Bagi para pengamat dan khususnya yang terlibat langsung dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM), kondisi ini merupakan tantangan sekaligus modal untuk berlomba mengejar ketertinggalan dan obsesi untuk meningkatkan kemampuan SDM setidaknya setara dengan negara tetangga ASEAN. negara, khususnya dalam kaitannya dengan era globalisasi. Untuk melaksanakan kegiatan sertifikasi berdasarkan kompetensi, perlu disediakan “standar kompetensi” untuk seluruh tingkat keahlian pada setiap klasifikasi dalam jasa bangunan gedung. Kenyataannya, kualitas produk, penyelesaian tepat waktu dan efisiensi pemanfaatan sumber daya masih relatif jauh dari harapan.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan meningkatkan kualitas personel yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi, baik untuk desain jalan dan jembatan, desain hidromekanik sumber daya air, maupun untuk pekerjaan desain di bidang konstruksi bangunan. Inventarisasi dan analisis lowongan di bidang Sumber Daya Air menghasilkan kurang lebih 130 (seratus tiga puluh) lowongan, dengan posisi Hydro Mechanical Design Engineer menjadi salah satu lowongan yang diprioritaskan. dalam penyiapan materi pelatihan, mengingat besarnya kebutuhan, diperlukan pengembangan tenaga kerja di bidang desain hidromekanikal di bidang sumber daya air. Materi pelatihan untuk posisi Hydro Mechanical Design Engineer terdiri dari 6 (enam) modul yang merupakan satu kesatuan utuh yang diperlukan untuk melatih karyawan yang merupakan Hydro Mechanical Design Engineer.
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih mempunyai banyak kekurangan khususnya untuk modul Perancangan Kerja Hidro-Mekanis Sumber Daya Air. Kompetensi kerja yang dibutuhkan untuk jabatan Insinyur Perancang Mekanik Hidro (Hydro Mechanical Design Engineer) dibakukan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang di dalamnya ditetapkan satuan kompetensi, unsur kompetensi dan kriteria kinerja, sehingga menjadi Ahli Desain Mekanik Hidro Pelatihan, unit kompetensi tersebut menjadi tujuan Pelatihan Khusus.
HDE - 03 Desain Pekerjaan Hidro
Deskripsi: Materi ini membahas tentang analisis data untuk mengembangkan kriteria desain sebagai dasar pembuatan rencana detail.
MATERI SERAHAN
PENDAHULUAN
- Umum
- Latar Belakang
- Lingkup Pekerjaan
- Maksud dan Tujuan
- Umum
- Analisa Hidrolika Bangunan Pengelak
- Analisa Hidrolika Bangunan Pelimpah
Modul ini berisi perencanaan dasar pekerjaan desain hidromekanikal yang meliputi penentuan dimensi terowongan bypass, saluran irigasi, saluran air listrik, saluran pelimpah. Rencana perancangan Hidromekanik diawali dengan beberapa penelitian, dengan mempertimbangkan kondisi daerah aliran sungai seperti hidrologi dan kondisi lain di sepanjang sungai yang mempengaruhi dimensi peralatan Hidromekanik. Dengan pertimbangan tersebut diperlukan data dan dokumen yang dapat dijadikan acuan dalam pekerjaan hidromekanikal, misalnya pada Escape Tunnel dan Spillway Building.
Ruang lingkup pekerjaan dalam perancangan pekerjaan Hydro Mechanical terdiri dari persiapan dan pengumpulan data yang meliputi hal-hal sebagai berikut. Jadi maksud dan tujuan modul ini adalah untuk memperkenalkan dan membekali peserta pelatihan dalam merancang pekerjaan hidromekanikal di bidang sumber daya air. Wilayah kerja perancangan pekerjaan Hidro Mekanikal terdiri dari penyiapan dan pengumpulan data, apa saja yang termasuk dalam penyiapan dan pengumpulan data.
Kondisi aliran terbuka dan terkompresi yang melewati terowongan ditunjukkan pada gambar di bawah. Struktur aliran dirancang dengan prediksi aliran PMF, aliran luapan pada aliran dihitung dengan metode ini.
CCoC
Parameter Bangunan Sipil
Mengacu pada pedoman di atas, berikut adalah faktor keamanan minimum yang berlaku pada Bendungan Jatigede. Berdasarkan kondisi topografi secara umum, rencana teknis saluran didasarkan pada perhitungan hidrolik untuk mendapatkan gambaran kondisi aliran yang melalui suatu saluran pada debit tertentu. Kemudian perhitungannya didasarkan pada kehilangan tekanan pada aliran di dalam terowongan, kehilangan tekanan pada saat air mulai masuk ke bangunan inlet dan perhitungan penelusuran banjir melalui terowongan, serta analisa hidraulik bangunan pelimpah yang direncanakan. dengan debit banjir yang direncanakan.
Umum
Kriteria Desain
Cara pengoperasiannya adalah hidrolik karena kunci radial sangat berat dan tidak dapat dioperasikan secara manual. Penyusunan kriteria desain diperlukan sebagai landasan dalam perancangan pekerjaan Hydro Mechanical, yang berisikan rincian desain mengenai perhitungan dan analisis terhadap desain peralatan Hydro Mechanical dan aksesoris lainnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Tipe .1 Keamanan terhadap stabilitas konstruksi
Demikian pula akan lebih akurat dalam memilih payback period yang digunakan untuk menghitung debit banjir.
Pembagian Tipe Bangunan Pelimpah berdasarkan Penggunaannya
Pembagian Tipe Pintu Air berdasarkan Bentuknya .1 Pintu air geser ( slide gate, sliding gate, sluice gate )
Misalnya, penggunaan pintu air yang harus dibuka dengan berbagai cara dan dibuat saluran pelimpah darurat. Banyak digunakan pada bangunan pelimpah yang jika debit air melebihi batas akan terbuka secara otomatis. Saat tertutup, pintunya miring ke atas dan saat terbuka, pintunya miring ke bawah.
Hampir sama dengan gerbang isolasi radial, hanya saja ketika pintu saluran dibuka maka saluran bergerak ke bawah, sedangkan gerbang radial bergerak ke atas bila dibuka. Banyak digunakan untuk struktur pelimpah dimana jika debit air melebihi batas tertentu maka akan terbuka sendiri. Hampir sama dengan pintu drum pit, hanya saja lebih berat sehingga dibantu dengan kabel dan winch agar pintu lebih mudah dibuka dan ditutup.
Ketika pintu dibuka, ia bergerak ke atas dengan rantai yang ditarik oleh kabel melalui mesin yang bergerak. Terdiri dari batangan kayu atau besi yang disusun dari bawah ke atas, lebih sederhana dan murah dibandingkan jenis pintu air lainnya. Digunakan sebelum dan/atau di belakang pintu air lainnya dengan tujuan agar pintu air tersebut dapat diperiksa dan dirawat tepat pada waktunya.
Pembagian tipe pintu air berdasarkan fungsinya .1 Pintu air darurat ( emergency gate )
Detail Desain Hidro Mekanik .1 Pintu Diversion Tunnel
Semua batang mempunyai penampang yang sama, karena beban terbesar bekerja pada batang B, maka momen lentur dan gaya geser dihitung hanya untuk batang B saja. Mmaks = 156,8 tf – m Smaks = 115,72 tf. Keempat roda utama dipasang pada setiap ujung daun pintu, susunannya sebagai berikut. I = momen inersia geometri rangka truk (cm4) M = momen lentur yang bekerja pada rangka truk (kgf-cm).
Spillway
Gaya geser dan torsi pada titik B dan E pada gelagar bawah dan beban angkat pada gelagar bawah serta beban angkat. BG = gaya geser di titik B antara titik B dan G (kgf/ cm2) Aw3 = luas penampang sayap balok utama (cm2).
Z max
Bantalan servis yang harus selalu dilumasi dipasang pada batang yang menerima beban campuran antara beban vertikal dan momen gesek pada batang. Momen akibat berat pintu > momen akibat tekanan angin Mg > Mw, maka pintu tersebut stabil. I = momen inersia geometri rangka truk (cm4) M = momen lentur yang bekerja pada rangka truk (kgf-cm).
Balok sekat dibuat dengan ukuran dan kekuatan yang sama, sehingga dapat dipindahkan satu per satu dan dapat disusun tanpa harus selalu berurutan dengan nomor balok sekat. Karena beban desain maksimum bekerja pada bagian B, maka momen lentur dan gaya geser yang dihitung hanya bagian B. Sekat dinaikkan dan diturunkan seiring dengan keseimbangan air pada bagian hulu dan hilir sekat setelah pintu ditutup.
Dalam perhitungan rinci rencana hidromekanik diperhitungkan beban rencana yang terdiri dari beban kondisi normal dan beban sendiri serta gempa bumi.