• Tidak ada hasil yang ditemukan

HELMIYATUS SHOLEHA - Universitas Jember

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "HELMIYATUS SHOLEHA - Universitas Jember"

Copied!
195
0
0

Teks penuh

DAMPAK PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN BALUNG LOR 03. Dampak Penerapan Metode Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar 30. benar-benar merupakan karya saya, kecuali saya mencantumkan sumbernya. , dan belum pernah dikirimkan ke institusi manapun dan bukan merupakan karya plagiarisme. Pengaruh penerapan metode pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Balung Lor 03; Helmiyatus Soleha.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah perbedaan dampak antara penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode penelitian terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Balung Lor 03?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode penelitian terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Balung Lor 03. Dampak penerapan penerapan masalah pembelajaran berbasis metode masalah terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Balung Lor 03.”

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir.......................................................................
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir.......................................................................

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Metode pembelajaran memang bermacam-macam, namun penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode penelitian masih jarang diterapkan pada pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Metode pembelajaran berbasis masalah dan metode inkuiri merupakan cara mengajar guru dengan melibatkan siswa secara langsung dalam memecahkan dan menemukan masalahnya sendiri, sesuai dengan pendekatan saintifik. Metode pembelajaran berbasis masalah dan metode inkuiri merupakan salah satu cara guru mengajar dengan melibatkan langsung siswa dalam memecahkan dan menemukan sendiri konsep-konsep pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik.

Penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode inkuiri mempunyai persamaan dan perbedaan. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode survei terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Balung Lor 03 ?". Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Balung Lor 03.

TINJAUAN PUSTAKA

Tematik Integratif

  • Hakikat pembelajaran tematik integrative
  • Karakteristik pembelajaran tematik integratif

Berdasarkan sikap belajar yang positif tersebut, siswa kemudian melakukan kegiatan dengan melatih keterampilan tertentu yang berkaitan dengan mata pelajaran yang akan dipelajarinya. Untuk mewujudkan pembelajaran yang berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan, langkah terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah merancang pembelajaran dan mampu menyelenggarakan pembelajaran dengan tepat. Proses perancangan sendiri harus dimulai dari kajian kebutuhan hingga perancangan tes dalam suatu proses pembelajaran yang dilakukan secara reflektif kritis.

Guru harus selalu merevisi desain yang dibuatnya agar pembelajaran dibangun berdasarkan prinsip peningkatan kualitas pembelajaran secara terus menerus dalam upaya merancang pembelajaran yang tepat (Abidin. Menurut Ahmadi dan Amri, sebagai model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran tematik mempunyai ciri-ciri - Pembelajaran tematik bersifat fleksibel (fleksibel), dimana guru dapat menghubungkan bahan ajar suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan menghubungkannya dengan kehidupan siswa dan kondisi lingkungan di mana sekolah dan siswa berada.

Efektifitas Pembelajaran

Dengan pengalaman langsung ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang lebih abstrak. Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, peneliti hanya menggunakan indikator tingkat retensi untuk mengetahui efektivitas pembelajaran. Menurut Degeng, tingkat retensi adalah jumlah penampilan yang masih dapat ditampilkan siswa setelah selang waktu tertentu, atau jumlah informasi yang masih dapat diingat siswa setelah selang waktu tertentu.

Tingkat retensi ini lebih tepat jika digunakan untuk mengukur efektivitas pembelajaran yang menekankan pada daya ingat siswa.

Metode Problem Based Learning

  • Pengertian Problem Based Learning
  • Kelebihan metode problem based learning
  • Kelemahan Metode Problem Based Learning

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran berbasis masalah adalah metode pembelajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteksnya untuk membuat siswa berpikir lebih kritis dan memperoleh keterampilan dalam memecahkan permasalahan yang ada serta memperoleh pengetahuan baru yang dapat diperoleh. . Pembelajaran berbasis masalah bertujuan untuk menciptakan situasi kelas dimana siswa dengan menggunakan metode ini hanya fokus pada pembelajaran yang diberikan oleh guru. Menurut Kurniasih (2014:75), disebutkan bahwa “tujuan utama pembelajaran berbasis masalah bukanlah untuk menyampaikan pengetahuan dalam jumlah besar kepada siswa, melainkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan siswa untuk secara aktif mengkonstruksi sendiri”. pengetahuan".

Dalam hal ini tujuan metode pembelajaran berbasis masalah adalah untuk memberikan insentif kepada siswa untuk membangun pengetahuan, mengembangkan pemikiran siswa, dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah siswa, baik secara individu maupun kelompok. Model ini memerlukan waktu untuk membiasakan diri, karena secara teknis model ini cukup rumit dan siswa sangat harus mampu berkonsentrasi dan berkreasi. Siswa tidak dapat benar-benar mengetahui apa yang penting untuk dipelajarinya, apalagi bagi mereka yang belum mempunyai pengalaman sebelumnya.

Metode Inkuiri

  • Pengertian Metode Inkuiri
  • Keuntungan Metode Inkuiri
  • Kelemahan Metode Inkuiri

Gulo (dalam Hamdani, 2010:78) menjelaskan bahwa terdapat tujuan utama dalam proses kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri, yaitu (1) keterlibatan siswa secara maksimal dalam kegiatan belajar mengajar; (2) kegiatan pembelajaran harus terarah secara logis dan sistematis sesuai dengan tujuan pembelajaran; dan (3) mengembangkan rasa percaya diri siswa tentang apa yang ditemukannya dalam kegiatan inkuiri. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri adalah suatu metode yang digunakan guru untuk mendorong siswa mencari dan mencari sendiri informasi dan pengetahuan melalui berbagai kegiatan berpikir kritis, analitis, inovatif dan kreatif berupa mengajukan pertanyaan selama pembelajaran. proses aktivitas pembelajaran berlangsung. Penggunaan metode bertanya dalam proses pembelajaran secara tidak langsung akan melatih siswa dalam berpikir kritis, sehingga kemampuan berpikir kritis siswa dapat berkembang secara maksimal.

Sesuai dengan yang telah disampaikan di atas, salah satu tujuan utama penggunaan metode penelitian adalah agar siswa aktif dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya berperan sebagai subjek saja, tetapi juga sebagai objek dalam pembelajaran, karena dalam penerapan metode ini tidak terjadi transfer ilmu pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan siswa sendirilah yang harus menemukan pengetahuan baru sebagai hasil proses tersebut. dari pertanyaan dan jawaban itu. dilakukan dalam kegiatan investigasi.

Penerapan Metode Pembelajaran

  • Penerapan Metode Problem Based Learning
  • Penerapan Metode Inkuiri
  • Perbedaan Penerapan metode problem based learning dan metode

Melalui langkah ini guru mengkondisikan siswa agar siap menyelesaikan proses pembelajaran, guru memberikan rangsangan dan mengajak siswa untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, tugas dan peran guru pada tahap ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa berpikir guna mencari informasi yang dibutuhkannya. Pengujian hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap dapat diterima berdasarkan satu atau lebih informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan.

Guru mengkaji pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah dan memberikan siswa masalah yang spesifik dan konkrit untuk dipecahkan. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang berkaitan dengan masalah dan menentukan hipotesis mana yang menjadi prioritas untuk diselidiki. Merancang percobaan Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan langkah-langkah sesuai dengan hipotesis yang ingin diwujudkan.

Tabel 2.1 Langkah-langkah Problem Based Learning menurut Eggen &
Tabel 2.1 Langkah-langkah Problem Based Learning menurut Eggen &

Hasil Belajar

Dalam penelitian ini peneliti secara khusus membandingkan hasil belajar kognitif dengan hasil belajar afektif dan psikomotorik. Menurut Anderson dkk (dalam Mutrofin menjelaskan bahwa hasil belajar kognitif mencakup dua hal yaitu dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan yang memuat kategori, klasifikasi dan hubungan antara dua atau lebih kategori pengetahuan yang lebih kompleks dan terorganisir.

Pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan yang berisi pengetahuan secara umum dan pengetahuan tentang pengetahuan seseorang. Hasil belajar proses kognitif meliputi proses mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Anderson, dkk, 2013: Mutrophin, 2018). Proses kognitif pada kategori pemahaman meliputi menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.

Penelitian yang Relevan

Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dikatakan terdapat pengaruh penggunaan metode penelitian terhadap hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 1 Rajabasa Raya Bandar Lampung. Penggunaan metode pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SD Gugus Letda Kajeng. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran eksploratif lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.

Penelitian yang dilakukan oleh Suid, dkk. 2016) dengan judul “Pengaruh penggunaan metode penelitian pada topik selalu hemat energi terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 16 Banda Aceh”. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode penelitian terhadap hasil pembelajaran pada topik selalu hemat energi di Kelas IV SDN 16 Banda Aceh. Berdasarkan uraian penelitian yang sesuai, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode penelitian dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Kerangka Berfikir

Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode inkuiri dalam pembelajaran tematik untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh antara kedua metode tersebut. pretest) dengan alat ukur yang sama. Fungsi tes awal adalah untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Pada pertemuan berikutnya pada kelas eksperimen, pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis masalah. Diharapkan perlakuan yang diberikan memberikan dampak yang signifikan terhadap hasil belajar siswa Kelas IV SDN Balung Lor 03.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode penelitian dapat memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir Rumusan Masalah
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir Rumusan Masalah

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Desain Penelitian

Siswa dapat menyebutkan bentuk keanekaragaman suku dan budaya berupa pakaian adat yang ada di Indonesia setelah menonton video. Guru mendukung informasi yang diperoleh siswa dengan menayangkan video yang membahas tentang keanekaragaman pakaian adat yang ada di Indonesia.

Gambar 3.1 Pola Non-Equivalent Control Group.
Gambar 3.1 Pola Non-Equivalent Control Group.

Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian

Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai suatu kesatuan konsep yang dapat diidentifikasi dan diukur pengaruhnya serta dibedakan dengan konsep lainnya. Variabel juga dapat dikatakan sebagai suatu konsep yang dapat mengukur dampak dan dapat dibedakan dengan konsep lainnya (Mashud, 2016:48).

Definisi Operasional

Langkah-langkah Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Tes

Pengembangan Kualitas Instrumen

  • Uji Validitas Instrumen
  • Uji Reliabilitas Instrumen
  • Analisis Daya Pembeda dan Tingkat Kesulitan Instrumen

Hasil reliabilitas yang dihitung dengan rumus Spearman-Brown kemudian diinterpretasikan menggunakan Tabel 3.6, dengan hasil uji reliabilitas diinterpretasikan sebagai berikut. Dikutip oleh Masyhud. Berdasarkan data tabel penyusunan analisis uji reliabilitas instrumen dengan metode split-half, jumlah skor bagian ganjil (X) dikorelasikan dengan jumlah skor bagian genap (Y), dan datanya dikorelasikan. seperti di bawah ini yang ditunjukkan pada tabel 3.7. Setelah disusun jawaban yang benar untuk masing-masing kelompok yaitu kelompok pintar dan kelompok lemah, maka daya pembeda butir soal dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Dikutip dari Mashhud Setelah selesai proses penghitungan indeks daya beda, langkah selanjutnya adalah menghitung indeks kesukaran. Soal tes yang disarankan untuk digunakan adalah soal tes yang mempunyai tingkat kesukaran antara 10% sampai dengan 90%. IKES = Indeks Kesukaran Soal JKT = Jawaban benar kelompok tinggi JKR = Jawaban benar kelompok rendah.

Tabel 3.3 Kriteria Hasil Validasi Instrumen oleh Validator  Kriteria Skor  Kategori Kelayakan Instrumen
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Validasi Instrumen oleh Validator Kriteria Skor Kategori Kelayakan Instrumen

Metode Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Subjek Penelitian

Paparan Data Penelitian

Analisis Data Penelitian

Pengujian Hipotesis

Uji Keefektifan Relatif

Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan yang disajikan pada Bab 4 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh antara penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dan metode inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN Balung. Lor 03. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran berbasis masalah dalam proses pembelajaran lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode inkuiri.

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir.......................................................................
Tabel 2.1 Langkah-langkah Problem Based Learning menurut Eggen &
Tabel 2.2 Langkah-langkah metode inkuiri menurut Eggen & Kauchak
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir Rumusan Masalah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menerapkan pendekatan Problem Based Learning, dapat disimpulkan bahwa Penerapan pendekatan Problem Based Learning