Dan juga berkat bimbingan dan ma’unah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hermeneutika Al-Qur’an M. Abdul Mustaqim dan Afdawaiza, M.A., selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Al-Qur’an. - Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Afifuddin Dimyathi, M.A., selaku pengurus Asrama Hidayatul Qur'an Ponpes Darul 'Ulum Jombang yang selalu mengajarkan ilmu-ilmu agama khususnya pelajaran Al-Qur'an dan Tafsir.
Seluruh keluarga besar Yayasan Pondok Pesantren Darul al-Ashfiya' dan Yayasan Pondok Pesantren NW Pancor Lombok-NTB. Seluruh pengajar Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, staf administrasi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam serta UPT perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Teman-teman jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir angkatan 2011 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Sejarah mencatat, para cendekiawan Islam klasik menggunakan Ulumul Qur’an untuk mengambil makna dari teks Al-Qur’an. Quraish Shihab dikenal sebagai mufasir Al-Qur'an Indonesia dan banyak karyanya menghiasi khazanah Tafsir Indonesia. Shihab menggunakan metode analisis linguistik, munaseba ayah dan adabul 'ijtima'i dalam upaya mengkontekstualisasikan Al-Qur'an untuk menjawab permasalahan sosial-sosial.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa Quraish Shihab menggunakan langkah-langkah hermeneutik dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an.
Latar Belakang Masalah
Meskipun hermeneutika telah digembar-gemborkan oleh para pemikir Islam kontemporer, namun sebagian umat Islam menolak penggunaan hermeneutika untuk memahami Al-Qur'an. 3Kusmana, Hermeneutika Al-Qur'an: Pendekatan Praktis Penerapan Hermeneutika dalam Tafsir Al-Qur'an (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2004), hal. Dialog ini dapat dilakukan dalam bentuk peminjaman, penerapan atau tambahan.5 Sehingga tidak sedikit peneliti yang mengadopsi hermeneutika, yang wajib digunakan untuk menafsirkan Al-Qur'an.
Salah satu cendekiawan Muslim yang berupaya mengintegrasikan ilmu pengetahuan Barat untuk digunakan dalam teks Al-Qur'an adalah Kusmana. Pada aspek batin, penafsir mencari pendapat obyektif dari sumber-sumber yang termasuk dalam kategori ma'tsur, yaitu ayat-ayat Al-Qur'an lain, hadis dan sunnah Nabi Muhammad SAW, serta pendapat para sahabat dan tabi'in. Namun hingga saat ini tradisi tafsir bekerja dalam kerangka penafsiran Al-Qur'an, sedangkan hermeneutika berkembang menjadi alat analisis humaniora bahkan menjadi filsafat pemahaman dan alat kritik tekstual.
Namun eksklusivitas penafsiran bukanlah akhir dari pemahaman Al-Qur'an sesuai maksud Allah. Lebih lanjut, dalam konteks Indonesia, wacana penafsiran Al-Qur'an sebenarnya sudah ada sejak abad ke-16. Sejak itulah perkembangan kitab-kitab tafsir dimulai, namun pendekatan yang digunakan masih sangat tekstual, namun seiring dengan munculnya permasalahan sosial yang semakin kompleks di masyarakat, kemudian para ahli tafsir juga memberikan warna baru terhadap penafsiran Al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan kontekstual. . 9.
8Kusmana, Beberapa Implikasi Bacaan Hermeneutik Bagi Kajian Al-Qur'an Jurnal Kajian Al-Qur'an dan Hadits, Vol. Di antara buku-buku fenomenal yang dibawakannya adalah Tafsir Al-Misbah, Kaidah Tafsir; Syarat, Ketentuan dan Aturan yang perlu Anda ketahui untuk memahami ayat-ayat Al-Qur'an, M. Dari berbagai karyanya yang penuh keseriusan untuk membumikan Al-Qur'an agar selalu tetap relevan untuk menjawab tantangan zaman. , Tafsir al-Misbah yang ditulis ketika permasalahan ummat sangat rendahnya apresiasi terhadap Al-Qur'an, banyak yang menghafal Al-Qur'an namun lupa mengapresiasinya, dan kenyataannya banyak orang yang membaca surat-surat di Al-Quran untuk tujuan tertentu seperti surat al-Waqi'ah dipahami sebagai ayat tentang datangnya kebahagiaan, hal ini jelas sangat jauh dari makna realitas teks tersebut.
Setidaknya posisi ini menggambarkan betapa dangkalnya pemahaman dan kesadaran terhadap penafsiran Al-Qur'an sehingga menyebabkan jauh dari tujuan ketuhanan Al-Qur'an yang diturunkan di muka bumi ini. Pengaruh mufassir dalam memahami teks tentunya tidak hanya sekedar mengikuti peraturan yang dibuat oleh para ahli tafsir, namun yang tidak dapat dipungkiri adalah, menurut Gadamer, pengaruh “pengaruh” sejarah yang tidak lepas dari idealitas. teks Al-Qur'an dan realitas mufassir.
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada para penggiat tafsir mengenai hermeneutika Al-Qur'an al-Misbah karya M. Menambah khazanah keilmuan Kajian Ilmu Al-Qur'an dalam kajian hermeneutika al-Qur'an. -Al-Qur'an.
Tinjauan Pustaka
Quraish Shihab bukan tentang makna batin (kasih sayang dan cinta) tetapi tentang kebenaran lahiriah, yaitu kebenaran dalam hal materil dan terukur seperti Q. Quraish Shihab". 12 Dalam skripsi ini dibahas tentang konsep mukjizat Al-Qur'an dalam wacana. ‘Pandangan Ulum al-Qur’an dan M. Kesimpulan dari tesis ini adalah tidak mungkin jika ingin membenarkan Al-Qur’an, melainkan ditelan seluruhnya.
Dari ayat-ayat etika kerja yang dibahas dalam al-Misbah disimpulkan bahwa watak dan kebiasaan dalam bekerja merupakan hasil dari sikap dasar manusia terhadapnya. 11 Attan Navaron, “Konsep Keadilan dalam Poligami (Studi Analitik Pemikiran M. Quraish Shihab)”, Skripsi Fakultas Syariah IAIN Walisongo, Semarang, 2010. Quraish Shihab tentang Ayat Etika Kerja dalam Tafsir al-Misbah, Skripsi. dari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2010.
Al-An'am ayat 151-153 dan penerapannya dalam PAI (Studi Tafsir al-Misbah karya Quraish Shihab)”. Skripsi ini menyimpulkan bahwa dalam ayat tersebut terdapat nilai-nilai ketakwaan, kasih sayang, tanggung jawab, cinta damai, kepedulian sosial. Dalam skripsi ini yang menjadi fokus kajiannya adalah pemanfaatan hermeneutika sebagai episteme dalam memandang majalah Islamia yang dijadikan objek kajian.16 Ada pula tesis Fitria Gustina tentangnya.
Kerangka Teoritik
Hermeneuze pada dasarnya tidak peduli dengan metode, persyaratan dan dasar penafsiran. Kemungkinan” (“kondisi kemungkinan”) yang memungkinkan seseorang memahami dan menafsirkan suatu teks, simbol, atau perilaku. Syarat adalah suatu kerangka yang mendasari suatu penafsiran sehingga memungkinkan untuk dilaksanakan.21 Menurut Jung, inti pemikiran dalam hermeneutika filosofis adalah “penyelidikan akses terhadap realitas penafsiran.”22
Dan keempat, Hermeneutische philosophie: suatu kumpulan pemikiran filosofis yang mencoba menjawab persoalan-persoalan kehidupan manusia dengan menafsirkan apa yang diterima masyarakat dari sejarah dan tradisi. Quraish Shihab karena Gadamer mencoba memadukan dua horizon yaitu horizon pengarang dan pengarang teks (Fussion of Horizons), maka dengan penulisan skripsi ini kami berusaha seobjektif mungkin. Menurut teori ini, pemahaman seorang penafsir dipengaruhi oleh situasi hermeneutik tertentu yang melingkupinya, baik berupa tradisi, budaya, maupun pengalaman hidup.
Saat menafsirkan teks, penerjemah harus ia harus sadar bahwa ia berada pada posisi tertentu yang dapat sangat mempengaruhi pemahamannya terhadap teks yang ditafsirkannya. Pengaruh situasi hermeneutik tertentu membentuk dalam diri penafsir apa yang disebut Gadamer dengan istilah Vorverstandnis atau pra-pemahaman' terhadap teks yang ditafsirkan. Immer Ist Im Verstehen Ein Vorverstandnis Im Spiel, Das Seinerseits Durch Die Bestimmende Tradition, In Der Der Interprent Steht, Dan Durch Die In Ihrgeformte Vorurteile Gepragt Ist.29. 27 Gadamer, Wahrheit dalam Methode,..., hal.
Seperti dikutip Syamsuddin, Hermeneutika dan Perkembangan Ulumul Quran,..., hal. pra-pemahaman selalu berperan dalam pemahaman; .. pra-pemahaman ini diwarnai oleh tradisi berpengaruh di mana penafsir menemukan dirinya, dan juga diwarnai oleh prasangka [Vorurteile;. terbentuk dalam tradisi itu). Yang dimaksud dengan teori penggabungan/asimilasi cakrawala adalah adanya dua kombinasi dua cakrawala dalam proses hermeneutika, yaitu: pertama. Telah dijelaskan di atas bahwa makna objektif teks harus mendapat perhatian dalam proses pemahaman dan interpretasi.
Setelah makna obyektifnya dipahami, apa yang harus dilakukan oleh pembaca/penafsir suatu teks yang mengandung pesan-pesan yang harus atau patut dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Sementara itu, di sisi lain, jarak waktu antara penciptaan teks dengan masa hidup penafsir, tentu saja kondisi sosial, politik, dan ekonomi cukup berbeda dengan kondisi di mana teks itu diciptakan. Menurut Gadamer, ketika seseorang membaca kitab suci, selain proses pemahaman dan penafsiran, diperlukan hal lain yang disebutnya ekspresi.
Metode Penelitian
Sedangkan bahan pustaka yang dijadikan objek penelitian adalah buku-buku, jurnal, majalah atau tulisan-tulisan lain yang berkaitan dengan hermeneutika M. Mengingat penelitian skripsi ini berbentuk penelitian kualitatif yang sumber datanya adalah perpustakaan, agar diperoleh hasil yang maksimal. sumber Data akan diklasifikasikan berdasarkan kedudukan datanya, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sedangkan sumber data sekunder yang penulis gunakan adalah Hermeneutika Al-Qur'an: Pendekatan Praktis Penerapan Hermeneutika Al-Qur'an Modern dalam Tafsir Al-Qur'an karya Kusmana dan Syahiron Syamsuddin, Hermeneutika dan Perkembangan Al-Qur'an. Ulumul Quran.
Buku ini menjelaskan tentang pengertian hermeneutika Al-Qur'an, sejarah perkembangan hermeneutika dan menjelaskan perbedaannya dengan penafsiran Al-Qur'an. Hal tersebut dilakukan dengan cara membaca, memahami dan mempelajari buku-buku, baik yang berupa tulisan M. Oleh karena penelitian yang dilakukan penulis berupa penelitian yang mengkaji pemikiran para tokoh, maka penulisan ini menggunakan pendekatan deskriptif-interpretatif. metode. 33.
Sistematika Pembahasan
Hal ini tidak lain hanyalah memaparkan pengertian hermeneutika dan interpretasi kemudian menganalisis perkembangan hermeneutika dan interpretasi serta hubungan antara hermeneutika dan ilmu interpretasi. Bab terakhir ini akan memuat kesimpulan dan saran yang merupakan hasil akhir penulisan skripsi yang berjudul Hermeneutika Al-Qur'an al-Misbah. Quraish Shihab tidak semua gagasan yang dikemukakan oleh para ahli hermeneutika dan berbagai alirannya merupakan gagasan yang salah atau negatif.
Diantaranya tentu ada yang bagus, yang dengannya kita bisa memperluas wawasan bahkan memperkaya tafsir kita, termasuk tafsir Al-Qur'an. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menunjukkan bahwa pemahaman Al-Qur'an tidak selalu harus mengacu pada masa lalu dan bisa diterapkan di masa kini, namun M. Dalam ilmu Al-Qur'an, model seperti ini disebut dengan a cara penafsiran yang berbasis sosial -sosial (adābī -ijtimā'ī).
Quraish Shihab digunakan penulis dalam menjawab pertanyaan sosial mengenai pemilihan pemimpin non-Muslim, Jihad dan Hijab dengan mengacu pada QS.
Saran
Pondok Pesantren Madrasah Huffadz Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta; 2011- 2012
Pesantren Mahasiswa (Sarjana dan Pasca Sarjana) Baitul Hikmah;