HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA WANITA
Galih Pamungkas1*, Komarudin2, Saryono3, Muhamad Ichsan Sabillah4
1Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Program Pascasarjana, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo No. 1, Karangmalang, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
2Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, Jl.
Colombo No. 1, Karangmalang, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
3Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, Jl.
Colombo No. 1, Karangmalang, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
4Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, Jl. Colombo No. 1, Karangmalang, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.
*Corresponding Author: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan kelincahan dengan keterampilan bermain sepakbola wanita. Metode yang digunakan penelitian korelasional. Penelitian dillaksanakan pada pemain Putri Mataram Sleman dengan jumlah sampel 20 pemain dan rata-rata usia 15-20 tahun. Pemain melakukan latihan dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kelincahan Pemain Putri Mataram adalah Illinois Agility Test dengan validitas 0,87. Kemampuan keterampilan bermain sepakbola menggunakan tes pengembangan David Lee. Berdasarkan analisis statistik uji normalitas yang telah dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorof Smirnov, nilai signifikansi 0,085 > 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Dalam penelitian ini nilai korelasi yang diperoleh 0,964 . Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kelincahan dengan keterampilan bermain sepakbola, karena nilai signifikansi 0,964 > 0,05. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menghasilkan bahwa kelincahan memiliki korelasi dengan keterampilan bermain sepakbola pemain Putri Mataram Sleman.
Kata kunci: kelincahan, keterampilan, sepakbola, wanita.
THE RELATIONSHIP OF AGILITY WITH WOMEN'S FOOTBALL PLAYING SKILLS
Abstract
This study aims to examine the relationship between agility and women's soccer playing skills. The method used is correlational research. The research was carried out on the Putri Mataram Sleman players with a sample of 20 players and an average age of 15-20 years. Players do exercises with a frequency of 3 times a week. The instrument used to measure the agility of the female Mataram players was the Illinois Agility Test with a validity of 0.87. The ability to play soccer skills using the David Lee development test. Based on the statistical analysis of the normality test that has been carried out using the Kolmogorof Smirnov test, the significance value is 0.085> 0.05, which means the data is normally distributed. In this study the correlation value obtained is 0.964. It can be concluded that there is a relationship between agility and football playing skills, because the significance value is 0.964 < 0.05. Based on the research conducted by the researcher, it was found that agility had a correlation with the soccer playing skills of the Putri Mataram Sleman players.
Keywords: agility, skill, football, women.
PENDAHULUAN
Permainan sepakbola merupakan sebuah permainan yang membutuhkan kondisi fisik yang baik. Kondisi fisik yang baik dibutuhkan dalam memadukan keterampilan teknik, taktik dan mental pemain sepakbola (Maliki et al., 2017). Sepakbola adalah permainan yang kompleks sehingga membutuhkan kondisi fisik yang prima (Bryson et al., 2012). Kondisi fisik yang baik merupakan salah satu cara untuk mencapai prestasi yang maksimal (Pratama
& Imanudin, 2019). Kondisi fisik memiliki peranan yang sangat penting dalam semua bidang olahraga (Hermawan et al., 2022). Atlet sepakbola harus memiliki kondisi fisik yang prima di semua komponen, seperti passing, dribbling, shooting, juggling dan heading (Dahlan et al., 2020). Untuk mempertahankan teknik-teknik dasar permainan yang baik perlu ditunjang oleh kondisi fisik yang prima, yaitu dayatahan, kekuatan, kelincahan, kecepatan, dan koordinasi (Hamdi et al., 2019). Mendapatkan kondisi fisik yang baik pastinya diperlukan latihan-latihan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan kondisi fisik serta kemampuan fungsional dari sistem tubuh (Mansur et al., 2020). Latihan merupakan proses yang panjang dan lama sehingga latihan harus dilakukan secara sistematis (Mikail &
Suharjana, 2019).
Kelincahan merupakan komponen fisik yang sangat diperlukan oleh pemain sepakbola (Nasution & Suharjana, 2015). Kelincahan menjadi unsur fisik utama dalam melakukan teknik dribbling dalam melewati lawan. Ada pengaruh signifikan antara latihan variasi kelincahan terhadap keterampilan dribbling sepakbola (Effendi et al., 2018). Seorang atlet sepakbola yang memiliki kelincahan (agility) yang baik maka akan mampu melakukan perubahan arah kecepatan dengan gerakan yang benar dan tepat pada saat menggiring bola.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh (Guntoro & Muhammad, 2020) membuktikan bahwa kelincahan memiliki hubungan dengan keterampilan bermain sepakbola dibuktikan dengan signifikansi test sebesar 0,568. Keterampilan bermain sepakbola tidak datang begitu saja, dibutuhkan proses latihan yang panjang dan kontiniu (Hadi, 2019). Keterampilan bermain sepakbola tidak dapat diartikan dengan arti sempit karena keterampilan bermain sepakbola terdapat keterampilan menyerang, keterampilan bertahan, keterampilan dengan bola dan tanpa bola (Yang, 2014). Untuk meningkatkan keterampilan bermain sepakbola dapat dilakukan dengan latihan khusus dengan tingkat kesulitan yang tinggi (Dahlan et al., 2020). Meningkatkan keterampilan bermain sepakbola dibutuhkan metode latihan yang efektif dan efisien (Yulifri & Ali Asmi, n.d.).
Sepakbola wanita memerlukan perhatian khusus terutama di dalam kualitas anaerobik (kekuatan, kecepatan, dan kelincahan), kapasitas aerobik, dan beberapa antropometri dalam tubuh (Turner et al., 2013). Tuntutan fisik sepakbola wanita sangat penting untuk mengembangkan program pengondisian latihan, yang bertujuan untuk mempersiapkan pemain pada peforma terbaiknya (Martínez-Lagunas et al., 2014). Persiapan tersebut meliputi fisik, teknik, taktik dan mental, unsur-unsur tersebut merupakan faktor pendukung untuk mendapatkan prestasi atlet olahraga (Allsabah & Weda, 2020).
Atlet sepakbola wanita yang memiliki kelincahan yang baik akan mudah melewati lawan, mudah menciptakan peluang untuk mencetak gol, dan biasanya atlet tersebut memiliki tingkat keterampilan bermain yang tinggi. Berdasarkan uraian dan identifikasi berbagai permasalahan terkait proses latihan pada cabang sepakbola maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kelincahan terhadap keterampilan bermain sepakbola pada pemain sepakbola remaja putri.
METODE
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian korelasional. Penelitian dillaksanakan pada pemain Putri Mataram Sleman dengan jumlah sampel 20 pemain dan rata-rata usia 15-20
tahun. Pemain melakukan latihan dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kelincahan Pemain Putri Mataram adalah Illinois Agility Test dengan validitas 0,87. Kemampuan keterampilan bermain sepakbola menggunakan tes pengembangan David Lee.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil pengukuran kelincahan dengan keterampilan bermain sepakbola Putri Mataram Sleman.
Tabel 1. Data Penelitian
No. Kelincahan (X)
Keterampilan Bermain Sepakbola (Y)
1. 16,3 40,11
2. 16,65 40,40
3. 16,93 40,65
4. 17,45 41,30
5. 17,69 41,66
6. 17,76 41,92
7. 17,91 42,98
8. 18,11 43,01
9. 18,37 43,67
10. 18,45 43,69
11. 19,25 44,60
12. 19,25 44,60
13. 19,45 44,27
14. 19,64 44,46
15. 19,74 44,70
16. 20,26 45,33
17. 20,54 45,50
18. 20,72 45,70
19. 21,23 46,34
20. 22,17 46,20
Tabel 2. Uji Normalitas
p Signifikansi Keterangan
0,085 0,05 Normal
Data yang diperoleh diuji normalitasnya. Uji normalitasnya menggunakan metode Uji Kolmogorov Smirnov. Hasil uji normalitas data yang dilakukan dibantu dengan program software SPSS version 20.0 for windows dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Berdasarkan analisis statistik uji normalitas yang telah dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov, nilai signifikansi 0,085 > 0,05. Berarti data berdistribusi normal.
Tabel 3. Uji Korelasi
p Signifikansi Keterangan
0,964 0,05 Linear
Koefisien nilai korelasi adalah perhitungan menggunakan rumus dari Pearson tujuannya untuk mengetahui signifikansi atau tidak ada hubungan anatara dua variabel. Dalam penelitian ini nilai korelasi yang diperoleh 0,964. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kelincahan dengan keterampilan bermain sepakbola, karena nilai signifikansi 0,964 < 0,05.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti menghasilkan bahwa kelincahan memiliki korelasi dengan keterampilan bermain sepakbola pemain Putri Mataram. Asumsi peneliti diperkuat dengan teori dari Kurniawan, dkk, (2016: 385) bahwa “Pemain yang memiliki kelincahan akan dapat dengan cepat menggiring bola sepak ke daerah lawan dan akan mempermudah pula dalam mencetak gol ke gawang lawan, selain itu kelincahan juga diperlukan dalam usaha pemain mengejar bola”. Berdasarkan penelitian (Irawan & Hariadi, 2019) mengungkapkan bahwa kelincahan dan kecepatan sangat berpengaruh terhadap keterampilan bermain sepakbola, khususnya dalam menggiring bola.
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ketika pemain memiliki kelincahan tinggi maka keterampilan dasar bermain sepakbola pemain tersebut bisa dikatakan akan lebih baik. Menurut (Khalik, 2017) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kelincahan membantu pemain dalam melakukan keterampilan sepakbola, yaitu membantu untuk bergerak membelok, berputar dan mengubah arah tanpa harus kehilangan keseimbangan.
Pada situasi menggiring bola pemain harus mengambil inisiatif kemana bola akan dibawa bergerak kepada siapa bola akan diberikan.
Menurut (Akhmad et al., 2018) dalam penelitiannya bahwa kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.
Sehingga dalam melakukan gerakan menggiring bola, diperlukan kelincahan dapat mengubah arah dengan cepat pada waktu bergerak dengan kecepatan tinggi. Kelincahan dianalisis dari proses gerak yang terlibat di dalamnya, maka kelincahan mendukung keterampilan menggiring bola pada sepak bola.
Kelincahan berkaitan dengan adaptasi syaraf, mekanisme adaptasi syaraf terjadi akibat latihan yang menyebabkan meningkatnya gaya kontraksi otot yang disadari secara langsung.
Peningkatan tersebut terjadi karena meningkatnya aktivasi otototot penggerak utama, otot-otot sinergis berkontraksi lebih tepat dan meningkatnya inhibisi otot-otot antagonis. Implikasinya pada atlet yang terlatih dapat mengaktifkan otot-ototnya secara maksimal dalam kondisi normal yang secara fungsional simpanan energinya dapat segera digunakan sebagai usaha maksimal yang disadari (Astrawan dkk, 2016).
Pelatihan fisik yang teratur akan menyebabkan terjadinya hipertropi fisiologi otot, yang dikarenakan jumlah miofibril, ukuran miofibril, kepadatan pembuluh darah kapiler, saraf tendon dan ligamen, dan jumlah total kontraktil terutama protein kontraktil miosin meningkat secara proposional. Perubahan pada serabut otot tidak semuanya terjadi pada tingkat yang sama, peningkatan yang lebih besar terjadi pada serabut otot putih (fast twitch), sehingga terjadi peningkatan kecepatan kontraksi otot. Meningkatnya ukuran serabut otot yang pada akhirnya akan meningkatkan kecepatan kontraksi otot, sehingga menyebabkan peningkatan kelincahan (Womsiwor & Sandi, 2014).
Peningkatan kelincahan sejalan dengan literatur belajar gerak bahwa praktek pengulangan dengan cara block (terpusat) dalam jangka waktu yang lama dapat membantu
peserta memperoleh keterampilan motorik lebih cepat, tapi dalam keterampilan ini belum tentu dapat dipertahankan dari waktu ke waktu. Sebaliknya, peserta yang mengikuti jadwal latihan random (acak) dapat memperoleh keterampilan lebih lambat namun bisa menjadi lebih siap untuk mempertahankan keterampilan mereka waktu ke waktu (Rivard, 2014).
SIMPULAN
Penelitian ini menjadikan bukti bahwa kelincahan memiliki hubungan dengan keterampilan bermain sepakbola. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan membuktikan bahwa kelincahan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan bermain sepakbola.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, N., Zainuddin, F., & Bausad, A. A. (2018). Hubungan Antara Kecepatan Dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Dalam Sepak Bola Pada Klub Red Bee Warrior Mataram Tahun 2018. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), 2(1).
Allsabah, M., & Weda, W. (2020). Perbandingan Profil Antropometri Dan Kondisi Fisik Pemain Sepakbola Pada Klub Sepakbola Wanita Kota Dan Kabupaten Kediri.
Indonesia Performance Journal, 4(1), 23-35.
Astrawan, I. P., Adiputa, N., & Jawi, I. M. (2016). Pelatihan footwork bulutangkis 10 repetisi 2 set lebih baik dibandingkan 5 repetisi 4 set untuk meningkatkan kekuatan otot tungkai dan kelincahan. Sport and Fitness Journal, 4(2), pp. 18-29.
Bryson, J., Burke, Y., Chang, J. M., Defrantz, A. L., Easton, J., Evans, J., ... & achazewski, P. T. (2012). Soccer coaching manual. LA84 Foundation. Los Angeles: CA.
Dahlan, F., Hidayat, R., & Syahruddin, S. (2020). Pengaruh komponen fisik dan motivasi latihan terhadap keterampilan bermain sepakbola. Jurnal Keolahragaan, 8(2), 126- 139. https://doi.org/10.21831/jk.v8i2.32833.
Effendi, A. R., Pahliwandari, R., & Arifin, Z. (2018). Pengaruh latihan kelincahan terhadap kemampuan menggiring dalam permainan sepakbola mahasiswa UKM Sepakbola IKIP PGRI Pontianak. Jurnal Pendidikan Olah Raga, 7(1), 1-10.
http://dx.doi.org/10.31571/jpo.v7i1.875.
Guntoro, T. S., & Muhammad, J. (2020). Faktor kemampuan fisik dan psikologis penunjang keterampilan atlet elit sepakbola Propinsi Papua. Jurnal SPORTIF: Jurnal
Penelitian Pembelajaran, 6(2), 390-406.
https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v6i2.13768.
Hadi, R. (2019). Pengaruh Metode Latihan Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Futsal. Sains Olahraga: Jurnal Ilmiah Ilmu Keolahragaan, 3(2), 108-118. https://doi.org/10.24114/so.v3i2.15201
Hamdi, A., Wahyudi, A. S. B. S. E., & Humaedi, H. (2019). Profil kemampuan teknik dasar sepakbola terhadap siswa SMP Negeri 2 Kasimbar. Tadulako Journal Sport Sciences And Physical Education, 7(1), 103-113.
Hermawan, H. A., Nurcahyo, F., & Yudanto, Y. (2022). Pemantauan Profil Kondisi Fisik Kecabangan Sepakbola Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas Khusus Olahraga Di Daerah Kabupaten Sleman Yogyakarta. Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 18(3), 9-18.
Irawan, A. Y., & Hariadi, I. (2019). Hubungan antara Kecepatan dan Kelincahan dengan Keterampilan Menggiring Bola. Sport Science and Health, 1(3), 222-226.
Khalik, K. (2017). Analisis Hubungan Kelincahan Dengan Keterampilan Bermain Sepakbola Klub Jantho Fc. Jurnal Penjaskesrek, 4(2), 218-227.
Kurniawan, P. B., Pramono, H., & Fakhruddin. (2016). Pengaruh metode pembelajaran kooperatif dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar sepakbola. Journal of Physical Education and Sport, 5(1), 32–40.
Maliki, O., Hadi, H., & Royana, I. F. (2017). Analisis Kondisi Fisik Pemain Sepak Bola Klub Persepu Upgris Tahun 2016. Jendela Olahraga, 2(2).
Mansur, M., Kurniawan, F., Irianto, S., Herwin, H., & Nurfadhila, R. (2020). Analisis dan evaluasi kondisi fisik (kelincahan) atlet cabang olahraga unggulan Kabupaten Kebumen Provinsi Jawa Tengah. Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 16(2), 72-77.
Martínez-Lagunas, V., Niessen, M., & Hartmann, U. (2014). Women's football: Player characteristics and demands of the game. Journal of Sport and Health Science, 3(4), 258-272.
Mikail, K., & Suharjana, S. (2019). Pengembangan model latihan teknik dasar sepakbola bagi anak usia 10-12 tahun di sekolah sepakbola. Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 15(1), 14-27.
Nasution, I. E., & Suharjana, S. (2015). Pengembangan Model Latihan Sepak Bola Berbasis Kelincahan Dengan Pendekatan Bermain. Jurnal Keolahragaan, 3(2), 178- 193. https://doi.org/10.21831/jk.v3i2.6241 .
Pratama, A., & Imanudin, I. (2019). Aerobic capacity (VO2Max) dan jarak tempuh pemain sepak bola. JTIKOR (Jurnal Terapan Ilmu Keolahragaan), 3(2), 12-16.
https://doi.org/10.17509/jtikor.v3i2.10132 .
Rivard, J.D. dkk. (2014). The effect of blocked versus random task practice schedules on the acquisition and retention of surgical skills. The American Journal, hlm. 1-8.
Turner, E., Munro, A. G., & Comfort, P. (2013). Female soccer: Part 1—A needs analysis.
Strength & Conditioning Journal, 35(1), 51-57.
Womsiwor, D., & Sandi, I. N. (2014). Pelatihan Lari Sirkuit Haluan Kiri Lebih Baik Daripada Haluan Kanan Untuk Meningkatkan Kelincahan Pemain Sepak Bola Siswa SMK X Denpasar. Sport and Fitness Journal, 2(1), 10-17.
Yang, Z. (2014). Study on classification of football techniques and the analysis on factors influencing football techniques. An Indian Journal of Bio Technology, 13035-13036.
Yulifri, M., & Ali Asmi, M. Pengaruh Metode Rangkaian Bermain dan Rangkaian Latihan terhadap Keterampilan Bermain Sepakbola. https://doi.org/10.24036/sporta.v4i2.105