• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN LAMA PECAHNYA KETUBAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI PERINATAL PADA PASIEN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO PERIODE JANUARI – DESEMBER 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN LAMA PECAHNYA KETUBAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI PERINATAL PADA PASIEN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO PERIODE JANUARI – DESEMBER 2013"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN LAMA PECAHNYA KETUBAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI PERINATAL PADA PASIEN KETUBAN PECAH DINI

DI RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH PONOROGO PERIODE JANUARI – DESEMBER 2013

Oleh:

SALSABILA ULY FAKHRIYA 201110330311170

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)
(3)
(4)

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir

ini Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan Rasulullah

Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman gelap

menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.

Karya Tulis Akhir dengan judul “Hubungan Lama Pecahnya Ketuban

dengn Kejadian Infeksi Perinatal pada Pasien Ketuban Pecah Dini di RSU

Muhammadiyah Ponorogo Periode Januari – Desember 2013“ ini dilaksanakan

untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program sarjana

Fakultas Kedokteran.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran.

2. dr. Moch Ma’roef, Sp.OG, selaku Pembantu Dekan I Fakultas

Kedokteran .

3. dr. Rahayu, Sp.S, selaku Pembantu Dekan II Fakultas

Kedokteran.

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ, selaku Pembantu Dekan III

(5)

vi

5. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku Pembimbing 1 yang telah

meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi saran dan

semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.

6. dr. Suharto, Sp.Rad, selaku Pembimbing 2 yang telah

meluangkan waktunya untuk memberi informasi dalam berbagai

hal serta memberi semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.

7. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes, selaku penguji yang telah menguji,

memberikan kritik dan saran yang membangun dalam

menyelesaikan penelitian ini.

8. Para dosen pengajar FK UMM yang telah memberikan bekal ilmu

dan pengetahuan.

9. Para staf laboratorium dan TU FK UMM yang telah memberikan

kemudahan dalam proses belajar di perkuliahan selama ini.

10.Kedua orangtua terbaik saya Ayah Bawani dan Mama Siti

Inganah yang selalu menjadi segalanya dalam hidup penulis dan

selalu memberi semangat dalam berbagai hal yang tidak dapat

ternilai oleh apapun serta alasan penulis dalam menjalani hidup .

11.Kepada adik-adik penulis Salman Alhamidy, Salwa Faustina

Jasmine dan Salhan Haidar Attaqy yang selalu menghibur dan

senantiasa menjadi semangat penulis untuk menjadi contoh yang

terbaik dalam menjalani proses belajar dalam hidup ini.

12.Sahabat dan keluarga selama kuliah di Malang yang selalu

(6)

vii

Anggreni Sahrial, Risyuana Ulfa Cholyly, Yulian Ryandra, Putra

Pramudia Akbar, Firman Akbar Islami, Indrawan Tri Purnomo,

Baiq Annisa.

13.Teman cleopatra yang selalu ada dalam suka dan duka,

terimakasih semangat dan kasih sayangnya Adhe Soenaryanti,

Inne BKW, Hesty Sahrial, Dini Fildahlina, Kitty Fabiola, Icus

Dayani, Lily Risyuana, Qonita Prasta, Enod Prastiti, Nada

Soraya, Adhinda Sekar, Aulia Noor, Sidika Yunia, Pamella

Sumarauw, Teti Puspitasari.

14.Sahabat sedari masa sekolah hingga sekarang Asmak, Momo,

Sarah, Aldilasani dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

15.Seluruh keluarga besar angkatan 2011 adorables, keluarga besar

FK UMM dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak

langsung membantu dalam penulisan karya tulis akhir ini

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk

itu kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan, semoga karya tulis ini

dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat bagi bidang kedokteran.

Malang,Februari 2015

(7)

x

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENGUJIAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR SINGKATAN ...

iii iv v viii ix x xiii xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang ...

1.2Rumusan Masalah ...

1.3Tujuan Penelitian ...

1.3.1 Tujuan umum...

1.3.2 Tujuan khusus...

1.4Manfaat Penelitian ... 1 4 4 4 5 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1Air Ketuban ...

2.1.1 Ciri-ciri kimiawi air ketuban ...

2.1.2 Fisiologi air ketuban ...

2.1.3 Asal air ketuban ...

2.2 Ketuban Pecah Dini... 6

6

6

7

(8)

xi

2.2.1 Definisi ...

2.2.2 Etiologi ...

2.2.3 Patofisiologi ...

2.2.4 Diagnosis ...

2.2.5 Penatalaksanaan ...

2.2.6 Pengaruh ketuban pecah dini terhadap ibu dan janin ...

2.3Infeksi Perinatal...

2.3.1 Definisi ...

2.3.2 Jenis infeksi ...

2.3.3 Patogenesis ...

2.3.4 Diagnosis ...

2.3.5 Pencegahan ...

2.4Hubungan Antara Ketuban Pecah Dini dengan Infeksi Perinatal.

... 7 9 11 13 14 19 20 20 21 21 27 30 31

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep...

3.2Hipotesis ... 35

36

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Rancangan Penelitian ...

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...

4.3 Populasi dan Sampel ...

4.3.1 Populasi ...

4.3.2 Sampel ... 37

37

37

37

(9)

xii

4.3.3 Besar sampel ...

4.3.4 Tehnik pengambilan sampel ...

4.4 Karakteristik Sampel Penlitian...

4.4.1 Kriteria inklusi ...

4.4.2 Kriteria eksklusi ...

4.5 Variabel Penelitian ...

4.5.1 Variabel bebas ...

4.5.2 Variabel tergantung ...

4.6 Definisi Operasional ...

4.7 Instrumen Penelitian ...

4.8 Alur Penelitian...

4.9Cara Penelitian ...

4.10 Analisa Data ... 38 38 38 38 38 39 39 39 39 40 40 41 41

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA

5.1 Hasil Penelitian ………...

5.2 Analisa Data …...………... 43

46

BAB 6 PEMBAHASAN 48

BAB 7 PENUTUP

7.1 Kesimpulan...

7.2 Saran ... 53

53

(10)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Tabulasi Silang 2x2 Lama Pecahnya Ketuban dengan Infeksi

Perinatal... 42

5.1 Insiden KPD ……….... 43

5.2 Infeksi Perinatal………..………….. 44

[image:10.595.140.529.186.588.2]
(11)

xiv

DAFTAR SINGKATAN

AKI : Angka Kematian Ibu

AKB : Angka Kematian Bayi

BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

CRP : C-Reactive Protein

DMG : Diabetes Mellitus Gestasional

ESR : Erytrocyte Sedimentation Rate

GCSF : Granulocyte Colony Stimulating Factor

IL-1 : Interleukin-1

IV : Intra Vena

KPD : Ketuban Pecah Dini

PROM : Premature Rupture Of Membrane

SDKI : Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia

USG : Utrasonografi

VT : Vaginal Toucher

(12)

55

DAFTAR PUSTAKA

Arthur. 2011. Manual of Obstetrics, Lippincott William & Wilkins, a Wolters

Kluwer business 530 Walnut Street, Philadelphia, pp. 141.

Bradley. 2011. The management of community-acquired pneumonia in infants and children older than 3 months of age: clinical practice guidelines by the pediatric infectious diseases society and the infectious diseases society of

america. Clin Infect Dis. Oct 2011;53(7):e25-76

Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). 2013. Survey

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Jakarta: BKKBN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo (Bappeda). 2013.

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Ponorogo Tahun 2013.

Ponorogo: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo

Basuki, Heru. 2006. Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Kemanusiaan dan Budaya. Jakarta: Gunadarma

Behrman, dkk. 2000. Nelson, Ilmu Kesehatan Anak (Edisi 3). Jakarta: Penerbit Buku kedokteran EGC. hal: 635-643

Bobak, M. Irene, dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, edisi 4. Alih Bahasa: Maria A. Wijayarini. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Chan, Grace.J, dkk. 2013. Risk of Early-Onset Neonatal Infection with Maternal Infection or Colonization: A Global Systematic Review and

Meta-Analysis. PloS Med. Aug 2013;10(8):e001502

Cunningham, F. G. dkk. 2013. Obstetri Williams edisi 23. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal: 1276-1284

Davies, Mark. W, dkk. 2012. Catatan Saku Neonatologi Ed. 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal: 148-155.

Depkes RI. 2009. Kedaruratan Kebidanan Buku Ajar Untuk Program Pendidikan

Bidan. Jakarta: PenerbitDepartemenKesehatan

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Jawa

(13)

56

Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo. 2013. Laporan Tahunan Seksi Kesehatan

Ibu dan Anak Bidang Bina Kesehatan Masyarakat. Ponorogo: Dinas

Kesehatan Ponorogo

Hartati, Nyoman. 2012. Lama Ketuban Pecah Dini Dengan NilaiL eukosit Bayi

Baru Lahirdi Ruang Bersalin RSUP Sanglah Denpasar. Denpasar:

Universitas Udayana

Hassan, R dan Alatas, H. 2007. BukuKuliahIlmuKesehatanAnak, Jilid 3, Jakarta :BalaiPenerbit FKUI. hal: 235-241

Herasari, Diana Puji. 2010. Habungan Antara Ketuban Pecah Dini dengan

Kejadian Infeksi Pada Neonatus Usia 0-7 hari di RS. HS. Samsoeri

Mertojoso Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga

Kosim. 2009. Infeksi neonatal akibat ketuban keruh. Sari pediatri vol 11 no 3,

oktober 2009. hal: 212-218.

Lestari, V. A. 2013. Hubungan Paritas Dan Kelainan Letak Dengan Kejadian

Ketuban Pecah Dini (KPD) Pada Ibu Bersalin Di RSUD Dr. H.

Soewondo Kendal Kabupaten Kendal. Kendal: Stikes Ngudi Waluyo

Leveno J. Kenneth, dkk. 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas. Edisi 21. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG. hal: 113-124

Lissauer dan Fanaroff. 2009. At a Glance Neonatologi. Jakarta: Erlangga. hal: 100-105.

Lowry, Adam. W, dkk. 2014. Texas Children’s Hospital: Buku Saku Pediatri dan

Neonatologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. hal: 561-569.

Mahayani, I.A.M. 2010. Hubungan Antara Lama Ketuban Pecah Dini Aterm

dengan Kejadian Infeksi Pada Neonatus Periode 1 Januari s/d 31

Desember 2010 di RSU Provinsi NTB. Mataram: Universitas Al Azhar

Marcdante K. J, dkk. 2014. Nelson, Ilmu Kesehatan Anak Esensial, Edisi keenam. Singapore: Elsevier. hal: 263-270.

Manuaba, I.B.G. 2012. Ilmu kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KeluargaB

erencana. Jakarta :PenerbitBukuKedokteran EGC. hal: 251-258.

(14)

57

Mercer M. Brian, MD. 2007. Preterm Premature Rupture of the Membranes. The

American College of Obstetricians and Gynecologists Vol. 101, No.1

Mochtar, Rustam. 2009. Sinopsis Obstetri I. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Morgan, G. Hamilton. 2009. Obstetri Dan Ginekologi: Panduan Praktik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Norwitz dan Schorge, 2009. At A Glance Obstetri Dan Ginekologi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. hal: 119-123.

Prawirohadjo, Sarwono. 2010. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta: Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

Phupong, V. 2003. Prelabour Rupture of Membranes in Journal of Pediatric,

Obstetric and Gynaecology. hal: 25 – 31

Pudjiadi, H.A. dkk. 2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan dokter Anak

Indonesia. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia

Romero, Roberto M.D, dkk. 2007. The Role of Inflammation and Infection in

Preterm Birth. SeminReprodMed. ;25(1):21-39

Saifuddin, A.B. 2009. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. hal:

241-244.

Suwiyoga, S., Budayasa, R.AA. 2007. Peran Korioamnionitis Klinik, Lama

Ketuban Pecah, dan Jumlah Periksa Dalam pada Ketuban Pecah Dini

Kehamilan Aterm terhadap Insiden Sepsis Neonatorum Dini. Cermin

Dunia Kedokteran, hal: 239-241.

Soewarto, Soetomo. 2010. Ketuban Pecah Dini. Dalam: Ilmu kebidanan Sarwono

Prawirohardjo.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. hal: 677-682.

Sugiono. 2010. Statistika Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku

(15)

58

Walsh. 2008. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC. hal: 486-489.

WHO. 2007. State of the world’s mother. World Health Organization

WHO. 2013. Pocket Book of Hospital Care for Children: Guidelines For The

Management Of Common Childhood Illnesses. World Health

Organization.

Wiknjosastro. 2009. Ilmu Kandungan, cetakan ke 7. Jakarta: Yayasan Bina

(16)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Ukuran keberhasilan suatu pelayanan kesehatan tercermin dari

penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

terendah yang dapat dicapai sesuai dengan kondisi, situasi setempat, dan

waktu. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

2012, AKI di Indonesia masih yang tertinggi di ASEAN yang melonjak

sangat signifikan pada angka 359 per 100.000 kelahiran hidup atau setiap jam

terdapat 2 orang ibu bersalin meninggal karena berbagai sebab (BKKBN,

2013). Jumlah AKI di Jatim pada tahun 2012 yaitu 97,47 per 100.000 turun

menjadi 97,39 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2013 ini. (Dinkes Jatim,

2013).

Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia menurut WHO tahun 2013

adalah 34 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi baru lahir

adalah 19 per 1000 kelahiran hidup. Jika angka kelahiran hidup di Indonesia

sekitar 5 juta per tahun dan angka kematian bayi baru lahir adalah 19 per 1000

kelahiran hidup, berarti sama halnya dengan setiap hari 246 bayi meninggal,

setiap satu jam 10 bayi Indonesia meninggal, dan setiap enam menit satu bayi

Indonesia meninggal. Diantara seluruh kematian neonatus, 75% terjadi pada

minggu pertama kehidupan, dan dari jumlah kematian tersebut, 25-45% terjadi

(17)

2

Masa neonatus merupakan waktu yang sangat rentan pada bayi yang

sedang menyempurnakan penyesuaian fisiologis yang diperlukan untuk

kehidupan di ekstra uterin. Berdasarkan dari data World Health Organitation

(WHO) didapatkan hampir semua (98%) dari lima juta kematian neonatus

terjadi di negara berkembang. Lebih dari dua pertiga kematian itu terjadi pada

periode perinatal.

Menurut Depkes RI infeksi yang tersering terjadi pada neonatus

adalah sepsis neonaturum. Angka kematian akibat sepsis neonatorum cukup

tinggi (13-50%) dari angka kematian bayi baru lahir. Lebih kurang (2%) janin

dapat terinfeksi in utero dan (10%) bayi baru lahir terinfeksi selama

persalinan atau dalam bulan pertama kehidupan. Infeksi pada neonatus

merupakan sebab yang penting terhadap terjadinya mortalitas selama periode

ini. (Depkes RI, 2009)

Dalam laporan WHO yang dikutip dari State of the world’s mother

2007 (data tahun 2000-2003) dikemukakan bahwa 36% dari kematian

neonatus disebabkan oleh peyakit infeksi, di antaranya sepsis, pneumonia dan

diare. Sepsis neonaturum dapat disebabkan oleh berbagai penyebab

diantaranya persalinan lama, persalinan prematur, demam maternal dan salah

satunya adalah ketuban pecah dini.

Ketuban pecah dini merupakan salah satu faktor resiko terjadinya

infeksi pada ibu maupun pada neonatus yang sangat besar dan potensiil, oleh

karena itu, tatalaksana ketuban pecah dini memerlukan tindakan yang optimal

(18)

3

dalam rahim (Manuaba, 2012). Bila persalinan tertunda sampai 24 jam

kemungkinan terjadi infeksi sangat besar (Depkes RI, 2009).

Menurut World Health Organization (WHO), memperkirakan Angka

Kematian Ibu tahun 2010 lebih dari 300-400/100.000 kelahiran hidup, yang

disebabkan oleh perdarahan 28%, ketuban pecah dini 20%, eklampsia 12%,

abortus 13%, partus larna 18%, dan penyebab lainnya 2%. Insidensi ketuban

pecah dini berkisar antara 6 – 19% dari seluruh kehamilan (Walsh, 2008).

Ketuban pecah dini sering kali menimbulkan konsekuensi yang dapat

menimbulkan morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun bayi terutama

kematian perinatal yang cukup tinggi (Norwitz dan Schorge, 2008).

Menurut Dinkes Kabupaten Ponorogo (2013), angka kematian bayi

menunjukkan 27 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian

neonatus di Ponorogo salah satunya disebabkan oleh infeksi yaitu sebesar

(1,46%) dari seluruh penyebab kematian pada neonatus. Prevalensi ketuban

pecah dini adalah (5,25%) dari seluruh jumlah persalinan (Dinkes Kabupaten

Ponorogo, 2013).

Berdasarkan Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah

Ponorogo, dimana angka kejadian ibu dengan ketuban pecah dini aterm

mengalami peningkatan dalam tiga tahun terakhir ini. Pada tahun 2012

mencapai angka insiden tertinggi yaitu (20,83%) dari seluruh kehamilan yang

ada, sedangkan insiden infeksi neonatus sebesar (1,03%) dari seluruh

penyebab morbiditas pada neonatus yang ada di Rumah Sakit Umum

(19)

4

Mengingat besarnya komplikasi Ketuban Pecah Dini yang dapat

membahayakan ibu dan bayi maka perlu kiranya diteliti lebih lanjut mengenai

hubungan lama pecahnya ketuban dengan kejadian infeksi perinatal pada

pasien ketuban pecah dini di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Ponorogo

yang merupakan rumah sakit rujukan di kabupaten Ponorogo dan data yang

menunjukkan prevalensi ketuban pecah dini di Rumah Sakit Umum

Muhammadiyah Ponorogo cukup banyak.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditarik suatu rumusan

masalah yaitu “Adakah hubungan antara lama pecahnya ketuban dengan

kejadian infeksi perinatal pada pasien ketuban pecah dini di Rumah Sakit

Umum Muhammadiyah Ponorogo tahun 2013?”.

1.3Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya

hubungan antara lama pecahnya ketuban dengan kejadian infeksi

perinatal pada pasien ketuban pecah dini di Rumah Sakit Umum

(20)

5

1.3.2 Tujuan khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui insiden ibu yang melahirkan dengan ketuban

pecah dini <12 jam dan ≥12 jam di Rumah Sakit Umum

Muhammadiyah Ponorogo tahun 2013.

2. Untuk mengetahui insiden kasus infeksi perinatal yang disebabkan

oleh ketuban pecah dini di Rumah Sakit Umum Muhammadiyah

Ponorogo tahun 2013.

1.4Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademik

1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran.

2. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan lama pecahnya ketuban dan infeksi perinatal.

1.4.2 Manfaat klinis

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi rumah sakit untuk

mengetahui antara lama pecahnya ketuban dengan kejadian infeksi

perinatal dan mengatasi supaya tidak terjadi komplikasi yang

ditimbulkan.

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat

Diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat

tentang hubungan antara lama pecahnya ketuban dengan kejadian

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penambahan Sodium Dodecyl Sulphate (SDS) dalam bahan pengencer semen beku dapat mempertahankan motilitas spermatozoa pada saat kriopreservasi, dengan cara

Yang bertanda tangan di bawah ini:

karunia dan berkatNya yang melimpah, skripsi saya yang berjudul “ Potensi Modal Sosial Buruh Bangunan (Studi Deskriptif Pada Buruh Bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar

Sistem informasi akademik ini dapat membantu Tata Usaha dalam mengelola data siswa, menyusun jadwal mengajar Guru, penyampaian informasi akademik, membantu Guru

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendapatan asli daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil, dan sisa lebih pembiayaan

Dalam praktik tukang gigi bentuk perlindungan hukum preventif terdapat pada Permenkes No 39 Tahun 2014. Permenkes tersebut mengatur mengenai batasan kewenangan,

Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pembinaan yang diberikan Lembaga Permasyarakatan Bulu Semarang terhadap narapidana wanita (pengguna maupun pengedar) yang