farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.i dFakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Pemantauan Terapi Obat Pasien HIV dan TB paru Dhani Adriati Koswara
2220801005
Magister Ilmu Farmasi
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.i dFakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : BM
No RM : 932XXX
Ruang : PS3 Kamer Tindakan
Umur : 23 tahun
MRS : 11 Juli 2023
KRS : 14 Juli 2023
Status : BPJS
Outcome Klinik : Perbaikan
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.i dFakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Keluhan Utama : Nyeri perut
Diagnosa : Abdominal pain et cause dyspepsia + HIV + TB
on OAT
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.i dFakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengeluhkan nyeri perut dari 2 hari yang lalu, nyeri perut bawah menjalar ke punggung, makan dua suap, setiap malam menggigil
farmasi.ump.ac.id
farmasi.ump.ac.i dFakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Riwayat Penyakit Dahulu : HIV dan TB paru
Alergi Obat : Tidak ada
Riwayat Penggunaan Obat : ARV dan OAT FDC
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Nama Obat Jumlah Obat Aturan Pakai Dilanjutkan Pada
Saat Rawat/Pulang Keterangan
ARV 1 x 1 YA Dari rumah
Dolutegravir 1 x 50 mg YA
OAT FDC 1 x 3 tab YA
Kotrimoksazole 1 x 960 mg YA
Omeprazole inj 1 x 40 mg TIDAK Selama perawatan di
Ondancentron inj 3 x 4 mg YA IGD
Keterolac inj 1 x 30 mg YA
Lansoprazole inj 1 X 30 mg Tidak Selama perawatan di
Ondancetron inj 3 x 4mg Tidak ruangan
Keterolac inj 3 x 30 mg Tidak
Kotrimoksazole tab 1 x 960 mg Ya
ARV tab 1 x 1 tab Ya
Dolutegravir 1 x 50 mg Ya
OAT FDC 1 x 3 tab Ya
REKONSILIASI OBAT
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Terapi Rute Dosis 12/07 13/07 14/07
Lansoprazole IV 1 x 40 mg V V V
Ondancentron IV 1 x 8 mg V V V
Keterolac IV 1 x 30 mg V V V
OAT FDC PO 1 x 3 tab V V V
Kotrimoksazole PO 1 x 960 mg V V V
ARV PO 1 X 1 tab V V V
PRC IV 2 labu V
Terapi Inap
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
TERAPI PULANG
Terapi Rute Dosis
Lansoprazole PO 1 x 40 mg
Ondancentron PO 1 x 8 mg
Asam Folat PO 1 x 30 mg
OAT FDC PO 1 x 3 tab
Kotrimoksazole PO 1 x 960 mg
ARV PO 1 X 1 tab
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
ANALISIS SOAP
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
PARAMETER TANGGAL
IGD (11/07) 12/07 13/07 14/07
Nyeri perut ++ + + -
Sesak + + - -
Muntah - + + -
Mual + + + -
Lemas + + + +
SUBJECTIVE
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
PARAMETER NILAI NORMAL TANGGAL
IGD (11/07) 12/07 13/07 14/07 Tekanan darah <120/80 mmHg 107/62 121/85 90/52 110/80
Suhu 36,5-37,5 36,7 36 37 36,6
Nadi 60-100 x/menit 119 97 104 100
Respiratory rate 16-20 x/menit 20 20 20 20
OBJECTIVE
TANDA-TANDA VITAL
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Laboratorium / Kultur Nilai Normal IGD 11/07 12/07 13/07 14/07
Hemoglobin 12 – 16 g/dL 6,4 8,5
Lekosit 4rb – 10rb/µL 2.670 2.430
Eritrosit 4,5 – 6 jt/µL 2,4 jt 3,13jt
Hematokrit 37 – 54 % 19,4% 25,5
AST (SGOT) <37 43 60
ALT (SGPT) <40 48 40
HASIL LABORATORIUM
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
ASSESSMENT
Terapi Inap-Ketepatan Indikasi
Terapi Indikasi Literatur Kondisi Pasien Literatur
Lansoprazole Terapi erosive esophagitis, tukak
lambung dan duodenum yang diinduksi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) (David A Gremse, 2001)
Nyeri perut sesuai
Ondancentron Terapi antiemetik (Roila F, Del Favero A,
1995) Mual dan muntah sesuai
Keterolac Analgetik (Anderson, 2001) Nyeri Sesuai
OAT FDC Terapi infeksi TB dan HIV
(Permenkes,2019) TB sesuai
ARV Terapi HIV (Permenkes, 2022) HIV sesuai
Kotrimoksazole Terapi pasien dengan infeksi TB dan HIV harus diberikan kotrimoksazol untuk pencegahan infeksi lain (Permenkes, 2022)
TB dan HIV sesuai
Dolutegravir Terapi tambahan pasien HIV dengan TB
paru (Permenkes, 2022) HIV dan TB paru sesuai
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
K E T E P A T A N I N D IK A S I T E R A P I P U L A N G
Terapi Indikasi Literatur Kondisi Pasien Literatur
Lansoprazole
cap Terapi erosive esophagitis, tukak lambung dan duodenum yang diinduksi obat
antiinflamasi nonsteroid (NSAID) (David A Gremse, 2001)
Nyeri perut sesuai
Ondancentron
tab Terapi antiemetik (Roila F, Del Favero A,
1995) Mual dan muntah sesuai
Asam Folat Suplemen defisiensi folat (Katzung, 2017) Hb rendah sesuai
OAT FDC Terapi infeksi TB dan HIV (Permenkes,2019) TB sesuai
ARV Terapi HIV (Permenkes, 2022) HIV sesuai
Kotrimoksazole Terapi antibiotik pasien dengan infeksi TB dan HIV harus diberikan kotrimoksazol untuk pencegahan infeksi lain (Permenkes, 2019)
TB dan HIV sesuai
Dolutegravir Terapi tambahan pasien HIV dengan TB
paru (Permenkes, 2022) HIV dan TB paru sesuai
ASSESSMENT
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
ASSESSMENT
Ketepatan Dosis – Terapi Inap
Terapi Dosis Literatur Dosis yang diberikan Keterangan
Lansoprazole 4-8 minggu 30mg/hari (Anderson,et.al,
2002) 1 x 30 mg IV sesuai
Ondancentron 2 X 4 mg ((Roila F, Del Favero A, 1995) 3 x 4 mg tidak sesuai Keterolac IM atau IV 30 atau 60 mg sekali, lalu15–
30 mg setiap 6 jam (Anderson,2001) 3 x 30 mg sesuai
OAT FDC 2RHZE/4RH (Permenkes,2019) 1 x 3 tab sesuai
ARV ARV TLD + DG (Permenkes, 2022) ARV TLD 1 X 1
DG 1 X 1 sesuai
Kotrimoksazole 1 X 960 mg (Permenkes, 2022) 1 x 960 mg sesuai
Dolutegravir 1 x 50 mg (Permenkes, 2022) 1 x 50 mg sesuai
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
ASSESSMENT
Terapi Dosis Literatur Dosis yang diberikan Keterangan
Lansoprazole 4-8 minggu 30mg/hari (Anderson,et.al,
2002) 1 x 30 mg PO sesuai
Ondancentron 2 X 4 mg ((Roila F, Del Favero A, 1995) 2 x 4 mg PO sesuai
Asam Folat 1 mg/ hari (Katzung, 2017) 3 x 30 mg sesuai
OAT FDC 2RHZE/4RH (Permenkes,2019) 1 x 3 tab sesuai
ARV ARV TLD + DG (Permenkes, 2022) ARV TLD 1 X 1
DG 1 X 1 sesuai
Kotrimoksazole 1 X 960 mg (Permenkes, 2019) 1 x 960 mg sesuai
Dolutegravir 1 x 50 mg (Permenkes, 2022) 1 x 50 mg sesuai
Ketepatan Dosis – Terapi pulang
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Obat Efek Samping Literatur
Lansoprazole Efek merugikan jangka pendek yang paling sering adalah sakit kepala, diare, mual, dan nyeri perut.
Gejala seperti flu, konstipasi, kelelahan, malaise, kram otot, nyeri sendi, mialgia, kecemasan, ruam kulit, kebingungan, gangguan tidur, dan penyimpangan pengecapan kadang-kadang terjadi.
anafilaktikreaksi, ginekomastia, anemia hemolitik, trombositopenia, dan gangguan psikis jarang terjadi. Kasus langka dari reaksi kulit yang parah (misalnya, Stevens-Johnsonsindrom, nekrolisis epidermal toksik), gagal hati, ikterus kolestatik, kreatitis pan, nefritis interstitial, dan agranulositosis telah terjadi. Penggunaan jangka panjangPPI telah diduga menyebabkan kanker lambung, sel enterochromaffin lambunghiperplasia, tumor karsinoid, pertumbuhan bakteri yang berlebihan, gastritis atrofi, dan penurunan penyerapan nutrisi tertentu. (Anderson, 2002)
Ondancentron Sakit kepala, rasa tidak nyaman, sembelit, kelelahan
Keterolac Dalam dosis terapeutik, peningkatan ringan reversibel enzim hati kadang-kadang dapat terjadi.
Dengan dosis yang lebih besar, pusing, kegembiraan, dan disorientasi dapat terjadi.(Katzung, 2017) OAT FDC Neuropati perifer, ruam kulit, ikterik tanpa penyakit hepar, bingung, gangguan penglihatan, syok,
purpura, gagal ginjal akut (jarang terjadi), anoreksia, mual, nyeri perut, nyeri sendi, mengantuk, air kemih berwarna merah, sindrom flu. (Permenkes,2019)
ARV reaksi alergi, gangguan neuropsikiatri, anemia, demam (Permenkes, 2022)
Kotrimoksazole Pada pasien AIDS, reaksi alergi kulit, ruam (biasanya menyebar,eritematosa atau makulopapular, dan pruritus) sering terjadi dan mungkin berhubungandengan demam, leukopenia, neutropenia, trombositopenia, dan peningkatan kadar transaminase. (Anderson, 2002)
Dolutegravir hiperglikemi., depresi, sakit kepala, meningkatkan kadar AST, Insomnia, lemes
E F E K S A M P IN G T E R A P I IN A P
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
E F E K S A M P IN G T E R A P I P U L A N G
Obat Efek Samping Literatur
Lansoprazole Efek merugikan jangka pendek yang paling sering adalah sakit kepala, diare, mual, dan nyeri perut.
Gejala seperti flu, konstipasi, kelelahan, malaise, kram otot, nyeri sendi, mialgia, kecemasan, ruam kulit, kebingungan, gangguan tidur, dan penyimpangan pengecapan kadang-kadang terjadi.
anafilaktikreaksi, ginekomastia, anemia hemolitik, trombositopenia, dan gangguan psikis jarang terjadi. Kasus langka dari reaksi kulit yang parah (misalnya, Stevens-Johnsonsindrom, nekrolisis epidermal toksik), gagal hati, ikterus kolestatik, kreatitis pan, nefritis interstitial, dan agranulositosis telah terjadi. Penggunaan jangka panjangPPI telah diduga menyebabkan kanker lambung, sel enterochromaffin lambunghiperplasia, tumor karsinoid, pertumbuhan bakteri yang berlebihan, gastritis atrofi, dan penurunan penyerapan nutrisi tertentu. (Anderson, 2002)
Ondancentron Sakit kepala, rasa tidak nyaman, sembelit, kelelahan
Asam folat bronkospasme, eritema, malaise, pruritus, ruam, kemerahan ringan (Katzung, 2017)
OAT FDC Neuropati perifer, ruam kulit, ikterik tanpa penyakit hepar, bingung, gangguan penglihatan, syok, purpura, gagal ginjal akut (jarang terjadi), anoreksia, mual, nyeri perut, nyeri sendi, mengantuk, air kemih berwarna merah, sindrom flu. (Permenkes,2019)
ARV reaksi alergi, gangguan neuropsikiatri, anemia, demam (Permenkes, 2022)
Kotrimoksazole Pada pasien AIDS, reaksi alergi kulit, ruam (biasanya menyebar,eritematosa atau makulopapular, dan pruritus) sering terjadi dan mungkin berhubungandengan demam, leukopenia, neutropenia, trombositopenia, dan peningkatan kadar transaminase. (Anderson, 2002)
Dolutegravir hiperglikemi., depresi, sakit kepala, meningkatkan kadar AST, Insomnia, lemes
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Nama Obat Mekanisme Interaksi Saran
Rifampisin/Pyrazinamid/Isoniazid +
Tenofovir DF Rifampisin / Pyrazinamid / Isoniazid menurunkan kadar tenofovir dengan mempengaruhi metabolism enzim hati/usus (Medscape)
• Obat OAT diminum pagi hari saat perut kosong
• Obat ARV diminum malam hari
• Monitoring kadar SGOT dan SGPT Rifampisin/Pyrazinamid/Isoniazid +
Lansoprazole Rifampisin / Pyrazinamid / Isoniazid menurunkan kadar lansoprazole dengan mempengaruhi metabolism enzim
hati/usus (Medscape)
• Obat OAT diminum pagi hari saat perut kosong
• Untuk mengganti lansoprazole dengan ranitidine
• Monitoring kadar SGOT dan SGPT Isoniazid + Ondancetron Isoniazid meningkatkan kadar
ondancentron dengan mempengaruhi metabolisme enzim hati / usus dan menurunkan klirens ondancetron (Medscape)
• Obat OAT diminum pagi hari saat perut kosong
• Untuk mengganti obat antiemetik yang lain seperti domperidon
• Monitoring kadar SGOT dan SGPT
ASSESSMENT
INTERAKSI OBAT
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Nama Obat Mekanisme Interaksi Saran
Rifampisin + Isoniazid Farmakokinetik (mayor) Rifampisin meningkatkan toksisitas isoniazid dengan meningkatkan metabolisme isoniazid menjadi metabolit
hepatotoksik
• Monitoring kadar SGOT dan SGPT
INTERAKSI OBAT
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Nama Obat Mekanisme Interaksi Saran
Isoniazid + makanan Isoniazid memerlukan medium asam agar dapat diabsorbsi. Makanan yang mengandung karbohidrat dapat menurunkan kecepatan absorbsi obat sebanyak 57% dan konsentrasi obat dalam plasma sebanyak 30
%. Isoniazid menghambat enzim monoamin oksidase sehingga obat tidak boleh diminum bersamaan dengan makanan yang mengandung tiramin dan histamin seperti keju dan ikan tuna. Gejala yang timbul bila terjadi interaksi seperti berkeringat, diare, pruritus, sakit kepala, dan menggigil (Arbex et al., 2010).
Diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan (saat perut kosong) (American Pharmacist Association, 2011).
Rifampisin +
makanan Makanan menurunkan absorbsi obat sebanyak 26%, memperpanjang waktu yang dibutuhkan obat untuk mencapai konsentrasi maksimum, dan menurunkan konsentrasi obat sebanyak 15- 36% (Arbex et al., 2010).
Diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan (saat perut kosong) (American Pharmacist Association, 2011).
ASSESSMENT
INTERAKSI MAKANAN
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Nama Obat Mekanisme Interaksi Saran
Ondancentron + makanan Adanya makanan dalam saluran cerna dapat meningkatkan ketersediaan hayati dari ondansetron, sehingga kemungkinan efek antiemetic dari ondansetron dapat meningkat (Baxter,2008)
Diminum 30 menit sampai satu jam sebelum makan
Lansoprazole+makanan Adanya makanan dapat menurunkan ketersediaan hayati lansoprazole sampai 70%, sehingga menurunan efek dari lansoprazole itu sendiri.Adanya makanan dapat menghambat absorbsi dari lasoprazole (Ismail, 2009).
Diminum 30 menit sampai satu jam sebelum makan (Anderson,2002)
INTERAKSI MAKANAN
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Jenis DRPd Penilaian Saran
Ada indikasi tidak diobati Tidak ada Tidak ada indikasi tapi diobati Tidak ada Pemilihan obat yang tidak tepat Tidak ada
Dosis rendah Tidak ada
Dosis tinggi Tidak ada
Efek samping Tidak ada
Interaksi obat Ada • Untuk mengganti lansoprazole
dengan ranitidine
• Untuk mengganti ondancentron dengan domperidone
• Memberikan jarak minum
obatlansoprazole, ondancentron, OAT dengan waktu makan
Ketidakpatuhan pengobatan Tidak ada
ASSESSMENT
DRUG RELATED PROBLEM
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
• Rekomendasi kepada dokter untuk mengganti terapi lansoprazole dengan ranitidine dan ondancentron dengan domperidone
• Monitoring kadar SGOT dan SGPT
• Monitoring darah rutin
• Melakukan komunikasi dengan pasien untuk memberikan informasi dan edukasi terkait obat yang digunakan. Adapun hal yang penting untuk disampaikan diantaranya:
a. Menjelaskan manfaat obat yang saat ini dan akan digunakan oleh pasien.
b. Menjelaskan cara penggunaan obat lansoprazole, ondancentron, OAT yang diminum saat perut kosong yaitu 30 menit atau 1 jam sebelum makan
c. Menjelaskan kepada pasien pentingnya meminum obat tersebut agar tidak ada dosis yang terlewat dan pasien menyelesaikan pengobatannya hingga waktu yang telah ditentukan.
d. Harus tepat waktu saat minum obat OAT
e. Jangan panik apabila buang air seni berwarna merah karena efek dari obat OAT
PLAN
farmasi.ump.ac.idfarmasi.ump.ac.i d
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP
Fakultas Farmasi UMP