• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hidup tanpa harta laksana hidup tanpa bekal, Hidup tanpa teman laksana berjalan tanpa arah Tetapi hidup tanpa ilmu laksana berjalan dalam kegelapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hidup tanpa harta laksana hidup tanpa bekal, Hidup tanpa teman laksana berjalan tanpa arah Tetapi hidup tanpa ilmu laksana berjalan dalam kegelapan"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah: Apakah Pembelajaran Realistic Mathematics (PML) efektif digunakan dalam pembelajaran matematika tentang perkalian bilangan bulat di kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) yang digunakan dalam pembelajaran matematika tentang perkalian bilangan bulat di kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pra-eksperimental dengan bentuk Pre Test Post Test Design yaitu suatu eksperimen yang dalam pelaksanaannya hanya melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen tanpa ada kelas pembanding (kelas kontrol) yang bertujuan untuk mengukur keefektifan Realistic. untuk menentukan. Pembelajaran Matematika (PMR) digunakan dalam pembelajaran matematika tentang perkalian bilangan bulat di kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa tahun ajaran 2017/2018.

Hasil analisis statistik deskriptif penggunaan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) adalah positif dan hasil belajar lebih baik dibandingkan sebelum penggunaan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR). Hal ini membuktikan bahwa Realistic Mathematical Learning (PMR) efektif digunakan dalam pembelajaran matematika tentang perkalian bilangan bulat di Kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Efektivitas Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Perkalian Bilangan Bulat di Kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa”, dapat terselesaikan dengan baik.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam Kurikulum Satuan Pendidikan (UTC) yang harus dikuasai siswa sekolah dasar adalah perkalian bilangan bulat. Sangat penting bagi siswa untuk menguasai konsep dasar perkalian bilangan bulat sebagai persiapan untuk mempelajari matematika lebih lanjut atau penerapan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena cara guru dalam mengajar siswa tentang perkalian kurang maksimal sehingga siswa dapat memahami materi yang diajarkan, siswa kurang aktif dalam pembelajaran karena pembelajaran terpusat pada guru.

Pembelajaran matematika yang dapat digunakan guru dalam mengajar siswa dan erat kaitannya dengan penciptaan situasi belajar mengajar berdasarkan konteks keseharian siswa serta memungkinkan siswa membangun pemikirannya sendiri untuk menemukan konsep-konsep matematika yang ada, yaitu dengan menggunakan pembelajaran matematika realistik. Pengajaran matematika realistik memungkinkan guru menghubungkan mata pelajaran matematika yang diajarkan dengan konteks nyata di lingkungan sekitar siswa sehingga siswa lebih memahami materi yang dipelajari. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Perkalian Bilangan Bulat Kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa” .

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis a. Manfaat bagi siswa

Siswa mendapatkan cara belajar perkalian bilangan bulat yang menyenangkan dan efektif dalam meningkatkan pemahaman dan hasil belajar. Sebagai sarana informasi bagi guru untuk meningkatkan kinerjanya dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah perkalian bilangan bulat.

Kajian Pustaka

  • Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)
  • Efektivitas Pembelajaran
  • Perkalian Bilangan Cacah a. Konsep Bilangan Cacah

Pembelajaran matematika realistis adalah pembelajaran yang mengarahkan siswa berpikir realistis sesuai dengan kebutuhan. Van den Heuvel-Panhuizen (dalam Suharta, 2005:2) terdapat lima ciri pembelajaran matematika realistik, antara lain: Interaktivitas, baik antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa, merupakan unsur penting dalam pembelajaran matematika.

Dalam Pembelajaran Matematika Realistis diungkapkan dua prinsip, yaitu prinsip utama pertama dan prinsip pembelajaran kedua. Pada tahap ini ciri-ciri pembelajaran matematika realistik yang muncul bersifat interaktif dan menggunakan masukan siswa. Tata cara pelaksanaan pembelajaran perkalian bilangan melalui Pembelajaran Matematika Realistik dibagi dalam tahapan sebagai berikut.

Gambar 2.1.  Model perkalian 6 x 2 dalam bentuk penjumlahan berulang Dari  contoh  di  atas  jelas  kita  lihat  bahwa  perkalian  merupakan  penjumlahan berulang
Gambar 2.1. Model perkalian 6 x 2 dalam bentuk penjumlahan berulang Dari contoh di atas jelas kita lihat bahwa perkalian merupakan penjumlahan berulang

Kerangka Pikir

Kemudian tanyakan kepada siswa ada berapa himpunan atau berapa banyak bilangan berpasangan yang terbentuk, kemudian hitunglah jumlah seluruhnya. Di akhir pembelajaran, siswa diberikan tes evaluasi perkalian bilangan bulat untuk dikerjakan dalam matematika formal. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Realistik dimulai dengan tahapan sebagai berikut: (1) guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, (2) guru memaparkan permasalahan kontekstual kepada siswa, (3) guru meminta siswa untuk memahami permasalahan, (4) guru memberikan petunjuk-petunjuk yang diperlukan yang dapat mengarahkan siswa memahami permasalahan, (5) siswa diminta menyelesaikan masalah kontekstual yang diberikan, (6) guru meminta siswa mendiskusikan jawabannya masing-masing, (7) guru meminta siswa membandingkan dan mendiskusikan jawaban yang diberikan. jawaban yang mereka peroleh dalam diskusi kelas, (8) ) guru menginstruksikan siswa untuk menarik kesimpulan.

Gambar 2.3 Kerangka pikir tindakan penelitian.
Gambar 2.3 Kerangka pikir tindakan penelitian.

Hipotesis Penelitian

Jenis Penelitian

  • Populasi
  • Sampel

Prosedur Penelitian

Operasional Variabel

Variabel terikat adalah suatu variabel yang dipengaruhi atau akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa Kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

Instrumen Penelitian

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa Kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa. Tes adalah suatu alat ukur yang berupa pemberian soal-soal penugasan dan petunjuk kepada penguji untuk memperoleh hasil.Respon tersebut ditentukan oleh tinggi rendahnya skor dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif yang kemudian dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan untuk diambil kesimpulan. Lembar observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan juga digunakan untuk mencatat aktivitas siswa selama siswa mempelajari matematika.

Tingkat validitas suatu instrumen menunjukkan sejauh mana data yang dikumpulkan tidak menyimpang dari deskripsi validitas yang dimaksudkan.

Teknik Pengumpulan Data

  • Deskripsi Hasil Pretest Matematika Murid Kelas II SD Negeri Alluka sebelum menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)
  • Deskripsi Hasil Belajar (Posttest) Matematika Siswa kelas II SD Negeri Alluka setelah menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)
  • Deskripsi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa
  • Deskripsi Hasil Respon Siswa Setelah Pembelajaran Matematika Realistik (PMR)
  • Efektivitas Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada Siswa Kelas II SD Negeri Alluka

Dari hasil perhitungan di atas diperoleh rata-rata skor hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Alluka sebelum menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) adalah 59,09. Melihat hasil persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa terkait perkalian bilangan bulat sebelum penerapan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) tergolong rendah. Jika tabel 4.4 dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang ditentukan peneliti yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi hasil KKM maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mencapai atau melebihi hasil KKM maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mencapai atau melebihi hasil KKM. siswa dalam kaitannya dengan perkalian bilangan tuntas di kelas II SD Negeri Alluka tidak memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal, karena hanya 45,45%≤75% siswa yang tuntas.

Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh nilai rata-rata hasil belajar perkalian bilangan bulat siswa kelas II SD Negeri Alluka setelah menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) adalah 81,81 dari nilai ideal yaitu 100. Jika dilihat dari skor persentase yang ada maka dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa mengenai perkalian bilangan bulat setelah menggunakan pembelajaran matematika realistik (PMR) tergolong tinggi. Tabel 4.8 jika kita hubungkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang telah ditentukan peneliti yaitu jika jumlah siswa mencapai atau melebihi hasil KKM maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa mencapai atau melebihi hasil KKM. siswa dalam mengalikan bilangan bulat pada II. SD Negeri Alluka telah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar klasikal, karena siswa tuntas.

Data observasi aktivitas siswa Kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa dengan menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) selama 4 sesi dapat dilihat pada Tabel 4.9 Hasil Analisis Data Aktivitas Siswa (terlampir). Efektivitas Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) pada siswa Kelas II SD Negeri Alluka II SD Negeri Alluka. Artinya Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) efektif digunakan dalam pembelajaran matematika tentang perkalian bilangan bulat di Kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa.

Berdasarkan temuan penelitian mengenai hasil belajar matematika siswa sebelum menggunakan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) untuk menunjang keberhasilan belajar siswa. Pada bagian ini hasil belajar siswa dengan menggunakan Pembelajaran Realistic Mathematics (RPM) tergolong tinggi, hal ini terlihat dari nilai rata-rata sebesar 81,81. Temuan lebih rinci mengenai penerapan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) terhadap hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa adalah sebagai berikut: 1.

Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa secara umum hasil belajar siswa mengenai perkalian bilangan bulat di kelas II SD Negeri Alluka Kecamatan Bontonompo Selatan Kabupaten Gowa setelah penerapan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) terbukti. dari persentase perolehan yaitu sangat tinggi 36,36%, tinggi 40,90%, sedang 22,72%, rendah 0,00% dan sangat rendah sebesar 0,00%.

Tabel 4.3. Tingkat Hasil Belajar Pre-test
Tabel 4.3. Tingkat Hasil Belajar Pre-test

Saran

  • Tujuan Pembelajaran

Berdasarkan uji hipotesis dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika realistik (PMR) efektif digunakan dalam pembelajaran matematika tentang perkalian bilangan bulat, setelah diperoleh tHitung = 5,42 dan tTabel = 2,08 maka diperoleh tHitung > tTabel atau 5,42 > 2,08, maka hipotesis diterima. Sebaiknya guru lebih menekankan keaktifan siswa pada saat melaksanakan pembelajaran matematika realistik agar siswa dapat belajar dari pengalamannya sendiri. Bagi peneliti lain yang tertarik dengan hal ini, kami berharap dapat mengembangkan materi matematika lain selain konsep perkalian bilangan bulat.

Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa diharapkan mampu: - Mendemonstrasikan arti bilangan bulat dengan menggunakan alat peraga - Menulis perkalian sebagai penjumlahan berulang.

Kegiatan Awal (10 menit) 1. Mengucapkan salam

Guru memantau setiap kelompok dan menanyakan kepada siswa berapa jumlah batu pada setiap set yang mereka buat dan menekankan kepada siswa bahwa “banyaknya benda dalam suatu himpunan disebut bilangan bulat”. Siswa diminta membuat beberapa set batu, masing-masing dua set batu, kemudian ditanya berapa set batu yang dibentuk atau berapa dua yang dibentuk, kemudian dihitung berapa jumlahnya, kegiatan ini dilakukan berulang-ulang.” Guru mengambil hasil kerja siswa pada setiap kelompok mengamati dan mengadakan tanya jawab pada setiap kelompok siswa.

Siswa diminta mengerjakan sendiri pada setiap kelompok dengan cara mengganti jumlah batu pada setiap set, dengan ketentuan setiap set mempunyai jumlah batu yang sama. Hasil diskusi kelompok siswa dipresentasikan di depan kelas dan kelompok lain diminta memberikan jawaban.

Kegiatan Penutup (5 menit)

Sumber Pengajaran: Keterampilan Komputasi Matematis Tim Pembina Guru SD Kelas II (Erlangga) 2004 halaman (131-135). Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, siswa diharapkan mampu: - Siswa mampu menulis perkalian sebagai penjumlahan berulang V.

Kegiatan Inti (55 menit)

Beri tanda centang (√) pada kolom Benar jika pernyataan benar dan kolom Salah jika pernyataan salah. Sedangkan bagian C terdiri dari 2 soal, skor nomor 1=15, soal nomor 2=10 jika benar dan 0 jika salah atau tidak terjawab. Beri tanda centang (√) pada kolom Benar jika pernyataan benar dan kolom Salah jika pernyataan salah.

Di meja makan terdapat 5 baris gelas berisi minuman, setiap barisnya terdiri dari 6 gelas. Sedangkan Bagian C terdiri dari 2 soal, nilai tiap soal adalah 25 jika benar dan 0 jika salah atau tidak terjawab. Beri tanda centang (√) pada kolom Benar jika pernyataan benar dan pada kolom Salah jika pernyataan salah.

PEMBELAJARAN

EVALUASI

PENELITIAN

HIPOTESIS (T-TEST)

HIPOTESIS (T-TABEL)

Gambar

Gambar 2.1.  Model perkalian 6 x 2 dalam bentuk penjumlahan berulang Dari  contoh  di  atas  jelas  kita  lihat  bahwa  perkalian  merupakan  penjumlahan berulang
Gambar 2.2 model perkalian 6 x 2 dalam bentuk aria.
Tabel 2.1.  Tabel Perkalian
Gambar 2.3 Kerangka pikir tindakan penelitian.
+5

Referensi

Dokumen terkait

Algorithm 1Retrospective DAgger for Fixed Size 1: Inputs:,N the number of iterations,π1an initial policy trained on expert traces, αthe mixing parameter,{Pj}a set of training problem