• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT TERHADAP AKTIVITAS DAN

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Eka Wahyuni Oktavia*, Zulfaneti**, Hamdunah**

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR.

**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR.

ABSTRACT

This research was conducted based on the facts indicating that the students had low learning activities and the smarter students seemed to be unwilling to discuss with those having low ability.This research was intended to reveal the effect of using learning tournament active learning strategy on the students’ activities and their mathematics conceptual understanding in class VIII of SMPN 3 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. This was a pre-experimental research which applied one shot case study. The population of the research was all of students in class VIII of SMPN 3 Koto XI Tarusan while the sample was the students in class VIII.4. the instruments of the research were observation sheet and a post-test. The data gathered were analyzed by using two way t-test. Based on the result of data analysis, it was revealed that the average score of the students in experimental class in mathematics conceptual understanding was 73,32 which was higher than that before the treatment given (54,74). The result of hypothesis test showed that the value of t-test was 8,26 indicating that the use of Learning Tournament active learning strategy affected the students’ mathematics conceptual understanding. In addition, this strategy also increased learning activities of the students in class VIII of SMPN 3 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.

Key Terms : Activities, the Students’ Mathematics Conceptual Understanding, Active Learning, Learning Tournament

PENDAHULUAN

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang dapat membantu manusia dalam memahami berbagai permasalahan baik dam bidang sosial, ekonomi, dan alam. Oleh karena itu matematika dapat dikatakan sebagai ilmu dasar yang berperan penting dalam membentuk

atau mengembangkan daya pikir seseorang.

Pemerintah telah malakukan perbaikan kurikulum untuk memperbaiki pembelajaran. Peranan kerikulum 2013 dalam pembelajaran matematika siswa dapat mengamati, menanya, mengasosiasi,

(2)

mengumpulkan informasi, dan mengomunikasikan.

Observasi yang dilaksanakan di SMPN 3 Koto XI Tarusan pada bulan Januari 2015, diketahui bahwa sekolah menggunakan kurikulum 2013 yang lebih menuntut keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Siswa selain belajar secara individu juga belajar secara berkelompok, bagi siswa yang mempunyai kemampuan lebih menjelaskan kepada teman-teman dalam kelompoknya dan siswa yang berkemampuan rendah bertanya jika materi kurang dipahami. Namun meskipun berkelompok, pada kenyataannya masih banyak siswa yang menganggap matematika itu sulit, hal itu terlihat pada hasil ulangan harian I siswa yang belum maksimal. Selain itu siswa kurang memperhatikan guru pada saatmenjelaskan materi pelajaran.

Siswa yang pintar tidak mau berdiskusi atau berbagi ilmu pengetahuan dengan siswa yang kurang pandai, sehingga siswa tidak bisa mengembangkan pemahaman konsepnya.aktivitas belajar siswa masih rendah dengan sikap

individual siswa yang tinggi dan kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa cenderung lebih banyak bermain, meribut, berbicara dengan teman sebangku, dan sering berpindah- pindah tempat duduk. Strategi yang digunakan guru kurang bervariasi dalam proses pembelajaran, sehingga siswa beranggapan pembelajaran matematika adalah pembelajar yang membosankan.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat mengatasi masalah di atas adalah Strategi Pembelajaran aktif tipe learning Tournament adalah membagi siswa dalam beberapa kelompok berdasarkan tingkat kemampuan akademik, sehingga diharapkan mereka dapat berkerja sama, memiliki rasa tanggung jawab terhadap kelompok dan tidak segan berbagi ilmu untuk memenangkan turnamen.

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui aktivitas siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe learning tournament dan untuk mengetahui apakah strategi belajar aktif tipe

(3)

learning tournament berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematika siswa.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah Irmayenti, (2013) dengan judul

“Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Learning Tournament Terhadap Pemahaman Konsep Matematis siswa. Pada penelitian ini didapatkan aktivitas belajar siswa yang menggunakan strategi Learning Tournament meningkat dan pemahaman konsep matematika siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran Learning Tournament tergolong pada kriteria tinggi. Hal ini dapat dilihat dari data hasil setelah diberikan perlakuan siswa, yang menunjukkan rata-rata pemahaman konsep mateatis siswa tergolong tinggi yaitu 73,32.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakasanakan tanggal 26 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 10 September 2015 semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 dan dilaksanakan di kelas VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimen. Model rancangannya One Shot Case Study.

Menurut Arikunto (2010: 124) rancangan penelitian ini dapat digambarkan seperti Tabel 4.

Tabel 4. Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Tes Akhir

Eksperimen X O

Sumber: Arikunto (2010: 124) Keterangan:

X = Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Tournament O = Tes akhir

Variabel bebas adalah strategi Learning Tournament. Sedangkan variabel terikat adalah aktivitas dan pemahaman konsep matematis siswa.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2015/2016.

Pengambilan sampel dilakukan secara acak karena populasi dalam penelitian ini normal, homogen dan memiliki kesamaan rata-rata, dan kelas yang terpilih menjadi kelas eksperimen adalah kelas VIII.4.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas siswa dan tes akhir. Soal tes akhir diujicobakan terlebih dahulu. Uji coba soal

(4)

dilakukan di sekolah yang sama dengan kelas yang berbeda yaitu SMPN 3 Koto XI Tarusan pada kelas VIII.3.

Prosedur pengambilan data dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaa dan tahap akhir.

Data aktivitas yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Nana (2006:130), yaitu:

Keterangan:

P%= Persentase aktivitas rata-rata masing-masing kegiatan siswa

F = Frekuensi aktivitas N = Jumlah siswa

Analisis tes akhir dengan hasil belajar dengan menggunakan uji t- test dua arah yaitu Rata-rata hasil dibandingkan dengan rata-rata test sebelum treatment, dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Pemahaman konsep Matematika Siswa Kelas Sampel

Sebelum perlakuan

Setelah perlakuan Rata-

rata

54,74 73,32

Standar deviasi

10,83 12,08

Tabel 13 menunjukkan bahwa rata-rata nilai sebelum perlakuan metematika siswa pada kelas sampel adalah 54,74. Setelah diberi perlakuan rata-rata kelas sampel meningkat menjadi 73,32. Hal ini menunjukkan nilai siswa mengalami perubahan setelah diberi perlakuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan diperoleh hasil penelitian yaitu lembar observasi aktivitas dan tes hasil belajar siswa.

Lembar observasi aktivitas belajar siswa diperoleh dari belajar siswa pada tipe Learning Tournament dan tes akhir diperoleh dari data hasil belajar siswa pada tipe Learning Tournament. Lembar observasi aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuannya meningkat dan tes akhir belajar siswa. Indikator yang diamati siswa dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Siswa yang bertanya jika tidak memahami penjelasan materi 2. Siswa yang mendiskusikan materi

dalam kelompok

3. Siswa yang dapat mengemukakan pendapatnya dalam kelas

(5)

4. Siswa yang mengerjakan soal yang diberikan guru

Aktivitas yang dilakukan siswa bervariasi, sehingga terdapat persentase tertinggi setiap pertemuannya yaitu siswa mengerjakan soal yang diberikan guru. Secara umum, terlihat bahwa jumlah siswa yang melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament dengan lembar pertanyaan cenderung meningkat.

Model rancangan penelitian yang digunakan adalah One Shot Case Study. Pembelajaran aktif tipe Learning Tournament ini dimulai dengan semua tim duduk dalam kelompok dan memahami materi untuk di pahami dan didiskusikan bersama-sama oleh tim. Kemudian siswa bertanya kepada guru tentang pelajaran yang tidak dipahami dengan guru memberikan penegasan mengenai materi yang telah didiskusikan agar semua siswa lebih dapat memahami materi pelajaran tersebut. Setelah diskusi selesai guru menyiapkan lembar pertanyaan

untuk di jawab oleh siswa secara individu (ini disebut ronde satu dalam tournament). Setelah siswa selesai menjawab pertanyaan, lembar jawaban dikumpulkan terlebih dahulu kepada guru. Guru membagikan kembali lembar jawaban siswa untuk di koreksi bersama, dengan lembar jawaban yang dikoreksi oleh siswa tidak boleh punya siswa itu sendiri. Siswa menunjuk untuk menuliskan jawaban yang dibuatnya ke papan tulis, setelah selesai guru meminta siswa untuk menghitung jumlah skor nilai siswa yang diperiksanya, dengan menjumlah nilai tiap siswa dalam kelompok tersebut sehingga nantinya menjadi nilai tim.

Pertemuan pertama beberapa siswa masih belum mengerti dengan pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga guru menjelaskan kembali langkah pembelajaran tipe Learning Tournament ini, saat diberikan soal siswa kurang serius dan masih ragu apa yang akan ditulisnya. Selain itu, ada beberapa siswa tidak mau duduk individu yang ditetapkan dan terjadi keributan saat siswa mengerjakan lembar pertanyaan.

(6)

Pertemuan kedua proses pembelajaran sama dengan pertemuan pertama dimana siswa sudah mengerti dengan langkah pembelajaran yang dilaksanakan.

Pada pertemuan kedua ini siswa sudah mulai serius menjawab soal secara individu, saat siswa disuruh duduk individu masih terjadi keributan sedikit dan masih ada juga beberapa siswa yang menyontek.

Untuk mengatasi hal itu guru memberikan arahan kepada siswa.

Pertemuan ketiga sampai kelima siswa sudah terbiasa dalam menjawab soal secara individu terlebih dahulu, siswa tidak canggung lagi mengerjakan lembar pertanyaan dan diskusi berjalan dengan lancar. Siswa juga berani maju ke depan dan berpacu-pacu untuk menuliskan hasil diskusinya di papan tulis.

Setelah 5 kali pertemuan guru memberikan tes akhir kepada siswa. Tujuan tes akhir diberikan untuk mengetahui pemahaman konsep hasil belajar matematika siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan tes pemahaman konsep

hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan uji t diperoleh

dan ini lebih besar dari . Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe Learning Tornament lebih baik dari pada hasil belajar pemahaman konsep matematis sebelum menggunakan strategi pembajaran aktif tipe Learning Tournament pada siswa kelas VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan tahun pelajaran 2015/2016.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa meningkatnya aktivitas belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament dan terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Tournament terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 3 Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.

(7)

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. (2010).

Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Irmayenti. (2013). Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Tournament Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Batang Anai. Padang : STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sudjana. (2005). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar.

Bandung : Sinar Baru Algesindo.

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Roskadarya.

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep matematika siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Index Card Match lebih baik dari pada pemahaman konsep