• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan dukungan sosial keluarga dengan - Digilib UIN SUKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan dukungan sosial keluarga dengan - Digilib UIN SUKA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

Tujuan kedua dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi efektif dukungan sosial keluarga dalam meningkatkan penyesuaian diri mahasiswa migran di Yogyakarta. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 85 orang dan digunakan skala penyesuaian serta dukungan sosial keluarga sebagai alat pengumpul data yang masing-masing memperoleh koefisien alpha (reliabilitas) sebesar 0,872 dan 0,853. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial dan penyesuaian keluarga mempunyai nilai r sebesar 0,668 dan p value sebesar 0,000 (p<0,05).

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan penyesuaian diri mahasiswa asing di Yogyakarta. Semakin tinggi dukungan sosial keluarga yang diterima maka semakin tinggi pula tingkat penyesuaian diri pada mahasiswa perantauan di Yogyakarta, sebaliknya semakin rendah dukungan sosial keluarga maka semakin rendah pula penyesuaian diri. Sumbangan efektif variabel dukungan sosial keluarga terhadap penyesuaian diri sebesar 44,6% sehingga hipotesis penelitian dinyatakan diterima.

Permasalahan yang dihadapi mahasiswa migran antara lain ketidakbiasaan terhadap norma-norma sosial baru, perubahan sistem pendukung, dan kesulitan beradaptasi dengan berbagai bidang seperti bidang akademik dan sosial budaya. Disebutkan juga bahwa adaptasi diri mengarah pada proses mental yang melaluinya individu menghadapi masalah atau tuntutan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari (Weiten, Dunn, & Hammer, 2012). Menurut Santrock (2006), adaptasi adalah proses psikologis untuk beradaptasi, mengelola dan mengatasi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini diperkuat oleh Weiten, Dunn & Hammer (2012) yang menyatakan bahwa adaptasi mengacu pada proses psikologis individu dalam menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari. Haber dan Runyon (1984) menambahkan bahwa seseorang yang memiliki penyesuaian diri yang baik dapat menerima keadaan yang berada di luar kendalinya. Penyesuaian diri yang baik ditunjukkan dengan respon yang efektif, matang, memuaskan, dan sehat serta dapat menyelesaikan konflik mental, kesulitan, frustasi, pribadi, dan sosial tanpa menimbulkan perilaku yang menjadi gejala gangguan (Schneiders, 1964).

Hal ini diperkuat dengan pendapat Meichati (1983) yang menyatakan bahwa kegagalan beradaptasi akan membuat seseorang kehilangan rasa percaya diri, melemahkan vitalitas orang yang kemampuannya sangat lemah. Penyesuaian yang dilakukan mahasiswa migran salah satunya adalah adaptasi dalam bidang akademik. Selain dalam bidang akademis, penyesuaian lain yang harus dilakukan oleh mahasiswa, khususnya yang berimigrasi dari luar Pulau Jawa, adalah penyesuaian dalam kehidupan sosial dan emosional (Sharma, 2012).

Yannatta (dalam Friedlander, dkk., 2007) menyatakan bahwa adaptasi dalam kehidupan sosial dapat berupa berfungsinya individu dalam lingkungan sosialnya, serta keterlibatan individu dalam aktivitas sosial. Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian Karandish (2014) yang menyatakan bahwa penyesuaian kampus berhubungan signifikan dengan dukungan sosial yang diterima. Mahasiswa baru dapat mengalami stres dan frustasi jika tidak mempunyai kemampuan penyesuaian diri yang baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi penyesuaian mahasiswa migran adalah dukungan sosial dari keluarga, yang mempunyai interaksi paling dekat dengan individu meskipun mereka tinggal berjauhan.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Praktis

Keaslian Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan instrumen pengukuran Student Adaptation to College Questionnaire (SACQ) dan Educational Stress Scale for Adolescents (ESSA). Hasil dari penelitian ini adalah terdapat korelasi negatif yang signifikan antara kesejahteraan psikologis dengan kesepian. Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2016) dengan judul “Hubungan Keterbukaan Diri Dengan Penyesuaian Diri Mahasiswa Riau Di Yogyakarta”.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara penyesuaian diri dengan penyesuaian diri siswa Riau di Yogyakarta. Hasil penelitian ini adalah strategi coping mempunyai pengaruh yang positif dan dapat diterima terhadap penyesuaian diri. Penelitian yang dilakukan oleh Muslihah (2011) dengan judul “Studi Hubungan Dukungan Sosial, Penyesuaian Sosial Di Lingkungan Sekolah Dan Prestasi Akademik Siswa Pondok Pesantren SMPIT ASSYFA Subang Jawa Barat”.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Pondok Pesantren Assyfa Kabupaten Subang Jawa Barat yang berjumlah 92 orang. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan antara dukungan sosial orang tua dengan keberhasilan akademik siswa, namun tidak terdapat hubungan antara prestasi akademik dengan penyesuaian sosial. Berdasarkan beberapa penelitian di atas memberikan banyak informasi dengan mengkaji dan mengkaji penyesuaian diri sebagai variabel psikologis yang mungkin terkait atau berkontribusi terhadap aspek psikologis internal dan eksternal lainnya yang saling mempengaruhi.

Hasil penelitian ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian tentang penyesuaian diri lebih luas dan mengembangkan dengan pertanyaan lain. Topik penelitian yang akan kami pelajari adalah hubungan dukungan sosial keluarga dengan penyesuaian diri mahasiswa migran di Yogyakarta. Topik yang diangkat dalam penelitian ini adalah psikologi sosial, khususnya kaitannya dengan penyesuaian diri mahasiswa migran di Yogyakarta.

Terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial keluarga dengan penyesuaian diri mahasiswa migran di Yogyakarta. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik atau tinggi dukungan sosial keluarga maka semakin baik/tinggi pula tingkat penyesuaian diri mahasiswa migran di Yogyakarta, begitu pula sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial keluarga maka semakin rendah pula penyesuaian diri.

Saran

Tingkatkan kemampuan beradaptasi di luar negeri karena kehidupan tidak jauh dari lingkungan sosial. Saran bagi penelitian selanjutnya yang ingin meneliti penyesuaian pribadi dan dukungan sosial keluarga disarankan untuk mengetahui variabel lain yang mempengaruhi, seperti menurut Schneider (1964) kondisi fisik, perkembangan kedewasaan, aspek psikologis, faktor lingkungan dan budaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode kualitatif atau campuran metode kuantitatif dan metode kualitatif (mixed method).

Penilaian terhadap dukungan sosial dan penyesuaian keluarga sangat terbatas dan hanya didasarkan pada item-item yang telah ditentukan. Penggunaan metode wawancara dan observasi sebagai metode pengumpulan data akan memberikan banyak informasi yang dibutuhkan untuk memperkaya hasil penelitian. Hubungan dukungan sosial orang tua dengan efikasi diri akademik dalam penyesuaian diri siswa kelas VII SMP Plus Darussalam Blogagung Banyuwangi.

Social support buffering acculturative stress: A study of mental health symptoms among Korean international students. Social support: main and moderating effects on the relationship between final stress and adjustment among collage students with disabilities.

Referensi

Dokumen terkait

c i This was the best answered section of the question as most students chose to use the formula which required basic substitution in solving the equation... The most common errors