem telekomunikasi selama pelaksanaan konstruksi sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan atau harga lump sum item pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga.
2.1.13 Pelayanan kesehatan dan medis
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab pada setiap karyawan/ pekerja yang mendapat kecelakaan pada saat pelaksanaan pekerjaan ke poliklinik atau rumah sakit terdekat.
2.1.14 Instruksi/ petunjuk kepada staf proyek
Selama pekerjaan pemasangan dilokasi pekerjaan, penyedia jasa harus memberi instruksi/ petunjuk kepada staf proyek yang ditunjuk oleh pemberi kerja yang nantinya secara penuh akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan untuk penyetelan, pengoperasian dan pemeliharaan peralatan. Tentunya instruksi tersebut harus diberikan oleh tenaga yang ahli dalam bidangnya.
Biaya yang diperlukan untuk melakukan instruksi tersebut harus sudah termasuk dalam harga kontrak.
2.1.15 Satuan ukuran
Dalam semua surat menyurat, perencanaan teknis serta semua gambar, harus menggunakan satuan dalam metris. Namun demikian bila ada dokumen/ phamplet yang sudah tercetak dengan menggunakan satuan bukan metris, maka hendaknya agar ditambahkan ukuran persamaan dalam metris sebagai tambahan.
2.1.16 Tegangan kerja dan desain
Perencanaan, dimensi dan bahan–bahan untuk semua bagian tidak boleh mengalami kerusakan akibat dari kondisi–kondisi yang paling tidak
menguntungkan ataupun akibat lendutan-lendutan maupun vibrasi yang disebabkan atau ditimbulkan karena pengaruh pengoperasian peralatan.
Penataan mekanisme struktur harus dibuat sedemikian rupa agar dihindarkan terhadap penumpukan debu atau karat yang mungkin terjadi.
Semua bagian yang akan dilepas atau dapat dilepas untuk keperluan pemeliharaan atau penggantian harus dipegang pada tempat dengan pengikat yang tidak dapat korosi. Jenis, bahan dan ukuran semua pengikat harus dipilih agar aman terhadap beban maksimum yang mungkin terjadi, layak dan aman dalam pengoperasian, bebas dari tegangan yang tidak diinginkan, pengeringan yang memadai serta lain-lain yang perlu untuk suatu peralatan yang memenuhi syarat.
Perlu di ketahui bahwa gambar-gambar dalam tender hanya merupakan gambar/ tipikal secara umum dari peralatan dan ukuran-ukuran yang ada bukan merupakan yang pasti secara detail dari peralatan yang harus disediakan. Gambar–gambar tersebut hanya menunjukkan garis besar dari struktur peralatan yang akan dipasang. Setiap ada perubahan perletakkan pengecoran dari bagian–bagian yang tertanam dalam beton yang ditetapkan oleh penyedia jasa harus disetujui oleh Direksi.
2.1.17 Perubahan bahan atau peralatan
Penyedia jasa tidak boleh mengadakan perubahan terhadap peralatan–
peralatan atau bahan–bahan yang tergabung dalam peralatan sebagaimana dicantumkan dalam spesifikasi tanpa ada persetujuan tertulis dari Direksi. Dalam hal ada perubahan atau penggantian yang tidak dapat dihindarkan bisa dilakukan asal dari pihak pemberi kerja tidak keberatan terhadap perubahan/ penggantian tersebut dan tidak akan ada penambahan harga kontrak.
2.1.18 Label & plat nama
Semua label, data dan plat nama dan plat instruksi pada panel-panel dan peralatan harus ditulis dalam Bahasa Indonesia.
2.1.19 Petunjuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan
Penyedia jasa harus mengajukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan instruksi/ petunjuk secara umum cara pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan peralatan dengan referensi khusus serta pengembangannya. Instruksi/petunjuk harus disampaikan dalam waktu secepatnya setelah ada persetujuan gambar-gambar. Instruksi/petunjuk
harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan dengan cara yang sama seperti halnya persetujuan gambar dan setelah persetujuan akhir harus disiapkan dan disampaikan sebanyak sesuai ketentuan masing-masing kepada Direksi dan Pemberi Kerja.
Penyedia jasa harus menjamin agar pengawas pelaksana pekerjaan instalasi/pemasangan yang bertugas dilokasi pekerjaan harus mempunyai satu copy. Copy instruksi/petunjuk yang diserahkan untuk mendapatkan persetujuan Direksi harus disiapkan dalam Bahasa Indonesia. Setelah ada persetujuan akhir instruksi/ petunjuk tersebut selanjutnya harus disampaikan kepada Direksi dan Pemberi Kerja.
Instruksi/ petunjuk harus memuat secara detail prosedur pemasangan, penyetelan pengoperasian, cara melepas setiap komponen, sistem dan mekanisme harus dijelaskan serta digambarkan secara rinci. Pemeliharaan setiap komponen harus diuraikan, termasuk frekwensi pemeriksaan dan pelumasan dan lain-lain informasi yang diperlukan.
Instruksi/ petunjuk harus memuat secara terpisah dan dalam bab yang secara lengkap menguraikan tentang prosedur operasi untuk mengatur/
penyetelan pintu-pintu, trashracks, peralatan lainnya yang terkait dan harus memuat gambar-gambar skema dan informasi lengkap agar dapat dengan mudah dipahami.
Dalam menyiapkan, instruksi/ petunjuk, penyedia jasa harus mempertimbangkan agar dapat dengan mudah dipahami bagi operator yang belum berpengalaman dengan peralatan tersebut.
Instruksi/ petunjuk harus memuat daftar gambar-gambar yang dipakai, rekomendasi suku cadang dan daftar bagian-bagian setiap komponen atau item dari peralatan. Daftar bagian-bagian harus memuat kode pabrik, nomer seri dan cara membuat pesanan/ order. Daftar bagian-bagian tersebut harus detail hanya untuk peralatan yang disuplai dan tidak hanya memuat referensi secara umum atau uraian peralatan dengan model yang sama tetapi secara detail berbeda.
2.1.20 Petunjuk pemasangan
Petunjuk pemasangan harus diserahkan dengan cara yang sama seperti halnya cara pengoperasian dan instruksi/ petunjuk pemeliharaan setelah persetujuan akhir masing-masing harus disiapkan dan diserahkan kepada Direksi dan Pemberi Kerja.
Semua bahan yang digunakan harus baru, kelas satu, dan yang umum digunakan serta sesuai dengan sifat-sifat. Semua bahan harus memenuhi standar Japanese Internasional Standard (JIS) terbitan terbaru kecuali ditetapkan lain atau atas persetujuan Direksi.
Semua pengerjaan harus kelas tertinggi untuk menjaga kehalusan dan bebas dari getaran pada waktu dioperasikan dalam segala kondisi dan desain, dimensi dan bahan-bahan untuk semua bagian harus baik tidak boleh terpuntir, aus atau rusak akibat kondisi kerja yang berat. Semua bagian harus sesuai dengan dimensi sebagaimana tercantum dalam gambar-gambar yang telah disetujui. Semua sambungan, permukaan yang dipakai sebagai patokan/ pedoman dan komponen–komponen yang berkaitan harus dikerjakan dengan mesin dan semua pengecoran permukaan tempat mur harus bersih. Semua tanda pengerjaan mesin harus ditunjukkan dalam gambar yang disetujui. Semua sekrup, baut-baut tanam, mur dan ulir pipa harus memenuhi syarat/ standar JIS terbaru atau standar internasional yang memuat komponen tersebut dan semua harus memenuhi syarat standar ukuran metris. Petunjuk cara pemasangan harus memenuhi syarat standar ukuran metris. Petunjuk cara pemasangan harus diuraikan secara detail mengenai prosedur perakitan pemasangan, penggunaan peralatan yang dipakai untuk instalasi/ pemasangan dan alat ukur yang diperlukan.
2.1.21 Standar dan pengerjaan (workmanship and standard)
Umum
Semua bahan yang digunakan harus baru, kelas satu, dan yang umum digunakan serta sesuai dengan sifat-sifatnya. Semua bahan harus memenuhi standar Japanese Internasional Standard (JIS) terbitan terbaru kecuali ditetapkan lain atau atas persetujuan Direksi.
Semua pengerjaan harus kelas tertinggi untuk menjaga kehalusan dan bebas dari getaran pada waktu dioperasikan dalam segala kondisi dan desain, dimensi dan bahan-bahan untuk semua bagian harus baik tidak boleh terpuntir, aus atau rusak akibat kondisi kerja yang berat. Semua bagian harus sesuai dengan dimensi sebagaimana tercantum dalam gambar-gambar yang telah disetujui. Semua sambungan, permukaan yang dipakai sebagai patokan/ pedoman dan komponen–komponen yang berkaitan harus dikerjakan dengan mesin dan semua pengecoran permukaan tempat mur harus bersih. Semua tanda pengerjaan mesin
harus ditunjukkan dalam gambar yang disetujui. Semua sekrup, baut- baut tanam, mur dan ulir pipa harus memenuhi syarat-syarat JIS terbaru atau Standar Internasional yan memuat komponen tersebut dan semua harus memenuhi syarat-syarat ukuran metris.
Standar
Untuk material yang sudah diproduksi di dalam negeri menggunakan Standar Internasional yang berlaku (terbaru). Namun untuk barang- barang yang masih harus diimpor maka Japanese Standard, yang diterbitkan oelh Japanese Standard Association telah digunakan untuk semua spesifikasi. Standar Internasional lain apabila memenuhi syarat atau yang ekivalen/ sama dengan Japanese Standard yang diterbitkan saat ini dan dapat diterima/ disetujui oleh Direksi. Dalam hal terjadi dokumen kontrak bertentangan sebagian atau seluruhnya dengan standar–standar/ kode diatas, maka dokumen kontrak yang harus digunakan. Semua peralatan listrik , bahan dan detail instalasi harus memenuhi syarat dan revisi terbaru dari kode/ standar berikut dimana dapat dipakai / cocok :
Dalam hal terjadi dokumen kontrak bertentangan sebagian atau seluruhnya dengan standar-standar/ kode diatas, maka dokumen kontrak yang harus digunakan.
Perakitan dipabrik (workshop)
Semua peralatan harus dirakit dipabrik sebelum dikirim dan penyedia jasa harus menguji peralatan tersebut untuk menunjukkan kepada Direksi bahwa peralatan tersebut berikut komponen-komponennya memenuhi persyaratan. Semua pengujian harus dilaksanakan dengan kondisi operasi sejauh mungkin mendekati operasi yang normal sebagaimana mestinya. Untuk semua bagian-bagian yang dibongkar harus diberi tanda-tanda dan diberi pen sebagaimana diminta untuk menjamin agar nantinya perakitan di lapangan dapat dilaksanakan dengan benar.
Pengecoran
Semua hasil pengecoran harus merata, padat, cetakan terisi penuh, kwalitasnya merata dan dengan kondisi bebas dari lubang-lubang, bintik-bintik, pengkerutan, retak, cacat-cacat lainnya serta memenuhi syarat kebersihan untuk pemakai. Sebelum pengerjaan akhir dengan
mesin semua barang cor harus diperiksa terlebih dahulu terhadap kemungkinan adanya cacat–cacat sebagaimana diuraikan di atas.
Barang-barang yang dicor tidak boleh diperbaiki, ditambal atau dilas tanpa persetujuan dari Direksi. Dalam hal ada ijin hanyalah untuk cacat- cacat ringan yang tidak akan mempengaruhi kekuatan, penggunaan atau kemampuan pengerjaan dengan mesin. Apabila terdapat pemisahan karena adanya bahan lain pada tempat yang kritis pada barang cor akan menyebabkan barang tersebut ditolak. Dalam hal ada perubahan bentuk penampang, maka agar bagian yang membentuk sudut harus dibulatkan dengan radius sebesar mungkin. Semua permukaan yang tidak dikerjakan dengan mesin dan kelihatan setelah peralatan dipasang, harus diupayakan agar kelihatan baik sebelum di cat.
Barang Cetakan
Barang yang dicetak harus sesuai dengan JIS – G – 3201, SF 50 atau yang ekivalen yang disetujui. Ingat harus dicetak dalam cetakan yang terbuat dari metal, dengan pengerjaan kelas satu dan harus bebas dari cacat–cacat yang dapat mempengaruhi kekuatan dan ketahanannya termasuk sambungan, pipa, cacat, retak, putus, kropos, berbintik-bintik dan kelebihan bahan bukan dari metal.
Apabila terjadi suatu perubahan bentuk penampang maka bagian yang membentuk sudut harus dibulatkan dengan radius sebesar mungkin.
Semua permukaan barang cetakan harus halus dan bebas dari bekas – bekas yang disebabkan karena alat cetak.
Pengerjaan mesin
Umum
Semua toleransi dan ukuran-ukuran untuk berbagai metal fit antara bagian yang datar dan berbentuk silinder harus sesuai/memenuhi Japanese Industrial Standards atau ekivalen yang disetujui untuk klas metal fit yang diperlukan.
Pengerjaan mesin harus memberikan kelonggaran untuk penempatan bantalan sehingga permukaannya benar-benar rapat.
Permukaan bantalan harus benar-benar kontak secara penuh.
Permukaan bidang luncur bantalan harus dihaluskan dengan teliti untuk menjaga agar pada waktu dirakit dapat beroperasi dengan