• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

ABSTRAK

Niko Tarnando (10030165) Peranan Masyarakat Dan Kebijakan Pemerintah Dalam Perawatan Irigasi Sawah Kenagarian Nyiur Melambai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan, skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat, Padang 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrifsikan dan mengalisis tentang peranan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam perawatan irigasi Kabupaten Pesisir Selatan kecamatan ranah pesisir kenagarian nyiur melambai,dilihat dari: 1) Peranan masyarakat dalam perawatan irigasi sawah, 2) Kebijakan pemerintah dalam perawatan irigasi sawah.

Jenis penelitian kualitatif dengan teknik bola salju (snowball). Dimulai dengan memilih informan kunci dan melakukan kegiatan wawancara terhadap orang tersebut, kemudian di minta arahan, saran, petunjuk siapa sebaiknya yang menjadi informan berikutnya memiliki pengetahuan, pengalaman, informasi yang di cari, dan untuk selanjutnya dilakukan dengan cara sama, sehingga diperoleh informasi yang banyak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peranan Masyarakat Dan Kebijakan Pemerintah Dalam Perawatan Irigasi Sawah Kenagarin Nyiur Melambai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan dalam adalah: 1)Masyarakat kurang berperan dalam merawat irigasi pada saat musim ke sawah seperti menggali irigasi, membersikan dan memotong rumput. Masyarakat hanya melakukan perawatan irigasi yang dekat lahan pertaniannya sendiri. Irigasi yang jauh dari lahan pertanian masyarakat tidak melakukan perawatan, di dalam perawatan irigasi masyarakat tidak melakukan pola swadaya atau gotong royong.

2) Pemerintah berperan dalam melakukan perawatan irigasi dengan membentuk

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) memberikan bantuan secara bertahap,

bantuan dikelolah oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A). Pemantauan

pemerintah kurang terhadap perawatan irigasi.

(3)

ABSTRAK

PERANAN MASYARAKAT DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PERAWATAN IRIGASI SAWAH KENAGARIAN NYIUR MELAMBAI

KECAMATAN RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh:

Niko Tarnando*, Slamet Rianto**, Rika Despica**

1. Mahasiswa Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat*

2. Staf Pengajar Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat**

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskrifsikan dan mengalisis tentang peranan masyarakat dan kebijakan pemerintah dalam perawatan irigasi Kabupaten Pesisir Selatan kecamatan ranah pesisir kenagarian nyiur melambai,dilihat dari: 1) Peranan masyarakat dalam perawatan irigasi sawah, 2) Kebijakan pemerintah dalam perawatan irigasi sawah.

Jenis penelitian kualitatif dengan teknik bola salju (snowball). Dimulai dengan memilih informan kunci dan melakukan kegiatan wawancara terhadap orang tersebut, kemudian di minta arahan, saran, petunjuk siapa sebaiknya yang menjadi informan berikutnya memiliki pengetahuan, pengalaman, informasi yang di cari, dan untuk selanjutnya dilakukan dengan cara sama, sehingga diperoleh informasi yang banyak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Peranan Masyarakat Dan Kebijakan Pemerintah Dalam Perawatan Irigasi Sawah Kenagarin Nyiur Melambai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan dalam adalah: 1)Masyarakat kurang berperan dalam merawat irigasi pada saat musim ke sawah seperti menggali irigasi, membersikan dan memotong rumput. Masyarakat hanya melakukan perawatan irigasi yang dekat lahan pertaniannya sendiri. Irigasi yang jauh dari lahan pertanian masyarakat tidak melakukan perawatan, di dalam perawatan irigasi masyarakat tidak melakukan pola swadaya atau gotong royong. 2) Pemerintah berperan dalam melakukan perawatan irigasi dengan membentuk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) memberikan bantuan secara bertahap, bantuan dikelolah oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A). Pemantauan pemerintah kurang terhadap perawatan irigasi.

(4)

ABSTRACT

ROLE OF COMMUNITY AND GOVERNMENT POLICY TREATED RICE IRRIGATION DISTRICT OF DOMAINS KENAGARIAN NYIUR MELAMBAI AT

RANAH PESISIR PESISIR SELATAN COAST DISTRICT By :

Niko Tarnando*, Slamet Rianto**, Rika Despica**

* Student of Geography Education Departmen of STKIP PGRI SUMBAR

** Lecturer of Geography Education Departmen of STKIP PGRI SUMBAR

This study aims to mendeskrifsikan and mengalisis about the role of community and government policy in the South Coastal District irrigation treatments subdistrict realm Kenagarian waving palm coast, seen from: 1) The role of the community in paddy irrigation treatments, 2) government policy in the rice field irrigation treatments.

Qualitative research with a snowball technique (snowball). It starts with selecting and conducting key informant interviews of the people, then ask for referrals, suggestions, clues as to who should be the next informant who has the knowledge, experience, information being sought, and to then performed the same way, in order to obtain information that many .

The results showed that the role of Community and Government Policy Treated Rice Irrigation District of Domains Kenagarin Nyiur Melambai At Ranah Pesisir Pesisir Selatan Coast District in are: 1) Community lesser role in caring for irrigation during the summer to the fields such as digging irrigation, sanities and cut grass. Community only irrigation treatments were near the farm itself. Irrigation of farmland away from the community do not seek treatment, in the treatment of community irrigation did self or mutual aid patterns. 2) The government has a role in the treatment of irrigation to form water user associations (P3A) provide assistance in stages, assistance is managed by farmer water user associations (P3A). Lack of government monitoring of the irrigation treatments.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara agraris, artinya pertanian memegang peranan penting dari seluruh parekonomian nasional. Hal ini dapat di tunjukkan dari banyaknya penduduk atau negara tenaga kerja yang hidup atau bekerja dari sektor pertanian. Sektor pertanian merupakan sektor yang banyak di laksanakan oleh masyarakat Indonesia karena lebih kurang 60%

masyarakat Indonesia bergerak di bidang pertanian. (Muhabyato, 1989).

Pemanfaatan jaringan irigasi di atas dalam penelitian ini akan di bahas

mengenai pemeliharaan jaringan irigasi.pada daerah irigasi Nagari Nyiur Melambaiyang melintasi 4 desa yaitu Desa Pacuan, Desa Melang, Desa Pale Dan Desa Air Tambang. di perlukan pemeliharaan jaringan ini sebagai salah satu irigasi pemerintah, Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memperhatikan operasi pemilaharaan supaya berfungsi seoptimal mungkin, dan efesien penggunaan air dengan tepat waktu, tepat sasaran dan tepat jumlah, sehingga menghasilkan produksi yang optimal, maka perlu dibentuk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A)

(5)

supaya dapat mencapai sasaran seperti yg dinginkan pemerintah atas dasar pasal 20 PP No. 23 tahun 1982, maka presiden RI mengintruksikan kepada tiga Menteri, adalah Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum dan Mentrei Pertanian. Ariyanto (2008).

Menteri dalam Negeri memberi petunjuk-petunjuk kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dalam usaha untuk membina dan mendorong terbentuknya P3A di daerah masing- masing. Menteri Pekerjaan umum melakukan pembinaan dalam exspoitasi irigasi dan pemeliharaan jaringan irigasi di tingkat petak tersier, guna terselenggaraannyaa pengelolahan air secara tepat guna, berdaya guna dan berhasil guna. Menteri Pertanian melakukan pembinaan dalam pemamamfaatan air secara adil dan tepat guna di tingkat petak kuarter dengan memperharikan faktor tersedianya air sesuai dengan kebetulan usaha tani dan aspirasi setempat. Ariyanto (2008).

Observasi di lapangan peneliti menemukan bentuk peranan masyarakat Kenagarian Nyiur Melambai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan yang menggunakan irigasi tersebut kurang ikut serta dalam pengelolaan dan pemeliharaan, di duga memperbaiki irigasi pada saat mengelolah lahan pertaniannya sendiri.

Jaringan irigasi kenagarian Nyiur Melambai setidaknya ada beberapa hal yang perlu di perhatikan, misalnya sendimentasi pada bendung dan intake, sampah dan limbah rumah tanggah yang di buang kedalam saluran, terdapatanya endapan-endapan lumpur atau sedimentasi kedalam saluran irigasi terutama sesudah terjadinya hujan lebat atau banjir yang lama kelamaan akan menyebabkan irigasi mangkin dangkal, dan adanya kebocoran-kebocoran atau rembesan di sepanjang tanggul jaringan irigasi.

Seharusnya masyarakat melakukan pembinaan dan pemeliharaan jaringan

irigasi seperti membersihkan sampah- sampah pada irigasi dan endapan- endapan lumpur. Ariyanto (2008).

Pemerintah setempat kurang melakukan pemantauan terhadap masyarakat setempat yang menggunakan irigasi untuk melakukan perawatan pada jaringan irigasi. Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasuk kegiatan membuka, menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau dan mengevaluasi.

Sedangkan pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi dan mempertahankan kelestariannya.

Jaringan irigasi biasa pula menjadi dangkal karena adanya endapan- endapan yang terbawa dari sungai .

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Berdasarkan

permasalahan, penelitian ini tergolong penelitian kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2012:4) menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.

Pendekatan ini berlangsung menunjukan setting dan individu-individu, telah dipersempit menjadi variabel yang dipisahkan menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai dari suatu keseluruhan.

(6)

B. Informan Penelitian

Menurut Sugiyono (2011) menyebutkan bahwa sampel sumber kualitatif diambil dari narasumber atau informan penelitian yaitu orang yang dianggap banyak mengetahui informasi mengenai temuan penelitian. Informan adalah orang yang di manfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian.

Informan penelitain ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal Kenagarian Nyiur Melambai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan dan pemerintah setempat. Dimana masyarakat petani dianggap bisa memberikan informasi tentang perawatan irigasi sawah.

Pemilihan informan disesuikan dengan tujuan penelitian untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan alami, karakter yang ditetapkan dalam menemukan informasi menurut Spratley dalam Sugiyono (2013: 215) yaitu : a) subjek yang sudah lama dan secara intensif menyatu dengan kegiataan atau aktivitas yang menjadi sasaran perhatian penelitian, b) subjek terlibat secara aktif pada lingkungan kegiatan yang menjadi perhatian penelitian, c) subjek mempunyai cukup banyak waktu dan kesempatan untuk diamati informasi, d) subjek yang masih lugu dalam memberikan informasi apa adanya dalam arahan objek yang jujur memberikan informasi yang tidak dapat mereka berikan.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian, di peroleh gambaran sebagai berikut :

Pertama: Masyarakat dalam merawat irigasi pada saat musim ke sawah seperti menggali irigasi, membersikan dan memotong rumput.

masyarakat melakukan perawatan irigasi yang dekat lahan pertaniannya sendiri. Lahan pertaniannya jauh dari irigasi masyarakat tidak melakukan perawatan, di dalam perawatan irigasi masyarakat tidak melakukan gotong royong.

Peranan masyarakat dalam perawatan irigasi telah diisyaratkan dalam UU RI No. 7 tahun 2004 pasal 64 ayat 5 tentang Sumberdaya Air. Dengan demikian dasar hukumnya sudah ada.

Namun pelaksanaannya masih belum intensif sehingga masih kuat pandangan dalam masyarakat bahwa pembangunan pengairan adalah semata-mata tugas pemerintah. Mengingat pembangunan hakekatnya adalah untuk masyarakat maka sudah seharusnya peran serta masyarakat dalam bidang pengairan ditingkatkan. Sebagai dasar pelaksanaan peran serta masyarakat adalah segala yang dapat dilakukan oleh masyarakat, termasuk sektor swasta, hendaknya dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan bimbingan pemerintah. Sisanya, yang tidak dapat dilaksanakan oleh masyarakat, ditangani oleh pemerintah.

(Arif 2006) .

Endapan sedimentasi yang terbawa kedalam jaringan irigasi harus bersihkan atau di kuras, karena bila di biarkan dapat menyebabkan jaringan irigasi menjadi dangkal sehingga sampah-sampah yang hanyut akan tertahan pada tumpukan endapan sedimen yang kadang-kadang membentuk delta di tengah aliran sungai. Hal ini selanjutnya apabila di biarkan saja dapat menyebabkan air tidak dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak biasa di manfaatkan seoptimal mungkin. Ariyanto (2008).

(7)

Kedua: Kebijakan pemerintah dalam perawatan irigasi adalah dengan membentuk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang bertugas memperbaiki dan membenahi irigasi sawah, memberikan bantuan secara bertahap untuk memperbaiki dan membenahi saluran irigasi, bantuan tersebut dikelolah oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A) dalam perawatan irigasi. Pemantauan oleh pemerintah masih kurang dalam perawatan irigasi kepada masyarakat dalam melakukan gotong royong.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 mengatur mengenai wewenang dan tanggung jawab dalam pengembangan sistem irigasi.

Pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder lintas Propinsi menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah, untuk pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder lintas Kabupaten/Kota menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Propinsi.

Sementara pengembangan sistem irigasi primer dan sekunder yang utuh pada satu Kabupaten/Kota menjadi wewenang dan tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/ Kota.

Masyarakat petani mempunyai hak dan tanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan sistim irigasi tersier. ( Arif 2006)

Sebagai konsekuensi diberlakukannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Irigasi, maka terjadi beberapa perubahan wewenang dan tanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan irigasi, yang secara substansial sebenarnya sudah lama dikenal melalui pola swadaya atau gotong royong.

Pemerintah tidak melalukan pemantauan ke masyarakat setempat dalam perawatan irigasi sawah yang melalui pola swadaya atau gotong royong.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Peranan Masyarakat Dan Kebijakan Pemerintah Dalam Perawatan Irigasi Sawah Kenagarian Nyiur Melambai Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1) Masyarakat kurang berperan dalam merawat irigasi pada saat musim ke sawah seperti menggali irigasi,

membersikan dan

memotong rumput.

Masyarakat hanya

melakukan perawatan irigasi yang dekat lahan pertaniannya sendiri. Irigasi yang jauh dari lahan pertanian masyarakat tidak melakukan perawatan, di dalam perawatan irigasi masyarakat tidak melakukan pola swadaya atau gotong royong.

2) Pemerintah berperan dalam melakukan perawatan irigasi dengan membentuk Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) memberikan bantuan secara bertahap, bantuan dikelolah oleh perkumpulan petani pemakai air (P3A).

Pemantauan pemerintah kurang terhadap perawatan irigasi.

B. Saran

1. Diharapkan pada masyarakat untuk

merawat dan

membenahi dalam menjaga irigasi dan melakukan gotong

royong dalam

pengelohan irigasi supaya irigasi tetap terawat.

(8)

2. Diharapkan kepada pemerintah melakukan pemantauan keadaan irigasi.

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, P.D. (2008). Organisasi irigasi dalam oferasional dan perawatan irigasi.

Fakultas pertanian universitas sebelas maret Surakarta.

Moleong (2012), Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta :LP3ES Muhabyarto. (1989). Pengantar

Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.

Referensi

Dokumen terkait

Kenagarian Simawang Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar sebagai berikut : Pertama, hasil tangkapan nelayan ikan bilih di jorong ombilin tidak menentu, karena pada waktu-waktu