• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses dan Mekanisme

N/A
N/A
ina

Academic year: 2024

Membagikan "Proses dan Mekanisme"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

HEMOSTASIS, KELAINAN DARAH & KELAINAN

PERDARAHAN

HEMOSTASIS

Proses fisiologis menghentikan pendarahan (hemorrhage). Melindungi tubuh dari kehilangan darah dan pendarahan serta mengembalikan sirkulasi darah di dalam pembuluh darah. Segera setelah pembuluh darah pecah sehingga komponen di dalam dinding pembuluh darah masuk ke dalam darah dan darah bocor ke luar pembuluh, aktivasi mekanisme hemostasis (dalam hitungan detik sekitar 15 detik)

Empat/4Tahap Mekanisme Hemostasis:

1) Penyempitan pembuluh darah.

2) Pembentukan “sumbat trombosit”

sementara

3) Aktivasi kaskade koagulasi.

4) Pembentukan “sumbat fibrin” atau bekuan akhir

Hemostasis menjadi 4 langkah yaitu:

1. Kejang pembuluh darah/vasospasm.

2. Pembentukan sumbat

trombosit/platelet plug formation.

3. koagulasi/clotting.

4. Fibrinolisis/thrombolysis

Ilustrasi proses hemostasis:

a. Spasme dan stypsis vaskular: kerusakan vaskular segera merangsang vasokonstriksi, sehingga membatasi aliran darah keluar dari pembulu

b. Pembentukan sumbat trombosit:

trombosit diaktifkan, dan menempel pada

tempat perdarahan, membentuk sumbat trombosit awal.

c. Kaskade koagulasi: jalur intrinsik &

ekstrinsik diaktifkan secara individual, dan keduanya bekerja sama untuk mengubah fibrinogen menjadi untaian fibrin, yang pada akhirnya memperkuat sumbat trombosit yang lemah.

THE OPTIMAL HEMOSTASIS DURATION AFTER TOOTH EXTRACTION

Hemostasis dari soket pencabutan gigi diawali dengan penyempitan pembuluh darah &

pembentukan sumbat trombosit yang menyumbat ujung pembuluh darah yang rusak.

Tekanan langsung membantu proses; 20- 60 menit setelah pencabutan gigi. bekuan menyusut & menyebabkan tepi pembuluh darah yang rusak tertarik, sehingga berkontribusi pada proses hemostasis akhir. (Berdasarkan kisaran normal waktu retraksi bekuan darah)

Kelainan darah adalah kondisi yang membuat sebagian darah tidak dapat melakukan tugasnya. Kelainan darah meliputi kelainan pembekuan darah atau kelainan pendarahan.

Pengobatan kelainan darah sebagian besar menjadi penyakit kronis yang tidak mempengaruhi masa hidup seseorang. Perawatan termasuk mengelola gejala & mengobati kondisi kklinis yang mendasarinya.

(2)

THE PRIMARY CLOTTING FACTORS INVOLVED IN HEMOSTASIS WITH THEIR MAJOR Clotting

Factor (in numeral

form)

Clotting Factor (name) Functions

Factor I Fibrinogen Convert into fibrin fiber which forms a blood clot

Factor II Prothrombin

Activates platelets and clotting factors I, V, VII, VIII, XI, XIII, etc. during the clotting process

Factor III Thromboplastin (Tissue factor) Initiation of thrombin formation

Factor IV Calcium Ion

Initiates and regulates the binding of coagulation factors and phospholipids and acts as a

cofactor of several other clotting factors

Factor V Proaccelerin (Labile factor) Co-factor of factor X

Factor VI (Name unassigned) Co-factor of serine protease factor XaForms prothrombinase complex

Factor VII Proconvertin (Stable factor)

Promote the formation of prothrombin conversion into thrombinActivate factor IX and

factor X

Factor VIII Antihemophilic factor A

Combine with factor IXa and

accelerate the activation of factor X by IXa

Factor IX Antihemophilic factor B(Plasma

thromboplastin)(Christmas factor) Activate the factor X Factor X Stuart-Prower factor Form prothrombinase

complexActivate factor II

Factor XI Antihemophilic factor C Co-factor of factor IX and activate it Factor XII Hageman factor Activate factor VII, factor XI,

plasminogen

Factor XIII Fibrin stabilizing factor Promotes crosslinking of fibrin fibers

KELAINAN DARAH DAPAT

MEMPENGARUHI SALAH SATU DARI 3 KOMPONEN UTAMA DARAH:

(3)

1. Sel darah merah/Eritrosit, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh

 Penderita anemia mempunyai jumlah eritrosit yang rendah.

 Anemia ringan tidak menimbulkan gejala. Anemia yang parah

menyebabkan kelelahan, kulit pucat,

& sesak napas ketika beraktivitas.

2. Sel darah putih/Lekosit, yang melawan infeksi

 Gangguan lekosit terjadi Ketika jumlah lekosit terlalu rendah atau terlalu tinggi, atau ketika

lekosit tidak berfungsi dengan baik – kondisi neutrofil & limfosit adalah yang paling umum.

 Gejalanya tergantung pada jenis kelainan lekosit.

Gejala umum kelainan lekosit:

• Infeksi tersering: paru-paru, telinga, atau sinus.

• Abses kulit.

• Luka mulut.

• Infeksi jamur invasif.

• Penyakit gigi dan gusi (periodontal) yang parah.

• Penyembuhan luka tertunda akibat defisiensi adhesi.

• Diare kronis.

• Sindrom Shwachman-Diamond

 Lekosit membantu tubuh melawan infeksi.

 Lekosit mulai hidup di SSTL &

berkembang menjadi berbagai jenis sel, setiap leksoit memiliki tujuan kekebalan yang berbeda.

• Neutrofil, menghancurkan bakteri &

jamur.

• Limfosit, membunuh virus &

mengatur system kekebalan tubuh.

• Monosit atau makrofag, memakan bakteri, virus, & jamur mati atau dinonaktifkan

• Basofil & Eosinofil, membantu tubuh merespons reaksi alergi &

membantu menghancurkan parasite

 Kebanyakan kelainan lekosit

merupakan jenis kanker atau kelainan proliferatif. Gangguan proliferatif melibatkan peningkatan pesat jumlah lekosit yang bersirkulasi dalam darah

TANDA GANGGUAN TROMBOSIT &

PEMBEKUAN DARAH:

 Kesulitan membentuk bekuan darah pada luka atau mengendalikan pendarahan.

 Cedera yang lambat sembuh atau terbuka Kembali.

 Memar atau kulit mudah memar

 Pendarahan dari hidung, gusi, system pencernaan, atau sistem urogenital

TROMBOSITOPENIA:

Jumlah trombosit rendah dalam darah. Banyak kondisi menyebabkan trombositopenia, sebagian

besar tidak menyebabkan perdarahan abnormal.

BELUM DIKETAHUI DENGAN PASTI PENYEBAB PADA BANYAK KELAINAN

SEL PLASMA.

 Kelainan darah juga mempengaruhi bagian cair darah, yang disebut plasma.

Perawatan & prognosis penyakit darah berbeda, tergantung pada kondisi darah

& tingkat keparahannya

Plasma Darah, yang membantu meningkatkan volume darah, mencegah syok, & membantu pembekuan darah.

Faktor risiko tertentu diidentifikasi meningkatkan risiko terkena multiple myeloma, amiloidosis, atau kelainan sel plasma lainnya

Referensi

Dokumen terkait

Menilai perbedaan proses penyembuhan luka kaki diabetes berdasarkan sirkulasi pembuluh darah vena antara data awal dan data akhir sebelum dan sesudah stimulasi otot gastroknemius

Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena) yang sering terjadi pada bagian bawah tubuh, seperti pembuluh balik pada kaki (betis) yang menyebabkan sirkulasi

Jika pendarahan tidak bisa diatasi dengan menekan bagian tubuh yang terluka, dan korban telah kehilangan banyak darah, maka dianjurkan untuk:.. Tetap menekan

Adalah proses fisiologis yang dilakukan oleh tubuh untuk menghentikan perdarahan pada lesi vaskular. Proses ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu vasokonstriksi,

Fagosit dapat melindungi tubuh dengan cara ini di lokasi luka, dalam pembuluh darah atau kelenjar getah bening dan bahkan dalam jaringan di luar pembuluh darah karena fagosit

Jika pendarahan tidak bisa diatasi dengan menekan bagian tubuh yang terluka, dan korban telah kehilangan banyak darah, maka dianjurkan untuk:.. Tetap menekan

Juga pembuluh darah di dermis dari konstriksi kulit (menjadi sempit), yang menurunkan aliran darah melalui kulit dan mengurangi kehilangan panas dari tubuh.... Keratin pada

Pada mamalia, saat cuaca dingin dapat menyesuaikan diri secara fisiologis dengan menyempitnya pembuluh darah di kulit, sehingga memperlambat hilangnya panas