• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIDROKARBON JENUH (ALKANA) - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "HIDROKARBON JENUH (ALKANA) - Spada UNS"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

02 HIDROKARBON JENUH

HIDROKARBON JENUH (ALKANA)

Pengertian hidrokarbon Sifat Fisis Alkana

Penamaan Alkana Sikloalkana

Beberapa Alkana Penting Reaksi – reaksi Alkana

(2)

Pengertian Hidrokarbon

Hidrokarbon

 senyawa kimia organik yang hanya

mengandung unsur karbon dan hidrogen Hidrokarbon di alam antara lain gas alam &

minyak bumi

(3)

Isomer konstitusional

senyawa-senyawa yang rumusnya sama tetapi antar atomnya terikat dengan susunan yang berbeda

 sifat fisisnya berbeda

Istilah – istilah umum

(4)

Deret homolog :

sederet senyawa yang anggotanya

(homolognya) berbeda satu sama lain dengan satuan yang sama

Contoh : alkana adalah deret homolog dengan satuan –CH2-

(5)

Klasifikasi posisi atom C

(6)

Atom primer

Atom sekunder

Atom tersier

(7)

Klasifikasi atom H

(8)

Klasifikasi hidrokarbon

1. Hidrokarbon jenuh (alkana)

 hidrokarbon yang atom-atom

karbonnya hanya mempunyai ikatan tunggal

contoh : C4H10, C5H10

CH2 CH2

C H2

CH2

CH2

(9)

Klasifikasi hidrokarbon

2. Hidrokarbon tidak jenuh (alkena &

alkuna)

 hidrokarbon dengan dua atau lebih

karbon – karbonnya berikatan rangkap 2 atau 3

C

H2 CH2 H

HC C

(10)

Alkana

Hidrokarbon jenuh

disebut juga paraffin (sulit bereaksi, inert)

rantai lurus ataupun rantai bercabang

rantai lurus jika setiap atom karbon berikatan dengan 1 atau 2 atau karbon lain

rantai bercabang jika paling sedikit ada 1 atom karbon yang terikat pada 3 atau 4 atom karbon lain

hidrokarbon jenuh dengan atom – atom membentuk cincin disebut sikloalkana

(11)

Sifat Fisis Alkana

Rumus umum alkana non siklik (rantai terbuka / lurus)

CnH2n+2

Rumus umum sikloalkana yang mempunyai satu cincin

CnH2n H2C CH2

CH2 C

H2

(12)

lanjutan

Molekul – molekul alkana hanya mengandung ikatan C – C dan C – H yang bersifat non polar, sehingga gaya tarik antar molekul lemah, yang menyebabkan titik didih relatif rendah

dibandingkan molekul lain yang mempunyai berat molekul yang sama.

Molekul alkana tidak terlarut dalam air karena air bersifat polar.

(13)

Fase

Titik didih

(14)

2,2,3,3 tetrametilbutana mp : 100,7 C

bp : 106,3 C

n-oktana mp : -57 C

bp : 125,7 C

Titik lebur

(15)
(16)

Densitas

Polaritas

(17)

Penamaan Senyawa Organik

Penamaan trivial

- tidak ada aturan yang jelas

- biasanya didasarkan pada sumber / asal bahan dari mana senyawa tsb. diperoleh.

contoh : urea diperoleh dari urine mamalia

Penamaan IUPAC ( International Union of Pure and Applied Chemistry)

- ada aturan tertentu

- meliputi kata dasar (ct : meth-), awalan (ct : fluoro) dan akhiran (ct : -ol, -al)

(18)

Penamaan Alkana

Penamaan alkana rantai lurus

C2H6 etana metana

propana

pentana butana

heksana

oktana heptana

nonana dekana CH4

C3H8 C4H10 C5H12 C6H14 C7H16 C8H18 C9H20 C10H22

CH4 C

H3 CH3 C

H3 CH2 CH3 C

H3 CH2 CH2 CH3 C

H3 CH2 CH2 CH2 CH3

(19)

Nama trivial

Isobutana untuk 2-metilpropana

Isopentana untuk 2-metilbutana

Isooktana untuk 2,2,4-trimetilpentana

Neopentana untuk 2,2-dimetilpropana

(20)
(21)

Gugus alkil

Alkana kehilangan satu hidrogen menjadi gugus alkil

C2H5 etil metil

propil

pentil butil

heksil CH3

C3H7 C4H9 C5H11 C6H13

(22)
(23)

Gugus Fungsional lain

- F fluoro - Cl kloro - Br bromo

- I iodo

- NO2 nitro - NH2 amino

(24)

Penamaan rantai cabang sederhana

1. Tentukan rantai lurus terpanjang, untuk menjadi rantai induk dan nama utama

salah

rantai terpanjang OKTANA

C

H3 C CH2 CH2 CH3 C

H2

C

H2 CH3

CH2 CH2 CH3

(25)

Penamaan rantai cabang sederhana

2. Beri nomor rantai induk, dimulai dari

karbon yang paling dekat dengan rantai cabang

C

H3 C CH2 CH2 CH3 C

H2

C

H2 CH3

CH2 CH2 CH3

1

(26)

Penamaan rantai cabang sederhana

3. Beri nama rantai cabang

C

H3 C CH2 CH2 CH3 C

H2

C

H2 CH3

CH2 CH2 CH3

metil

etil

(27)

Penamaan rantai cabang sederhana

4. Beri nama lengkap dengan urutan nomor karbon rantai cabang, nama rantai cabang, nama induk

C

H3 C CH2 CH2 CH3 C

H2

C

H2 CH3

CH2 CH2 CH3

4- etil- 4- metiloktana

(28)

Gugus Alkil Cabang

Gugus propil

C

H3 CH2 CH2+ n-propil rantai lurus

rantai cabang

CH3 C

H3 CH+ iso-propil

(29)

Gugus Alkil Cabang

Gugus butilrantai lurus n-propil

rantai cabang iso-propil

C

H3 CH2 CH2 CH2+

C H3

CH3 CH2 CH+

CH3 C

H3 CH CH2+

CH3

CH3 C

H3 C+

sec-propil

tert-propil n-butil

iso-butil sec-butil

tert-butil

(30)

Lebih dari satu substitusi

Jika rantai induk mempunyai lebih dari satu substitusi, maka diurutkan

berdasarkan nama gugusnya

C H3 C

H3 CH2 CH CH CH2 CH2 CH3 C

H2 CH3

CH CH3

3-etil-4-isopropilheptana

(31)

Lebih dari satu substitusi

Jika rantai induk mempunyai lebih dari satu substitusi yang sama, maka diberi nomornya gugus tersebut dan diberi

awalan sesuai jumlah gugus yang sama 2 di –

3 tri –

4 tetra – 5 penta –

(32)

lanjutan

C

H3 CH CH CH3 CH3

CH3

2, 3 - dimetilbutana

2, 2, 3 - trimetilpentana

CH3 C

H3 C HC CH2 CH3

CH3

CH3

(33)

Menggambarkan rumus struktur

1. Gambarkan rantai induk dan beri nomer

2. Tambahkan gugus awalan pada rantai induk

3. Tambahkan atom hidrogen

4 – etil - 3, 4 - dimetilheptana

1 2 3 4 5 6 7

C – C – C – C – C – C – C CH3

CH3

C2H5

(34)

Sikloalkana

Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh yang membentuk 1 atau lebih cincin.

(35)

Penamaan Sikloalkana

Sikloalkana sederhana diberi nama

seperti alkana namun diberi awalan siklo

CH2

CH2 C

H2

CH2 CH2 C

H2

CH2 CH2 CH2

siklopropana sikloheksana

(36)

lanjutan

jika sikloalkana bercabang, maka diberi awalan nomer dan nama cabangnya

CH3 metilsiklopropana

CH3

2-metil 1-siklopropilhekana 2-metil 1-siklopropilsikloheksana

(37)

lanjutan

jika cincin sikloalkana terikat pada rantai alkana yang lebih panjang, maka nama rantai yang lebih panjang sebagai nama induk

CH3CHCH2CH2CH3 CH2CH2CH3 2-siklopropilpentana

n-propilsiklooktana

(38)

Isomerisasi cis dan trans

dua substitusi berada pada sisi yang sama maka diberi awalan cis dan berada pada sisi yang berlawanan diberi awalan trans

C H3

CH3

H

H 1,2 - dimetilsiklopentana

CH3

CH3 H

H

trans 1,2 - dimetilsiklopentana cis 1,2 - dimetilsiklopentana

CH3

CH3

H H

Sampai di sini 14/3/18

(39)

Beberapa Alkana penting

Sumber alkana

(40)

Refinery crude oil

(41)
(42)

CRACKING

Proses perengkahan hidrokarbon dengan BM tinggi menjadi HK dengan BM rendah

REFORMING

Proses konversi hidrokarbon dalam minyak bumi menjadi HK aromatic dan alkane

berantai cabang

Kinerja sbg BBM lebih baik dibanding paraffin dan sikloalkana

Proses-proses yang terjadi

dalam industri minyak bumi

(43)

Catalytic cracking

• Dengan bantuan katalis alkane bercabang

Termal cracking

• Dengan pemanasan tanpa katalis alkane tak bercabang

Hydro cracking

- Dengan penambahan H2

(44)

SINTESIS ALKANA

Hidrogenasi alkena dan alkuna

Reaksi heterogen gas (H2) – cair dengan katalis padat.

Katalis : Ni, Pd, Pt

Pelarut : etanol, etil asetat

(45)
(46)

Reduksi alkil halida

Contoh :

Sintesis alkana

(47)

Sintesa Wurtz

Reaksi alkil halide dengan logam

Sintesa Grignard

Reaksi alkil halide dengan Mg dengan bantuan eter dan air

Sintesis alkana

2 CH

3

I + 2Na  CH

3

CH

3

+ 2NaI

RX + Mg  RMgX  RH + Mg(OH)X

eter + H2O

(48)

Sintesa Dumas

Pemanasan garam Na-karboksilat dengan NaOH.

Contoh :

Sintesis alkana

CH

3

COONa + NaOH  CH

4

+ Na

2

CO

3
(49)

Reaksi alkana

Halogenasi (memerlukan cahaya, suhu tinggi)

CH4 + Cl2 CH3Cl +HCl CH3Cl + Cl2 CH2Cl2 +HCl CH2Cl2 + Cl2 CHCl3 +HCl CHCl3 + Cl2 CCl4 +HCl

(50)

Reaksi oksidasi (pembakaran)

C2H6 + 7/2O2 2CO2 + 3H2O (reaksi sempurna)

C2H6 + 5/2 O2 2CO + 3H2O (reaksi tdk sempurna)

Oksidasi parsial :

CH4 + O2 C + 2 H2O

pembakaran pd. mesin diesel, pembuatan C black

CH4 + O2 HCOH + H2O

formaldehida membentuk smog (asap kabut)

2 C2H6 + 3 O2 2 CH3COOH + 2 H2O

asam dalam minyak pelumas

Reaksi alkana

Referensi

Dokumen terkait

Senyawa hidrokarbon tak jenuh adalah senyawa hidrokarbon yang salah satu atau lebih atom C pada senyawa tersebut berikatan rangkap 2 ata rangkap 3, seperti pada senyawa alkena

Pada umumnya asam lemak jenuh dari minyak (mempunyai rantai lurus monokarbosilat dengan jumlah atom karbon yang genap).. Reaksi yang penting pada minyak dan lemak adalah

Asam lemak pada umumnya berupa rantai lurus (tidak bercabang) yang mengandung atom karbon dalam jumlah genap antara 12 – 20 karbon. Jika terdapat ikatan rangkap dua, maka sebagian

dan diberi akhiran –at. 4) Penamaan ditulis sebagai asam alkana karboksilat.. Gugus karbon yang berikatan dengan O gugus ester adalah rantai utama diberi akhiran