• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hilangnya lapang pandang pada glaukoma mengakibatkan penurunan kualitas hidup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hilangnya lapang pandang pada glaukoma mengakibatkan penurunan kualitas hidup"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Penelitian

Apakah ada hubungan penurunan lapang pandang berdasarkan Visual Field Index dengan kualitas hidup pasien glaukoma berdasarkan kuesioner NEI-VFQ 25. Apakah ada hubungan penurunan lapang pandang berdasarkan Visual Field Index dengan kualitas hidup pasien glaukoma berdasarkan kuesioner NEI-VFQ 25.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

  • Kegunaan Ilmiah
  • Kegunaan Praktis

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 7

Perimetri dalam Tatalaksana Glaukoma

Oleh karena itu, strategi ini menggunakan daftar nilai ambang batas yang disimpan sebagai database.11,12. Sebaliknya jika stimulus awal tidak terlihat lagi maka intensitas stimulus berikutnya akan bertambah sebesar 4 dB hingga terlihat (“pembalikan pertama”) dan kemudian menurun sebesar 2 dB hingga tidak terlihat (“pembalikan kedua). " ).11,12.

Gambar 2.1 Gambaran island of vision. Gambaran puncak bukit  merupakan titik fiksasi, dimana sensitivitas retina tertinggi
Gambar 2.1 Gambaran island of vision. Gambaran puncak bukit merupakan titik fiksasi, dimana sensitivitas retina tertinggi

Indeks Reliabilitas Perimetri

Strategi pengujian SITA memakan waktu sekitar setengah waktu pemeriksaan dari algoritma standar 4-2, yaitu sekitar 7 menit per mata. Hal ini berguna untuk pasien yang tidak mungkin menyelesaikan strategi durasi yang lebih lama, namun menghasilkan variabilitas pengukuran yang tinggi11,12.

Indeks Global dalam Pemantauan Progresivitas Glaukoma

Bidang penglihatan normal akan mempunyai VFI 100% dan pasien yang dikatakan buta perimetrik akan mempunyai VFI 0%. Nilai MD pada lapang pandang tunanetra bergantung pada usia dan strategi pengujian lapang pandang, sedangkan VFI pada lapang pandang tunanetra selalu 0%.

Gambar 2.3. Visual Field Index menitikberatkan pada lapang pandang sentral  Dikutip dari Heijl 11
Gambar 2.3. Visual Field Index menitikberatkan pada lapang pandang sentral Dikutip dari Heijl 11

Kualitas Hidup

  • Manfaat Pengkajian Kualitas Hidup pada Glaukoma

Bagi pasien dengan penyakit kronis, penilaian kualitas hidup merupakan salah satu cara untuk mengukur dampak pengobatan yang diberikan. Faktanya, faktor-faktor inilah yang secara langsung mempengaruhi kualitas hidup dan oleh karena itu sangat penting bagi pasien.12,20.

Instrumen Kualitas Hidup pada Penelitian Glaukoma

Kuesioner Kualitas Hidup Terkait Kesehatan

  • Kuesioner Spesifik Glaukoma
  • Kuesioner Spesifik Penglihatan

Setiap subskala akan dihitung berdasarkan metode penilaian tertentu sesuai dengan NEI-VFQ 25 dan instruksi manual. Namun demikian, NEI-VFQ 25 tetap menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi studi kualitas hidup dari kuesioner spesifik glaukoma lainnya.

Keterbatasan Pengukuran Kualitas Hidup dengan Kuesioner

Riva dkk dalam Studi Glaukoma Sudut Terbuka Primer Italia menyatakan bahwa proses adaptasi positif terhadap glaukoma dapat meningkatkan skor kualitas hidup pasien seiring berjalannya waktu.36. Keterbatasan NEI-VFQ 25 adalah bahwa beberapa skor yang berkaitan dengan ketajaman penglihatan mungkin dipengaruhi oleh faktor selain penglihatan, seperti penyakit penyerta. Pourjavan et al menyatakan bahwa NEI-VFQ 25 memiliki korelasi yang lebih baik dibandingkan GQL-15 dalam mengevaluasi ketajaman penglihatan, sensitivitas kontras, stereoakuitas dan lapang pandang pada pasien glaukoma.8,12,23,26.

Evaluasi kualitas hidup penderita glaukoma dengan menggunakan kuesioner juga tidak terlepas dari beberapa faktor perancu, seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan tingkat sosial ekonomi.37-40. Penderita glaukoma dengan tingkat disfungsi penglihatan yang sama namun pada tingkat sosial ekonomi yang berbeda akan memberikan dampak yang berbeda terhadap kualitas hidup karena perbedaan tuntutan fungsi penglihatan dalam kehidupan sehari-hari. Survei kualitas hidup pasien dalam Studi Perawatan Hipertensi Okuler (OHTS) prospektif menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan dalam kualitas hidup antara orang Afrika-Amerika dan kelompok etnis lainnya, karena perjalanan alami glaukoma diketahui memiliki efek yang lebih agresif pada orang Afrika. orang Amerika.

Pengaruh lapang pandang terhadap kualitas hidup pada penderita

Yousefi dkk menyatakan bahwa kelainan lapang pandang pada glaukoma primer sudut terbuka dan sudut tertutup cenderung melibatkan hemifield superior dibandingkan inferior. Glaukoma sudut terbuka primer stadium awal mempunyai kelainan lapang pandang pada 3 regio (sentral, parasentral, dan perifer) pada hemisfer superior dan bukan pada hemisfer inferior. Kemudian, pada stadium cukup lanjut, semua daerah superior pada Tes Glaukoma Hemifield mengalami kehilangan lapang pandang yang lebih besar dibandingkan daerah inferior.

Terlepas dari pola kelainan lapang pandang yang disebutkan di atas, studi prospektif cross-sectional yang dilakukan oleh Cheng dkk menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kualitas hidup pasien glaukoma sudut terbuka primer dan glaukoma sudut tertutup primer. Boland et al menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada topografi diskus optikus atau kelainan lapang pandang (MD) antara glaukoma sudut terbuka primer dan sudut tertutup.43-45. Hilangnya lapang pandang pada penderita glaukoma, terutama pada mata yang lebih baik, menyebabkan penurunan kualitas hidup yang bervariasi tergantung derajat deviasi lapang pandang yang diderita (Gambar 2.5) 11 Beberapa penelitian terbaru membuktikan bahwa hilangnya lapang pandang dini sudah mempengaruhi kualitas kehidupan..

Gambar 2.5. Visual Field Index menggambarkan gangguan fungsi visual yang  berbeda terkait derajat keparahan Glaukoma
Gambar 2.5. Visual Field Index menggambarkan gangguan fungsi visual yang berbeda terkait derajat keparahan Glaukoma

Kerangka Pemikiran

Dalam studi kualitas hidup, ditemukan bahwa hilangnya bidang penglihatan merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi penurunan kualitas hidup 17,18,28 Sebagian besar penelitian sebelumnya, yang mencakup korelasi antara bidang visual dan kualitas hidup, menggunakan MD parameter dalam penilaian perimetri 16 Kelemahan MD adalah terkena katarak dan kurang sensitif untuk mendeteksi kelainan lapang pandang sentral 11,12 Penggunaan indeks perimetri yang tidak dipengaruhi oleh penyakit terkait usia yang mempengaruhi penglihatan selain glaukoma adalah sangat penting, terutama katarak. 13,14 Selain itu, indeks harus lebih sensitif untuk mendeteksi gangguan pada bidang penglihatan sentral. .14 ​​Evans dkk menyatakan bahwa hilangnya lapang pandang sentral berdampak pada penurunan kualitas hidup pada semua subskala. 49. Indeks lapang pandang adalah angka yang merangkum status lapang pandang setiap pasien sebagai persentase dari nilai sensitivitas normal yang telah dikoreksi menurut usia. Indeks lapang pandang sebagai indeks perimetri global baru memiliki keunggulan yaitu tidak terkena katarak dan lebih fokus pada lapang pandang sentral. 11-14 Penilaian VFI diharapkan dapat memberikan informasi yang memberikan gambaran fungsi penglihatan, seperti sebagai. serta gambaran potensi dampaknya terhadap penurunan kualitas hidup. 48.

Bagan Kerangka Pemikiran

Premis dan Hipotesis

  • Premis
  • Hipotesis

Pada penelitian ini dilakukan analisis statistik untuk menguji hubungan kelainan lapang pandang berdasarkan Indeks Lapang Penglihatan dengan kualitas hidup pasien glaukoma di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas hidup berhubungan dengan penglihatan pada pasien glaukoma berdasarkan kuesioner NEI-VFQ 25. Variabel independen dalam penelitian ini adalah penurunan lapang pandang pada penderita glaukoma berdasarkan Indeks Lapang Penglihatan.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penurunan lapang pandang berdasarkan Visual Field Index dengan kualitas hidup pasien glaukoma berdasarkan kuesioner NEI-VFQ 25. Penelitian ini menunjukkan adanya korelasi sedang ( r = 0,683 ) antara penurunan lapang pandang dan subskala kesehatan mata. Terdapat hubungan positif dan kuat antara penurunan lapang pandang berdasarkan Visual Field Index dengan kualitas hidup pasien glaukoma berdasarkan kuesioner NEI-VFQ 25.

SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

  • Pemilihan Sampel
  • Kriteria Inklusi
  • Kriteria Eksklusi
  • Penentuan Ukuran Sampel
  • Bahan dan Alat Penelitian

Penelitian ini menggunakan subjek sebagai pasien glaukoma primer yang menjalani perawatan di Unit Glaukoma Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo (PMN RSMC) Bandung. Populasi yang dapat diakses adalah penderita glaukoma primer yang datang ke Unit Glaukoma PMN RSMC Bandung untuk melakukan pemeriksaan, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia berpartisipasi dalam penelitian. Besar sampel ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk menguji apakah terdapat hubungan antara penurunan lapang pandang berdasarkan Indeks Lapang Penglihatan dengan kualitas hidup penderita glaukoma berdasarkan kuesioner NEI-VFQ 25.

Rumus besar sampel berdasarkan rumus pengujian hipotesis menggunakan koefisien korelasi (r) dengan perhitungan besar sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut50,51. Rumus ukuran sampel untuk analisis regresi linier sederhana memiliki nilai R2 minimal sebesar 0,1 dengan tingkat kepercayaan 95% dan daya uji 80%. Kuesioner Fungsi Visual National Eye Institute (NEI-VFQ-25) versi bahasa Indonesia telah divalidasi.

Metode Penelitian

  • Rancangan Penelitian
  • Identifikasi Variabel
    • Definisi Konseptual Variabel
  • Definisi Operasional
  • Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner NEI-VFQ-25
  • Cara Kerja
  • Pengolahan dan Analisis Data
    • Analisis data
  • Tempat dan Waktu Penelitian

Kuesioner NEI-VFQ-25 merupakan kuesioner penilaian kualitas hidup berupa data kuantitatif (skor) yang diambil dari 25 pertanyaan dalam bahasa Indonesia. Metode penerjemahan dilakukan dengan metode forward back Translation yang dilakukan oleh dua orang penerjemah bilingual yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu. Tahap pertama, kuesioner diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh salah satu penerjemah (forward Translation), kemudian versi bahasa Indonesia diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Inggris oleh penerjemah lain yang tidak mengetahui versi asli kuesioner (back Translation).

Nilai VFI mata yang lebih baik akan diambil untuk analisis korelasi dengan kuesioner NEI VFQ-25. Seluruh skor dari setiap subskala untuk setiap responden akan dijumlahkan dan dirata-ratakan hingga menjadi skor gabungan kualitas hidup pasien. Analisis statistik kemudian dilakukan sesuai tujuan penelitian dan hipotesis penelitian yaitu untuk memeriksa apakah ada hubungan antara kelainan lapang pandang berdasarkan indeks lapang pandang dengan kualitas hidup pasien glaukoma di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung menggunakan NEI. -Kuesioner VFQ 25.

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Variabel NEI VFQ-25   Variabel  Butir
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Variabel NEI VFQ-25 Variabel Butir

Implikasi/Aspek Etik Penelitian

Respon subjek penelitian yang memberikan respon terhadap penglihatan warna pada penelitian ini kurang dari 50% yaitu hanya 24 pasien. Kekuatan korelasi Indeks Lapang Penglihatan dengan kualitas hidup pasien glaukoma berdasarkan kuesioner NEI-VFQ 25 berada pada kategori korelasi kuat (r=0,746). Sebagian besar subjek penelitian ini tergolong memiliki ketajaman penglihatan baik, namun terjadi penurunan skor kualitas hidup.

Korelasi antara VFI dan subskala kesehatan mental, fungsi sosial, keterbatasan peran, dan ketergantungan pada orang lain dalam penelitian ini adalah sedang. Menjelajahi hubungan antara skor indeks bidang visual dan skor NEI VFQ-25 pada pasien glaukoma. Penilaian kualitas hidup spesifik penglihatan menggunakan gabungan bidang visual pada pasien glaukoma.

Skema Alur Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Hasil survei yang disajikan meliputi karakteristik sosio-demografis subjek, karakteristik klinis subjek, korelasi lapang pandang berdasarkan indeks lapang pandang masing-masing subskala dan skor total NEI-VFQ-25, serta skor rata-rata subskala dan skor NEI-VFQ-25. Penelitian ini mengikuti pasien primer dengan glaukoma sudut terbuka (56,9%) dan pasien dengan glaukoma sudut tertutup primer (43,1%). Mayoritas subjek penelitian ini memiliki ketajaman penglihatan baik, yaitu 54,2% masuk dalam kategori tidak mengalami gangguan penglihatan dan 23,6%.

Korelasi yang lemah didapati antara VFI dan subskala kesihatan umum dan sakit mata. Kolerasi yang kuat didapati antara VFI dan subskala penglihatan persisian (r=0.70) dan skor komposit (r=0.746), manakala korelasi sederhana didapati untuk subskala lain (Jadual 4.3). Skor tertinggi dalam kajian ini ialah subskala fungsi sosial (median 87.50), manakala skor terendah ialah subskala 'memandu' (median 45.83).

Tabel 4.1 menunjukkan persentase yang hampir serupa antara subjek pria  (48.6%)  dan  wanita  (51.4%)
Tabel 4.1 menunjukkan persentase yang hampir serupa antara subjek pria (48.6%) dan wanita (51.4%)

Uji Hipotesis

Pembahasan

Correlation of visual field with quality of life measures at diagnosis in the Common Initial Glaucoma Treatment Study (CIGTS). Vision-related quality of life and symptom perception change over time in patients with newly diagnosed primary open-angle glaucoma. Association between degree of binocular visual field loss and vision-related quality of life in glaucoma patients.

Patient-reported vision-related quality of life differences between superior and inferior hemifield visual field defects in primary open-angle glaucoma. Longitudinal changes in quality of life and rate of progressive visual field loss in glaucoma patients. Impact of socioeconomic status on vision-related quality of life in primary open-angle glaucoma.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Saran

Visual impairment and quality of life related to vision in the Early Manifest Glaucoma Test after 20 years of follow-up. Evaluation of the relationship between quality of vision and visual function index in Japanese glaucoma patients. Initial Glaucoma Treatment Collaborative Study Interim findings of quality of life after initial medical or surgical treatment of glaucoma.

The influence of socio-economic and clinical factors on the presented state of the visual field of glaucoma patients. Asymmetric patterns of visual field defect in primary open-angle and primary angle-closure glaucoma. Comparison of optic nerve head and visual field topography in eyes with open-angle and angle-closure glaucoma.

The quality of life impact of peripheral versus central vision loss with a focus on glaucoma versus age-related macular degeneration. Evaluation of the relationship between quality of vision and visual function in Japanese glaucoma patients.

Gambar

Gambar 2.1 Gambaran island of vision. Gambaran puncak bukit  merupakan titik fiksasi, dimana sensitivitas retina tertinggi
Gambar 2.2 Gambaran skematik algoritme staircase pada   perimetri full-threshold
Gambar 2.3. Visual Field Index menitikberatkan pada lapang pandang sentral  Dikutip dari Heijl 11
Gambar 2.4. Nilai MD pada lapang pandang buta bergantung pada usia dan  strategi uji lapang pandang, sedangkan VFI pada lapang pandang buta selalu 0%
+7

Referensi

Dokumen terkait

Angela Hartati MUNICIPAL SOLID WASTE TREATMENT USING PLASMA GASIFICATION WITH THE POTENTIAL PRODUCTION OF SYNTHESIS GAS SYNGAS By Angela Hartati Dr.-Ing.. Diah Widiputri, S.T., MSc,

Surveillance for the 2009 pandemic influenza AH1N1 virus and seasonal influenza viruses - New Zealand, 2009.. Overexpression of the alpha-2, 6-sialyltransferase in MDCK cells increases