• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan bahasa figuratif dan minat membaca cerpen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan bahasa figuratif dan minat membaca cerpen"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Sedangkan gaya bahasa kiasan adalah gaya bahasa yang maknanya tidak dapat ditafsirkan sesuai dengan makna kata-katanya. Oleh karena itu, implikasi hasil penelitian bahasa kiasan bersifat memperkaya dan akan memberikan kontribusi terhadap pemahaman gaya bahasa siswa. Selain itu, gaya bahasa yang dimaksud di sini adalah cara menggunakan bahasa dalam konteks tertentu dan untuk tujuan tertentu.

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Gaya Bahasa dalam Sastra (stilistika)

Secara sederhana, stilistika diartikan sebagai ilmu tentang penggunaan bahasa dan gaya bahasa dalam karya sastra, sehingga bahasa menjadi bahan utama kajian stilistika. Kajian stilistika akan membantu dalam memahami karya sastra sekaligus menyadarkan penulis akan kenyataan bahwa penulis menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengungkapkan makna. Di sisi lain, teknik itu sendiri juga merupakan suatu bentuk pilihan, dan pilihan tersebut dapat dilihat dalam bentuk ungkapan bahasa sebagaimana yang digunakan dalam sebuah karya sastra.

Unsur Bahasa Figuratif

Dalam cerpen terdapat keunikan pandangan dan penggunaan gaya bahasa serta kekhasan dalam penggunaan gaya bahasa. Penelitian terhadap penggunaan gaya bahasa ini akan mengungkap hal-hal yang dapat membantu kita menangkap dan menafsirkan makna cerita pendek. Kajian stilistika penggunaan gaya bahasa dalam cerpen tersebut dilakukan untuk mengetahui fungsi dan efek estetis cerpen tersebut.

Jenis Bahasa Figuratif

Gaya bahasa ini mengungkapkan sesuatu dengan memberikan sifat dan tindakan manusia pada benda mati atau benda mati. Synecdoche adalah salah satu jenis bahasa kiasan yang menggunakan sebagian dari sesuatu untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto) atau menggunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totum pro parte). a) Contoh synecdoche pars pro toto : Lima ekor kambing disembelih dalam acara tersebut (yang disembelih dalam acara tersebut b) Contoh Synecdoche totem pro parte : Dalam pertandingan tersebut, Indonesia menang satu kali melawan Malaysia. Defersonifikasi adalah gaya linguistik yang mengaitkan pada seseorang ciri-ciri benda mati.

Jenis Penyiasatan Struktur

Contoh ironi: Tidak ada keraguan bahwa Andalah orangnya, jadi semua kebijaksanaan konvensional harus dibantah sepenuhnya. Contoh ironi secara lebih kasar diubah menjadi contoh sinisme, yaitu. Tidak ada keraguan bahwa Andalah orangnya, jadi semua kebijaksanaan akan hilang bersama Anda. Contoh lain: benar, kamu adalah gadis tercantik di seluruh alam semesta, mampu menghancurkan seluruh isi alam semesta ini.

Fungsi Bahasa Figuratif

Antitesis adalah gaya bahasa yang mengandung gagasan yang bertentangan dengan menggunakan kata atau frasa yang berlawanan. Menurut Burhan Nurgiyantoro, gaya bahasa sebagai bagian dari unsur intrinsik cerpen berkaitan erat dengan unsur intrinsik cerpen lainnya, yaitu tema, penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan nilai. Dari uraian di atas, maka fungsi gaya bahasa dalam cerpen Sang Pempian karya Andrea Hirata dianalisis berdasarkan fungsinya relatif terhadap unsur intrinsik lain dalam cerpen tersebut terkait dengan fungsi yang disampaikan oleh Nurgiyantoro dan Keraf.

Hakikat Cerpen

Cerpen terdiri dari unsur-unsur cerita yang saling berkaitan erat satu sama lain. Koherensi dan keterpaduan seluruh unsur cerita yang membentuk keseluruhan sangat menentukan keindahan dan keberhasilan cerita pendek sebagai salah satu bentuk karya sastra. Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tema adalah suatu gagasan atau gagasan atau suatu permasalahan yang mendasari cerita yang menjadi titik tolak pengarang ketika menyusun cerita atau karya tersebut.

Pengertian alur dalam cerita pendek atau dalam sebuah karya fiksi pada umumnya adalah rangkaian cerita yang dibentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa untuk merangkai cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam sebuah cerita (Aminuddin 2012). Yang dimaksud dengan sudut pandang adalah cara pengarang menampilkan tokoh-tokoh dalam cerita yang diceritakan (Aminuddin, 2002). Secara konvensional, roman dikatakan sebagai cerita yang menceritakan liku-liku kehidupan manusia, naik turunnya, yang diikuti dengan perubahan nasib para tokohnya.

Sedangkan novel adalah cerita tentang bagian-bagian penting dalam kehidupan manusia, misalnya saja masa remaja, masa tua, dan sebagainya, namun tidak harus dimulai dari masa kanak-kanak; jelas hal itu masih diikuti dengan perubahan nasib. Dan cerita pendek adalah cerita yang menceritakan sebagian kecil kehidupan manusia. Cerpen tidak sempat mengikuti perubahan nasib tokohnya, karena singkatnya apa yang dideskripsikan. Dalam karya sastra, bahasa kiasan bersifat prismatik dan menyampaikan lebih dari satu makna (Al-Ma'ruf, 2010: 161).

Deskripsi bahasa kiasan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perbedaan bahasa kiasan yang digunakan dalam cerita pendek.

Pengertian Majas

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 28 orang siswa yang menyatakan sangat setuju atau 38%, 38 orang atau 52% setuju, 6 orang atau 8% tidak setuju, 1 orang atau 1% tidak setuju. Berdasarkan tabel diatas terdapat 21 siswa yang menyatakan sangat setuju atau 28%, 38 orang atau 52% setuju, untuk pernyataan sangat setuju ada 13 orang atau 17%, untuk pernyataan tidak setuju ada 1 orang atau 1 % . Berdasarkan tabel diatas terdapat 32 siswa yang menyatakan sangat setuju atau 44%, 27 orang atau 37% setuju, untuk pernyataan sangat setuju ada 7 orang atau 10%, untuk pernyataan tidak setuju ada 1 orang atau 1 % .

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 25 siswa yang menyatakan sangat setuju atau 34%, 40 orang atau 54% setuju dengan pernyataan tersebut, 7 orang atau 10% sangat setuju, dan 1 orang tidak setuju atau 1%. . Berdasarkan tabel di atas, terdapat 18 siswa yang menyatakan sangat setuju atau 24%, 35 orang atau 50% setuju, untuk pernyataan sangat setuju ada 16 orang atau 22%, untuk pernyataan benar tidak setuju ada 2 atau 2 orang. Berdasarkan tabel di atas: Dari siswa yang menyatakan sangat setuju terdapat 32 orang atau 44%, untuk pernyataan setuju terdapat 27 orang atau 37%, untuk pernyataan setuju sangat setuju terdapat 14 orang atau 19.

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 35 orang siswa yang menyatakan sangat setuju atau 45%, 34 orang atau 47%, untuk pernyataan 5 orang atau 7% sangat setuju, untuk pernyataan 1 orang atau 1% sangat tidak setuju. Berdasarkan tabel di atas, terdapat 27 orang siswa yang menyatakan sangat setuju atau 37%, 37 orang atau 50% setuju, 8 orang atau 11% tidak setuju, 1 orang atau 1% sangat tidak setuju. B). Berdasarkan tabel di atas, siswa yang menyatakan sangat setuju atau 21% berjumlah 15 orang, pernyataan setuju sebanyak 39 orang atau 53%, pernyataan sangat setuju sebanyak 16 orang atau 22%, pernyataan tidak setuju sebanyak 2 orang atau 3%.

Berdasarkan tabel diatas terdapat 16 siswa yang menyatakan sangat setuju atau 22%, 39 orang atau 53% setuju, untuk pernyataan sangat setuju ada 16 orang atau 2%, untuk pernyataan tidak setuju ada 2 orang atau 3 .% .

Pengertian Membaca

Tujuan membaca

Pertama “Implementasi Citraan dalam Majalah Puisi Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA”. Oleh karena itu, penelitian ini diberi judul “Hubungan antara imajinasi dan minat membaca cerpen dengan kemampuan pada siswa SMK Gogis Yapki Maros. Kerangka penelitian ini adalah: Hubungan antara imajinasi dan minat membaca cerpen dengan kemampuan mengapresiasi ( studi kasus siswa di SMK Goings Maros).

H0 : Tidak terdapat hubungan antara bahasa kiasan dengan minat membaca cerpen dan kemampuan mengapresiasi cerpen siswa SMK Gogis Yapki Maros. H1: Terdapat hubungan antara bahasa kiasan dan minat membaca cerpen dengan kemampuan mengapresiasi cerpen siswa SMK Gogis Yapki Maros. 12 orang atau 16% sangat setuju, 30 orang atau 41% setuju, 23 orang atau 31% tidak setuju, 6 orang atau 8% tidak setuju, dan 2 orang sangat tidak setuju. atau 3%.

Berdasarkan tabel di atas, terdapat 34 orang siswa yang menyatakan sangat setuju atau 46%, 27 orang atau 36% setuju, 11 orang atau 15% tidak setuju, 1 orang atau 1% tidak setuju. Berdasarkan tabel di atas, terdapat 19 orang siswa yang menyatakan sangat setuju atau 26%, 35 orang atau 47% setuju dengan pernyataan tersebut, 16 orang atau 21% tidak setuju dengan pernyataan tersebut, 2 orang atau 3% tidak setuju dengan pernyataan setuju dan untuk pernyataan tersebut pernyataan 1 orang atau 1% sangat tidak setuju. Berdasarkan tabel di atas, terdapat 23 orang siswa yang menyatakan sangat setuju atau 32%, 27 orang atau 37% setuju dengan pernyataan tersebut, 15 orang atau 21% sangat setuju dengan pernyataan tersebut, 4 orang atau 5% tidak setuju dengan pernyataan setuju dan untuk pernyataan 4 orang atau 5% tidak setuju sama sekali.

Berdasarkan tabel diatas terdapat 19 siswa yang menyatakan sangat setuju atau 26%, pernyataan setuju sebanyak 27 orang atau 37%, pernyataan sangat setuju atau 26% sebanyak 19 orang, pernyataan tidak setuju sebanyak 6 orang atau 8%, untuk pernyataan 2 orang atau 3% sangat tidak setuju.

Tinjauan Penelitian yang Relevan

Kerangka Pikir............................................... 51 D

Pembahasan tinjauan pustaka yang dikemukakan di atas menunjukkan kesinambungan dari setiap alur pembahasan, sehingga tampak adanya alur pemikiran dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran dalam penelitian pada hakikatnya merupakan pedoman yang digunakan untuk mendukung dan membimbing peneliti dalam mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan.

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2007:61) populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah sejumlah atau sekelompok objek yang dijadikan sasaran dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Gogis Yapki Kabupaten Maros yang berjumlah 73 orang.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang diambil sebagian untuk dijadikan objek penelitian. Karena jumlah populasinya kurang dari 100, maka penelitian ini menggunakan survei populasi yaitu siswa SMK Gogis Yapki Maros yang berjumlah 73 orang.

Teknik Pengumpulan Data

Bahasa figuratif merupakan fenomena dalam pembelajaran cerita pendek yang sangat mempengaruhi minat membaca siswa, dan minat tersebut merupakan dorongan seseorang untuk memahami setiap kata dan isi teks bacaan sehingga pembaca dapat memahami hal-hal yang ada dalam bacaan tersebut. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan menggunakan teknik observasi, angket dan dokumentasi tentang hubungan pencitraan dengan minat. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara imajinasi dan minat membaca cerpen terhadap kemampuan mengapresiasi cerpen pada siswa SMK Gogis Yapki Maros.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dikaitkan dengan hasil penelitian pertama yang relevan yaitu “Implementasi Bahasa Figuratif pada Puisi Pedang Sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMA”. Baris-baris puisi dalam kumpulan puisi Mata Pisau mengandung kiasan berupa kiasan dan tuturan idiomatik. Ketiga, implementasi pencitraan dalam puisi Mata Pisau sebagai bahan ajar bahasa Indonesia di SMA terdapat pada Standar Kompetensi Mendengarkan 5.

Analisis Bahasa Kiasan Dalam Kumpulan Puisi Mata Pisau Karya Sapardi Djoko Damono Analisis bahasa kiasan dalam penelitian ini dikhususkan pada dua jenis bahasa kiasan, yaitu: (a) kiasan dan (b) tuturan idiomatik. Pemilihan kedua jenis bahasa kiasan ini didasari oleh alasan bahwa keduanya mewarnai kekhasan dan kekhasan bahasa kiasan dalam puisi Mata Pisau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minat membaca terhadap kemampuan penilaian cerpen kelas

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya minat membaca sehingga berdampak pada penghayatan cerpen di kelas.Kemampuan memahami bahasa kiasan merupakan kemampuan seseorang dalam memahami bahasa yang digunakan penyair untuk mengungkapkan sesuatu dengan cara yang tidak lazim yaitu secara tidak langsung. . Kemampuan memahami bahasa kiasan berperan penting dalam meningkatkan kemampuan mengapresiasi puisi siswa karena puisi tidak dapat dipisahkan dari bahasa kiasan.

Referensi

Dokumen terkait

The objective of this research is to know whether or not there is the effect of using literary film to improve speaking ability of the tenth grade student at MA Al Imarah Wongsorejo in