• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hipertensi dan Dislipidemia

N/A
N/A
Titus Kusraynaldi

Academic year: 2023

Membagikan "Hipertensi dan Dislipidemia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Patofisiologi Hipertensi dan Dislipidemia

Nama Anggota :

1. Titus Marcel Kusraynaldi 218114053 2. Matilda Luna Kameswari 218114055

Hipertensi

1. Bagaimana konsumsi garam berlebih bisa menyebabkan hipertensi?

Jawab :

Salah satu faktor resiko terjadinya hipertensi yaitu konsumsi garam yang berlebihan. Jika manusia mengkonsumsi garam melebihi kapasitas ekskresi ginjal, dapat berakibat pada naiknya volume vaskular dan meningkatnya curah jantung. Respon dari tubuh terhadap peningkatan curah jantung yang disebabkan oleh konsumsi garam berlebih di dalam tubuh yaitu peningkatan tekanan darah yang disebabkan karena garam mengaktivasi respon neural, endokrin, dan mekanisme vaskular yang dapat menyebabkan tekanan darah manusia meningkat (Shafrina dkk., 2021).

2. Bagaimana hubungan hipertensi dan gagal jantung?

Jawab :

Gagal jantung yang disebabkan hipertensi diakibatkan oleh kelainan fungsi kerja jantung dimana tekanan darah tinggi meningkatkan total afterload ventrikel kiri dan resistensi pembuluh darah perifer.

Afterload pada ventrikel kiri yang berkelanjutan mengakibatkan hipertrofi ventrikel kiri yang dimediasi oleh tekanan dan volume. Hipertofi ventrikel kiri dan tekanan darah tinggi menyebabkan remodeling jaringan pada ventrikel kiri (penebalan otot). Ventrikel kiri yang mengalami penebalan otot menyebabkan disfungsi diastolik dan disfungsi sistolik. Disfungsi diastolik merupakan kondisi dimana ventrikel kiri mengalami kesusahan dalam mengisi darah selama fase diastolik. Disfungsi sistolik merupakan kondisi dimana kontraktilitas jantung berkurang selama fase sistolik.

(2)

Disfungsi sistolik dan diastolik yang berkelanjutan menyebabkan gagal jantung (Oh dan Cho, 2020).

(Munirwan dan Januaresty, 2020)

3. Bagaimana patofisiologi kehamilan dapat menyebabkan hipertensi?

Jawab:

Pada kehamilan terjadi perubahan hormonal yang menyebabkan adaptasi pada fisiologi kardiovaskular ibu hamil. Saat trimester pertama, terjadi peningkatan hormon estrogen, progesteron, dan relaksin yang menyebabkan gangguan vasodilatasi sistemik. Pada saat yang sama, terjadi peningkatan aktivitas sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron (RAAS) yang menimbulkan retensi garam dan air, sehingga menyebabkan peningkatan volume plasma. Peningkatan volume darah plasma menyebabkan anemia fisiologis, karena laju peningkatannya lebih cepat dibandingkan dengan peningkatan massa sel darah merah. Untuk mengatasi vasodilatasi sistemik dan anemia fisiologis, detak jantung meningkat. Kombinasi peningkatan volume darah dan takikardia menyebabkan peningkatan curah jantung selama kehamilan yang merupakan akibat dari penurunan resistensi pembuluh darah untuk menjaga tekanan darah pada tingkat yang cukup tinggi untuk perfusi ibu dan plasenta (Braunthal dan Brateanu, 2019).

Hipertensi kronis, hipertensi gestasional, preeklamsia/eklamsia, dan superimpose preeklampsia pada hipertensi kronis merupakan contoh hipertensi dalam kehamilan. Beberapa jenis hipertensi seperti hipertensi gestasional, hipertensi kronis, superimpose preeklampsia pada hipertensi kronis dan preeklampsia atau eklampsia merupakan hipertensi yang sering

(3)

terjadi saat kehamilan. Penyakit hipertensi gestasional dapat disebabkan oleh diferensiasi trofoblas yang tidak tepat selama invasi endotel karena regulasi abnormal dan/atau produksi sitokin, molekul adhesi, molekul kompleks histokompatibilitas utama, serta metaloproteinase. Regulasi abnormal dan/atau produksi molekul-molekul ini dapat memicu perkembangan abnormal serta remodeling arteri spiralis pada jaringan miometrium dalam sehingga akan mengakibatkan terjadinya hipoperfusi dan iskemia plasenta. Jaringan plasenta juga dapat melepaskan faktor antiangiogenik yang berakibat pada disfungsi endotel sistemik sehingga memicu terjadi hipertensi sistemik (Laksono dan Masrie, 2022).

Disiplidemia

1. Bagaimana disiplidemia dapat menyebabkan stroke?

Jawab:

Dislipidemia merupakan kondisi dimana kadar lipid dalam darah tidak normal, jika berkelanjutan dapat menyebabkan asterosklerosis yang selanjutnya dapat menjadi penyebab stroke. Dislipidemia diawali ketika banyaknya jumlah lemak yang masuk ke dalam tubuh mengakibatkan proses metabolisme LDL meningkat. Kadar kolesterol LDL yang tinggi mengakibatkan sel endotel rusak dan merangsang pelepasan monosit untuk menempel di permukaan endotel. Monosif kemudian masuk dan terdiferensiasi menjadi makrofag karena stimulasi oksidasi kolesterol LDL. Makrofag melakukan fagitosis terhadap kolesterol LDL dan membentuk foam cell. Foam cell yang terakumulasi di bawah endotelium menjadi prekursor asterosklerosis. Selama pertumbuhan plak, sejumlah sel (termasuk makrofag, sel T, sel endotel, trombosit, dan sel-sel otot halus) mensintesis kemoatraktan dan faktor pertumbuhan lain yang menyebabkan sel otot polos dari media bermigrasi ke permukaan plak dan berproliferasi.

Sintesis kolagen meningkat menyebabkan konversi lesi aterosklerotik yang awalnya lemah (fibrosa tipis) dan tidak stabil menjadi kuat dan keras.

Adanya lesi ateroskletrotik mengakibatkan remodeling arteri koroner.

Asterosklerosis terjadi setelah lesi aterosklerotik mengalami penumpukan

(4)

yang menyumbat dan menyempitkan pembuluh darah. Selama proses tersebut, sel T menguraikan sitokin inflamasi yang berfungsi mengaktivasi makrofag untuk mensekresikan enzim yg dapat mendegradasi kolagen dan melemahkan fibrosa. Kolagen pada plak yang beredar di aliran darah menstimulus trombosit dan sel otot polos untuk mengaktivasi faktor koagulasi. Trombosit kemudian saling melekat membentuk mikrotrombus yang menyumbat aliran darah. Aterosklerosis yang terjadi di saluran arteri menuju otak menyebabkan otak tidak mendapat cukup oksigen. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan jaringan di otak dan gejala stroke iskemik (Alldredge dkk., 2013).

2. Bagaimana merokok dapat memicu disiplidemia ?

Merokok dapat menyebabkan hipertensi akibat zat-zat kimia yang terkandung dalam tembakau terutama nikotin yang dapat merangsang saraf simpatis sehingga memicu kerja jantung lebih cepat sehingga peredaran darah mengalir lebih cepat dan terjadi penyempitan pembuluh darah, serta peran karbon monoksida yang dapat menggantikan oksigen dalam darah dan memaksa jantung memenuhi kebutuhan oksigen tubuh (Umbas dkk., 2019).

Salah satu faktor penyebab terjadinya dislipidemia yaitu merokok.

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan peningkatan kadar kolesterol di dalam tubuh. Rokok mengandung banyak zat kimia, salah satunya adalah nikotin. Nikotin berbahaya karena dapat mempengaruhi kerja jantung, meningkatkan penggumpalan darah dan dapat menyebabkan abnormalitas profil lipid. Selain itu, nikotin juga dapat merangsang sekresi katekolamin, peningkatan lipolisis dan peningkatan asam lemak bebas dimana jika berlebih dalam darah akan memicu risiko penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah arteri. Nikotin juga memicu peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menyebabkan penurunan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. Kadar HDL yang rendah menyebabkan proses pembawaan lemak dari jaringan ke hati menjadi terganggu. Sedangkan kadar LDL yang tinggi menyebabkan lemak dari hati dibawa kembali ke

(5)

jaringan tubuh. Hal-hal tersebut nantinya akan memicu terjadinya dislipidemia pada perokok (Sanhia dkk., 2015).

(6)

Daftar Pustaka

Alldredge, B.K., Corelli, R.L., Ernst, M.E., Guglielmo, B.J., Jacobson, P.A., Kradjan, W.A., dan Williams, B.R., 2013.Koda-Kimble & Young’s: Applied Therapeutics The Clinical Use of Drugs,10th Edition. Lippincott Williams

& Wilkins, Philadelphia.

Braunthal, S., dan Brateanu, A., 2019. Hypertension in Pregnancy:

Pathophysiology and Treatment.SAGE Open Medicine,7:1-15.

Laksono, S., dan Masrie, M.S., 2022. Hipertensi dalam Kehamilan: Tinjauan Narasi. Herb-Medicine Journal: Terbitan Berkala Ilmiah Herbal, Kedokteran dan Kesehatan,5: 27-39.

Munirwan, H., dan Januaresty, O., 2020. Penyakit Jantung Hipertensi dan Gagal Jantung.Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika, 3: 9-17.

Oh, G.C., dan Cho, H.J., 2020. Blood Pressure and Heart Failure. Clinical Hypertension,26: 1-8.

Sanhia, A.M., Pangemanan, D.H.C., dan Engka, J.N.A., 2015. Gambaran Kadar Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) pada Masyarakat Perokok di Pesisir Pantai.Jurnal e-Biomedik, 3: 460-464.

Shafrina, A.A., Sulastri, D., dan Burhan, I.R., 2021. Hubungan Tingkat Konsumsi Garam terhadap Kejadian Hipertensi di Asia Tenggara : Kajian Literatur Sistematis.Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia,2: 202-211.

Umbas, I.M., Tuda,J., dan Numansyah,M., 2019. Hubungan Antara Merokok dengan Hipertensi di Puskesmas Kawangkoan. e-Journal Keperawatan (e-Kp), 7: 1-8.

Referensi

Dokumen terkait

Keseimbangan curah jantung dan resistensi perifer berpengaruh terhadap tekanan darah. Pada sebagian besar kasus hipertensi esensial curah jantung biasanya normal

otak menurun pembuluh darah Retensi otak meningkat Ginjal Retina Kenaikan beban kerja jantung Sinkope Resiko tinggi cidera Tekanan pembuluh darah meningkat Nyeri kepala

Makanan yang mengandung banyak lemak dapat menyebabkan penimbunan lemak disepanjang pembuluh darah sehingga terjadi penyempitan pada pembuluh darah dan memacu

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dari jantung dan memompa keseluruh jaringan

Terapi dengan kombinasi perubahan gaya hidup dan obat-obatan antihipertensi biasanya dapat menjaga tekanan darah pada tingkat yang tidak akan menyebabkan kerusakan

Penyulit utama pada penyakit jantung hipertensif adalah hipertrofi ventrikel kiri yang terjadi sebagai akibat langsung dari peningkatan bertahap tahanan pembuluh darah perifer

Bekerja dengan memperlambat pergerakan kalsium kedalam sel jantung dan dinding pembuluh darah DHP-CCB:  memblokade kalsium tipe L dan N pembuluh darah di jantung, arteri, serta organ

RENCANA KEPERAWATAN NO DX DIANGOSA KEPERAWATAN DAN KOLABORASI TUJUAN NOC INTERVENSI NIC 1 Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,