• Tidak ada hasil yang ditemukan

hill water source management for people fulfillment

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hill water source management for people fulfillment"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

1 HILL WATER SOURCE MANAGEMENT FOR PEOPLE FULFILLMENT NECESSARY IN AIR TAMBANG KENAGARIAN NYIUR MELAMBAI

PELANGAI KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN

By

Popi Putri Ayu Ningsih1, Drs. Helfia Edial, M.T.2, Yuherman, S.P., M.Pd.3 1) Student of STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Geography Department ABSTRACT

Problem of this research is bordered on hill water source management for people fulfillment necessary in Air Tambang Kenagarian Nyiur Melambai Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. This research has purpose to get data and information, and analyzing in accordance with going deep about hill water source management. Kind of this research is qualitative research with act of determining source technique is snowball sampling, with key source of manager which manage hill water source Air Tambang, Nyiur Melambai Pelangai’s village chief, leader of people and others source. Data is collected by:

1) Observation, 2) Interview, and 3) Documentation. Based on research result and discussion on this research, then it can be concluded as follow: 1) hill water source management in Air Tambang is managed by five managers are coordinators, activity resembling unit, treasurer, two technicians who their performances do not maximum yet because of the water often become dirty and smell like livestock which caused by collecting and saving water basins which is cleaned rarely so that water supplying not able to fulfill people necessary with optimum. 2) Water distribution to fulfillment of people necessary is distributed or piped by pipes to people house which linked by collecting and saving basins. Each collecting and saving basin has filter. Water which is distributed is often dirty because of the basin and the filter is cleaned rarely. 3) Maintenance of water sources (SDA) which done like economize the water usage, do not use chemical fertilizer in land process around water source, cleaning trash in around water source such as leaves and branches, and chase away livestock of citizen which is eating or drinking near water source.

Key words: Management, water source, hill, Fulfillment necessary, People.

(3)

2 PENDAHULUAN

Air adalah zat atau unsur yang penting bagi kehidupan di bumi. Air memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting untuk kehidupan seluruh makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tumbuh-tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Air juga di perlukan untuk berbagai keperluan rumah tangga, pengairan pertanian, industri, rekreasi dan lain-lain. tanpa adanya air seluruh aktivitas di permukaan bumi tidak akan berlangsung. Ketersediaan air di permukaan bumi bersifat terbatas baik secara kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, keberadaannya harus di jaga dan dikelola dengan cara memanfaatkannya secara baik.

Menurut Sanim (2011: 54-55) Air adalah kehidupan, begitu pentingnya peran air, organisme hidup tidak dapat lepas dari air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Demikian pula kebutuhan akan air bersih. Air bersih adalah air yang digunakan sehari-hari untuk kebutuhan dasar rumahtangga. Ketersediaan air bersih menjadi semakin langkah.

Masyarakat tidak mendapat akses air bersih karena sumber-sumber air tercemar, penggunaan air sungai dan hujan, serta sumur-sumur air yang dibuat seadanya tanpa pelindung.

Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.

Pengelolaan sumber daya air mencakup kepentingan lintas sektoral dan lintas wilayah yang memerlukan keterpaduan untuk menjaga dan memanfaatkan sumber air. Pengelolaan sumber daya air dilakukan melalui koordinasi antara

pemerintah daerah dan masyarakat.

Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari merupakan masalah yang cukup serius, baik pada musim penghujan maupun musim kemarau. Debit mata air di perbukitan umumnya besar dan terus menerus karena di daerah ini umumnya merupakan daerah basah serta memiliki daerah tangkapan air yang relatif tinggi.

Kebutuhan air baku untuk berbagai keperluan terutama air bersih untuk rumah tangga, tempat-tempat umum, industri, dan lain-lain akan terus meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan lajunya pembangunan di berbagai sektor dan bidang, serta jumlah penduduk yang terus bertambah. Di sisi lain jumlah penyediaan dan prasarana air baku yang ada saat ini masih relatif terbatas, sehingga belum dapat memenuhi semua kebutuhan tersebut terutama pada saat-saat musim kemarau.

Pengelolaan sumber daya air tidak terlepas dari bagaimana kepengurusan, distribusi air, serta pemeliharaan sumberdaya airnya.

Apabila kepengurusan dalam penyediaan air bersihnya tidak bagus, distribusi air tidak lancar, serta pemeliharaan sumber daya airnya tidak bagus maka system penyediaan air bersih yang dilaksanakan tidak akan berjalan dengan optimal.

Berdasarkan observasi awal penulis di Desa Air Tambang Kenagarian Nyiur Melambai Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan, dalam memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat mengelola mata air perbukitan. Sistem penyediaan air bersih yang berhasil dibangun belum mampu memberikan pelayanan yang optimal dalam

(4)

3 pemenuhan kebutuhan masyarakat,

seperti air yang keluar sering kotor, berbau ternak, serta saluran pipa-pipa yang sering bocor. Penulis menduga bahwa belum optimalnya sistem penyediaan air bersih yang dibangun masyarakat dikarenakan kurang bagusnya kepengurusan, serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan konservasi sumber daya air. Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti perlu mengadakan penelitian yang diberi judul

“Pengelolaan mata air perbukitan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Tambang Kenagarian Nyiur Melambai Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan”.

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini bermaksud untuk mencari informasi sebanyak mungkin melalui informan dan pengamatan langsung di lapangan serta mengungkapkan data secara alamiah yaitu untuk menjawab masalah yang telah di rumuskan.

Menurut Afrizal (2014: 13) metode penelitian kualitatif didefenisikan sebagai metode penelitian ilmu-ilmu sosial yang mengumpulkan dan menganalisis data berupa kata-kata (lisan maupun tulisan) dan perbuatan-perbuatan manusia serta peneliti tidak berusaha menghitung atau mengkuantifikasikan data kualitatif yang telah diperoleh dan dengan demikian tidak menganalisis angka-angka.

Menurut Herdiansyah (2010: 9) Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses

interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti.

Informan penelitian ini diambil secara Snowball Sampling yaitu teknik penentuan sampel yang mula- mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar Sugiyono (2014: 85).

Informan kunci dalam penelitian ini adalah Pengurus dalam pengelolaan mata air perbukitan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di desa Air Tambang Kenagarian Nyiur Melambai Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan, Wali Nagari Nyiur Melambai Pelangai, pemuka masyarakat dan masyarakat desa Air Tambang Kenagarian Nyiur Melambai Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan.

Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui observasi dan wawancara.

Sedangkan data sekunder diperoleh melalui catatan dan arsip yang ada pada instansi terkait seperti Kantor Wali Nagari. Data primer diperoleh dari informan penelitian yang telah disiapkan melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan atau pedoman wawancara yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Wali Nagari dan instansi yang terkait dengan penelitian ini.

Teknik penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Observasi, 2) Wawancara, 3) Dokumentasi.

Penelitian ini dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1)

(5)

4 Data Reduction (Reduksi Data), 2)

Data Display (penyajian data), 3) Conclusion Drawing (Penarikan Kesimpulan).

Dalam memperkuat kesahihan data yang diperoleh, menurut Moleong (2010) keabsahan data penelitian kualitatif yang diperoleh dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1) Perpanjang keikutsertaan, 2) Ketekunan pengamatan, 3) Triangulasi, 4) Pemeriksaan sejawat melalui diskusi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian pengelolaan Mata air perbukitan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Tambang Kenagarian Nyiur Melambai Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan yang meliputi : Bagaimana kepengurusan, distribusi air, dan pemeliharaan sumber daya Air (SDA).

Pertama , Pengelolaan mata air perbukitan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Tambang dikelola oleh lima orang pengurus yaitu koordinator, satlak, bendahara, dan dua orang teknisi yang kinerjanya belum maksimal dikarenakan airnya sering kotor dan berbau ternak yang disebabkan bak- bak penampungan jarang dibersihkan dan ternak warga bebas berkeliaran disekitar sumber air sehingga sistem penyediaan air yang telah ada belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan optimal.

Kepengurusan yang bagus dalam mengelola sumber daya air yang ada merupakan hal yang sangat penting, karena apabila kepengurusan dalam pengelolaan sumber daya air yang ada kurang bagus maka sistem

penyediaan air bersih yang dibangun tidak akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal.

Menurut Kodoatie dan Sjarief (2008: 205) Pengelolaan sama dengan manajemen yang berarti mengurus.

Manajemen merupakan terjemahan dari kata management dalam bahasa Inggris dan didefenisikan sebagai suatu aktifitas, seni, cara, gaya, pengorganisasian, kepemimpinan, pengendalian dalam mengelola, mengendalikan kegiatan.

Kedua, distribusi air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Tambang Kenagarian Nyiur Melambai Pelangai didistribusikan atau dialirkan melalui pipa-pipa kerumah masyarakat yang dihubungkan melalui bak-bak penampungan. Setiap bak penampungan memiliki saringan. Air yang didistribusikan sering kotor dikarenakan bak dan saringan jarang dibersihkan.

Menurut Ardiansyah, dkk (2012: 215) Untuk mendistribusikan air minum kepada konsumen dengan kuantitas, kualitas dan tekanan yang cukup memerlukan sistem perpipaan yang baik, reservoir, pompa dan peralatan yang lain yang dirawat dengan baik.

Ketiga, Pemeliharaan sumber daya air (SDA) yang dilakukan di Desa Air Tambang seperti menghemat pemakaian air, tidak menggunakan pupuk kimia dalam mengolah lahan yang ada disekitar sumber air, membersihkan sampah-sampah yang ada di sekitar sumber air seperti daun dan ranting kayu, dan mengusir ternak warga yang sedang makan atau minum didekat sumber air. Kurang optimalnya pemeliharaan sumber daya air (SDA)

(6)

5 untuk pemenuhan kebutuhan

masyarakat di Desa Air Tambang menyebabkan sistem penyediaan air yang telah ada belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal di Desa tersebut dikarenakan ternak warga bebas berkeliaran disekitar sumber air yang dapat mengakibatkan sumber air menjadi tercemar.

Menurut Kodoatie dan Sjarief (2008: 18) Pemeliharaan adalah kegiatan untuk merawat sumber air dan prasarana sumber daya air yang ditujukan untuk menjamin kelestarian fungsi sumber air dan prasarana sumber air.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti dapat menarik kesimpulan tentang pengelolaan mata air perbukitan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Tambang Kenagarian Nyiur Melambai Pelangai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut:

1. Pengelolaan mata air perbukitan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Tambang dikelola oleh lima orang pengurus yang terdiri dari koordinator, satlak, bendahara, dan dua orang teknisi dimana kinerjanya belum maksimal, karena jika air yang keluar kotor dan bau ternak tidak ada tindakan langsung dari pengurus seperti meninjau ke sumber air, apa yang menyebabkan air tersebut kotor dan pembersihan bak-bak air dan saringan air yang ada tidak rutin dibersihkan satu bulan sekali sesuai dengan kesepakatan yang dibuat, pengurus

hanya membersihkan apabila saluran air macet.

2. Distribusi air untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat di Desa Air Tambang didistribusikan atau dialirkan melalui pipa-pipa kerumah –rumah masyarakat yang dihubungkan dari bak-bak penampungan, setiap bak memiliki saringan yang dibersihkan jika saluran air sudah tersumbat. Setiap rumah yang dialirkan air ini membayar Rp. 10.000 perbulannya.

3. Pemeliharaan sumber daya air (SDA) yang dapat dilakukan seperti membuat bak-bak penampungan tempat pengumpulan air, tidak menggunakan pupuk kimia dalam mengolah lahan yang ada disekitar sumber air, membersihkan daerah- daerah sekitar sumber air, jika terdapat ternak warga disekitar sumber air maka bagi masyarakat yang melihat mereka akan mengusir, serta menghemat pemakaian air dan air digunakan seperlunya saja.

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka peneliti mengemukakan beberapa saran:

1. Diharapkan kepada pengurus yang mengelola mata air di Desa Air Tambang agar meningkatkan kinerjanya lagi, dan bak-bak penampungan dibersihkan paling sedikit satu kali dalam sebulan.

2. Diharapkan kepada pengurus bagian teknisi agar bak-bak penampungan dan saringannya di bersihkan paling sedikit satu kali dalam sebulan, agar air yang didistribusikan kerumah- rumah masyarakat bersih.

3. Diharapkan kepada masyarakat Air Tambang agar selalu menjaga sumber air yang ada, serta tidak

(7)

6 melepaskan ternaknya di dekat

sumber air.

4. Diharapkan kepada pengurus dan masyarakat Air Tambang agar membuat pagar pelindung sumber air yang kokoh.

5. Diharapkan kepada masyarakat Air Tambang agar selalu menggunakan air secukupnya dan tidak berlebih- lebihan.

6. Diharapkan kepada masyarakat Air Tambang jika terdapat pipa yang bocor melaporkan kepada pengurus agar air tidak terbuang sia-sia

KEPUSTAKAAN

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Ardiansyah, dkk. 2012. Analisis Kinerja Sistem Distribusi Air Bersih Pada PDAM Di Kota Ternate. Jurnal Teknik Pengairan. No 2 Tahun 2012.

Hlm. 211-220.

Herdiansyah, Haris. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Salemba Humanika.

Kodoatie, Robert J. dan Roestam Sjarief. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.

Yogyakarta: Andi.

Sanim, Bunasor. 2011. Sumber Daya Air Dan Kesejahteraan Publik. Kampus IPB Taman Kencana Bogor: PT Penerbit IPB Press

Referensi

Dokumen terkait

Even though there are some lexical and syntactical ambiguities, the intended meaning of the writers in their narrative texts is still clear when the readers also involve

Peran pemerintahan desa setempat tentang pelayanan publik sangat penting dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat SAD, di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam ada sebagian