• Tidak ada hasil yang ditemukan

PREVALENSI INFEKSI SALURAN KEMIH IBU HAMIL YANG MENGALAMI KETUBAN PECAH DINI DI RSU HAJI SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PREVALENSI INFEKSI SALURAN KEMIH IBU HAMIL YANG MENGALAMI KETUBAN PECAH DINI DI RSU HAJI SURABAYA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

PREVALENSI INFEKSI SALURAN KEMIH IBU HAMIL YANG MENGALAMI KETUBAN PECAH DINI DI RSU HAJI SURABAYA

Oleh:

RISYUANA ULFA CHOLYLY 201110330311027

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir

ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa

tercurahkan pada junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang telah

membimbing umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang

yakni agama Islam.

Karya Tulis Akhir dengan judul “Prevalensi Infeksi Saluran Kemih Ibu Hamil Yang Mengalami Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Umum Haji

Surabaya“ ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana Fakultas Kedokteran.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1.dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

2.dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran

3.dr. Rahayu, Sp.S, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran

4.dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III

Fakultas Kedokteran

5.dr. Halida Nelasari, Sp.OG, selaku Pembimbing 1 yang telah

meluangkan begitu banyak waktunya untuk membimbing,

memberi saran dan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini

6.dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK, FINDSV selaku Pembimbing 2

yang telah meluangkan waktunya untuk memberi ilmu dalam

berbagai hal serta memberi berbagai pencerahan dalam

menyelesaikan penelitian ini

7.dr. Irma Suswati, M.Kes selaku penguji yang telah menguji,

memberikan kritik dan saran membangun dalam menyelesaikan

(5)

8.Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu

dan pengetahuan

9.Kedua orangtua terbaik saya Papa Umar Daruslan dan Mama

Rismawati yang selalu menjadi segalanya dalam hidup penulis

dan selalu memberi semangat dalam berbagai hal yang tidak

dapat ternilai oleh apapun serta alasan penulis dalam menjalani

hidup

10.Kepada Baharudin Januardhi , Anggri Sartika Wiguna kakak

penulis yang selalu menghibur dan senantiasa pula menjadi

semangat penulis untuk menjadi contoh yang terbaik dalam

menjalani proses belajar dalam hidup ini

11.Teman, Sahabat, Pacar terbaik saya Crah Eka Angger Iswanto

sekeluarga yang tidak pernah lelah mendengarkan keluh kesah

penulis, yang selalu menjadi sasaran utama disegala kebingungan

dan penyemangat terhebat penulis

12.Para staf laboratorium dan TU FK UMM yang telah memberikan

kemudahan dalam proses belajar di perkuliahan selama ini

13.Keluarga satu-satunya selama kuliah di Malang yang selalu

menjadi banyak hal dalam hidup penulis selama ini Salsabila Uly

Fakhriya, Baiq Hesty Anggreni Sahrial, Yulian Ryandra, Putra

Pramudia Akbar, Firman Akbar Islami, Indrawan Tri Purnomo.

14.Minyion kesayangan penulis Suci Handayani, Inne Budi Kusuma

Wardhani, Kitty Fabiola, Dini Fildahlina, Pamela Andriana Putri

Sumaraw, Qonita Prasta Agustia.

15.Sahabat super duper BIG Lusiana Dwi Setyaningrum dan

teman-teman nya yang sudah susah payah membantu dalam penelitian di

RSU Haji Surabaya

16.Seluruh keluarga besar angkatan 2011, keluarga besar FK UMM

dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung

membantu dalam penulisan karya tulis akhir ini

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu

(6)

agar karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat bagi bidang

kedokteran.

Malang, Februari 2016

(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………. i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRAK...vii

ABSTRACT………... viii

DAFTAR ISI………... ix

DAFTAR GAMBAR………. xii

DAFTAR SINGKATAN………... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Tujuan Penelitian... 3

1.3.1 Tujuan Umum... 3

1.3.2 Tujuan Khusus... 3

1.4 Manfaat Penelitian... 3

1.4.1 Manfaat Akademik... 3

1.4.2 Manfaat klinis... 3

1.4.3 Manfaat Masyarakat………...………... 4

(8)

2.1.1 Definisi...………...………….. ...5

2.1.2 Epidemiologi...………... 5

2.1.3 Etiologi... 6

2.1.4 Faktor Predisposisi... 6

2.1.5 Klasifikasi...………... 8

2.1.6 Mikrobiologi... 9

2.1.7 Patogenesis... 10

2.1.8 Kriteria Diagnosis... 15

2.1.9 Pengobatan... 22

2.1.10 Pencegahan... 22

2.1.11 Komplikasi... 23

2.2 Ketuban Pecah Dini…………... 24

2.2.1 Definisi ...………... 24

2.2.2 Insiden...………... 24

2.2.3 Etiologi...……….……... 25

2.2.4 Patogenesis...………... 26

2.2.5 Diagnosis... 31

2.2.6 Komplikasi... 32

2.2.7 Penatalaksanaan... 33

BAB 3 KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1 Kerangka Konseptual... 38

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian... 40

(9)

4.3 Populasi dan Sampel... 40

4.3.1 Populasi... 40

4.3.2 Sampel... 40

4.3.2.1 Teknik pengambilan sampel... 40

4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian... 40

4.3.4.1 Kriteria Inklusi ... 40

4.3.4.2 Kriteria Ekslusi ... 40

4.4 Definisi Operasional... 41

4.5 Instrumen Penelitian... 41

4.6 Analisis Data... 42

4.7 Alur Penelitian... 42

BAB 5 HASIL PENELITIAN ……...….... 44

5.1 Hasil Penelitian ………... 44

5.2 Deskripsi Karakteristik ISK ibu hamil yang mengalami KPD...45

5.2.1 Menurut Usia Ibu Hamil……..………...45

5.2.2 Menurut Usia Kehamilan Ibu ………..………….…... 45

5.2.3 Menurut Jumlah Kelahiran (Paritas)... 46

BAB 6 PEMBAHASAN………... 47

BAB 7 PENUTUP………...………... 51

7.1 Kesimpulan ………...…... 51

7.2 Saran ………..……... 51

DAFTAR PUSTAKA... 52

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Alonto, A.M. 2007. Urinary Tract Infections.. In : Mahon, C.R., Lehman, D.C.,

Manuselis, G., editors. Diagnostic Microbiology. 3rd. Ed. Missouri:Saunders Elsevier.p.1110-29.

Bahadi, A., El Kabbaj, D., Elfazazi, H., Abbi, R., Hafidi, M.R., Hassani, M.M.,

Moussaoui, R., Elouennass, M., Dehayni, M. & Oualim, Z. 2010 Urinary

tract infection in pregnancy. Saudi J Kidney Dis Transpl, 21, 342-344.

Beydoun SN. 1985. Morphologic changes in the renal tract in pregnancy.

Clinobstet Gynecol 28. 249-56.

Bukitwetan, Paul., Salim, Oktavianus., Sujawidjaja, julius. 2004. Prevalensi

Bakteriuria Asimtomatis Pada Ibu Hamil. Bagian Mikrobiologi dan

Bagian Kesehatan Masyarakat. Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.

Cunningham, FG. 2007. Williams Obstetrics. 22nd Edition. New York: McGrawHill.p. 142.

Cunningham, F. G. dkk. 2013. Obstetri Williams edisi 23. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Chandra, Budiman. 1995. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Duarte, G., Marcolin, A.C., Quintana, S.M. & Cavalli, R.C. (2008) [Urinary tract

infection in pregnancy]. Rev Bras Ginecol Obstet, 30, 93-100.

Furman,B., Shoham-Vardi, I., Bashiri,A., et al. 2000. Clinical Significance and

Outcome of Preterm Prelabor Rupture of Membranes: Population-based

study. Eur J Obstet and Gynecol, 192:209-216.

(11)

Obstetrics And Gynecology Clinics Of North America. Vol. 28. No. 3. Gilstrap LC III, Cunningham FC and Whalley PJ. 1981. Acute pyelonephritis

during pregnancy: an anterospective study. Obstet Gynecol. pp: 57: 409-13.

Gilstrap, L., Ramin, S. 2001. Urinary Tract Infections During Pregnancy.

Obstetrics And Gynecology Clinics Of North America. Vol. 28. No. 3. [cited:2010 Mar. 25]. Avalaible from: URL

http://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0889854505702199.

Goldenberg, R.L., Iams, J.D., Mercer, B.M., et al. 2000. The Preterm

PredictionStudy: the Value of New vs Standard Risk factor in Predicting

early and all Spontaneous Preterm Birth. Am J Public Health, 88 : 233-8.

Harris, R.E. & Gilstrap, L.C., 3rd (1981) Cystitis during pregnancy: a distinct

clinical entity. Obstet Gynecol, 57, 578-580.

Hill, J.B., Sheffield, J.S., McIntire, D.D. & Wendel, G.D., Jr. (2005) Acute

pyelonephritis in pregnancy. Obstet Gynecol, 105, 18-23.

Joseph DiPiro, R.T., Gary Yee, Gary Matzke, Barbara Wells, L. Michael Posey

(2011). Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. McGraw-Hill

Medical.

Karat, C., Madhivanan, P., Krupp, K., et al. 2006. The clinical and

Microbiological Correlates of Premature Rupture of Membranes. Indian J Med Micro, 24(4):283-5.

Kilpatrick, S.J., Patil, R., Connel, J., et al. 2006. Risk factors for Previable

Premature Rupture of Membranes or Advanced Cervical Dilation : A case

(12)

Kladensky J. 2012. Urinary tract infections in pregnancy: when to treat, how to treat, and what to treat with. Ceska Gynekol.;77(2):167-71.

Lee, R.M., Major, C.A. 2001. Controversial and Special Situations in the

Management of Preterm Premature Rupture of Membranes. Clin in Perinatol, 28(4):877-884.

Lee, T., Silver, H. 2001. Etiology and epidemiology of Preterm Premature

Rupture of the Membranes. Clin in Perinatol, 28(4): 721-734.

Lee, M., Bozzo, P., Einarson, A. & Koren, G. (2008) Urinary tract infections in

pregnancy. Can Fam Physician, 54, 853-854.

Leveno, Kenneth J. 2009. Obstetri Williams: Panduan Ringkas Edisi 21. Jakarta:

EGC.

M. Sholeh kosim , dkk. Buku Ajar Neonatologi. Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Jakarta . 2010.

Manuaba, I.B.G. 2012. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana, Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Menon, R. 2007. Infection and the Role of Imflammation in Preterm Premature

Rupture of the Membranes. BPract Res Clin Obstet Gyn, 21(3):467-478

Mercer, B.M., Goldenberg, R.L., Meis, P.J., et al. 2000. The Preterm Prediction

Study: Prediction of Preterm Premature Rupture of Membrane through

Clinical Findings and Ancillary Testing. Am J Obstet Gynecol, 183:738-745.

Mercer, B.M. 2003. Preterm Premature Rupture of the Membranes. High Risk Pregnancy Series: an Experts view, 101(1):178-191.

(13)

Approaches to evaluation and Management. Obstet Gynecol Clin N Am, 32: 411-428.

Mercer, B.M. 2007. Preterm premature rupture of membranes. In: Queenan, J.T.,

Spong, C.Y., Lockwood, C.J, editors. Management of High Risk

Pregnancy. 5 Edition. Victoria: Blackwell Publishing.p. 345-53.

Mittal, P. & Wing, D.A. (2005) Urinary tract infections in pregnancy. Clin

Perinatol, 32, 749-764.

Nerissa, I.C., Sescon, Felice, G.M., et al. 2003. Prevalence of Asymtomatic

Bacteriaura and Associated Risk Factors in Pregnant Women. Phil J MicrobiolInfect, 32(2): 63-69.

Nicolle, L.E. 2003. Asymtomatic Bacteriuria when to Screen and when to Treat.

Infect Dis Clin N Am, 17:367-394.

Noor, NN., 2006. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. Jakarta: Rhineka

Cipta.

Patterson, T.F. & Andriole, V.T. (2002) Detection, significance, and therapy of

bacteriuria in pregnancy. Update in the managed health care era. Infect Dis

Clin North Am, 11,593-608

Priambodo ilham andita. 2011. Skripsi. Hubungan Bakteriuria Dengan Kejadian

Ketuban Pecah Dini. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Prawirohadjo, Sarwono. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Purnomo, B. 2012. Dasar-dasar Urologi edisi 3. Malang. Sagung seto.

(14)

Urinary tract infections in pregnant women. Int Urogynecol J Pelvic

Floor Dysfunct 2002; 13: 204-9.

Schnarr, J. & Smaill, F. (2008) Asymptomatic bacteriuria and symptomatic

urinary tract infections in pregnancy. Eur J Clin Invest, 38 Suppl 2, 50-57.

Schoenstadt, Arthur, 2008. Urinary Tract Infection Prevention. Available from :

http://www.honafrica.org [ Accessed 27 March 2010]

Simerville JA, Maxted WC, Pahira JJ. Urinalysis: a comprehensive review. Am Fam Physician. 2005;71:1153-1162. - See more at: http://www.uspharmacist.com/content/d/feature/c/44877/#sthash.gbFJSCd V.d puf.

Sharma, P. & Thapa, L. (2007) Acute pyelonephritis in pregnancy: a retrospective

study. Aust N Z J Obstet Gynaecol, 47, 313-315.

Schmiemann G, Kniehl E, Gebhardt K, Matejczyk MM, Hummers-Pradier E. The diagnosis of urinary tract infection: a systematic review. Dtsch Arztebl Int. 2010;107(21):361-7.

Siti , M. & Kiki, F. 2012. Hubungan paritas dengan kejadian penyakit Infeksi Saluran Kemih Pada Ibu Hamil Di RSUD dr. Moewardi Surakarta 2011.

Siregar P. Manfaat Klinis Urinalisis dalam Nefrologi. Disampaikan pada :

Pertemuan Ilmiah Nasional VII PB. PABDI. Medan;2009.

Sinsin Iin. (2008). Seri Kesehatan Ibu dan Anak Masa Kehamilan dan Persalinan.

Jakarta: Alex Media.

Smaill, F. 2007. Asymtomatic Bacteriuria in Pregnancy. BPract & ResClin Obst

(15)

Sudiarta, I.G. 2014. Bakteriuri Asimtomatis Meningkatkan Risiko Terjadinya

Ketuban Pecah Dini Preterm. Tesis. Program Magister Program Studi Ilmu

Biomedik Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Denpasar.

Sukandar, E., 2006. Nefrologi Klinik. Edisi ketiga. Bandung: Pusat Informasi

Ilmiah (PII) Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran UNPAD.

Sweet, R., Gibbs, R. 2002. Infectious Diseases of the Female Genital Tract, 4th edition. Pennsylvania: By Lippincott Williams & Wilkins Publishers.

Soewarto, Soetomo. 2010. Ketuban Pecah Dini. Dalam: Saifuddin, Abdul Bari. Ilmu kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo.

Vaishali, J., Anjoo, A., Vinita, D. 2002. Asymtomatic Bacteriuria

duringPregnancy-health Profesional’s Perspective. J Obstet Gynec India, 59(5):440-443.

Vaitkiene,D., Bergstrom, S., Cigriejiene, V.M. 2002. Antenatal RiskFactors

Associated with Preterm Prelabour Rupture of the Membranes. Acta Med Lithuania, 9(3):203-209.

Wahyuni. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Patologi Dengan KPD 27 Jam di RS Roemani Semarang. Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang: JTPTUNIMUS.

Wagenlehner, F.M., Weidner, W. & Naber, K.G. (2009) An update on

uncomplicated urinary tract infections in women. Curr Opin Urol, 19,

368-374.

(16)

. 7th edition. Lippincott Williams & Wilkins Publishers.

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ketuban pecah dini (KPD) atau spontaneous/early/premature rupture of

membrane merupakan pecahnya selaput ketuban secara spontan pada saat belum

menunjukkan tanda-tanda persalinan/inpartu. Keadaan inpartu didefinisikan

sebagai kontraksi uterus teratur dan menimbulkan nyeri yang menyebabkan

terjadinya dilatasi serviks atau bila satu jam kemudian tidak timbul tanda-tanda

awal persalinan. Periode laten merupakan interval waktu dari pecahnya ketuban

hingga mulainya persalinan (Soewarto, 2010).

KPD masih merupakan masalah di dunia termasuk Indonesia. Prevalensi

dari KPD preterm di dunia adalah 3 - 4,5 % kehamilan (Lee dan Major, 2001) dan

merupakan penyebab 6 - 40 % persalinan preterm atau prematuritas (Furman dkk,

2000). Menurut Wahyuni (2009) kejadian KPD di Indonesia sebanyak 35,70%

-55,30% dari 17.665 kelahiran. Salah satu faktor risiko KPD adalah infeksi selama

kehamilan sebesar 29,4 % (Mercer, 2003). Infeksi yang terjadi secara langsung

pada selaput ketuban maupun asenden dari vagina meningkatkan frekuensi

amnionitis, endometritis, infeksi neonatal sebanyak 10 kali. Menurut penelitian

(vaitkiene, 2002) mendapatkan insiden total bakteri urogenital yang diisolasi dari

endoserviks penderita KPD memberikan hasil positif lebih besar dari non KPD .

Penyebab infeksi pada urogenital yang berhubungan dengan kejadian KPD

preterm yaitu E. coli, β. streptococcus, C, trachomatis, Staphylococcus sp.,

(18)

2

mikroorganisme penyebab bakterial vaginosis (G. vaginalis, Genetalia

mikoplasma, dll) (Karat, 2006). Status sosial ekonomi rendah, ras kulit hitam,

merokok, perdarahan pervaginam, kehamilan multipel juga ikut berperandalam

terjadinya KPD. (Kilpatrick dkk, 2006).

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu infeksi yang melibatkan ginjal,

ureter, buli-buli, ataupun uretra. ISK adalah istilah umum yang menunjukkan

keberadaan mikroorganisme dalam urin (Sukandar, E., 2006). Diperkirakan

bahwa 2 sampai 10% dari wanita hamil menderita ISK (Lee et al., 2008).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Sudiarta (2014) dengan judul

“Bakteriuri Asimtomatis (BAS) Meningkatkan Risiko Terjadi Ketuban Pecah Dini

Preterm” disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna Bakteri Asimtomatis

pada kehamilan preterm KPD dan non-KPD. Risiko terjadinya KPD preterm

dengan BAS sebesar 9 kali lebih besar dibandingkan tanpa BAS.(Sudiarta, 2014)

Agen bakteri yang paling sering terlibat dalam ISK adalah E.coli dengan

prosentase hampir 85%. (Harris & Gilstrap, 1981; Millar & Cox, 1997; Sharma &

Thapa, 2007). Adanya infeksi yang disebabkan bakteri E coli yangascendingdari

saluran kemih ataupun genital bagian bawah memicu respon inflamasi. Infeksi ini

mengakibatkan produksi protease bakteri yang akan menginisiasi kaskade

inflamasi. Proses inflamasi ini diperantarai sitokin proinflamasi (IL-1ß, IL-6, IL-8,

TNFa), yang mengakibatkan degradasi kolagen dan keseimbangan MMP & TIMP

terganggu sehingga terjadinya KPD (Menon, 2007).

Menurut laporan rekam medis RSU Haji Surabaya tahun 2014 angka

(19)

3

hamil yang menyebabkan KPD pada tahun tersebut belum tercatat sehingga

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Prevalensi ISK pada

ibu hamil yang mengalami kejadian KPD di RSU Haji Surabaya”.

1.2 Rumusan masalah

Bagaimana prevalensi ISK ibu hamil yang mengalami KPD di RSU Haji

Surabaya ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui prevalensi ISK pada ibu hamil yang mengalami KPD di RSU

Haji Surabaya.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran usia ibu hamil dengan ISK yang mengalami kejadian

KPD.

2. Mengetahui gambaran usia kehamilan ibu hamil dengan ISK yang mengalami

kejadian KPD.

3. Mengetahui gambaran paritas ibu yang mengalami KPD.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat akademik

Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang angka kejadian ISK pada

ibu hamildengan KPD di RSU Haji Surabaya.

1.4.2 Manfaat Klinis

Diharapkan data penelitian ini dapat dipakai sebagai dasar informasi

(20)

4

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat

Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang

angka kejadian antara ISK pada ibu hamil dengan kejadian KPD di RSU

Referensi

Dokumen terkait

Faktor yang berhubungan dengan kejadian Ketuban pecah dini yaitu Infeksi, kehamilan kembar, hidramnion, serviks inkompeten, letak janin, fisiologis selaput

Hasil penelitian ini menunjukkan ( p-value : 0,002, maka p-value < 0,05) bahwa ada hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian ketuban pecah dini

Hubungan Paritas Ibu Hamil dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin Di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2008 menunjukkan bahwa sebagian besar ibu yang mengalami

Faktor yang berhubungan dengan kejadian Ketuban pecah dini yaitu Infeksi, kehamilan kembar, hidramnion, serviks inkompeten, letak janin, fisiologis selaput

Dari hasil penelitian ini memang didapatkan kisaran yang cukup luas yaitu kadar vitamin C plasma darah hamil aterm dengan ketuban pecah dini memiliki nilai rerata 60.07±

Pada usia kehamilan aterm, 8-10% wanita hamil mengalami ketuban pecah dini, dan para wanita ini memiliki risiko infeksi intrauteri yang meningkat bila interval

5 Berbagai penelitian lain juga memberikan hasil yang konsisten bahwa selaput ketuban dari ibu hamil dengan ketuban pecah dini menunjukkan indeks apoptosis

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil karya tulis ilmiah KTI dengan judul “Gambaran Kejadian Ketuban Pecah Dini Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Kelurahan