• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Ekspansi Sangkar Thoraks Terhadap Vo2 Max Dan Kapasitas Vital Paru Pada Mahasiswa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hubungan Ekspansi Sangkar Thoraks Terhadap Vo2 Max Dan Kapasitas Vital Paru Pada Mahasiswa"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 4 No. 1 Juni 2023

p-ISSN : 2830-4748, e-ISSN: 2830-4772

DOI: 10.58258/rehat.v3i1.5297/ https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/Rehat

Hubungan Ekspansi Sangkar Thoraks Terhadap VO2 Max Dan Kapasitas Vital Paru Pada Mahasiswa

Aisyah Lifsantin Na’ima1, Jinten Jumiati2

1,2Akademi Fisioterapi YAB Yogyakarta

Article Info Abstrak

Article history:

Accepted : 31 May 2023 Publish : 07 Juny 2023

Pandemi COVID-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit corona virus 2019 (covid-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia. Upaya pemerintah dalam menghadapi Pandemi Covid-19 dengan bekerja dari rumah (work from home) maupun belajar dari rumah (study from home) yang berdampak terhadap kesehatan salah satunya adalah penurunan tingkat kebugaran fisik akibat kurang gerak. Kebugaran seseorang berhubungan erat dengan kapasitas aerobik yang diukur dengan VO2max. VO2max dipengaruhi oleh kapasitas vital paru yang juga dipengaruhi oleh ukuran pengembangan rongga thorax. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan ekspansi sangkar thoraks terhadap vo2max dan kapasitas vital paru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi analitik korelasi dengan rancangan cross sectional dengan besar subyek penelitian adalah 44 mahasiswa fisioterapi yang memenuhi kriteria inklusi. Setelah dilakukan pengukuran, data dianalisis dengan uji Spearman test dan didapatkan hasil ICS 3 dengan VO2max p = 0,002, processus xypoideus dengan Vo2max p= 0,000. Sedangkan hasil ICS 3 dengan KVP p=

0,003, processus xypoideus dengan KVP p= 0,002. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan ekspansi sangkar thoraks terhadap vo2max dan kapasitas vital paru.

Keywords:

Chest Expansion, VO2max,

Lung Vital Capacity

Article Info Abstract

Article history:

Diterima : 31 Mei 2023 Terbit : 07 Juni 2023

The COVID-19 pandemic in Indonesia is part of the 2019 corona virus disease (covid-19) pandemic that is currently taking place throughout the world. The government's efforts in dealing with the Covid-19 Pandemic by working from home (work from home) and studying from home (study from home) which have an impact on health, one of which is a decrease in the level of physical fitness due to lack of movement. A person's fitness is closely related to aerobic capacity as measured by VO2max. VO2max is influenced by the lungs vital capacity which is also affected by the size of the expanding thoracic cavity. The purpose of this study was to determine correlation between thoracic cage expansion, VO2max and lung vital capacity. A cross-sectional study was conducted involving 44 physiotherapy students who met the inclusion criteria as subjects. Data were analyzed using the Spearman test and the results obtained were ICS 3 with VO2max p=0.002, processus xypoideus with Vo2max p=0.000. While the results of ICS 3 with KVP p=0.003, processus xypoideus with KVP p

=0.002. From these results it can be concluded that there is a relationship between thoracic cage expansion to VO2max and lung vital capacity.

This is an open access article under the Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional

Corresponding Author:

Aisyah Lifsantin Na’ima

Akademi Fisioterapi YAB Yogyakarta Email: [email protected]

1. PENDAHULUAN

Pandemi COVID-19 di Indonesia merupakan bagian dari pandemi penyakit corona virus 2019 (covid-19) yang sedang berlangsung di seluruh dunia [12]. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARSCoV-2) [13]. Virus ini ditransmisikan antar manusia melalui kontak langsung atau ketika seseorang yang terinfeksi bersin, batuk, bernyanyi, berbicara, bahkan bernapas (droplets) [8]. Upaya pemerintah dalam menghadapi Pandemi Covid-19 adalah membuat dan melakukan beberapa kebijakan yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pembentukan komite penanganan Covid-19 dan Pemulihn Ekonomi Nasional, serta mewajibkan seluruh masyarakat Indonesia untuk menerapkan protocol kesehatan seperti selalu mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak satu sama lain.

(2)

Kebijakan pemerintah dalam Pembatasan Sosial Berskala Besr (PSBB) dengan menerapkan bekerja dari rumah (work from home) maupun belajar dari rumah (study from home) yang berkepanjangan dapat menjadikan individu menjadi kurang bergerak. Hal ini dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan dan psikologis seperti, berat badan bertambah, depresi, nyeri otot leher dan punggung, mata kering dan badan menjadi cepat lelah, peningkatan resiko penyakit jantung serta penurunan kapasitas vital paru [6]. Kapasitas Vital Paru merupakan jumlah udara yang dapat diekspirasikan setelah inspirasi maksimal [4]. Faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, merokok, penyakit pada paru, dan tingkat aktivitas fisik [6]. Tingkat aktivitas fisik kebugaran seseorang berhubungan erat dengan kapasitas aerobik yang diukur dengan VO2max.

VO2max merupakan kapasitas tubuh dalam mengambil, mentranspor dan menggunakan oksigen dalam latihan. Semakin tinggi nilai VO2max maka semakin tinggi tingkat kebugaran seseorang. Adanya ketahanan kardiorespirasi yang baik makan seseorang akan mampu melakukan aktifitas fisik dengan maksimal dengan waktu yang cukup lama [9]. Adapun faktor yang mempengaruhi VO2max adalah usia, jenis kelamin dan aktivitas fisik. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi VO2max adalah fungsi paru, jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) serta sel darah merah [1]. VO2max dipengaruhi oleh kapasitas vital paru yang juga dipengaruhi oleh ukuran pengembangan rongga thorax. Rongga thorax yang biasa disebut cavum thoraxis, adalah suatu ruangan pelindung alat-alat pernafasan, jalan pernapasan dan paru-paru yang tersusun atas tulang dan tulang rawan [10]. Sedangkan pengembangan rongga thorax merupakan kemampuan dan kekuatan otot pernapasan akan mempengaruhi kemampuan sangkar thoraks untuk mengembang dan mengempis saat bernapas. Pengukuran ekspansi thoraks dapat digunakan sebagai ukuran untuk menentukan fungsi respirasi. Berdasarkan hal-hal di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ekspansi thoraks dengan kapasitas vital paru dan vo2max.

2. METODE PENELITIAN

2.1. Jenis penelitian dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasi analitik korelasi dengan rancangan cross sectional.

2.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 sampai dengan bulan Januari 2023 di Laboratorium Pengukuran Akademi Fisioterapi ‘YAB’ Yogyakarta.

2.3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa fisioterapi Akademi Fisioterapi YAB Yogyakarta sebesar 44 mahasiswa yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi.

2.4. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

a. Pengukuran ekspansi sangkar thoraks dengan menggunakan pita ukur

Dengan cara, pita ukur ditempatkan pada 2 tempat yang berbeda yaitu di interkostal ketiga (ics 3) sejajar dengan processus spinosus vertebra thorakal ke 5 untuk sangkar thoraks atas dan pada processus xypoideus sejajar dengan processus spinosus vertebra thorakal ke 10 untuk sangkar thoraks bawah. Pengukuran dilakukan dengan meminta subjek tarik napas perlahan melalui hidung dan mendorong pita ukur untuk memperluas paru-paru sebanyak atau sekuat yang subjek bisa. Kemudian subjek diminta menghembuskan melalui mulut. Pengukuran dilakukan pada akhir siklus inspirasi dan ekspirasi. Nilai ekspansi thoraks dilihat dari hasil diameter inspirasi dikurangi diameter ekspirasi [3].

b. Pengukuran VO2max dengan menggunakan bleep test

Merupakan tes yang menggunakan irama musik dan pelaksanaannya yaitu iramanya secara bertahap dari tahap satu ketahap berikutnya frekuensinya semakin meningkat dengan cara: (a) Hidupkan Tape atau CD panduan tes bleep test, (b)

(3)

Selanjutnya akan terdengar bunyi “TUT” tunggal dengan beberata interval yang teratur. (c) Peserta tes diharapkan untuk sampai ke ujung yang bertepatan dengan sinyal “TUT” yang pertama berbunyi untuk kemudian berbalik dan berlari kearah yang berlawanna, (d) Selanjutnya setiap satu kali sinyal “TUT” berbunyi perserta tes harus dapat mencapai disalah satu lintasan yang ditempuhnya, (e) Setelah mencapai interval satu menit disebut level atau tingkatan satu yang terdiri dari tujuh balikan atau shuttle, (f) Selanjutnya mencapai interval satu menit akan berkurang sehingga menyelesaikan level selanjutnya perserta harus berlari lebih cepat, (g) Setiap kali peserta tes menyelesaikan jarak 20m salah satu kaki harus menginjak atau melewati batas atau garis 20m, (h) Setiap peserta harus berusaha untuk berlari selama mungkin sesuai dengan irama yang telah diatur oleh kaset atau CD, (i) Jika peserta gagal mencapai garis pembatas 20m sebanyak 2 kali berturut turut maka akan dihentikan atau telah dinyatakan tidak kuat dalam melaksananakan tes [11].

c. Pengukuran kapasitas vital paru dengan menggunakan spirometer

Dengan cara, posisikan keadaan tubuh rileks dan berdiri menghadap spirometri. Lakukan inspirasi maksimal dan dilanjutkan ekspirasi maksimal (tarik nafas panjang dan dalam lalu buang napas habis dan tidak terputus) Percobaan dilakukan tiga kali dan diambil hasil terbaik, catat hasil data [14].

2.5. Analisis Data

Teknik analisa dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif, dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik subyek penelitian menurut variabel bebas yang diteliti dan analisa bivariat untuk mengetahui adanya hubungan ekspansi sangkar thoraks terhadap vo2max dan kapasitas vital paru menggunakan uji statistik korelasi Spearman.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian

Tabel 1. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh (IMT), aktivitas fisik

Berdasarkan tabel 1. dapat dijelaskan bahwa responden berupa jenis kelamin, usia dan IMT. Prosentase sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan (56,8%), usia sebagian besar pada rentang usia 18-21 tahun (95,45%), IMT sebagian besar dalam kategori overweight (40,91%) dan aktivitas fisik 52,3% dalam kategori rendah.

Tabel 2. Uji Korelasi Ekspansi Sangkar Thoraks Terhadap VO2max dan Kapasitas Karakteristik Kategori Frekuensi Prosentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 19 43,2

Perempuan 25 56,8

Total 44 100

Usia 18-21 42 95,45

22-25 2 4,55

Total 44 100

Indeks Massa Tubuh (IMT)

Underweight 6 13.63

Normal 11 25,0

Overweight 18 40,91

Obesitas 9 20,46

Total 44 100

Aktivitas Fisik

Rendah 23 52,3

Sedang 17 38,7

Tinggi 4 9,0

Total 44 100

(4)

Vital Paru

VO2max KVP ICS 3 r* 0,452 0,438 p* 0,002 0,003 Proc.Xypoideus r* 0,587 0,452 p* 0,000 0,002

*r (kekuatan korelasi), *p (nilai p)

Berdasarkan tabel 2. Uji hipotesa korelasi dengan menggunakan uji Spearman test diperoleh hasil ICS 3 dengan VO2max p = 0,002 dengan kekuatan korelasi 0,452, processus xypoideus dengan Vo2max p= 0,000 dengan kekuatan korelasi 0,587.

Sedangkan hasil ICS 3 dengan KVP p= 0,003 dengan kekuatan korelasi 0,438, processus xypoideus dengan KVP p= 0,002 dengan kekuatan korelasi 0,452. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan ekspansi sangkar thoraks terhadap vo2max dan kapasitas vital paru, sedangkan kekuatan korelasi adalah sedang.

3.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian, hubungan ekspansi sangkar thoraks terhadap VO2 Max dan Kapasitas Vital Paru didapatkan hasil hubungan yang bermakna. Hal ini sejalan dengan penelitian Reddy et al., (2019) bahwa terdapat hubungan mobilitas sangkar thoraks terhadap fungsi paru pada perokok sehat, bukan perokok dan pasien PPOK [8] serta penelitian Penelitian Zedda (2013) dan Parwata (2021) hubungan tentang ekspansi sangkar thoraks terhadap kapasitas vital paru mendapatkan hasil positif. Kapasitas Vital Paru merupakan jumlah udara yang dapat diekspirasikan setelah inspirasi maksimal [4]. Faktor yang mempengaruhi kapasitas vital paru yaitu usia, jenis kelamin, pekerjaan, merokok, penyakit pada paru, dan tingkat aktivitas fisik [6]. Tingkat aktivitas fisik kebugaran seseorang berhubungan erat dengan kapasitas aerobik yang diukur dengan VO2max.

VO2max merupakan kapasitas tubuh dalam mengambil, mentranspor dan menggunakan oksigen dalam latihan. Semakin tinggi nilai VO2max maka semakin tinggi tingkat kebugaran seseorang. Adanya ketahanan kardiorespirasi yang baik makan seseorang akan mampu melakukan aktifitas fisik dengan maksimal dengan waktu yang cukup lama [9]. Adapun faktor yang mempengaruhi VO2max adalah usia, jenis kelamin dan aktivitas fisik. Selain itu faktor lain yang mempengaruhi VO2max adalah fungsi paru, jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) serta sel darah merah [1]. VO2max dipengaruhi oleh kapasitas vital paru yang juga dipengaruhi oleh ukuran pengembangan rongga thorax. Hal senada juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi TA dkk (2018), mengenai latihan pernafasan pada penyelam yang menyatakan bahwa hasil setelah latihan dapat menyebabkan peningkatan nilai VO2 max, peningkatan kapasitas vital paru, dan peningkatan ekspansi toraks. VO2 max yang paling tinggi memiliki ekspansi kapasitas thorax yang paling baik dan VO2 max sendiri memiliki korelasi yang erat dengan kapasitas vital paru, sehingga secara tidak langsung ekspansi thorax berpengaruh terhadap peningkatan atau penurunan kapasitas vital paru. Jika ekspansi thoraks menurun, maka kapasitas vital paru juga akan berkurang, begitu juga sebaliknya.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan terdapat hubungan ekspansi sangkar thoraks terhadap vo2max dan kapasitas vital paru pada mahasiswa.

5. UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Direktur Akademi Fisioterapi YAB Yogyakarta yang telah banyak membantu secara materiil maupun immateriil dalam proses penelitian ini.

(5)

6. DAFTAR PUSTAKA

[1] Alim, Kurniawan. “Survei Kapasitas VO2 Max Siswa Kelas V Sekolah Dasar Kelurahan Tanjong Mas Semarang,”. Skripsi. FIK. UNNES. Semarang, 2010.

[2] Dahlan, M Spopiyudin. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika, 2008.

[3] Debouche et al., “Reliability and Reproducibility of Chest Wall Expansion

Measurement in Young Healthy Adults,”. Manipulative Physiol Ther., vol. 39, pp.443-449, Juni 2016.

[4] F. Harahap, E. Aryastuti, D, Pulmonologi, And K. Respirasi, “Uji Fungsi Paru,” Cermin Dunia Kedokt., vol. 39, pp.305–307, 2012.

[5] Fitrianti, Widya, “Hubungan Antara Ekspansi Thoraks Dan Indeks Massa Tubuh Dengan VO2Max Pada Lanjut Usia (Lansia),”. Skripsi. FIK. UMS. Surakarta, 2013.

[6] Ghazali, Kemal Muhammad, “Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran,”. Skripsi. FK. UNSOED. Purwokerto, 2018.

[7] Parwata, et al., ”Correlation Between The Mobility Of The Above Cage And The Below Thorax Cage Toward The Elderly Lung Vital Capacity,”. Bali Medical Journal, vol.

10, 821-823, 2021.

[8] Patel, K. P., Vunnam, S. R., Patel, P. A., Krill, K. L., Korbitz, P. M., Gallagher, J. P., dkk,

“Transmission of SARS-CoV-2: n update of current literature,”. European Journal of Clinical Microbiology and Infectious Diseases, vol. 39 (11), pp. 1–7, 2020.

[9] Nurhasan. Aktivitas Kebugaran Jasmani. Jakarta: Depdiknas, 2005.

[10] Ravi S. Reddy et Al., “Reliability Of Chest Wall Mobility And Its Correlation With Lung

Functions In Healthy Nonsmokers, Healthy Smokers, And Patients With COPD,”. Canadian Respiratory Journal, 2019. https://doi.org/10.1155/2019/5175949.

[11] Soegiyanto K.S., dkk.”Validasi dan Reliabilitas Alat Tes VO2 Maks (Multistage Fitness Test),”. Laporan Penelitian. FIK. UNNES.2000

[12] Wikipedia. 2022. Pandemi Covid-19. https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_Covid-19 [13] World Health Organization. 2020. Corona virus Disease. WHO. https://covid19.who.int/

[14] Zella, Estee Andre, ”Hubungan Pengembangan Thoraks Terhadap Kapasitas Vital Paru Pada Atlet Tim Bola Basket Putri,”. Skripsi. UNJ. Jakarta, 2013.

[15] Wahyudi TA, Indah P. Darmaja, “Latihan Nafas Dalam Meningkatkan Daya Tahan Menyela, Dive Master di Pantai Semawang, Sanur, Denpasar”. Posiding SINTESA, pp.1-8, 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory siswa SMA Negeri 1 Cikarang Utara yang mengikuti ektrakurikuler pada cabang

Berdasarkan hasil penelitian Kapasitas Vital Paru dan VO2 Max yang dilakukan pada siswa SMP IT Roudlotus Saidiyyah Semarang dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan nilai kapasitas vital paksa paru pada pasien penyakit paru obstruktif kronis

Simpulan dalam penelitian ini adalah (1) Ada hubungan yang positif tetapi tidak signifikan antara kapasitas vital paru dengan VO 2 maks pada laki-laki anggota pusat kebugaran

Karya tulis ini dengan judul “Penatalaksanaan Nebulizer dan Active Cycle of Breathing Technique Untuk Mengurangi Sesak Napas dan Meningkatkan Ekspansi Sangkar Thoraks pada

Tidak terdapat hubungan yang berarti antara Kapasitas Vital Paru dengan Daya Tahan Kardiorespiratori dengan nilai hanya sebesar 0,09, dengan demikian hipotesis kerja yang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan, yaitu tidak ada hubungan yang bermakna durasi pajanan PM 10 dengan kapasitas vital paksa paru satpam

Pada umumnya segala bentuk metode pelatihan dapat meningkatkan kapasitas vital paru- paru namun besar kecilnya peningkatan kapasitas vital paru-paru seseorang