PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR
MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT
JURNAL
WARTA KUSUMA NIM: 06050035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRISUMATERA BARAT PADANG
2016
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN AIR
BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT Warta Kusuma*), Sefna Rismen**), Melisa**)
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The background of this research are the students low score in math, students low motivation in learning math and students less attention to the teachers explanation in math learning process. One technique to overcome this problem is apply cooperative teaching model it is called students team achievement division (STAD). This reseach is done to prove that the students math score are higher by apply cooperative teaching model it is called students team achievement division (STAD) than conventional technique in teaching math on student class VIII of MTsN Air Bangis west Pasaman. The type of this research is experiment. The population of this research use on class VIII of MTsN Air Bangis West Pasaman on year 2016/2017. The sample of this research are choosed by chister random sampling, and the research got the students in VIII4as experiment class and VIII2control class. The instrument has used in this research is essay test with realibility is 0,878. Then data has analyzed by using Ttestthe finding of this research show that taccountis 2,247 and ttableis 1,675 by αis 0,05 the calculation show that taccountis higher than ttable. It means that the research hypothesis were statisticalty accepted. It can be concluded that the students math score by applying cooperative model team achievement division in teaching math are higher than conventional technique on the students class VIII of MTsN Air Bangis West Pasaman.
Keywords: cooperative model (Students Team Achievement Division). Students math score
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN AIR BANGIS KABUPATEN PASAMAN BARAT
Warta Kusuma*), Sefna Rismen**), Melisa**)
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar matematika siswa kelas VIII MTsN Air Bangis yang rendah, motivasi siswa dalam belajar kurang serta perhatian siswa kurang ketika guru menerangkan pelajaran. Salah satu cara yang digunakan mengatasi masalah tersebut dengan menerapkan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional pada kelas VIII MTsN Air Bangis kabupaten pasaman barat. Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTsN Air Bangis kabupaten pasaman barat Tahun Pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel secara acak, kelas yang terpilih adalah kelas VIII4 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika berbentuk esai dengan reliabilitas 0,878.Teknik analisis data menggunakan uji-t satu arah dan diperoleh thitung= 2,41 dan ttabel= 1,675 dengan = 0,05 karena thitung> ttabel, maka hipotesis penelitian diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan penerapan model kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.
Kata Kunci: kooperatif tipe (STAD), hasil belajar PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai peranan penting dalam membantu dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sangat berperan dalam perkembangan ilmu-ilmu lain, maka matematika juga dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran yang diujikan secara nasional dan penentu kelulusan siswa. Mengingat begitu pentingnya belajar matematika, maka guru maupun pemerintah telah melakukan
berbagai usaha untuk meningkatkan mutu atau sistem pengajaran matematika.
Kenyataan yang ditemukan masih ada sekolah yang hasil belajarnya masih rendah.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 25 sampai 30 Juli 2016 di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, ada beberapa masalah yang ditemukan pada saat proses pembelajaran matematika sedang berlangsung.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat, diperoleh informasi bahwa siswa kurang menguasai pelajaran matematika, dan kurang memahami materi yang diberikan.
Siswa kurang aktif bertanya maupun mengeluarkan pendapat bila tidak mengerti dengan materi yang dijelaskan oleh guru.
Pada saat guru memberikan latihan yang modelnya berbeda dengan contoh soal, siswa kesulitan menyelesaikan soal-soal latihan tersebut dan kurang memahami keterkaitan antara materi dan konsep yang benar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi satu arah. Hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa siswa menganggap matematika merupakan pelajaran yang sulit dan membosankan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurangnya kemampuan matematika siswa terhadap materi yang dipelajari.
Berdasarkan masalah di atas, sangat diperlukan peranan guru sebagai pendorong semangat siswa dan melakukan pembaharuan dalam pembelajaran matematika, sebaiknya guru membahas beberapa soal yang bervariasi, memberikan bonus atau nilai tambahan bagi siswa yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, serta memberikan kegiatan remedial kepada siswa yang tidak tuntas.
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan melaksanakan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang tergolong mudah digunakan sebagai pendekatan dalam mengajar (Rusman, 2010: 214).
Pada proses pelaksanaan STAD, guru menjelaskan materi pelajaran, selanjutnya guru menuntut siswa kedalam kelompok yang telah dibentuk dan siswa bekerja sama pada kelompok masing-masing.
Selama siswa berkelompok guru memberi bimbingan atau bantuan sehingga dapat mempermudah siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Setelah selesai belajar kelompok siswa bersiap-siap untuk melakukan kuis mengenai materi yang disampaikan dan sesama siswa tidak diperolehkan saling membantu satu sama lain. Kuis diadakan karena waktunya sedikit dan kesempatan untuk mencontoh punya temannya hampir tidak ada. Skor yang diperoleh dari individu atau perorangan digabungkan menjadi skor kelompok, skor rata-rata kelompok yang tertinggi berhak mendapatkan sertifikat atau hadiah-hadiah lainnya. Sertifikat atau hadiah ini daharapkan dapat memotivasi siswa. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, karena mementingkan struktur penghargaan sebagai bentuk penguatan (reinforcement) terhadap apa yang telah dilakukan oleh siswa.
Penelitian yang relefan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Febri Andi melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP N 7 Pariaman Tahun Pelajaran 2012/2013.
“Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang proses pembelajaran menggunakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek. Arikunto (2010:
126) mengemukakan rancangan penelitian ini dapat digambarkan seperti Tabel 1.
Tabel 1. Rancangan Penelitian
Kelas Perlakuan Tes Akhir
Eksperimen X T
Kontrol - T
Sumber: Arikunto (2010: 126) Keterangan :
X : Model pembelajaran kooperatif tipe (STAD)
T : Tes Akhir
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017
kelas VIII MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah ”hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII MTsN Air Bangis Kabupaten Pasaman Barat”.
Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar. Tes yang digunakan untuk penelitian ini berbentuk essay. Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes di kelas VIII SMPN 1 Sungai Bremas pada tanggal 15 Agustus 2016. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal diterima dengan reliabelitas 0,878. Pengukuran hasil belajar siswa berpedoman pada pemberian skor dengan menggunakan skala 1-4 yang dikemukakan Sudjana (2010: 42).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi dan terendah dari masing-masing kelas diperoleh data seperti Tabel 2.
Tabel 2 Hasil Tes Analisis Kelas Sampel
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat dari rata-rata dan simpangan baku bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil Pengujian hipotesis diperoleh. Hasil siswa menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe (STAD) lebih baik dari pada hasil belajar dengan hasil uji t menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII.
Gambar 1. Lembar Jawaban Tes Akhir soal nomor 5 Kelas Eksperimen Kelompok Rendah
Berdasarkan Gambar 1, terlihat siswa mampu menyelesaikan hasil operasi aljabar perkalian dan pembagian bilangan berpangkat dengan sedikit kesalahan, siswa salah dalam menyelesaikan hasil akhir baik soal nomor 3a dan soal nomor 3b, sehingga hasil jawaban siswa pada soal nomor 3 berada pada skala 2.
Gambar 2. Lembar Jawaban Tes Akhir soal nomor 5 Kelas Kontrol Kelompok Rendah
Berdasarkan Gambar 2, terlihat siswa tidak mampu menyelesaikan hasil operasi aljabar perkalian dan pembagian bilangan berpangkat sesuai dengan indikator pemahaman konsep pada soal nomor 3a dan 3b, sehingga jawaban siswa berada pada skala 0, siswa tidak memahami perintah soal sehingga salah menjawab perintah soal dengan baik
Model pembelajaran kooperatif tipe (STAD) dilaksanakan dengan menyampaikan tujuan dan motivasi, pembentukan kelompok berdasarkan kemampuan akademik, kemudian melakukan pretes tentang prasyarat materi yang akan diajarkan, baru menyampaikan materi pelajaran, setelah itu membagikan lembaran soal secara berkelompok. Siswa disuruh mengerjakan lembaran soal dengan berkelompok, kemudian membibing siswa dalam berdiskusi.
Memilih secara acak kelompopk yang akan mempersentasekan hasil diskusinya dan membagikan kunci jawaban jika masih terdapat kesalahan-kesalahan. Memberikan kuis secara induvidu. Selisih antara nilai KelasSampel S Xmaks Xmin
Eksperimen 62,21 20,76 100 28,7 Kontrol 48,18 21,14 95,37 23,14
pretes dan nilai kuis akan membentuk poin perkembangan induvidu, sedangkan rata- rata dari poin perkembangan akan menjadi nilai kelompok. Berdasarkan nilai kelompok akan menentukan kelompok terbaik, baik sekali dan istimewa yang akan diberikan semacam penghargaan.
Secara keseluruhan dari tes akhir yang dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlihat bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (STAD) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode konvensional, serta berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe (STAD) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan metode konvensional.
KESIMPULAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Berdasarkan hasil uji t didapatkan
thitung = 2,41 dan ttabel = 1,675 ,
karena > . Maka
hipotesis diterima.
2. Hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII MTsN Air bangis Kabupaten pasaman barat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang diajukan sebagai berikut :
1. Guru matematika MTsN air bangis Kabupaten pasaman barat diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada pembelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
2. Karena penelitian ini hanya dilakukan pada pokok bahasan bilangan berpangkat dan bentuk akar, untuk itu disarankan untuk dapat dilakukan pada pokok bahasan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Andi, febri, (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMP N 7 Pariaman Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi. Padang: STKIP PGRI Sumatera Barat
Arikunto, Suharsimi, (2010). Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Rusman, (2010). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada