• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2017-2018 -

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "HUBUNGAN INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2017-2018 -"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH

SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2017-2018

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked)

OLEH:

AISYAH NURFAIZAH NIM: 70 2016 045

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

2020

(2)
(3)
(4)
(5)

v

ABSTRAK

Nama : Aisyah Nurfaizah Program Studi : Pendidikan Dokter

Judul : Hubungan Infeksi Saluran Kemih dengan Kejadian Ketuban jjPecah Dini Di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun jj2017-2018

Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri tersering selama kehamilan. Pada sebagian wanita perubahan-perubahan yang dipicu oleh kehamilan dapat mempermudah timbul atau memburuknya penyakit saluran kemih. Salah satu komplikasi infeksi saluran kemih adalah ketuban pecah dini (KPD). Pecahnya selaput ketuban ini disebabkan oleh berbagai hal, tetapi infeksi adalah faktor predisposisi utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017-2018. Dengan Desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin menurut rekam medik di bagian Obstetri dan Ginekologi pada bulan Januari sampai dengan Desember tahun 2017- 2018 dengan besar sampel 177 responden. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan uji chi square. Dari analisa statistik hubungan infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini diperoleh nilai RP = 1,966; 95% CI (1,062-3,638), dan nilai p = 0,031. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang Tahun 2017-2018.

Kata Kunci: Infeksi Saluran Kemih, Ketuban Pecah Dini

(6)

vi

ABSTRACT

Name : Aisyah Nurfaizah

Study Program : Faculty of Medicine

Title : Relation of Urinary Tract Infections with the incidence of jjpremature rupture of membranes in Muhammadiyah jjHospital Palembang in 2017-2018

Urinary tract infections are the most common bacterial infections during pregnancy.

In some women the changes that are triggered by pregnancy can facilitate the emergence or worsening of urinary tract disease. One complication of urinary tract infection is premature rupture of membranes (KPD). Rupture of the membranes is caused by various things, but infection is a major predisposing factor. This study aims to determine the relationship of urinary tract infections with the incidence of premature rupture of membranes at Palembang Muhammadiyah Hospital in 2017- 2018. With cross sectional research design. The population in this study were all mothers according to medical records in the Obstetrics and Gynecology section in January to December 2017-2018 with a large sample of 177 respondents. The results of data collection were analyzed by chi square test. From the statistical analysis of the relationship between urinary tract infections and the incidence of premature rupture of membranes, the value of RP = 1.966; 95% CI (1,062-3,638), and p = 0.031. So it can be concluded that there is a significant relationship between urinary tract infections with the occurrence of premature rupture of membranes in the Department of Obstetrics and Gynecology of Muhammadiyah Hospital Palembang in 2017-2018.

Keywords: Urinary Tract Infection, Premature Rupture of Membranes

(7)

vii

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S. Ked).

Penyelesaian Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian Skripsi ini, sebagai berikut:

1. Dekan dan seluruh staf dosen dan karyawan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang atas ilmu, bimbingan, saran, dan dukungan selama penyelesaian penelitian.

2. dr. Rista silvana, Sp. OG, selaku Dosen pembimbing 1 yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing penulis, memberikan ilmu dan memberi masukan serta arahan pembuatan Skripsi ini.

3. dr. Rizki Dwiryanti selaku pembimbing II yang juga memberikan banyak kontribusi dalam penyelesaian Skripsi ini.

4. Prof. dr. Syakroni Daud Rusydi, Sp.OG(K) selaku penguji.

5. Seluruh pihak direksi, diklat, rekam medik, dan staf Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang atas saran dan informasi selama pelaksanaan penelitian.

6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil serta do'a

7. Serta teman sejawat atas kerjasama yang sangat baik selama ini.

Akhir kata, saya berharap Allah SWT membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Palembang, 13 Januari 2020

Aisyah Nurfaizah

(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAM SAMPUL ...

HALAMAN PENGESAHAN ...

DAFTAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

DAFTAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1. Manfaat Teoritis ... 3

1.4.2. Manfaat Praktisi ... 4

1.5. Keaslian penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori ... 6

2.1.1. Definisi Infeksi Saluran Kemih ... 6

2.1.2. Klasifikasi Infeksi Saluran Kemih ... 6

2.1.3. Epidemiologi Infeksi Saluran Kemih ... 7

2.1.4. Etiologi Infeksi Saluran Kemih ... 8

2.1.5. Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih... 8

2.1.6. Pathogenesis dan Patofisiologi Infeksi Saluran Kemih 9 2.1.7. Diagnosis Infeksi Saluran Kemih ... 11

2.1.8. Penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih ... 13

2.1.9. Infeksi Saluran Kemih pada Kehamilan ... 15

2.1.10. Komplikasi Infeksi Saluran Kemih ... 16

2.1.11. Definisi Ketuban Pecah Dini... 17

2.1.12. Klasifikasi Ketuban Pecah Dini ... 18

2.1.13. Etiologi Ketuban Pecah Dini... 18

2.1.14. Epidemiologi Ketuban Pecah Dini ... 19

2.1.15. Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini... 19

2.1.16. Mekanisme Ketuban Pecah Dini ... 21

2.1.17. Diagnosis Ketuban Pecah Dini ... 23

2.1.18. Komplikasi Ketuban Pecah Dini ... 24

2.1.19. Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini ... 26

(9)

ix

2.2. Kerangka Teori ... 30

2.3. Hipotesis ... 31

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 32

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 32

3.3. Populasi dan Sampel ... 32

3.3.1. Populasi Penelitian ... 32

3.3.2. Sampel Penelitian ... 33

3.3.3. Pengukuran dan Cara Pengambilan Sampel ... 33

3.3.4. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 34

3.4. Variable Penelitian ... 34

3.4.1. Variable Dependent ... 34

3.4.2. Variable Independent ... 34

3.5. Definisi Operasional ... 35

3.6. Cara Pengumpulan Data ... 36

3.7. Cara Pengolahan dan Analisis Data ... 36

3.7.1. Cara Pengolahan ... 36

3.7.2. Analisi Data... 36

3.8. Alur Penelitian... 37

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 38

4.2 Pembahasan ... 40

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 44

5.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN ... 49

BIODATA ... 57

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ...4

Tabel 2.1 Skor Bishop ...28

Tabel 2.2 Rekomendasi Penatalaksanaan Ketuban Pecah Dini ...28

Tabel 4.1 Distribusi Infeksi Saluran Kemih ...38

Tabel 4.2 Distribusi Ketuban Pecah Dini ...39

Tabel 4.4 Hubungan Infeksi Saluran Kemih dengan kejadian KPD ...40

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Infeksi Asendens ...9 Gambar 2.2 Rute Infeksi Intrauteri ...19 Gambar 2.3 Foto Polos pada Deformitas Janin ...25

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Rekam Medik ...49 Lampiran 2. Hasil Analisis Univariat...54 Lampiran 3. Hasil Analisis Bivariat ...55

(13)

1

Universitas Muhammadiyah Palembang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakah masalah kesehatan terbanyak kedua yang ditemukan setelah infeksi saluran napas. Infeksi saluran kemih dibagi menjadi ISK bagian bawah (bakteriuria asimtomatik, sistitis akut), dan ISK bagian atas (pielonefritis), ISK tidak bergejala (bakteriuria asimtomatik) dan ISK bergejala (sistitis akut dan pielonefritis) masing-masing ditemukan 1 – 2% pada ibu hamil (Dwyer PL. et al, 2002). Meskipun bacteriuria asimtomatik adalah yang tersering, dapat terjadi infeksi simtomatik berupa sistitis atau infeksi yang mengenai kaliks, pelvis, dan perenkim ginjal—pielonefritis (Cunningham et al., 2014).

Infeksi saluran kemih adalah infeksi bakteri tersering selama kehamilan.

Pada sebagian wanita perubahan-perubahan yang dipicu oleh kehamilan dapat mempermudah timbul atau memburuknya penyakit saluran kemih seperti ginjal menjadi lebih besar, dilatasi kaliks ginjal, dan ureter dapat sangat mencolok.

Sebagian dilatasi terjadi sebelum 14 minggu dan kemudian disebabkan oleh relaksasi lapisan otot yang dipicu oleh progesterone. Dilatasi yang lebih nyata tampak pada awal pertengahan kehamilan karena penekan ureter, terutama di sisi kanan. Selama kehamilan sedikit banyak juga yang terjadi refluks vesikoureter. Konsekuensi penting dari perubahan-perubahan fisiologis ini adalah meningkatnya risiko infeksi saluran kemih bagian atas (Cunningham et al., 2014).

Komplikasi infeksi saluran kemih pada kehamilan dapat berdampak pada ibu dan janin seperti toksikemia preeklampsia (PET), berat badan lahir rendah (BBLR), anemia, retardasi pertumbuhan intrauterin (IUGR), persalinan prematur (PTL), endometritis postpartum dan ketuban pecah dini (KPD) (Vaishali et al., 2013). Ketuban Pecah Dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan dan sebelum usia kehamilan 37 minggu (Prawirohardjo S., 2016). Ruptur ini disebabkan oleh berbagai hal, tetapi infeksi

(14)

3

Universitas Muhammadiyah Palembang

Karena temuan ini maka sebagian memberi antibiotik profilaktik untuk mencegah ketuban pecah dini terhadap beberapa infeksi saluran genital bawah asimtomatik tertentu dan peradangan periodontal aktif akan mengurangi insiden ketuban pecah dini dan persalinan kurang bulan. Karena itu, banyak bukti yang menunjukkan bahwa infeksi merupakan penyebab signifikan ketuban pecah dini. Berdasarkan uraian yang telah di paparkan maka saya tertarik untuk menelti apakah ada hubungan antara infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : ‘’Apakah terdapat hubungan infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini?’’

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan infeksi saluran kemih dengan kejadian ketuban pecah dini.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi distribusi frekuensi infeksi saluran kemih pada ibu hamil.

2. Mengidentifikasi distribusi frekuensi kejadian ketuban pecah dini.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran terapan.

2. Penelitian ini merupakan masukan untuk penelitian selanjutnya.

(15)

4

Universitas Muhammadiyah Palembang

1.4.2 Manfaat Praktisi

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan dalam mencegah atau memperkecil potensi terjadinya ketuban pecah dini karena infeksi, khususnya infeksi saluran kemih pada ibu hamil.

2. Untuk tenaga medis, dapat melaksanakan deteksi dini faktor risiko terjadinya ketuban pecah dini.

3. Rumah sakit dapat memberikan pelayanan optimal di dalam ruang lingkup pelayanan perinatal serta mengoptimalkan tatalaksana pencegahan infeksi.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya Tentang Infeksi Saluran Kemih

Nama Judul Penelitian Desain Hasil

I Gede Sudiarta, 2013, Depansar

Bakteri Asimtomatis Meningkatkan Risiko Terjadinya Ketuban Pecah Dini

Case Kontrol Dengan uji Chi- Square didapatkan odds rasio sebesar 9.33 (OR=9,33, IK 95% = 2,18-39,96, p=0,002). Ini menunjukkan bahwa bakteri asimtomatis sebagai factor risiko KPD.

Inamyart Maharani, 2015, Yogyakarta

Hubungan Faktor Risiko Infeksi Saluran Kemih dan Fakto Risiko Paritas terhadap Kejadian Ketuban Pecah Dini di

Case Kontrol Dengan hasil penelitian Chi- Square ISK dengan KPD p=0,04 (p<0,05) dan paritas dengan KPD p=0,72 (p>0,05). Hasil analisis regresi

(16)

5

Universitas Muhammadiyah Palembang RSKIA Sadewa

Yogyakarta

logistic ISK OR=3,5 (CI=1,44-8,25) dan paritas OR=1,2 (CI=0,56-2,29).

Dapat disimpulkan bahwa infeksi saluran kemih menjadi faktor risiko terjadinya ketuban pecah dini

Priambodo Ilham Andita, 2011, Surakarta

Hubungan Bakteriuria Dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini

Cross Sectional Dengan uji Chi- Square didapatkan nilai X2 hitung lebih besar dari X2 tabel (12,143 > 7,00) dan P value (0 < 0,01).

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.

(17)

46

Universitas Muhammadiyah Palembang

DAFTAR PUSTAKA

Aranses, Y. 2015. Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Kejadian Prematur di RSMP tahun 2015. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Atthaariq, FT. 2011. Profil Penderita Ketuban Pecah Dini di Bagian Obstetri dan Ginekologi RSMH Palembang periode 1 Januari-31 Desember 2009. Skripsi.

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (tidak dipublikasikan).

Basuki B. Purnomo. 2016. Dasar-Dasar Urologi. Edisi III. Jakarta: CV. Sagung Seto

Black, J. M., & Hawks, J. H. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen klinis untuk Hasil yang Diharapkan. Edisi VIII. Jakarta: Salemba Medika.

Brown, R. G. et al. (2019) ‘Establishment of vaginal microbiota composition in early pregnancy and its association with subsequent preterm prelabor rupture of the fetal membranes’, Translational Research. Elsevier Inc., 207, pp. 30–

43. doi: 10.1016/j.trsl.2018.12.005.

Cunningham et al. 2014. Normal Labor. Dalam C. F. al, William Obstetrics 24th Ed. New York: McGraw-Hill Companies Inc.

Cunningham et al. 2018.Preterm Birth. Dalam C. F. al, William Obstetrics 25th Ed.

New York: McGraw-Hill Companies Inc.

Goncalves LF, et al., 2002. Intrauterine infection and prematurity. Ment Retard Dev Disabil Res Rev 8:3

Gondwe, T. et al. (2019) ‘Novel bacterial vaginosis- - associated organisms mediate the relationship between vaginal douching and pelvic inflammatory disease’, pp. 1–6. doi: 10.1136/sextrans-2019-054191.

Johnson, Emilie Katherine. 2014. Urinary Tract Infections in Pregnancy; Medscape https://emedicine.medscape.com/article/452604-overview#a6

(18)

47

Universitas Muhammadiyah Palembang

Katzung BG et al. 2014. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi 12. Jakarta: EGC.

Liang, H. et al. (2019) ‘A routine urine test has partial predictive value in premature rupture of the membranes’, Journal of International Medical Research, p.

030006051984116. doi: 10.1177/0300060519841160.

Markum H.M.S., 2014. Gangguan Ginjal Akut. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta : Pusat Penerbit IPD FK UI

Menon, R. (2007) ‘Infection and the role of inflammation in preterm premature rupture of the membranes’, 21(3), pp. 467–478. doi:

10.1016/j.bpobgyn.2007.01.008.

Muntoha, Suhartono, N. E. W. (2013) ‘Hubungan antara Riwayat Paparan Asap Rokok dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada Ibu Hamil di RSUD Dr.

H. Soewondo Kendal’, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 12(1), pp.

88–93. doi: 10.14710/jkli.12.1.88-93.

Nerissa, I.C., Sescon, Felice, G.M., et al. 2003. Prevalence of Asymtomatic Bacteriaura and Associated Risk Factors in Pregnant Women. Phil J Microbiol Infect, 32(2): 63-69

Novianesari, P.H. et al., 2019 ‘Leukocyte Esterase Activity ( LEA ) for Identifying Chorioamnionitis Cases’, 7(1).

Ocviyanti, D. and Fernando, D. (2012) ‘Tata laksana dan pencegahan infeksi saluran kemih pada kehamilan’, Journal Indonesian Medicine Association, 62(12), p. 485.

Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). 2016. Usulan PNPK Ketuban Pecah Dini. (Online), (http://pogi.or.id/publish/download/pnpk- dan-ppk/, diakses 18 Desember 2019)

Prawirohardjo S., 2016. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi IV.

Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Pribakti, B. 2010. Panduan Praktis Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta : Sagung Seto

(19)

48

Universitas Muhammadiyah Palembang

Sastroasmoro, S. 2007. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta:

Binarupa Aksara.

Sobral, L. et al. (2017) ‘Bilateral Ankle Fusion in Leak Syndrome Induced Deformity: A Case Report.’, Journal of orthopaedic case reports, 7(2), pp.

52–56. doi: 10.13107/jocr.2250-0685.748.

Sukandar E., 2014. Infeksi Saluran Kemih Pasien Dewasa. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Edisi VI. Jakarta : Pusat Penerbit IPD FK UI

Vaishali, J. et al. (2013) ‘Asymptomatic bacteriuria {&} obstetric outcome following treatment in early versus late pregnancy in north Indian women’, Indian Journal of Medical Research, 137(April), pp. 753–758.

Verdiansah. 2016. ‘Pemeriksaan Fungsi Ginjal’, 43(2), pp. 148–154.

Wang H, et al., 2006: A functional SNP in the promoter of the SERPINH1 gene increases risk of preterm premature rupture of membranes in African Americans. PNAS 103:13463

Referensi

Dokumen terkait

Nilai rasio prevalens ketuban pecah dini terhadap Asfiksia Neonatorum adalah 4,890 (95% CI : 2,567- 9,314) atau RP&gt;I artinya ketuban pecah dini merupakan faktor risiko

Faktor yang berhubungan dengan kejadian Ketuban pecah dini yaitu Infeksi, kehamilan kembar, hidramnion, serviks inkompeten, letak janin, fisiologis selaput

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan ketuban pecah dini dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hasanuddin Damrah

Faktor yang berhubungan dengan kejadian Ketuban pecah dini yaitu Infeksi, kehamilan kembar, hidramnion, serviks inkompeten, letak janin, fisiologis selaput

Kesimpulan penelitian ini bahwa umur, paritas, riwayat kehamilan sebelumnya, trauma, jarak kehamilan berhubungan signifikan dengan kejadian ketuban pecah

Karena kejadian ketuban pecah dini belum diketahui secara pasti faktor penyebabnya, oleh sebab itu mungkin kejadian ketuban pecah dini pada ibu letak normal dapat

1.2 Rumusan Masalah Meningkatnyan Kejadian ketuban pecah dini di Puskesmas Kecamatan Cilincing Jakarta Utara periode Januari 2013 –Desember 2013 sebesar 16,47%, dibandingkan dengan

Hasil: Karakteristik ibu bersalin dengan ketuban pecah dini dengan hasil didapatkan gambaran kejadian ibu bersalin dengan ketuban pecah dini berdasarkan usia pasien 20-35 terdapat 17