• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan pendekatan brain based learning

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan pendekatan brain based learning"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

KELAS VIII SMP N 2 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Muthia Prana Sari*), Sefna Rismen**), Tika Septia**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this study was the student’s achievement was relatively low and the students considered the learning math was difficult and bored. The aimed of this study was finding out whether the brain based learning approach influence on the result of the learning mathematics of the students grade VIII SMPN 2 Linggo Sari Baganti. Type of the study was Experimental with a design study Randomized Control Group Posttest-Only Design. The population of the study was the students of SMPN 2 grade VIII Linggo Sari Baganti which consists of five classes and it was selected as the sample class was the VIII.D class as the class experiments and VIII.E class as the control class. The instrument of this study used final test result. The result of the analysis was obtained items about the test was reliable with the reliability test was = 0,75. The technique of data analysis used for hypothesis testing was t test as one direction. The results of hypothesis testing at α = 0.05 obtained thitung = 2,34 and ttabel = 2,01 because thitung

> ttabel So, the hypothesis proposed was accepted and there was the influence of brain based learning approach the results of learning math grade VIII SMPN 2 Linggo Sari Baganti at 2015/2016.

Key words: Brain based learning approach, Student’s achievement

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang perguruan tinggi karena matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan. Kemahiran matematika dapat digunakan oleh siswa untuk

mengatasi masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Mengingat hal tersebut, maka sistem pembelajaran perlu diperbaharui lagi agar siswa dapat meningkatkan kualitas dalam belajar matematika yaitu siswa harus meningkatkan hasil belajar matematikanya. Salah satu sistem yang telah diperbaharui yaitu

(2)

perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013.

Mempelajari matematika dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena matematika dapat diklasifikasikan dalam kehidupan sehari-hari, peran dan fungsi matematika sebagai sarana untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Mempelajari matematika merupakan hal yang penting, maka guru diharapkan mampu membimbing siswa dalam belajar agar tujuan pembelajaran matematika tercapai. Agar siswa ikut serta dalam pembelajaran, guru perlu menggunakan bermacam metode dalam mengajar sehingga siswa aktif dalam proses belajar mengajar, siswa menyukai dan menyenangi pelajaran matematika itu sendiri.

Kenyataan yang ditemui dilapangan dalam pembelajaran matematika oleh sebagian siswa merupakan mata pelajaran yang kurang diminati, ditakuti, dan dihindari sehingga hasil belajar siswa tidak tercapai. Rendahnya hasil belajar matematika siswa juga terjadi di kelas VIII SMPN 2 Linggo Sari Baganti.

Hasil observasi yang dilakukan pada bulan Agustus 2015 di kelas VIII ditemukan bahwa selama pembelajaran siswa tidak fokus dalam belajar, sehingga siswa tidak mengerti tentang materi yang diajarkan. Siswa tidak aktif dan banyak diam dalam proses pembelajaran. Siswa malas mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan siswa tidak mau berusaha memikirkan jawaban dari tugas yang diberikan oleh guru. Hal ini terbukti ketika disuruh mengerjakan tugas siswa hanya menunggu jawaban dari temannya, siswa tidak berusaha untuk mencari jawabannya sendiri. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika di SMPN 2 Linggo Sari Baganti ditemukan bahwa guru sudah melakukan berbagai usaha dalam memperbaiki proses pembelajaran seperti guru sudah mengulang kembali materi sebelumnya guna mengaitkan dengan materi selanjutnya. Guru memberikan latihan di sekolah dan tugas di rumah namun usaha-usaha tersebut belum memberi hasil yang memuaskan. Hasil wawancara

(3)

dengan siswa diperoleh informasi bahwa, siswa tidak suka belajar matematika karena pelajarannya sulit dan membosankan.

Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya sebagai seorang calon guru berperan untuk mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membuat siswa antusias terhadap materi yang sedang berlangsung sehingga mereka mampu mengikuti dan memahami materi yang disampaikan. Guru perlu membantu memaksimalkan kinerja otak siswa dan menggunakan pendekatan serta metode pembelajaran yang tepat.

Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan pembelajaran berbasis otak (Brain Based Learning).

Pendekatan Brain Based Learning adalah suatu proses belajar mengajar dimana siswa aktif untuk membangun pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya serta didasarkan pada cara otak bekerja sehingga diharapkan pembelajaran dapat diserap oleh otak secara optimal.

“Pendekatan brain based learning adalah pembelajaran yang

diselaraskan dengan cara otak yang didesain secara alamiah untuk belajar” (Jensen, 2008:11). Brain based learning merupakan pembelajaran yang disesuaikan cara kerja otak siswa, dimana pembelajaran ini berguna untuk menyeimbangkan antara otak kiri dengan otak kanan siswa salah satunya dengan senam otak (Brain gym).

Tujuh tahapan menerapkan pendekatan brain based learning menurut Jensen (2008:484) yaitu

“tahap pra-pemaparan, persiapan, inisiasi dan akuisisi, elaborasi, inkubasi dan memasukkan memori, verifikasi dan pengecekan keyakinan serta tahap perayaan dan integrasi”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pendekatan brain based learning berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN2 Linggo Sari Baganti.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Widya Danu Fadilah (2013) dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V pada Pembelajaran Matematika dengan

(4)

Menggunakan Pendekatan Brain Based Learning di SDN 20 Kurao Pagang”. Penelitian relevan selanjutnya adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Ambar Prawoto,

“Pembelajaran dengan Pendekatan Brain Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar matematika Siswa SMP”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMP N 2 Linggo Sari Baganti pada 26 sampai 5 Februari 2016. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian Randomized Control Group Post-test Only Design (Suryabrata, 2004: 100). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 2 Linggo Sari Baganti yang terdaftar pada semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan sampel kelas VIII.D sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII.E sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar yang berbentuk tes uraian.

Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VIII.A

SMP N 1 Linggo Sari Baganti pada tanggal 3 Februari 2016. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal diterima/ baik dengan reliabilitas 0,75. Menurut kriteria dalam Depdiknas (2001) instrumen tersebut reliabel.

Data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu pihak.

Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas yang merujuk pada Sudjana (2005: 466-467) kemudian uji homogenitas dan uji hipotesis dengan uji-t satu pihak merujuk pada Sudjana (2005: 239, 249).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan terendah dari masing- masing kelas diperoleh data seperti Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Tes Akhir Kelas Sampel

Kelas

Sampel ̅ s xmaks xmin

Eksperime

n 77,2 14,84 100 50 Kontrol 66,7 16,76 92 22

(5)

Berdasarkan pengujian hipotesis yang menggunakan uji t satu pihak diperoleh thitung = 2,34 dan ttabel = 2,02 dengan thitung > ttabel maka maka tolak H0 dan terima H1 merujuk pada Sudjana (2005: 239). Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan brain based learning lebih baik dari pada hasil belajar matematika kelas kontrol dengan menerapkan penekatan saintifik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendekatan brain based learning berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2 Linggo Sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.

Proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan pendekatan brain based learning.

Pendekatan brain based learning bertujuan untuk menyeimbangkan antara otak kiri dan otak kanan salah satunya dengan menggunakan senam otak dalam pembelajaran.

Pada pertemuan pertama, siswa masih bingung karena tidak terbiasa dengan proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan

brain based learning, ini terlihat pada saat siswa melakukan senam otak siswa masih terlihat bercanda dan tidak serius dalam melakukannya. Pada saat diberikan soal sederhana masih ada siswa yang belum bisa mengerjakan soal tersebut dengan benar. Berikut bentuk soal sederhana yang dikerjakan siswa pada pertemuan pertama.

Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa siswa masih ragu dan belum memahami bentuk persamaan linear dua variabel.

Pertemuan kedua, siswa melakukan senam otak menulis dengan dua tangan. Pada pertemuan kedua ada kendala karena listrik mati maka pemutaran video tidak bisa

(6)

dilakukan, tapi diganti dengan siswa melakukan gerakan senam otak dan guru membimbingnya. Waktu untuk mengecek soal latihan tidak bisa dilakukan karena waktu jam pelajaran sudah habis dan siswa disuruh melanjutkan di rumah sebagai PR.

Pertemuan ketiga, siswa sudah mulai bisa melakukan gerakan senam otak. Siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing dan guru membagikan lembar diskusi dan siswa mendiskusikan lembar diskusi.

Pada saat diskusi siswa sudah mulai serius dan siswa tidak takut lagi mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas. Berikut bentuk lembar diskusi yang dikerjakan oleh siswa pada pertemuan ketiga

Pada gambar di atas terlihat bahwa siswa sudah bisa mengerjakan persamaan linear dua variabel dengan menggunakan grafik.

Pada pertemuan keempat juga seperti pertemuan sebelumnya, sebelum memulai pembelajaran siswa diminta melakukan senam otak menulis dengan dua tangan. Pada saat diskusi siswa sudah mulai serius dan tidak ribut saat diskusi. Guru tidak susah lagi memanggil kelompok yang tampil karena setiap kelompok sudah siap untuk tampil mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.

Pada tahap akhir diberikan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, tes ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar kedua kelas sampel dengan menggunakan indikator hasil belajar.

Berikut adalah bentuk jawaban tes akhir siswa yang berkemampuan tinggi pada kelas eksperimen sebagai berikut

Berdasarkan gambar di atas diperoleh informasi bahwa siswa sudah bisa menyelesaikan bentuk

(7)

persamaan linear dua variabel dengan benar.

KESIMPULAN DAN SARAN Selama proses pembelajaran berlangsung yang menggunakan pendekatan brain based learning mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir dan secara keseluruhan dari tes akhir yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan menerapkan pendekatan brain based learning hasil belajarnya lebih baik dibandingkan tes akhir di kelas kontrol. Dari analisis data diperoleh juga hipotesis yang diterima. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan pendekatan brain based learning lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan saintifik, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pendekatan brain based learning berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa di SMPN 2 Linggo sari Baganti Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Pelajaran 2015/2016.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. (2001). Penyusun Butir- Butir Soal dan Instrumen Penilaian. Jakarta: Depdiknas.

Fadilah,Widya Danu. (2013).

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas V

pada Pembelajaran

Matematika dengan

Menggunakan Pendekatan Brain Based Learning di SDN 20 Kurao Pagang. Jurnal : Universitas Bung Hatta.

Jensen, Eric . (2008). Brain based learning (Pembelajaran berbasis kemampuan otak).

Yogyakarta : Pustaka Belajar.

Suryabrata, Sumadi. (2004).

Metodologi Penelitian.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2005. Metode Statistika.

Bandung: Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

terima pada Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hasil belajar matematika siswa menggunakan teknik Spotlight lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe college ball lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan