• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan kemampuan menyimak cerita dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan kemampuan menyimak cerita dengan"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Hubungan Kemampuan Mendengarkan Cerita Dengan Kemampuan Meringkas Cerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan mendengarkan cerita dengan kemampuan merangkum cerita dan mengetahui ada tidaknya hubungan antara kemampuan mendengarkan cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri. Limbung. Puteri, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PENDIDIKAN MAKASSAR

Ketua

Rangkuman cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Kemampuan Mendengarkan Cerita dengan Keterampilan Meringkas Cerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa”.

Rumusan Masalah

Sama seperti mendengarkan membutuhkan pendengaran dan ingatan yang baik, merangkum sebuah cerita memerlukan keterampilan menulis. Penulis memilih judul ini karena tertarik dan ingin mengetahui lebih dalam apakah ada hubungan antara mendengarkan cerita dengan merangkum sebuah cerita.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penulisan

Tinjauan Pustaka

  • Penelitian yang Relevan
  • Pengertian Belajar
  • Kemampuan Menyimak
  • Keterampilan Meringkas
  • Hubungan Menyimak Cerita dengan Meringkas Cerita

Persamaan penelitian Suryani dengan penelitian penulis adalah sama-sama menggunakan teknik korelasi untuk menguji hubungan antar variabel. Perbedaannya terletak pada hubungan yang diteliti: Penelitian Suryani bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman struktur bahasa dengan motivasi belajar dan keterampilan menulis dengan menggunakan tiga variabel, sedangkan penelitian peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan mendengarkan cerita. dan kemampuan merangkum cerita. Persamaan penelitian Sukar dengan penelitian penulis adalah sama-sama menggunakan penelitian kuantitatif dengan teknik korelasi untuk menguji hubungan antar variabel.

Perbedaannya terletak pada hubungan yang diselidiki. Penelitian yang dilakukan Sukar bertujuan untuk menguji hubungan penguasaan kalimat efektif dan minat membaca dengan kemampuan menulis dengan menggunakan tiga variabel, sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan mendengarkan. cerita dan kemampuan merangkum cerita. Berdasarkan kedua ciri tersebut, menyimak dapat diartikan sebagai suatu kegiatan aktif yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memahami pesan materi menyimak yang didengarkan secara lisan. Mendengarkan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menangkap bunyi-bunyi bahasa, meskipun belum berorientasi pada pembentukan pemahaman terhadap pesan yang terdapat dalam bunyi-bunyi bahasa tersebut.

Sedangkan menyimak merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh guna memperoleh pesan, pengetahuan, dan informasi yang terkandung dalam bunyi-bunyi bahasa yang kita dengarkan dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian. Kegiatan menyimak merupakan kegiatan yang cukup kompleks karena sangat bergantung pada berbagai unsur pendukung. Apabila pendengar mempunyai banyak pengetahuan dan pengalaman maka ia dapat melakukan kegiatan menyimak dengan baik.

Kerangka Pikir

Menyimak merupakan kegiatan serius untuk memperoleh pesan, pengetahuan, dan informasi yang terkandung dalam bunyi-bunyi bahasa yang didengarkan secara serius dan penuh perhatian. Meringkas (menulis) cerita merupakan suatu keterampilan dalam memahami cerita yang memerlukan perhatian dan kemampuan intelektual yang lebih besar, selalu berubah dan sangat disadari oleh individu. Menulis dan mendengarkan merupakan kegiatan berbahasa karena mendengarkan bersifat reseptif dan menulis bersifat produktif.

Dengan melakukan kegiatan menyimak dengan baik, seseorang pasti mempunyai pengetahuan yang luas sehingga memudahkan pendengarnya untuk menulis (meringkas) dengan baik. Misalnya, ketika siswa mendengarkan sebuah cerita dan melakukan aktivitas mendengarkan dengan sungguh-sungguh, maka akan mudah bagi mereka untuk menuliskan (meringkas) dengan benar dan menuliskan cerita yang mereka dengarkan. Jadi dapat dikatakan bahwa mendengarkan dan menulis (meringkas) mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. pertanyaan penelitian yang diajukan.

Kerangka kerja ini penting untuk mendorong peneliti memfokuskan upaya penelitiannya pada pemahaman hubungan antara variabel-variabel tertentu yang dipilihnya, sehingga memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi kelemahan/kelebihan penelitian yang dilakukannya dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Sedangkan menurut KBBI, menulis adalah menyampaikan pikiran atau perasaan (seperti menulis, menulis surat).

Hipotesis Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ex post facto, menurut Sudjana (1987:54) penelitian ex post facto adalah “penelitian yang bertujuan untuk melihat dan mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih, dimana variabel yang diteliti mempunyai hubungan sebelumnya terjadi melalui pengobatan orang lain". Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara suatu variabel (faktor) dengan variabel lainnya.

Variabel dan Desain Penelitian 1. Variabel

  • Desain Penelitian

Variabelnya adalah hubungan antara kemampuan mendengarkan cerita sebagai variabel terikat (X) dan kemampuan merangkum cerita sebagai variabel bebas (Y). Korelasi adalah suatu metode penelitian yang mengumpulkan data untuk mengetahui ada tidaknya suatu hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran hubungan antara kemampuan mendengarkan cerita dengan kemampuan merangkum cerita pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa.

Definisi Operasional Variabel

Keterampilan merangkum cerita merupakan keterampilan menulis cerita yang diperoleh melalui proses mendengarkan secara singkat sebuah cerita.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel 1. Populasi1.Populasi

  • Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

Hasil Penelitian

  • Analisis Nilai Kemampuan Menyimak Cerita Murid Kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
  • Analisis Nilai Keterampilan Meringkas Cerita Murid Kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa

Analisis Skor Kemampuan Mendengarkan Cerita Siswa Kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Berdasarkan hasil analisis data dengan 35 orang siswa, diperoleh gambaran yaitu hanya ada 1 siswa kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa yang mampu memperoleh nilai maksimal 85. Tabel 4.2 Nilai kemampuan menyimak cerita pada mata pelajaran bahasa. Berdasarkan hasil tes kemampuan menyimak cerita yang dilakukan peneliti pada siswa kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa nilai tertinggi yang diraih 1 siswa adalah 85, 84 diraih oleh 2 siswa, 83 diraih oleh 2 siswa. 2 siswa, nilai 82 diraih 2 siswa, 81 diraih 1 siswa, 80 diraih 12 siswa, 77 diraih 4 siswa, 76 diraih 1 siswa.

75 diperoleh 1 siswa, 74 diperoleh 1 siswa, 73 diperoleh 1 siswa, dan 70 diperoleh 7 siswa. Analisis Rangkuman Nilai Keterampilan Bercerita Siswa Kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa. Berdasarkan hasil analisis data dengan 35 siswa diperoleh gambaran yaitu pada tes keterampilan merangkum cerita skornya mengalami peningkatan, ada siswa yang dapat memperoleh skor maksimal 89, sedangkan pada tes cerita. Tes keterampilan menyimak pada siswa kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng. Kabupaten Gowa mampu memperoleh nilai maksimal 85.

Berdasarkan hasil tes keterampilan rangkuman cerita yang dilakukan peneliti pada siswa kelas IV SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa nilai tertinggi yang diperoleh 5 siswa adalah 89, 88 diperoleh 7 siswa, 87 diperoleh 7 siswa. 2 siswa, nilai 86 diperoleh 1 siswa, 85 diperoleh 3 siswa, 80 diperoleh 3 siswa, 79 diperoleh 13 siswa, dan 78 diperoleh 1 siswa. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan mendengarkan cerita dengan kemampuan merangkum cerita pada kelas IV mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa, peneliti menganalisis data dengan mengkorelasikan skor kemampuan mendengarkan cerita. .

Tabel 4.1 Tabel interprestasi
Tabel 4.1 Tabel interprestasi

Pembahasan

Selain itu, pada awal pertemuan peneliti memberikan informasi tentang tujuan pelaksanaan pembelajaran sebelum teks dibagikan, menyampaikan bahwa siswa dalam proses penyampaian teks diharapkan mampu mengimplementasikannya dengan baik. memperkenalkan materi dengan tujuan agar siswa dapat mengikuti tes yang akan diberikan. Diawali dengan pengenalan materi menyimak, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan materi menulis yang khusus mengenai keterampilan merangkum cerita. Tes kemampuan menyimak berupa soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 track. Sebelum pelaksanaan tes, peneliti terlebih dahulu membacakan cerita tentang Putri Gisela.

Setelah pembacaan selesai, siswa mengerjakan soal-soal yang diberikan, sedangkan tes keterampilan merangkum adalah cerita tentang Legenda Batu Menangis yang harus dirangkum oleh siswa. Setelah mengikuti tes, tahap selanjutnya adalah pengumpulan data yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan siswa kelas IV sehingga diperoleh nilai X dan nilai Y. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan rumus product moment.

Hasil analisis data yang dilakukan pada perhitungan menunjukkan bahwa dari 35 siswa yang menjadi sampel penelitian diperoleh nilai r = 0,761. Jika mengacu pada tabel interpretasi, nilai rhitung sebesar 0,761 berada pada interval dengan tingkat hubungan “Kuat”. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima dan menyatakan bahwa kemampuan mendengarkan cerita dan keterampilan merangkum cerita pada kelas IV mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Limbung Puteri Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa mempunyai hubungan.

KESIMPULAN

Saran

Hubungan Pemahaman Struktur Bahasa dengan Motivasi Belajar dan Keterampilan Menulis Siswa Kelas V SD Negeri Gugus Anggrek Kabupaten Sukoharjo. Pengertian Populasi dan Sampel dalam Penelitian, (Online), (https://sugithewae.wordpress.com Pengertian-populasi-dan-sampel-dalam-penelitian, diakses 5 April 2015). Hubungan penguasaan kalimat efektif dan minat membaca dengan kemampuan menulis siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Wonogiri.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

  • INDIKATOR Kognitif
  • ALOKASI WAKTU 2 × 35 menit
  • MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
    • PENILAIAN Prosedur Penilaian
  • SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
    • Pembicara
    • Penyimak
    • Bahan simakan
    • Bahasa Lisan Yang Digunakan
  • TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif
  • MATERI PEMBELAJARAN Ringkasan

Mendengarkan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memperoleh pesan, pengetahuan, dan informasi yang terkandung dalam bunyi-bunyi bahasa yang didengarkan dengan sungguh-sungguh dan penuh perhatian. Yang dimaksud dengan pembicara adalah orang yang menyampaikan pesan berupa informasi yang dibutuhkan oleh pendengarnya. Bahasa lisan adalah bahasa yang berupa lambang-lambang bunyi bahasa serta disertai gerak tubuh, ekspresi wajah, dan tatapan mata.

MATERI AJAR

Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan 2) Kerangka dasar masih tampak jelas

Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas 4) Tujuaanya untuk memangkas gagasan

Membaca naskah asli

Mencatat Gagasan Utama

Mengadakan Reproduksi

Putri Gisela

Jika tidak, aku akan menyiapkan makanan untukmu.” Gisele senang karena ada yang ingin berbicara dengannya. Tanpa dia sadari, dia bergumam, "Benarkah orang-orang Anta menginginkanku kembali?" Pangeran Jonathan mendengar perkataan Giselle dan bertanya, "Nenek, siapakah nenek ini? Mengapa nenek tinggal sendirian di hutan ini?" Gisila menjawab dengan sedih: “Sebenarnya saya Gisila putri Raja Anta.

Aku yakin, kamu pasti seorang putri cantik, sangat cantik..!” Setelah dia mengucapkan kata terakhirnya, tiba-tiba...asap keluar dari tubuh Gisela...dan Gisela kembali menjadi putri cantik Gisela.

Legenda Batu Menangis

Namun setelah mendengar jawaban yang sama berulang kali, ibu malang itu akhirnya tidak bisa menahan diri. Ketika perubahan sudah mencapai separuh tubuhnya, gadis itu menangis dan memohon maaf kepada ibunya. Seseorang menyambut mereka di jalan." Hei gadis cantik, apakah ibumu orang di belakangmu?” tanya orang itu.

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Tabel 3.2 Populasi Murid kelas IV  SD  Negeri  Limbung  Puteri  Kecamatan Bajeng  Kabupaten Gowa.
Tabel 4.1 Tabel interprestasi
Tabel 4.3 Nilai  Keterampilan  Meringkas  Cerita  Pada  Mata  Pelajaran  Bahasa Indonesia  Kelas  IV  SD  Negeri Limbung  Puteri  Kecamatan  Bajeng Kabupaten Gowa
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sem Course title Author/Editor Title Ed & Year Publisher 1 Nursing Informatics - NNI 9103 McGonigle, Dee; Mastrian, Kathleen Garver & Mastrian, K Nursing Informatics and the