ISSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 7038-7041 Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Jurnal Pendidikan Tambusai 7038
Hubungan Big Five Personality Terhadap Nomophobia pada Mahasiswa Universitas X Selama Pandemi Covid 19
Zuraike Dayang Armela, Anindra Guspa Universitas Negeri Padang
[email protected] Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan Big five personality dengan nomophobia Pada mahasiswa universitas X selama pandemi covid 19. Penelitian ini melibatkan sebanyak 48 mahasiswa pada universitas X sebagai subjek penelitian dengan kisaran usia 18 – 25 tahun. Hasil menunjukkan bahwa kepribadian yang tidak memiliki hubungan dengan nomophobia adalah Kesadaran (Conscientiousness), Neurotism (Neurotis) dan Opennes (Keterbukaan) sedangkan kepribadian Ekstraversi (Extraversion), dan stabilitas emosional (agreeableness) memiliki korelasi positif terhadap nomophobia.
Kata kunci : Big Five Personality, Nomophobia, Covid 19 Abtract
This study aims to see whether there is a relationship between Big five personality and Nomophobia among X university students during the COVID-19 pandemic. This study involved 48 students at X university as research subjects with a range of ages 18-25 years.
The results show that personalities that have no relationship with Nomophobia are Conscientiousness, Neuroticism (Neurotic) and Openness (Openness), while extraversion and emotional stability (agreeableness) have a positive correlation with Nomophobia
Keywords : Big Five Personality, Nomophobia, Covid 19
PENDAHULUAN
Dampak pandemi Covid 19 membawa perububahan pada sistem pendidikan mulai dari Perguruan Tinggi hingga Sekolah Dasar, mobilitas sosial juga karena anak – anak tidak lagi bisa membeli makanan kantin atau disediakan makanan di sekolah, penghasilan semakin menurun, pembatasan sossial dan berhenti sekolah merupakan dampak pandemi COVID-19.
Bukan hanya itu, COVID-19 juga berdampak pada biaya penitipan anak, terjadi kesenjangan terhadap pengeluaran dan pendapatan, aksebilitas internet juga menjadi masalah bagi anak dengan ekonomi rendah karena tuntutan pendidikan secara online selama pandemi (M.
Nicola, 2020).
Pandemi COVID – 19 juga berdampak pada komunitas, bisnis dan organisasi secara menyeluruh, secara spontan hal ini mempengaruhi ekonomi global dan pendapatan pasar, kebijakan pemerintah yang tidak teratur dalam pembatasan sosial sangat meresahkan masyarakat. Di cina pembatasan sosial mempengaruhi produksi barang dari pabrik karena kebijakan karantina dan isolasi mandiri.
Penelitian yang dilakukan oleh M. Islam et all., (2020) menjelaskan bahwa penggunaan internet sebagai stratregi koping terhadap tekanan psikologis seperti ketakutan, kecemasan dan depresi selama COVID-19. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan internet secara berlebihan pada remaja karena kebutuhan mereka untuk mengakses internet sehingga remaja waktunya lebih banyak digunakan untuk bermain game.
Nomophobia biasa terjadi dikalangan remaja karena perkembangan teknologi sangat pesat, nomophobia merupakan orang yang merasa gugup, cemas dan tajut saat jauh dari smartphone dan tidak bisa mengakses internet sehingga hal itu sangat membosankan baginya (Enock, Hofman & McNally,2014;King et al,2014).
ISSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 7038-7041 Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Jurnal Pendidikan Tambusai 7039 Istilah Nomophobia dalam DSM IV, yang dikatakan fobia yaitu berbagai faktor psikologis yang terlibat saat seseorang menggunakan smartphone secara berlebihan, misalnya harga diri yang rendah, kepribadian ekstrovert, stres, phobia sosial, dan gangguan panik yang memicu nomophobia. Sangat sulit untuk membedakan pasien nomophobia karena kecanduan ponsel atau gangguan kecemasan yang disebabkan oleh Nomophobia.
Faktor umum yang berkaitan dengan kecanduan internet seperti faktor psikologis, keluarga dan hubungan online (Sung, 2016). American Psychiatric Association (APA, 2017), perbedaan individu dalam berperilaku, berfikir dan berperasaan merupakan defenisi kepribadian. Costa dan Mc Crae (1997) mengemukakan lima dimensi Big Five Personality yaitu stabilitas emosional, ektraversi (Extraversion), Kesadaran (Conscientiousness), Keramahan (Agreeableness), keterbukaan (Opennes). Karena ciri-ciri kepribadian dianggap memanifestasikan nomophobia dalam perilaku, maka peneliti ingin melihat perilaku mana yang paling menunjukkan tingkat ciri kepribadian individu.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional, yang menghubungkan dua variabel. Sebanyak 48 mahasiswa menjadi subjek dalam penelitian ini dengan rentang usia 18 – 25 tahun. Teknik penarikan sampelnya meruapakan Non Probability Sampling yaitu penarikan sampel secara acak.
Instrumen penelitian dan pengumpulan data dilakukan secara online, yaitu dengan menyebar kuisioner. Alat ukunya berupa adaptasi kuisioner dari para ahli karena alat ukurnya sudah mendapatkan izin untuk digunakan pada penelitian lain. Kuisioner big five personality oleh Oliver John sedangkan Nomopbhobia menggunakan skala oleh Caglar Yildrim. Kuisioner disebar melalui google form karena situasi Pandemi COVID-19. Data dianalisis menggunakan program SPSS v22.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa :
X
Y Nomophobia
N = 48
Spearmen Pearson
Sig. (2-tailed) Correlation Coef Sig. (2-tailed) Correlation Coef
Ekstraversion 0.042 - 0.108 -
Agreeableness 0,032 - 0.039 -
Conscientiousness 0,190 - 0.480 -
Neurotism 0,073 - 0.222 -
Opennes 0,069 - 0.207 -
Hasil uji korelasi
Kepribadian Extraversion memiliki nilai signifikansi (2 –tailed) sebesar 0.042 (< 0,05) maka kepribadian ini memiliki hubungan yang signifikan terhadap nomophobia dan kepribadian Agreeableness nilai siginifikannya 0.032 (< 0,05) hal ini menunjukkan bahwa kepribadian Agreeableness juga memiliki korelasi positif antara Big five personality dengan nomophobia.
Sedangkan kepribadian Constiousness memiliki nilai signifikansi 0.190 (˃ 0,05) dapat disimpulkan bahwa kedua variabel ini berkorelasi negatif pada kepribadian Constiousness, kepribadian Neurotism memiliki nilai signifikansi 0.073 (˃ 0,05) dapat dikatakan juga kalau kepribadian ini berkorelasi negatif, dan kepribadian Opennes niali signifikan nya 0,069 (˃ 0, 05) disimpulkan juga tidak signifikansi dengan nomophobia.
ISSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 7038-7041 Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Jurnal Pendidikan Tambusai 7040 Maka dapat disimpulkan kepribadian yang berkorelasi positif yaitu Extraversion dan Agreeableness. Sedangkan kepribadian Constiousness, Neurotism dan Opennes berkorelasi negatif dengan Nomophobia.
Pembahasan
Pandemi COVID -19 sangat cepat meluas virusnya dan banyak membawa dampak seperti isolasi mandiri, menjaga jarak, dan tingkat penggunaan internet semakin meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Elhai (2020) dengan mengukur tingkat kecemasan dan hasil menunjukkan bahwa penggunaan internet yang berlebihan dapat meningkatkan kecemasan karena melihat beragam informasi yang simpang siur mengenai COVID-19. Penggunaan smartphone saat ini sangat berkembang pesat, karena segala informasi bisa didapatkan dengan cepat dan mudah.
Penelitian terbaru oleh Villar,Grau dan Colet (2017) terdapat hubungan yang signifikan Big five personality terhadap Nomophobia, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepribadian Constiousness dan Etraversion dapat mempenagruhi kecendrungan nomophobia. Okeye , Harry, & Obikwelu (2017) menemukan bahwa tipe kepribadian Constiousness, Opennes, Etraversion and Neurotism memiliki korelasi positif dengan Nomophobia.
Dalam penelitian ini kepribadian Constiousness, Neurotism dan Opennes berkorelasi negatif terhadap nomophobia kaena di lihat dari ciri-ciri kepribadian Constiousness menggambarkan individu yang disiplin, penuh kesungguhan, tekun, dan bertanggung jawab, kebalikan dari kepribadian ini bersifat ceroboh tidak bisa diandalkan dan berantakan.
Sedangkan kepribadian neurotisme menggambarkan kepribadian yang santai dan tenang namun kebalikannya kepribadian ini sangat mudah cemas.
Penelitian yang dilakukan oleh Arpaci (2020), menjelaskan bahwa kepribadian Neurotisme dengan kecanduan smartphone memiliki hubungan yang negatif pada wanita. Hal ini menunjukkan bahwa peran gender juga mempengaruhi tipe kepribadian terhadap kecanduan smartphone.
Namun dalam penelitian ini kepribadian Extraversion dan Agreeableness memiliki korelasi positif dengan nomophobia.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tipe kepribadian ada yang memiliki korelasi positif dan negatif, karena setiap tipe kepribadian tersebut memiliki karakteristik masing- masing sehingga tidak bisa disimpulkan secara keseluruhan, sehingga peneliti menyarakan untuk melihat hubungan tipe kepribadian ini secara khusus terhadap nomopbhobia agar hasilnya lebih fleksibel.
SIMPULAN
Hasil menunjukkan bahwa kepribadian yang tidak memiliki hubungan dengan nomophobia adalah Kesadaran (Conscientiousness), Neurotism (Neurotis) dan Opennes (Keterbukaan) sedangkan kepribadian Ekstraversi (Extraversion), dan stabilitas emosional (agreeableness) memiliki korelasi positif terhadap nomophobia.
DAFTAR RUJUKAN
Argumosa-Villar, L., Boada-Grau, J., & Vigil-Colet, A. (2017). Exploratory investigation of theoretical predictors of nomophobia using the Mobile Phone Involvement Questionnaire (MPIQ). Journal of Adolescence, 56, 127–135.
https://doi.org/10.1016/j.adolescence.2017.02.003
APA (American Psychological Association). (2017). Stress in AmericaTM 2017 : Techonology and Sosial Media. Part 2. Stresinamerica.org
Costa, P. T., & McCrae, R. R. (1997). Personality Trait Structures as a Human Universal.
American Psychologist, 52(5), 509–516. Retrieved from https://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/40443367/document2.pdf?AW SAccessKeyId=AKIAIWOWYYGZ2Y53UL3A&Expires=1546636411&Signature=7aV
ISSN: 2614-6754 (print) ISSN: 2614-3097(online)
Halaman 7038-7041 Volume 5 Nomor 3 Tahun 2021
Jurnal Pendidikan Tambusai 7041 6XKKwTqTXkVIa6DygaxZzfcw%3D&response-content-
disposition=inline%3Bfilename%3DDocument_2.pdf
Enock, P. M., Hofmann, S. G., & McNally, R. J. (2014). Attention bias modification training via smartphone to reduce social anxiety: A randomized, controlled multi-session experiment. Cognitive Therapy and Research, 38(2), 200–216.
https://doi.org/10.1007/s10608-014-9606-z
Elhai, J. D., Yang, H., McKay, D., & Asmundson, G. J. G. (2020). COVID-19 anxiety symptoms associated with problematic smartphone use severity in Chinese adults. Journal of Affective Disorders, 274(April), 576–582. https://doi.org/10.1016/j.jad.2020.05.080 Okoye, C., Harry, H., & Obikwelu, V. (2017). Nomophobia among undergraduate: Predictive
influence of personality traits. Aphriapub, 7(2), 64–74. Retrieved from http://www.journals.aphriapub.com/index.php/PP/article/view/415
W.Yap. China's factories struggle to resume operations after virus shut down, (Internet),WallSt.J.(2020Feb8)(Cited2020mar20); Available from : https ://www.wjs.com/articles/chinas-factories-struggle-to- resume-operations-after-virus- shutdown-1158115780