• Tidak ada hasil yang ditemukan

Home - Open Access Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Home - Open Access Repository"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

Rini Hildayani (dikutip Hasmyati et al., 2022) menyatakan bahwa faktor penyebab terjadinya retardasi mental adalah faktor genetik, faktor biologis non keturunan dan faktor lingkungan. Menurut Hudak dan Gallo (dikutip oleh Arfiani et al., 2022), keterbelakangan mental dapat menimbulkan disfungsi psikososial dalam keluarga khususnya orang tua yaitu kecemasan.

Dukungan Keluarga

Friedman (2010, dikutip Triyani & Warsito, 2019) mengemukakan ada empat aspek dukungan keluarga, yaitu sebagai berikut. Menurut Deswita (2023), faktor yang dapat mempengaruhi dukungan keluarga adalah kelas sosial ekonomi orang tua, meliputi tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan pekerjaan orang tua.

Kemandirian

Menurut Syamakumari (2016), kebersihan diri terdiri dari berbagai aktivitas yang dilakukan setiap hari untuk menjaga diri. Menurut Kristianti dan Sebtalesy (2019), terdapat beberapa jenis kebersihan diri pada anak, yaitu sebagai berikut.

Kerangka Konsep

Untuk pernyataan positif, skor 0 menunjukkan tidak pernah, skor 1 menunjukkan jarang, skor 2 menunjukkan sering, dan skor 3 menunjukkan selalu. Sedangkan untuk pernyataan kurang baik, skor 0 menunjukkan selalu, skor 1 menunjukkan sering, skor 2 menunjukkan jarang, dan skor 3 menunjukkan tidak pernah.

Desain Penelitian

Variabel Penelitian .1 Variabel Bebas

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas atau dapat dikatakan peristiwa, hasil, akibat, manfaat, dampak atau hasil dari variabel bebas (Saryono & Angraeni, 2013).

Definisi Operasional

Populasi dan Sampel .1 Populasi

Penelitian ini menggunakan teknik random sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan sampel yang dianggap tepat dan sesuai dengan penelitian yang kebetulan ditemui peneliti (Sugiyono, 2011). Penelitian ini dibatasi waktu yaitu selama 2 minggu untuk mengumpulkan responden sebanyak-banyaknya agar waktu dan tenaga peneliti lebih efisien.

Tempat dan Waktu Penelitian .1 Tempat Penelitian

Berdasarkan teknik pengambilan sampel yang digunakan, peneliti mengambil jumlah sampel sebanyak 30 orang dalam 2 minggu penelitian, sesuai dengan jangka waktu yang diberikan.

Instrumen Penelitian .1 Dukungan Keluarga

Teknik Pengumpulan Data

Langkah Pengumpulan Data

Kuesioner yang diisi oleh responden akan diperiksa kembali untuk memastikan bahwa responden telah mengisi seluruh pertanyaan dengan lengkap.

Teknik Pengolahan Data .1 Pengolahan Data

Validitas dan Reliabilitas .1 Validitas

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson product moment di SPSS untuk skala Guttman dan menggunakan teknik Cronbach’s alpha untuk skala Likert. Kriteria setiap item pertanyaan dengan teknik Cronbach’s alpha adalah jika nilai korelasi total item terkoreksi ≥ 0,3 untuk skala Likert. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan di SLB Negeri 3 Banjarmasin pada tanggal 31-7 Mei. Juni 2023, dan dilakukan terhadap 30 responden.

Alasan peneliti memilih SLB Negeri 3 Banjarmasin karena sekolah ini mempunyai jumlah siswa tunagrahita ringan yang memenuhi syarat untuk melakukan uji validitas yaitu sebanyak 30 responden. Hasil uji validitas 2 variabel meliputi dukungan keluarga sebanyak 22 pertanyaan dan kemandirian personal higiene sebanyak 24 pertanyaan yang diisi oleh 30 responden.Pada penelitian ini, 14 pertanyaan dukungan keluarga dinyatakan valid dan 8 pertanyaan tidak valid. Penelitian ini menggunakan dua jenis uji reliabilitas yaitu menggunakan rumus Kuder-Richardson 20 untuk dukungan keluarga dengan skala Guttman dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha untuk kemandirian personal higiene dengan skala Likert.

Uji reliabilitas Kuder-Richardson 20, menurut Mufarrikoh (2019), metode ini digunakan untuk skala nominal seperti dengan jawaban ya atau tidak, sehingga simbol jawaban ya atau tidak dikembalikan dengan nilai 1 dan error. Jawaban bernilai 0. Uji KR-20 dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel, sedangkan uji reliabilitas Cronbach Alpha dilakukan dengan menggunakan software komputer SPSS 26 for Windows. Hasil uji reliabilitas dukungan keluarga sebesar 0,798 yang berada pada rentang reliabilitas tinggi dan uji kemandirian personal higiene sebesar 0,915 yang nilainya berada pada rentang sangat tinggi.

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Dukungan Keluarga
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Dukungan Keluarga

Etika Penelitian

Peneliti selalu berhati-hati dalam memberikan pertimbangan terkait risiko dan manfaat yang akan mempengaruhi responden dalam setiap tindakan yang diambil. Responden selalu diperlakukan secara manusiawi dengan mengutamakan hak-haknya, termasuk hak untuk memutuskan bersedia menjadi responden tanpa sanksi. Responden mendapatkan kejelasan yang utuh mengenai tujuan penelitian dan kejelasan bahwa responden mempunyai hak bebas untuk ikut serta atau tidak dalam penelitian.

Dalam informed consent disebutkan bahwa data yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Keadilan yang diterapkan mengacu pada kewajiban etis untuk memberikan perlakuan yang sama dengan moral yang baik dan benar sehingga responden dapat memperoleh hak-hak yang dimilikinya. Asas ini berkaitan dengan keadilan yang menghendaki pembagian beban dan manfaat kepada subjek atas penelitian yang diikutinya harus seimbang.

Kerahasiaan merupakan persoalan yang berkaitan dengan etika dalam memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian atau informasi kepada pihak yang bertindak sebagai responden. Segala informasi dan hasil penelitian yang diperoleh akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dan hanya kelompok data tertentu yang akan dimasukkan dalam hasil penelitian (Setiana & Nuraeni, 2021). Responden mempunyai hak untuk meminta kerahasiaan data yang diberikan, sehingga perlu bersifat anonim dan rahasia.

Deskripsi Data

Hasil Penelitian

Nilai tertinggi kuesioner penelitian adalah poin 12 dengan skor 82, dan nilai terendah kuesioner adalah poin 15 dengan skor 57. Terdapat 0 (0%) responden keluarga yang tidak memberikan dukungan dan mandiri, dan 3 keluarga yang tidak memberikan dukungan dan tanggungan (100%) responden. Hasil analisis statistik yang diperoleh uji rank Spearman adalah p=0,000 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang sangat signifikan.

Berdasarkan tingkat dan arah kekuatan hubungan berdasarkan uji Spearman Rank diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,703 yang berarti tingkat kekuatan hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian personal hygine anak tunagrahita adalah kuat dengan arah hubungan searah karena nilai korelasinya positif.

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi kemandirian personal  hygiene anak retardasi mental di SLB Negeri Pelambuan
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi kemandirian personal hygiene anak retardasi mental di SLB Negeri Pelambuan

Pembahasan

Hal ini relevan dengan penelitian Saodah (2017) yang berjudul “Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Personal Hygiene Anak Tunagrahita Di SLB N 1 Bantul Yogyakarta” bahwa pendidikan orang tua akan mempengaruhi pengetahuan orang tua dalam memberikan pengasuhan pada anak tunagrahita yang juga merupakan orang tua. memengaruhi. dalam peran mereka. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan dan pengetahuan orang tua dapat meningkatkan kualitas dukungan keluarga yang diberikan. Orang tua yang berpendidikan, berwawasan luas, dan berwawasan luas akan cenderung memberikan dukungan keluarga yang lebih berkualitas.

Kemandirian dalam kebersihan diri yang paling sering dilakukan anak, menurut orang tua berdasarkan sebagian besar jawaban kuesioner, adalah anak mampu meniru dengan baik tata cara mandi yang baik dan benar sesuai dengan apa yang diajarkan orang tuanya. Skor tertinggi pada Personal Hygiene Independence Questionnaire adalah item nomor 12 dengan jumlah skor 82 yaitu anak mampu dengan baik meniru tata cara mandi yang baik dan benar, sesuai dengan apa yang dipelajari orang tua dalam bidang perawatan kulit, yaitu Artinya anak mampu membersihkan dan memandikan badan dengan air bersih dan sabun yang berguna untuk menjaga kebersihan kulit dan menjaga fungsinya. Sedangkan angket yang memiliki total skor terendah adalah item nomor 15 dengan total skor 57 yaitu anak selalu membutuhkan bantuan orang tua dalam menyiapkan perlengkapan mandi untuk aspek perawatan kulit.

Untuk memaksimalkan dukungan yang diberikan, keluarga perlu memperkuat dukungan informasi agar pengetahuan orang tua dapat ditingkatkan sehingga mampu membantu anak mengembangkan kemandiriannya, sejalan dengan Puspita (dikutip Parulian et al., 2020) yang meningkatkan kemandirian anak. kemandirian memerlukan peran orang tua karena orang tua dapat memberikan pelatihan atau bimbingan dukungan keluarga kepada anak tunagrahita agar mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri. Personal higiene mandiri tidak terjadi dengan sendirinya melainkan memerlukan pembiasaan dan kedisiplinan, untuk mewujudkan hal tersebut keluarga berperan dalam memberikan dukungan, pada penelitian ini diperoleh item nomor 12 sebagai item angket dengan total skor tertinggi yaitu 82 yaitu anak mampu meniru tata cara mandi dengan baik, apa yang baik dan benar sesuai dengan apa yang dipelajari orang tua tentang aspek perawatan kulit. Selanjutnya angket dengan total skor terendah adalah nomor 15 dengan total skor 57 yaitu anak selalu membutuhkan bantuan orang tua dalam menyiapkan perlengkapan mandi untuk aspek perawatan kulit.

Keterbatasan Penelitian

Oleh karena itu diperlukan dukungan informasi agar keluarga dapat memberikan nasehat dan saran agar kebersihan diri secara mandiri akan memberikan pengaruh yang baik bagi kesehatan anak, sehingga anak terhindar dari bakteri penyakit yang akan membuat anak sakit atau tidak nyaman. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Mandasari dkk. 2020), yang menjelaskan bahwa stimulus dan dukungan yang diterima anak dapat meningkatkan kemampuan mandiri khususnya dalam kebersihan diri. Analisa peneliti menemukan bahwa hubungan anak tunagrahita dengan orang tuanya sangatlah penting, sehingga orang tua harus bisa menerima dan membantu anak untuk beradaptasi dengan keadaan dan kondisi yang dialaminya, termasuk menghindari tujuan-tujuan yang terlalu tinggi untuk dicapai dan orang tua. ' Kesadaran akan hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu anak memenuhi kebutuhannya.

Implikasi

Kesimpulan

Saran

Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pola asuh orang tua yang diperlukan pada anak tunagrahita atau faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian personal hygine pada anak tunagrahita. Tinjauan Pustaka tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Kemandirian Personal Hygiene pada Anak Retardasi Mental. Korelasi penerimaan orang tua terhadap stres pengasuhan orang tua dalam mengasuh anak tunagrahita: efek mediasi harga diri orang tua (Studi di SDLB Bhakti Luhur Kota Malang).

Kajian Fenomenologi Pengalaman Orang Tua Dalam Memberikan Kemandirian Pada Anak Usia (0-18 Tahun) Tunagrahita Sedang Di SLB Negeri Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2019. SD Kudus Tahun 2015. Hubungan Dukungan Orang Tua Dengan Kebersihan Diri anak tunagrahita di SLB Negeri 1 Bantul Yogyakarta.

Tujuan: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian personal higiene pada anak tunagrahita di SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin. Dengan ini saya mengajukan permintaan kepada anda untuk menjadi responden dalam penelitian yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Personal Hygiene Pada Anak Tunagrahita Di SLB Negeri Pelambuan Banjarmasin”. Judul Penelitian : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kemandirian Personal Hygiene Anak Tunagrahita Di SLB Negeri Pelambuan.

Anak sudah mampu meniru tata cara mandi yang baik dan benar seperti yang diajarkan orang tuanya. Anak belum mengetahui cara mandi mandiri sehingga orang tua harus mengajari dan mengingatkan setiap kali anak ingin mandi.

Gambar

Tabel 3.1 Definisi Operasional
Tabel 3.2 Scoring Dukungan Keluarga
Tabel 3.3 Scoring Kemandirian Personal Hygiene
Tabel 3.4 Nilai Rho
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan, jadi dalam penelitian ini data primer yang didapatkan adalah hasil dari data-data pada saat