• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan " BAB I PENDAHULUAN Hubungan Antara Kebiasaan Merokok dengan Kapasitas Vital Paru."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut PERMENKES RI No. 40 tahun 2013 tentang Peta Jalan

Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan, Indonesia

menempati urutan ke-3 dengan jumlah perokok tertinggi di dunia setelah Cina

dan India. Berdasarkan penelitian oleh The Institute for Health Metrics and

Evaluation yang dilakukan pada tahun 1980-2012 menyebutkan bahwa jumlah

perokok Indonesia dalam 30 tahun terakhir sebesar 57% (Ng, 2014).

Sedangkan pada tahun 2013 jumlah perokoknya yaitu 67% (GHCC, 2014).

Menurut data RISKESDAS (2013), jumlah perokok laki-laki di Indonesia

sebesar 64,9 % dan sisanya adalah perempuan yaitu sebesar 2,1 %.

Di dalam tubuh, rokok dapat meningkatkan sekresi mukus di saluran

nafas dan memperlambat gerak silia (bulu getar) yang terdapat di dinding

saluran nafas. Akibatnya kemampuan silia untuk mengeluarkan benda asing

dan mukus menjadi berkurang, dinding saluran nafas akan mengalami iritasi

dan menyebabkan gangguan dalam proses pengambilan udara untuk bernafas.

Paru-paru tidak dapat mengambil oksigen yang diperlukan oleh tubuh secara

maksimal dan kapasitas paru-paru juga akan mengalami penurunan (Wibowo,

2013).

Selain itu rokok juga dapat menyebabkan berbagai macam penyakit

seperti kanker bibir, kanker mulut, kanker tenggorokan dan laring, kanker

(2)

2

esophagus, kanker paru-paru, emfisema, asma, PPOK, kanker hati, stroke,

kanker lambung, kanker ginjal dan kandung empedu, impotensi, gangren pada

kaki, dan yang lebih bahayanya lagi yaitu dapat menyebabkan kematian (Jaya,

2009).

Merokok dapat menurunkan kapasitas vital paru yang lebih besar pada

pria dewasa perokok dibandingkan dengan pria dewasa non perokok (Putra,

2006; Halim, 2011). Menurut Karia et al. (2012), terdapat nilai spirometri

yang lebih rendah pada perokok aktif dibandingkan dengan non perokok.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Widodo et al. (2011), rokok

kretek lebih berbahaya dari rokok putih karena kadar tar dan nikotinnya lebih

besar dibanding rokok putih.

Selain kadar tar dan nikotin yang lebih tinggi, pada rokok kretek juga

tidak terdapat filter sehingga bahan-bahan berbahaya dari rokok tidak dapat

tersaring. Filter pada rokok dapat menyaring sebagian tar dan mengurangi

kadar nikotin sebesar 25-50%. Dengan demikian risiko masuknya nikotin dan

bahan-bahan berbahaya lainnya pada rokok kretek (non filter) lebih besar

dibanding rokok putih (filter) (Murfikin et al., 2013).

Dari hasil observasi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti pada

bulan Oktober 2014 di Desa Karangbangun, dari 555 orang, terdapat 30 orang

yang merokok. Rata-rata jumlah konsumsi rokok dalam sehari yaitu 12 batang

dan lamanya merokok lebih dari 10 tahun.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian tentang

(3)

3

peneliti mengambil judul penelitian tentang “Hubungan antara Kebiasaan

Merokok dengan Kapasitas Vital Paru”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kebiasaan merokok

dengan kapasitas vital paru?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum :

Mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kapasitas

vital paru.

2. Tujuan Khusus :

a. Untuk mengetahui hubungan kebiasaan merokok dengan kapasitas vital

paru.

b. Untuk mengetahui hubungan jenis rokok dengan kapasitas vital paru.

c. Untuk mengatahui hubungan jumlah batang rokok dengan kapasitas vital

paru.

d. Untuk mengetahui hubungan lamanya merokok dengan kapasitas vital

(4)

4

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1. Teoritis

Untuk menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan tentang

bagaimana hubungan antara kebiasaan merokok dengan kapasitas vital

paru.

2. Praktis

a. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan bagi penulis untuk belajar dan

memanfaatkan ilmu yang telah dipelajari serta memberikan pengalaman

berpikir ilmiah secara komprehensif.

b. Bagi Masyarakat

Menambah wawasan masyarakat tentang rokok dan kapasitas vital

paru serta dapat mengajak masyarakat agar mengurangi atau bahkan

menghentikan konsumsi rokok jenis apapun.

c. Bagi Fisioterapis

Sebagai bahan masukan untuk mengoptimalkan kesehatan

Referensi

Dokumen terkait

Mengetahui hubungan kapasitas vital paru-paru dengan daya tahan cardiorespiratory siswa SMA Negeri 1 Cikarang Utara yang mengikuti ektrakurikuler pada cabang

Diharapkan dengan mengetahui pengaruh rokok terhadap kapasitas vital paru, peneliti dan kalangan medis dapat mengembangkan penatalaksanaan penyakit sistem respirasi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paparan debu dengan kapasitas vital paru pada pekerja bagian produksi kawasan industri peleburan logam Pesarean.. Jenis

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan nilai kapasitas vital paksa paru pada pasien penyakit paru obstruktif kronis

Di sisi lain, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kebiasaan merokok pria dewasa di lingkungan kampus dan dampaknya terhadap kapasitas vital

Diharapkan melalui penelitian dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan khususnya tentang hubungan olahraga bulutangkis dengan kapasitas vital paru pada

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan antara faktor lama bekerja dan kebiasaan merokok dengan kapasitas vital paru (KVP) dan

HUBUNGAN ANTARA KAPASITAS VITAL PAKSA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA PENYAKIT PARU OBSTRUKSI.. KRONIS ABSTRAK Saputra