HUBUNGAN PERAN KADER DAN BIDAN DENGAN KUNJUNGAN POSYANDU BALITA DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIMARPINGGAN
TAHUN 2019
SKRIPSI
Disusun Oleh:
RANTOANSARI HARAHAP NIM.15030025
PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
2019
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN MP-ASI DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS HUTAIMBARU KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2019
Skripsi ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Disusun Oleh:
RANTOANSARI HARAHAP NIM.15030025
PROGRAM STUDI
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
2019
t
I
Nama
NIM
Tempat/Tgl
Lahir
Jenis Kelamin AlamatRiwayat Pendidikan
IDENTITAS PETYT]LIS
+.
t
RA}ITOANSARI HARAIIAP
15030025
Sidangkal 02 Desember 1972
Laki-laki
Jln.
Alboin
HutabaratLK I
Kelwahan Sidangkal Padangsidimpuan Selatan1. SDNegeri
18Padangsidimpuan
: lulus tahun 19852.
SMP Negeri 6Padangsiclimpuan
: lulus tahun 19883.
SPK Dep Kes RIPadangsidimpuan
: lulus tahun 1992i¡
t
I
,:]
:
I
I
I
'
I
j
I
KATA PENGAIYTAR
Dengan
mengucapkanAlhamdulillatr
kepadaAllah SWT, atas
berkat rahmatdan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikanSkripsi ini.
PenyusunanSkripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu
syaratdalam
menyelesaikan pendidikanS-l Ilmu
Kesehatan Masyarakat Program Sarjanadi
UniversitasAufa
Royhan Kota Padangsidimpuan denganjudul
"Hubungan Peran Kader dan Bidan dengan Kunjungan PosyanduBalita di Wilayatr Kerja
Puskesmas Simarpinggan tahun2019.
Penulis menyampaikan ucapan
terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya atas bimbingan, bantuan dan
arahanyang
sangat bermanfaat dariberbagai pihak baik sècara langsung rnaupun tidak
langsung,kepada yang terhormat :1. Ns.Febrina
Angraini Simamor4M.Kep
selakuPlt.Rektor Universitas Aufa
Royhan di Kota Padangsidimpuan.2. Arinil
Hidayah, SKM, M.Kes selaku Ketua Program StudiSl Ilmu
KesehatanMasyarakat Program Sarjana Universitas Aufa Royhan di Kota
Padangsidimpuan
3.
NefonavratilovaRitong4
SKM,MKM
selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk perbaikan Skripsiini.
4. Nurul
HidayahNasution,SKM,MKM,
selaku Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bimbingan dan saran untuk perbaikan skripsiini.
5. Istri
dan Anak-anaktercinta
yang telah memberi dorongan, semangat sertado'a
tiada henti-hentinya kepadapenulis sehingga
memperoleh semangat yang luar biasa dalam menyelesaikan skripsiini.
a
I
I
I
t
I
I
t
¡
Ii
;':,
t.
;::.
6.
Orang tua tersayangyang
telah banyak memberi dorongan, semangat sertado'a yang tiada henti-hentinya
kepadapenulis sehingga
memperoleh semangat yang luar biasa dalam menyelesaikan skripsiini.
7.
Teman-teman seperjuangandi
PrograrnStudi Ilrnu
Kesehatan MasyarakatProgram
SarjanaUniversitas Aufa Royhan Kota
Padangsidimpuan yangtelah
berjuang bersama-sarna dalam menyelesaikan skripsi.Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunanskripsi ini
masihjauh
darikata
sempurna.Untuk itu penulis
sangatmengharapkan kritik
dan saran yangbersifat
membangundari
semua pihak derni kesempurnaan skripsiini.
Mudah--"î
skripsiini
bermanf'aat bagi peningkat¿nkualitas
kedepannya,Amin.
Padangsidimpu¿rr, Agustus 2019
t.
I
;
Rantoansari Haratrap
I
+.
! jl
ABSTRAK
Posyandu merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat(tlKBM)
yang bertujuan untuk menunrnan angka kematianbayi
dan ibu.Kunjunganbalita
diposyandu sangatpenting
dilaksanakanuntuk
memantau pertumbuhandan
perkembanganbalita.Di
Indonesiakunjungan balita +.
74,7 o/o,propinsi Sumatera Utara+
6l,9Syo,Kabupaten Tapanuli Selatan+
58%
tlandi lVilayah
Puskesmas Simarpinggan padatahm
2017hanya + M
Yo.Danhal ini tentunya masih dibawah target minimal yaitu 80 %.Beberahal hal
yang mempengaruhikunjungan
posyandubalita
adalahperan
Kader,peran Bidan, ,llmurbalit4 jarak
ke ternpat pelayanan kesehatan dan lonang menariknya sarana prasarana diposyandu.Penelitianini
bertujt'an untuk mengetahui þuþrmgan peran kader dan bidan dengan kunjungan posyandubalita. diwilayah
kerja puskesmas Simarpíngganathun 2019.
Jenispenelitian yang
digunakan adalahkuantitatif
dengan desain penelitian cross sectional study dan sampel dalampenelitian ini
adalahseluruh
posyandu sebanyak3l
posyandu..Hasilanalisis data
univariat adalah kader berperantidak aktif
51,6ya
danakiif
48,4W.Bidan
berperan tidakaktif adalah
51,6yo dan aktif 48,4
Yo.Hasiluji
Chi-square didapatkannilai p:0,000 (p<0.05), maka
<iapatdisimpulkan
b¿rhwa ada hubungan antara peran kader dan bidan dengan kunjungan posyanclubalita di wilayah
kerja pgskesmas Simaqpinggantahun 2Ol9.Ðiharapkan instusi kesehatan agar
meningkatankunjungan posyandu melalui kegiatan inovatif sehingga menarik
minat masyarakat untuk berkunjung keposyandu.Kata Kunci
:Kunjungan
PosyanduBalita,
PeranKader,
penanBidan
I
I
I
I
;
I
I
i1
t.
ABSTRACT
Posyandu is
aþrm of
Upaya Kesehatan BersumberDrya
Masyarukat(UKBM)
which aims to reduce infnnt and maternalmortality.
The vísit ofchildren
underfme
in posyandu ís very important to becarried
out to monitor thegrowth and
developmentof
ínfants. 98o/o,South Tapamit
Regency+
58o/oand in
the SimarpingganHeslth
CenterArea in
2017 only+
44%.And
this iscertainly still
below the mìnitmtmtarget of
9}%.Whereas the thingsthat
influencethe visit of
the Posyandu
for
under-fwes are therole of
the Cadre, therole of
the Midwife, the age of the under-fives, the distance to theplace
of health services and the lachof attractive infrastructwe in the
posyandu..Thetlpe of research used
was quantitativewith
cross sectional study design ond the samplein
this study wereall
posyanduas
rnaflyas 3l
Theresults of univariate dato
analysis were cadresplaying
51.6% inactive ønd actíve 48.4 o/ù Midwivesplay an
activerole is
51.6% and active 48-1%. The Chi-square test results obtainedp volue :
0,000
(p
<0-05),it
can be concluded that there is a relationship between therole of
cadresand
midwiveswith the visit of children
underfive
Posyanduin
theworking area of Simarpinggan
puskesmasin 2019. It is hoped that
healthinstitutians will
íncreaseposyardu
vlsffs.through
innovativeactivitíes so ds
Io attractpublic
interest to vísit the communiytt.
Keywords: Posyøndu Toddler's Visit, RoIe
of
Cødres, Role of Midwivesjr
i:,
I
I
N
'/1
t.
JI]DI]L
HAL,A,MAN PENGESAIIAN
SI]RAT PER}I'YATAA¡I TIDAK PLAGIAT IDENTITAS PENULIS
KATA PENGANTAR ABSTRAK
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TAB DAFTAR SKE
DAFTAR LAMPIRAN BAB I. PEI\IDAHULUA}I
EL MA
1.4. Manfaat
Penulisan.. ...;...
..."... 6BAB II. TINJAUAI\I PUSTAKA
2.1. Konsep DasarPosyandu
7 2.2.KaderFosyandu
...122.3-Bidan
...152.4. Kunjungan
balita..
...172.5. Kerangka
teori...
...172.6. Kerangka Konsep
Pe-nulisan
...19Z.1.Hipotesis
Penulisan
...19BAB III. METODOLOGI PENULISAN
1.1. Latar Belakang
t
I
1.2. Perunlusan Masalah
l.3.
Tujuan Penulisanhatraman
3.1. Jenis dan Desain Penulisan 3.2. Tempat dan Waktu Penulisan.
i ii
iü v vi vii
I
5 5
3.3. Populasi dan Sampel 3.4.
Alat
Pengumpul Data 3.5. Prosedur Pengumpulan Data 3.6. Defenisi OperasionalBAB IV. HASIL PENT]LISA¡I
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penulisan.
3.7- Pengolahan Data dan
AnalisaDatz
I
I
I
I
I
.l
I
4.2.Analisa Univariat
4 .2.1 . Peran kader di wilayah kerja Puskesmas simarpioggatt Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2019
Íii
21 2T 22 22 23 24 25
27 27 28
t.
I
'i-
4.2.2. Peran bidan di wilayah kerja Puskesmas simarpinggan 4.2.3. Kunjungan posyandu bc.fitadi wilayah kerja Puskesmas
Simarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2019
4.3..Analisa
Bivariat
4.3.1. Hubungan peran kader dengan kunjungan posyandu balita
di
wilay ah kerja Puskesmas Simarpinggan Kabupa ten T aparlrulitahun 2019
t.
:'
+.
I
4.3.2. Hubungan Peran Bidan dengan Kunjungan Posyandu Balita di Selatan tahun 2019
BAB V. PEMBAHASAN
5.1. Gambaran Peran kader di wilayah
kefa
Puskesmas simarpinggan wilayah Kerja Puskesmas Simarpinggan Kabupaten TapanuliSelatan tahun 2019
5.2. Gambaran Peran bidan di wilayah kerja Puskesmas simarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2019
5.3. Gambaran Kunjungan posyandu balit¿ di wilayah keda Puskesmas Kabupaten Tapamrli Selatan t¿hun 2019
5.4. Gambaran Hubungan peran kader dengan kunjungan posyandu balita di wilayah kerja Puskesmas Simarpinggan Kabupaten Simarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan tahum 2019
28
5.5. Gambaran Hubungan Peran Bidan dengan Kunjungan Posyandu Balitâ di wilayah Kerja Puskesmas Simarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2019
BAB VI. KESIMPTJLA¡I DAI{ SARAN
29 29
Tapanuli Selatan tahwr 2019
6.l.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
6.2.Saran
29
'i.
30
32 JJ
35
36
38
40 40
tv
I
.t
'
Tabel 2. 1. Kegiatan Posyandu
Tabel 3.1. Kegiatan dan waktu Penelitian Tabel 3.2.
Definisi
Operasional Penelitiant
ll
'¡
Tabel 4.1.
Dishibusi
Frekuensi Peran Kader di Wilayah Kerja Puskesmas Tabel4.2. Distribusi Frekuensi Peran Bidandi
Wilayah Kerja PuskesmasDAFTAR TABEL
Tabel4.3. Distribusi Frekuensi Kunjungan Posyandu Balita
di
WilayahKerja
Puskesmas Simarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2019....29 Tabel 4.4. Distribusi Hubungan Peran Kader dengan Kunjungan PosyanduBalita
di
Wilayah Kerja Puskesmas Simarpinggan Kabupaten TapanuliSelatan tahun
20i9...
...29 Tabel 4.5. Distibusi Hubungan Peran Bidan dengan Kunjungan PosyanduBaiita
Simarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2019 Simarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2019
di
Wilayah Kerja Puskesmas Simarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2019halaman
;
ì
I
t2
22 24 28 28
30
Skema 2.1.
Kerangþ Teori
Penulisan Skema 2.2. Kerungka Konsep Penulisan...I}AFTAR SKEMA
halaman t7 t9
I
I
I
i.
VI
I
''j
;,
ì
Lampiran I
Daftar Checklist PenelitianLampiran 2DataKunjungan
Posyandu Bulan Juli 2019Lampiran
3 Master Data PenelitianLampiran
4 HasilOuþut
PenelitianLampiran
5 Dokumentasi Penelitian Surat Balasan Tzin PenulisanI-ampbm
6 Permohonan me4iadi Res¡rondenLampiran
7 Persetujuan menjadi Responden SuratLampiran
8 PermohonanIzin
Survei PendahuluanLampiran
9 Surat Balasanlzin
Survei Pendahuluan Lampiran I 0 Permoho¡¿¡1 izin PenelitianLampiran 11 Swat Balasan Tzin Penelitian Lampiran 12 Lembar Konsultasi Skripsi
DAFTAR LAMPIRAN
'i
;,
;
t i
!
II
vtl
t.
,''
t.
jr
;
,':
BAB I
PENDAHT]LUAN
1.1.
Latar Belakang
Posyandu merupakan bentuk Upaya Kesehatan Bersrunber
Daya Masyarakat(tlKBM) yang dikelola
dan diselenggarakandari, oleh, unhrk
danbersama masyarakat dalam
penyelenggaraÍm pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masya¡akatdan
memberikan kemudahan kepada masyarakatdalarn memperoleh pelayanan
kesehatandasa¡ yang paling utama
untuk memperrepat penurunan angka kemati¿ur ibu dan bayi (Kemenkes, 2011).Worid
Health
Organization (WHO) tatrun 2013 menyatakan,jumlah
balitadi
kawasanAsia
Tãnggarayang
berusia<5 tah,¡n
sebesar142 jutajiwa
dandiperkirakan akan terus
bertambatrhingga 3 kali lipat
<litahun2050.
Pada peringatanhari
kesehatan dunia tanggal7
.A.pril 2012,10VHO mengajak seluruh negara diduniauntuk
melakukan penimbangan secararutin di
Posyandu sebagaiprioritas penting
yang harus dilalrukan. Persentase penimbanganbalita di
dunia saatini
berada pada tingkat 87,4yo.Pada tahun 2013, jumlah balita yang melakukan penimbangan di Indonesia
hanya sekitar 74,7
percen,provinsi yang tertinggi
adalah Yogyakarta sebesar 79,0o/o dan terendah adalah SulawesiUtåra yaitu
sebesar 42,5Vo. Penimbanganbalita di
posyandu sangat penting karenamelalui penimbangan
tersebut bisa memantau pertumbuhan dan perkembangan/statusgizi balita
yang bertujuan mengurangijumlah anak yang kurang gizt
ataubahkan gizi
sangat kurang (Riskesdas,2013).7
;
t.I.
I
I
¡i
I
Cakupan penimbangan
balita Provinsi
Sumatera Utâra tahun2015
yaitu 285.629(61,98%) dan balita yang
mengalami kenaikan berat badan CN)yaitu
189.856 (66,47%).tJnb*- selanjutnya Propinsi Sumatera Utara menargetkan 90Yo untuk cakupan penimbangan balitapada
posyandudi
wilayah propinsi Sumatera utara @inas Kesehatan Provinsi S'.rmateraUtara20l5 ).Kabupaten
Tapanuli
Selatan, berdasarkandata dari Dinas
Kesehatan Kabupaten tahun2017 adalah
cakupan penimbanganbalita
mencapai 58% dari35.762 Balit¿ dan yang mengalami kenaikan berat badan yaitu
mencapai 69%.(Propil Kesehatan Kabupaten Tapanuli Selatan)
Cakupan penimbangan
balita untuk
keseluruhan posyandudi
puskesmas Sirnarpinggan pada iatrun 2016 hanya rnencapai 42% yaitu
1033 dan 2521bayi
danbalitA
sementara pada tahun 2017 mengalamikenaikan
tetapitidak
cukup besar,hanyamencapai 44% yufi 1084 dari jurnlah
keseluruhan 2462.(Profrl Puskesmas Simarpingg an, 2017 ).Kader
merupakan tenaganon
kesehatanyang menjadi
penggerak dan pelaksana kegiatan Posyandu.Jumlah kaderyang aktif
tercatatsekitar
940.000 yang tersebardi
selunrh Indonesiq sedangkan yangtidak aktif yaitu
sekitarl0%.
Dari data
tersebutpemerintah
berharap posyanduini dapat bertambah
dan memberikan pelayanan denganlancar
(DepkesRI, 2009). Kader dan
Bidanmerupakan
titik
sentual dalam pelaksanaan kegiatanposyandtl
keikutsertaan dan keaktifannya diharapkan m¿rmpu menggerakkan partisipasi masyarakat. Namun keberadaaan kadertidak
dapat dipastikan karena partisipasinyabersifat
sukarela sehinggatidak
adajaminan untuk tetap
menjalankanfungsinya
denganbaik
seperti yang diharapkan.Jika
ada kepentingan keluarga lainnya maka posyandu¡l
;r
:.
+
l:
I
I
akan ditinggalkan, sangat berbeda dengan Bidan yang secafa penuh bertanggUng jawab terhadap tugas dan fungsinya
(Ilidayat
dalam Syafeih,2010).Kader sangat berperan dalam pelaksanaan posyandu yang salah satu cara
dalam
pelaksanaannyadisebut dengan sistem lima meja yaitu meja I
(pendaftaran),meja
2
þenimbangan), meja3
þencatatan),meja 4
(penyuluhan) danBidan
sebagai tenaga profesional mempunyai peftìn memberikan pelayanan kesehatanmeliputi Irnunisasi,KlA,KB,pengobatan dan pelayanan lain
yang dianggapperlu
sesuai kebutuhan(Meja 5)¡amun
perankader
sampai saatini
masilr belum terlaksana sec¿ra optimal (Hidayat dalam Syafeih,2010).
Posyandu merupakan salah satu cara
pendekatan kesehatan kepada masyarakat yang bertujuan untuk menemukan dan mengatasi masalah persoalangizi
padabalita
(DepkesFtl,
2012),namunpada
kenyataannyamasih
banyak\¡/arga masyarakat yang
tidak
memanfaatkan posyandu untuk memantau tumbuh kembanganak balitanya disebabkan kurangnya
pengetahuanjauhnya tempat pelaksanaan posyandu,sibuk bekerja danlain lain
sehinggatidak
membawa anakbalitanya ke posyandu untuk melakr¡kan pengukuran berat
badan(Willis, 2008).Darnpak dari pada tidak melalnrkan penimbangan berat badan balita secara teratur danrutin
setiap bulannya adalah masalah tumbuh kembangbalita
yanghingga
sampai saatini
merupakan salatrsatu
masalahutama
kesehatan yang banyak terjadidi
negara berkembang,termasukdi
lndonesia.Dampak langsungnya adalahtidak
dapat menemukan secara cepatbalita
yang berpotensi mengalami gangguangizi
kurang ataupungizi buruk
yang mengakibatkan lemahnya daya tahan tubuh balita yang memyebabkan meningkatnya angka kesakitan, yang dapat berujung pada angka kematian bayi dan anak balita (Hidayat,20l l).
+.
I
I
I
I
l.
Jumlah posyandu
di
Indonesia saatini
tercatat sekitar 291.447 dan yangaktif
memberikan pelayanan kesehatan kepada paraibu dan
anakbalita
hanya 164.867(
56,57% ( Propil
Kesehatan Indonesia,20l7).Keberhasilan posyanduberkaitan dengan kerja keras kader yang sukarela mengelola posyandu di wilayahnya
masing-masing. Kurangnyapelatihan dan
pembinaan keterampilan rnemadai bagi kader menyebabkan kurangnya pemahaman tugas kader, lemahnyainformasi serta koordinasi antara petugas dalam kegiatan piry*au
dapat mengakibatkan kurangnyatingkat
kehadiranbalita ke
posyandu. Kelangsungan posyandu tergantungdari
partisipasi masyarakatitu sendiri.
Rendahnya peranserta
¡¡¿.syarakatuntuk datang ke
pos,n-andudisebabkan
aCanya beberapa faktor,antaralain
umurbalita jumlah
analqjarak
dari rumah ke posyandu terlalujauh, kurangnya menarik sarana prasarana di posyandu, dan
kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya berkuqiung ke posyandu (trsmawati, 2010).Hasil penelitian yang dilakukan oleh Bekti (2013), tentang
hubungan peran kader dengan kujunganbalita ke
posyandudi wilayah
pesisir KecamatanTallo Kota
Makassaryang
menyimpulkanbahwa
ada hubunganperan
kader dengan kujtrngan balita ke posyandu didapatkannilai
signifikanþ-value
0,000).Berdasarakan
hasil
survey awal yang telah dilakukan pada bulan Januaritahun 2019 diperoleh data dari profrl
Puskesmas Simarpinggan,Cakupan penimbanganbalita untuk
keseluruhan posyandudi
Puskesmas Simarpinggantahun 2017 hanya mencapai 44 % yaitu 1084 dari jumlah
keseluruhan 2462.Caktpan penimbanganBalita
yangtertinggi
adalah PosyanduAlpukat I
di desa Siamporik Lombang dan Posyandu Pepayadi
desaSihopur yaitu
100 Yodan yang terendah yaitu Posyandu Durian desa Aek Natas hanya mencapai 49 o/o.DanI
;?,
'i.
a
;,
I
I
I
t'
I
;,
untuk lebih
mengenaltentang
masalahdi
posyanduDurian
desaAek
Natas penulis telah melakr¡kan wawancara kepada delapanibu
yang mempunyai balita maka diperoleh data bahwa hanyatiga
orangibu
atau sebesar37 %
membawa balitasecara teratur
keposyandu danlima
orangibu
atau sebesar 62,5 Yotidak
membawa
balita
secara teratur keposyandu dengan berbagai alasan salah saunya adalah tidak adanya waktu.Berdasarkan
uraian diatas, maka penulis tertarik untuk
melakukanpenelitian
denganjudul
"Hubungan PeranKader
danBidan
dengan kunjungan Balitadi
Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Simarpinggan tahun 2019".l.2.Perumusan
MasalahBerdasarkan latas belakang diatas, maka perum\Isan masalah penelitian irri adalah
Apakah
ada hubungan peran kader danbidan
dengan lcunjungarr balita diposyandu wilayah kerja puskesmas Simarpinggan tatrun 2019 ?.l.3.Tujuan Penelitian
1.3.1.Tujuan Umum
Untuk
mengetahui hubungan peran kader danbidan
dengan kunjungan balitadþsyandu
wilayah keda puskesmas Simarpinggantuñ* 20lg
?.1.3,2.
Tujuan
Khususa.
Untuk mengetahui distribusi frekuensi peran kader di posyandu wilayah kerja puskesmas Simarpinggan tahun 2019.b.
Untuk mengetahui distribusi frekuensi peran bidan di posyandu wilayah kerja puskesmas Simarpinggan tahun 2019.c.
Untuk mengetahui distribusi frekuensi kunjungan balitadi
posyanduwilayah
kerja puskesmas Simarpinggan tahun 2019./:_
t.
I
a
jl
I
'¡.
¡.
ii
I
:.
,
Ii
,
)l
d. Untuk
menganalisis hubunganperan kader dan bidan
dengan kunjungan balita di posyandu wilayah kerja puskesmas Simarpinggan tahun 2019.1.4.
Manfaat Penelitian
1.4.1.
Manfaat
PralctisSebagai bahan informasi yang beÍnanfaatkepada masyarakat dan instansi
Puskesmas Simarpinggan tentang Posyandu Balita dan diharapkan
dapat meningkatkan kunjungan posyandu balit¿ diwilayah kerjanya.1.4.2.
Manfaat Teoritis
Sebagai bahan referensi dan
informasi bagi peneliti
selanjutnya tentang posyan-dubatita dan
dapat memperkaya khasanahkeilmuan bidang
kesehatan khususnya trlrnu Kesehatan Masyarakat.I
I
;'
I
BAB II
TINJAUA}I PUSTAKA
2.1. Konsep
I)asar
Posyandu.Posyandu
merupakansalah satu bentuk Upaya
KesehatanBersumber
Daya Masyarakat(tlKBM)
yangdikelola
dan diselenggarakandari, oleþ untuk
danbers"ma masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakatdan memberikan
kemudahan kepada masyarakatdalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasaruntuk
mernpercepat penurunan angka kematianibu
danbayi
(KemenkesRI, 20ll).Posyandu
adalah kegiatan kesehatan Casaryang
diselenggarakandari
<lleh,dan untuk
rnasyarakat yangdibantu oleh
petugas kesehatandi suatu wilayah kerja
puskesmas, dimana programìni
dapat dilaksanakan dibalai dusun, balai kelurahan dan tempat lainnya yang mudah diaksesoleh
masyarakat. Posyandu merupakan suatu wadah untuk membangun derajat kesehatan yang lebih baik dan mempercepat penurunan angka kematianibu
dan anak yangdikelola
dan diselenggarakan dari, oleh,untuk,
danbersama masyarakat melalui bimbingan petugas kesehatan
dengan mengembangkan sumber dayayangdimiliki
(Sulistyorini dkk, 2010)L.Tujuan
PosyanduTujuan dari penyelenggar¿nn posyandu yaitu:
a.
Menurunkan Angka KematianBayi (AKB),
dan Angka KematianIbu (ibu
hamil, melahirkan, dan nifas).b.
MembudayakanNKI(BS
(Nonna KeluargaKecil
Bahagia Sejatrtera).I
t.
j,
{
(
ì
ji
I
I
I
c. Meningkatkan kemampuan dan pef¿In serta rnasyarakat
unfuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan Keluarga Berencana(KB)
sertakegiatan lainnya yang
menunjanguntuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.d. Menghimpun potensi masyarakat untuk berperan serta secata aktif
meningkatkan kesehatan dan kesejahter¿urnibu, bayi, balita
dan keluargaserta
mempercepatpenurunan angka kematian ibu, bayi dan
balita (Sulistriono, dkk 201 0).2.Manfaat
posyanduA.
BagiMasyarakat
41.
Memperoleh kemudahan untr¡k mendapatkan inforrnasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan ana"k balita.2.
Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderitagizi
kurang atau gizi buruk.3.
Bayi dan anak balita mendapatkan kapsulVitamin A.
4.
Bayi memperoleh imunisasi lengkap.5.
Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid (TT).6.
Ibu nifas memperoleh kapzul Vitamin A.7.
Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatanibu
dan anak.8.
Apabila terdapat kelainan pada bayi, anakbalita
ibu hamil,ibu
nifas dan ibu menyusui dapat segera diketahui dandirujuk
ke puskesmas.'ì
I
;:1,
I
I
I
I
:
9.
Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan ibu, bayi,dan anak balita.B.
Bagi Kaderl.
Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap.2.
Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu.3.
Citradiri
meningkat di mata masyarakat sebagai orimg yang terpercaya dalam bidang kesehat¿n.4.
Menjadi panutan karenatelah mengabdi demi pertumbuhan anak dan kesehatan ibu.3.Sasaran Posyandu
Sasaran Posyandu (Kemenkes
RI,2012)
adalah seluruh masyarakat, utamanya:a.
Bayi ( Usia 0-11 bulan) merupakan masa pertumbuhan yang pesat.b. Anak
balita(
anak yang telah menginjak usia diatas sattr tahun atau lebih populer dengan pengertian usia anak dibawah lima tahun (lvfuaris.H,2006)c. Ibu hamil
adlahibu
yang sudah mengandrmgjanin
sejak masa konsepsi sampai dengan lahimya janin,normallebih
kurang 280hari(40
minggu/9 bulan 7 hari ).d. Ibu nifas
atauibu
menyusui adalah masaibu
setelah melahirkanjanin sampai pemuliuhan kembali organ organ reproduksi seperti
sebelum kehamilan yang berlangsung kurang lebih 6 minggue.
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suamiistri
yangistrinya
berumur antara 15 sampai dengan 49 tahun ( depkesRI2013)
I
i
.f
L j'
4.Tingkat
Perkembangan Posyand¡rPerkembangan setiap posyandu tidaklah sama. Dengan
demikian,pembinaan yang dilakr¡kan untuk setiap posyandu juga berbeda. Untuk
mengetahuitingkat
perkembangan posyandrl maka telah dikembangkan metodedan alat
telaahan perkembangan posyandu"yang dikenal
dengan nama TelaahKemandirian Posyandu. Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat
perkembangan Posyanduyang
secaraumum dibedakan
atas4 tingkat
sebagai berikut:a.Pratama
Posyandu Pratama adalah posyandu
yang belum
mantap,yang
ditandai oleh kegiatan bulanan posyandu belurn terlak;sana secararutin
sertajumlah
kader sangat terbatasyakni
kurang clarí5 (lima)
orang. Penyebatrtidak
terlaksananya kegiatanrutin
bulanan posyandu,di
samping karenajunlah
kader yang terbatas, dapatpula
karenabelum
siapnya masyarakat.Intervensi yang
dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi masyarakat serüa menambahjumlatt
kader.b.Matlya
Posyandu Madya adalah posyandu yang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8kali
per tahun, dengan rata-ratajumlah kader sebanyaklima
orang ataulebih, tetapi
cakupankelima
kegiatan utamanya masih rendaluyaitu kurang dari 50%. Intervensi yang
dapatdilakukan untuk
perbaikan peringkatadalah meningkatkan cakupan dengan mengikutsertakan tokoh
masyarakat sebagaimotivator serta lebih
menggiatkankader dalam mengelola
kegiatan posyandu.'ì.
I
I
I
I
I
c.PurlÎama
Posyandu
Pumama
adalah Posyanduyang sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih da¡i 8kali
per tahun, dengan tata-ratajumlah kader sebanyaklima
or¿xrg atau
lebih,
cakupan kelima kegiatan utarnanyalebih dari
50%, dan mampu menyelenggarakan program tambahand.Mandiri
Posyandu
Mandiri
adalah Posyanduyang
sudah dapat melaksanakan kegiatanlebih dari I kali
per tahur¡, denganrata-ratajumlah
kader sebanyaklima
orangatau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50yo,
m¿rmpu menyelenggarakanprogram
tambahan.Selain itu dapat dilakukan
intervensimemperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masala,\
dan kemampuan masing-masing. (Kemenkes RI, 201 I ).\S.Kegiatan Fosyandu
Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan
kegiatanpengembangan/pilihan.
a.Kegiatan utam4mencakup kesehatan
ibu
dan anak, imunisasi,gizi,pencegahan dan penanggulangan diare dan keluarga berencana.b. Kegiatan pengembangan/pilihan anatara lain Bina Keluarga Balita
(BKB),
Bina Keluarga Lansia(BKl),Pendidikan
Anak UsiaDini (PAUD)
Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dan lain lain.6.Pelaksanaan Kegiatan
Poryandu
a.Kegiatan pada hari buka PosyanduKegiatan pada hari buka Posyandu adalah malayani balita yang datång dan melaksanakan pendaftaran
(Meja
1), penimbangan (Meja 2), pencatatan(Meja
3),'r.
t
I
i
penyuluhan
(Meja 4)
dan memberikanpelayanan
kesehatan sepertihlunisasi,
dan pelayanan lainnya (Meja 5).Tabel 2.1 Keeiatån Posyandu
n_
l
Pertama Pendaftaran
KaderKedua Penimbangan
KaderKetiga PengisianKMS
KaderKeempat Penyuluhan
KaderKelima
PelayananKesehatan
BidqdPetugas kesehatan (Sumber Kemenkes R.I,201l)
b.Kegiatan posyandu diluar Hari Buka Posyandu.
Kegiatan Posyandu diluar hari buka posyandu antara
lain
:a. Kunjungan
rumah pada balita yangtidak
hadir pada hari posyandu, yang mengalami gizi kurang dan giziburuk.
*j
b. Menggerakkan
ma^syÍlrakatikut
serta dalam kegiatan posyandu termasuk penggalangan dana.c. Memfasiliøsi
masyarakat memanfaatkan pekarangan unhrk meningkatkangizi
keluarga.d. Membantu petugas dalam pendataan, penyuluhan dan
perag¿utnketera.rrpilan dalam upaya peningkatan peran serta masyarakat (Kemenkes
RI, 201l).
2.2 Kader
Posyandul.Delinisi Kader
PosvanduKader adalatr tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan
unhrkmasyarakat, ymg bertugas membantu kelancaran pelayanan
kesehatan.Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan
rutin di
posyandu. SehinggaI
:
I
I
¡.
seorang kader
posyandu harus mau dan
sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan danm"oþkuti
kegiatan posyandu (Sulistyorini, dkk 2010).Proses perekrutan
atau Pemilihan kader bisa diambil dari
sukarelawan masyarakatsetempat atau
rekomendasidari tokoh
masyarakat danbidan
desa yang kemudian diartgkat danditetapkan oleh
Surat Keputusan kepala desa atau lurah.Biasanya untuk melaksanakan kegiatan setiap posyandu terdapat4-5
orang kader dandidampingi oleh
bidan desa yangjuga
berperan menjadi penanggung jawab posyandu.2.Prinsip-prinsip Kader
Fosyandua. Kader yang bertugas di posyandu harus mampu
rnempengaruhi masyarakat terutama ibu-ibu yang rúempunyai balita agar rnembawa balita ke posyandu.b. Kader yang
bertugasdi
posyandu harusbisa
mengajak Pasangan Usia Subur (PUS) yang baru menikah danibu
halrril datang keposyandu untukmendapatkan penyuluhan kesehatan,pemeriksaan kesehatan
dan pemeriksakan kehamilan.c.
Kader harus bisa meningkatkan pengetahuandiri
sendiri dan masyarakat tentang pentingnya-berprilaku hidup dan
sehatdalam
kehidupan sehari hari.3.Tugas
dan peranKader
PosyanduTugas kader posyandu adalah melakukan kegiatan bulanan
di
posyandu, seperti mempersiapkan kegiatan pelaksanaan posyandr:, dan cara melaksanakan kegiatan bulanandi
posyandu @epkesRI, 2006) .Tugas
kader biasanya sudah ditentukan masing masing sepertidi
mejal,meja
2,meja3
dan meja 4,mengingatt.
ji
'''
t_
kader bukanlah tenaga profesional melainkan hanya membantu dalarn pelayanan kesehatan.
Peranan kader dalam kegiatan posyandu sangat besar. Menurut Kemenkes
RI (201l)yaitu:
A.
Sebelum hari bukaposyandr¡ antara lain:l.
Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.2. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu
melalui pertemuan warga setempat atau surat eda¡an.3. Melakukan pembagian tugas antar kader, meliputi
pendaftaran, penimbangan, pencatatan dan penyuluhan kesehatan.4.
Melalcukankoordinasi
dengan petugas kesehatandan
petugas lalnnya terkait dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan5.
Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan.6.
Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu.B. Pada saat ha¡i buka posyandu, antara lain:
l.
Melaksanakan pendaftaran pengur¡jung posyandu.2.
Melaksanakan penimbanganbalita dan ibu hamil yang berkunjung
ke posyandu.3.
Mencatat hasil penimbangandi buku KIA
atauKMS
dan mengisi buku register posyandu.4.
PengukuranLILA
pada ibu hamil dan WUS.5.
Melaksanakan kegiatan penyuluhan, konseling kesehatan dangizi
sesuai dengan hasil penimbangan serta memberikan PMT.;:i
I
,1
I
Membantu petugas kesehatan mem'uefüan pelayanan kesehatan dan
KB
sesuai kewenangannya.
Setelah pelayanan posyandu selesai,
kader
bersa¡na petugas kesehatan melengkapi pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut.C.
Di
luar hari buka posyandu, antara lain:1.
Mengadakan pemutakhirandata
sasaran posyanduyaitu bayi,balitaibu
hamil, ibu nifas dan ibu menyusui.t,
t;l
Membuat diagram
batang(balok) SKDN
tentangjumlah
Semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu(
S ),jwnlah
balita yang mempunyaiKarm Menuju
Sehat(¡LMS)
atauBuku KIA ( K ), jumlah
b¿lita yang di timbnag ( D )
danjtunlah balita yang
timbangan beratbadannyanaik(N).
Melalcukan tindak lanjut terhadap:
a.Sasaran tidak datang
b. Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan.
c.Memberitatrukan kepada kelompok sasriran agar berkunjung
ke posyandu saat hari buka.d.Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat.
,
,l'.
2.3.
Bidan
l.Defenisi
dan KonsepBidan
Bidan
adalah seoftmg peremprüin yanglulus
dari pendidikanBidan
yangdiakui pemerintah dan organisasi profesi serta memiliki kompetensi
dankualifikasi
secara sah mendapatlisensi untuk
menjalankanpraktik
kebidanan.I
I
Bidan
diakui
sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab dan akuntabel, yang bekerja sebagaimitra
flerempuanuntuk
membefüan dukungan, asuhan dan nasehat sesuai dengan tanggung jawabnya dan memberikan asuhan kepada bayi baru lahir, dan bayi. Asuhanini
mencakup upaya pencegahan, promosi persalinannormal,
deteksikomplikasi
padaibu dan analç
dan akses bantuanmedis
atau bantuan lain yang sesuai dengan tanggung jawabnya (DepkesRI,2006).
2.Peran
Bidan
Tugas dan
fungsi
utamabidan
adalah memberikan pelayanan kesehatanibu dan anak dalam rangka
menurunkan angkakematian ibu dan bayi
serta kelairiran @epkesRI,
2006).Dalam haiini
Bidan yang dimahsud adalah SeorangBidan
yang ditr.lgaskan dan ditempatkan didesa yang mempruryai tuga.s penting dal¿un pembinaan posyandu,penyuluhan dan pendidikan kesehatantidak
hanya perempurul ( individu),
tetapijuga
kepada keluarga dan masyarakat. Kegiatanini
mencakup penyuluhan dan pelayanan kesehatan reproduksi /seksual, antenatal care dan postnatal care.Implementasi tugas dan fungsi bidandi
des4harus dapat bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat.Menurut
Meilani
2009, perari bidan dalam pelayanan kebidanan komunitas yang diimplementasikan dalam pro gram posyandu meliputi :i
lr
':
,¡
;
t
Ij:i
Ð sebagai motívator, yaifu menggerakkan dan membina peran
serta masyarakat.sebagai fasilitator, yaitu memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat seperti: imunisasi kepadabalita
Edukator, yaitu membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader posyandu dan masyarakat.
b)
I
I Í-¡
I
I
I
d)
Sebagai advokator,yaitu:
membina kerjasamalintås progftim
dan lintas sektoral.2.4.Kunjungan balita
Kuqjungan adalah perbuatan mendatangi suatu
tempat.Sedangkankunjungan balitå keposyandu adalah datangnya balita ke posyandu
untukmendapatkian pelayanan kesehatan
seperti
penimbangan,imunisasi,penyuluhan danlain
sebagainya.Balita adalah anak dengan usiamulai 0
sampai dengan 59 Bulan yang ditandai dengan proses perhlnbuhan dan perkembangan yang sangatpesat ( Depkes RI 2009
).Sebagai gambarankunjungan
keposyandu balita berdasarkanpenelitian terdatrulu bahwa peran kader sangat penting
dalam pelaksanaannya dan ada hubungan dengannilai p:vaiue
0,000,Bekti,(2013).2.S.Kerangka
Teorí
Faktor faktor yang mempengaruhi :
Peran kader Peran bidan Jarak fasilitas kesehatan
Pengetahuan ibu Penghasílan keluarga
Skema 2.1.
Kerangka Teori Penelitian
Kader posyædu
aktif
diasr¡rnsikrr melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengantugas
dan tanggung jawabnya.Kategori kader yangaktif
adalahbila
kader membantu melaksanakan seluruh kegiatandi
posyandu ataupunI 8 kali
dalamsatu tahtrn.(Depkes RI, 2006).
Peran bidan dalam posyandu meliputi:
a).sebagaimotivator, yaitu
menggerakkan dan membina peran serta masyarakat, b).sebagaifasilitator,
yaituI
:,
I
Kunjungan Balita di posyandu
I
i
I
i.
I
.
'¡.
ì
I
membefüan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat seperti: imunisasi kepadabalit4 c).
edukator,yaitu
membina dan memberikanbimbingan teknis
kepada kader posyandu dan masyarakat, d). sebagai advokator, yaitu: membina kerjasnma lintas program dan lintas sektoral(Meilani,2009)
lndikator Keberhasilan
Posyandutergambar melalui cakupan SKDN,
dimana
S adalatrjunlah
seluruhbalita
yang adadi wilayah
kerja posyandu'K adalahjumlah batita
yang terdaftar danmemiliki KMS,D
adalahjurnlah
balitayang
datangdan ditimbangN
adalatr Jurnlahbalita yang naik
berat badannya (KemenkesRI, 20l
l).trndikator cakupan program Posyandu merupakanindikator
pokok untuk mengukur keberhasilan program posyandt¡ antara lain:a).Liputan Program atau (ilS)
merupakaniudikator mengenai
kemampuanprogram untuk menjangkau balita yang ada di
masing-masing wilayah,diperoleh
dengan cara menghitung perbandingan antarajutnlah balita
yang terdafta¡ danmemiliki KMS
dengan seluruhjumlah
balita yang adadi wilayah
kerja Posyandu.Rumus : K/S
X
100% Target SDGs(IVS):80
%b).Tingkat Kelangsungan Penimbangan atau CD/I() adalah indikator ini merupakan
kemantapanpengertian dan motivasi orang tua balita
untukmenimbangkan anak
secarateratur setiap bulannya, yaitu dengan
cara menghihrng perbandinganjumlah balita
yang datang dandi timbang
denganj"mlalt
balita yang terdaftar danmemiliki KMS.
Rumus:
D/K X
100% Target SDGs(P/K) :
60 %.Keberhasilan program posyandu yang dilaksanakan oleh Kader dan Bidan sangat bergantung pada keaktifan kader dan bidan yang bertanggungiawab dan
;,
I
;,
I
I
I
;i
I
melalcsanakan kegiatan posyandu tersebut. Keberhasilan program posyandu dapat
dilihat melalui jumlah kunjungan
posyanduyang
datanguntuk
mendapatkan pelayanan posyandu tersebut. Keaktifan peran kader dan bidan diharapkan akan mampu meningkatkan jumlah kunjungan balita diposyandu.2.6.
Kerangka
KonsepPenelitian Variabel
IndependenFeran
Bidan- Akrif -
TidakAktif
Skema 2.2.
Kerangka
KonsepPenelitian
Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka penelitian
ini
bertujuan unrukmelihat apakah terdapat hubungan antara peran kader dan bidan
dengan kunjungan balita di posyandu.2.7. Hipotesis Penelitian
Ha : Ada
Hubungan PeranKader
dengan kunjungan posyandubalita di
wilayah kerja puskesmas Simarpinggan tahun 2019.IJo : Tidak ada Hubungan Peran Kader dengan kunjungan posyandu balita di wilayah kerja puskesmas Simarpinggan tahun 2019.
Variabel
Dependen.,i
I
¡d-
t.
,1
Ha : Ada
Hubungan PeranBidan
dengan kunjungan posyandtrbalita
di wilayah kerja puskesmas Simarpinggan tahun 2019..Ho : Tidak ada hubungan peran bidan dengan kunjungan posyandu balita di wilayah kerja puskesmas Simarpinggan tatrun 2019.
ì.
I
rFi
t
4
I
4
Ii!
t
BAB III
METODE PEI\¡-ELITIAN
3.1. Jenis dan Desain
Penelitian
Jenis penelitian ini
adalatrkuantitatif
dengan desainpenelitian
surveianalitik yaitu penelitian yang menggali
bagaimanadan
mengapa fenomenakesehatan terjadi.Kemudian melalcukan analisis dinamika korelasi
antara fenomen4baik antara faktor resiko denganfakfor
efek,antar faktor resiko,maupunantar faktor efek.Yang
dimaksudfaktor efek
adalah suatuakibat dari
adanya faktor resiko,sedangkan faktorresiko
adalah suatu fenomena yang mengakibatkanterjadinya efek/pelgaruh
Q.{otoadmodjo,2007).
Pendekatanyang
digunakanadalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan untuk
melii:.at hubungandua variabel
ataulebih dalam
satuwaktu
secara bersamaan dengan tujuan untuk melihat hubungan peran kader dan bidan dengan kunjungan balitadi
posyandu wilayah kerja puskesmas Simarpinggan tahun 2019-3.2.
Tempat
danWaktu Penelitian
3.2.1.Tempat Penelitian
Penelitian
ini
dilakukan pada posyandubalita yang
adadiwilayah Kerja
Puskesmas Simarpinggan tahun 20|g,sebanyak3I
posyandu.I
j,
I
t
Ijlì
t
I
i
I
:
2L
I
3.2.2. lVaktu Penelitian
Tabel3.1. Kegiatan
danWaktu Penelitian
No. Kegiatan/Waktu Des18 Jan19 Apr Mei Juni Juli Agust
PengajuanJudul Bimbingan Proposal
UjianProposal
Penelitian
Ujian
Hasil3.3.Populasi
Dan
Sampel3.3.l.Populasi Penelitian
Popula-si adalah
kesehruhan objek yang diteliti (Notoadmodjo,
2007).Populasi dalam penelitian ini adalah Posyandu yang ada diw-ilayah
Kerja Puskesmas Simarpinggan. <lengan jurniah3l
posyandu.3.3.2.Sampel Penelitian
.
Sampel adalah sebagian anggotapopulasi yang diarnbil
menggunakantehnik total
sampling.Sampling adalah sebagiandari populasi
posyandu balita sebanyak31
posyandudiwilayah
puskesmas simarpinggan kecamatanAngkola
Selatan.3.4.
Alat
PengumpulData
Alat
pengumpul data yang digurakan adalah daftar check list,dengan cara mengadakanpenga:natan langsung kepada setiap posyandu yang
sedang melaksanakan kegiatan posyandu.Untuk mengukw peran kader adalah sebanyak15
peryataan denganpilihan jawaban ya dan tidak. Aspek
pengukuran yang digunakanjika
pernyataan dalam kuesioner mendapat jawab(Ya)
maka diberikan skorI
dan menjawab (Tidak) diberikan skor 0.I
I
t'
Hasilnya adalah :
Aktif
: Jika skor 7-12dan
Tidakaktif
skornya adalah 0-6.Untuk mengukur
peran
bidan digunakan kuesioner sebanyak 4 pertanyaan dengan pilihan jawaban ya dantidak.
Aspek pengukuran yang digunakanjika
responden menjawab(Ya)
maka diberikanskor I
dan menjawab(Tidak) diberikan skor
0, Hasilnya adalah :Aktif
: Jika skor 3-4dan
Tidakaktif
Jika skor 0-2.Untuk melihat
kunjurnganposyandu Balita yang digunakan
adalah Pencatatan Kunjunganbalita di
posyanduþencatatan penimbangan berat badan), dengan mengunakanrumus indikator
capaiankegiatan posyandu DÆ(yaitu junlah balita
yangditimbang(D)
dibagijumlah balita
yang ada dan mempunyaikartu ( K ) di
posyandu..Hasilnya adalahtinggi jika
capaianDIK (>60%)
dan rendahjika
capaianDIK
(<60%),Kuesioner yang digunakan padapenelitian ini
Ciadopsi dari peneliti terdahulu ( Bekti,2013).
3.5.
Prosedur
PengumpulanData 3.5.l.Sumber
Dataa.
Data PrimerData primer dþeroleh dari observasi pengamatan
langsung diposyandu,dengan menggunakan daftar checklist
denganpilihan
ya dan tidak..b.
Data SekunderMenurut ( Zaluchu,20ll )
sumber data diperolehpeneliti melalui
bidandesa ataupun kader posyandu,berupa data
sekunderyaitu data
pencatatan kunjungan balitå di posyandu /bukuKIA/KMS.
3.5.2.Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan di posyandu wilayah
puskesmasSimarpinggan tahun 2019 padabulan Juli 2019,melalui beberapa tahap yaitu:
I
,1
I
I
'l
:,
I
I
:
I
¡d:'
Memperoleh
persetujuanpembimbing untuk melakukan tindak lanjut
dalam penelitian.Menyelesaikan kelengkapan administrasi seperti surat
izin
penelitian da¡i ketua pfogram studiIlmu
Kesehatan Masyarakat UniversitasAufa
RoyhanPadangsdimpuan.
Penulis
menyelesaikansurat izin penelitian
kepadakepala
Puskesmas simarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan.Melalcukan pengamatan secafa langsung
di
setiap posyandu yang sedang melaksanakan kegiatan posyandu.sekaligus mengisi daftar checklist
yangsudah disiapkan,didampingi tenaga kesehatan Puskesmas Simarpinggan.
Meminta data pencatatan kunjungan balita di
posyandu(pencatatan penimbangan berat badan) bulanJuli
2019 sebagai observasi pencapaian kunjungan balita di posyandu.d.
e.
3.6.
Definisi 0perasional
Iabet.3.2.Definisi
Operasional PenelitianVariabel Defenisi AIat
Independe Peran kader
I
:
I
I
"
I
¡'
I
:,
I Operasional Ukur
aUkur
Peran bidan
Keaktifan
Observasikader dalam kegiatan posyandu
Keaktifan
Observasibidan
dalamkegiatan posyandu Kunjungan balita datans
UDSETVASI KeposyanCu
dan
mendapatkan
L
Dependen Kunjungan posyandu
balita
Skal Hasil Ukur
Ordin l.Tidak aktiÈskor
<7al 2.Aktif :
skor >7Ordin l.Tidak aktif :skor
<3al 2.Aktif :
skor >3Ordin al
l.Rendah
DIK:(<60%) Z.TnggiD/K:(>60%)
I
penimbangan(
D)dibagi dengan
jumlah
balita yang ada dan mempunyai kartu(K)di
posyandu.3.7. Pengolahan dan
Analisa
Data3.7.1.
Pengolahanl)ata
a. Editing
Data yang terkumpul diperiksa kelengkapannya
lalu
disusun dandilihat
apakah ada dalam pengisian serta bagaimana konsistensi jawaban setiap pertanyaan.b.
Coding'¡.
I
Memberikan kode pada data y ang telah dimasukkan kemudi an diklasifik¿rsikan.
Entry
memasukkan data dari Jcrrisioner kedalam komputer sesuai variabel yang telah disusun dengan menggunakan program SPSS versi 16.0
Cleaning
yaitu
membersihkan data dengantujuan
mengecekkembali
datayang
akan diolah apakah ada kesalahan atau tidak (Notoatmodjo, 2007).3.7.2.
Analisa
Data a.Analisa Univariat
Untuk
mendeskripsikan setiap variabel yangditeliti
dalam penelitian yaitumelihat distribusi
frekuensivariabel
independendan
dependenyang
disqiikan secara deskriptif dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Musfiqon, 2010).I
I
I
'.
I
b.An¡lisa Bivariat
Untuk melihat keterkaitan antara variabel
independendan
variabel dependen dengan menggunakanuji
statistik Chi square dengantingkat signifikan
(o<0.05). Pedoman yang digunakan dalam menerima hipotesisjika nilai
p<0.05 maka Ho diterima" artinya terdapat hubungan antara variabel independeñ dengan variabel dependen.Apabila nilai
p>0.05 maka Hoditolak,
artinyatidak
terdapat hubungan antara variabel independen dan dependen'I
I
I
I
f'
BÄB W
HASIL PENELITIAN
4.1.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskçsmas Simarpinggan merupakan salah satu Pusat
Kesçhalan Masyarakat yang berada dibawah Dinas Kesehatan KabupatenTapanuli
Selatandan terletak di
kecamatanAngkola
Selatanyang memiliki luas wilayah
kerja 291,67 Km2,dengan 13 desa dan4 kelurahan.Jumlah penduduk yang menjadi cakupan puskesmas simarpinggan
wilayah adalah sebanyak 3t.517 jiu'a.Subjek penelitian yang digunakan
adalaù posyandu.Jumlah posyandu yang adadiwilayah
puskesmas sirnarpinggan adalah3l
posyandu.Bat¿s wilayah
puskesmas Simarpinggan kecamatanAngkola
Selatan adalah :Sebalah Utara berbatasan dengan Kecamatan Angkola Barat Sebçlah Selatan berbatasan dengan Kccamatan Batang
Angkola
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan AngkolaTimur
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Angkola Sangkunur4.2.
Analisa Univariat
Analisa Univariat
dilaku.kanuntuk
mengetahui gamba¡andistnbusi
dan setiap variabel yangditeliti.
;,
i¿'
I
I
I
I
i
.
27
I
'l
:
I
t.
L.
4.2.1. Peran kader di'Wilayah Kerja
PuskesmasSimarpinggan Kabupaten Tapanuli
Selatantahun
2019Tabel 4.l.D¡stribusi Frekuensi Peran Kader di Wilayah Kerja
PuskesmasSimarpinggan Kabupaten Tapanuli
Selatantahun
2019No.
1.
2.
Sumber : Hasil ønalßis statistik
Berdasarkan
tabel 4.1. diatas dapat diketahui bahwa minoritas
kader berperanaktif
dalam kegiatan posyanduyaitu
sebanyak 15 responden (48,4%).Dan mayoritas kader berperan Tidak aktif dalam
kegiatan posyandu yaitu sebanyak 16 responden (51,6%),4.2.2 Peran BÍdan di Wilayah Kerja Puskesrnas Simarpinggan Kabupaten Tapanuli
Selatantahun
2019.Tabel 4.2.Distribusi tr'rekuensi Peran Bidan di Wilayah Kerja
PuskesmasSimarpinggan Kabupaten Tapanuli
Selatantahun
2019Peran
l(ader Jumlah
Persentase (7o)Tidak
aktif
Aktif
15Total 3l
16
51,6No.
Per¿nBidan Jumlah
Persentase (7o)l.
2.
Sumber : Has
il
analßis statistikBerdasarkan tabel 4.2. diatas dapat dilihat bahwa minoritas bidan berperan
aktif dalam
kegiatan posyanduyaitu
sebanyak15
responden(48,4
%o).Dan
mayoritasbidan
berperan Tidakaktif
dalam kegiatan posyandu yaitu sebanyak 16 responden(51,6%).
t.
L
48.4
Tidak
Aktif 16
51,6Aktif 15
48.4Total 31
100.0I
'
I
I
Ì
¡,
I
t.
t
4.2.3 Kunjungan Posyandu Balita di Wilayah Kerja
Simarpinggan Kabupaten Tapanuli
Selatantahun
2019Tabel 43. Distribusi Frekuensi Kunjungan
PosyanduWitayah Keria Puskesmas Simarpinggan Kabupaten
Selatantahun
2019No.
t.
2.
Berdasarkan
tabel 4.3.
diatas dapatdilihat
bahwaminoritas
kunjungan posyandu balita berada pada kategoritinggi yaitu
sebanyak 10 responden (32,3%)dan mayoritas kunjungan
posyandubalita
beradapada
Èategorirendah
yaitu sebanyak 2I
posyandu (67,7%).4.3"Analisa
Bivariat
Analisa
bivariat
cligunalian untuk mengidentifikasi hubungan antara dua variabelyaitu
variabel bebas dengan variabelterikat.Analisis
dalam penelitianini
adalahchi
squareuntuk
mengetahui hubungan antara perankader dan bidan
dengan kunj ungan posyandu balita.4.3.1. Ilubungan Peran Kader dengan Kunjungan Posyandu Balita di
Wilayah Kerja Puskesmas Simarpinggan Kabupaten Tapanuli
Selatantahun
2019Tabel
4.4.Distribusi Hubungan Peran Kader
denganKunjungan
PosyanduBalita di rWilayah Kerja
PuskesmasSimarpinggån Kabupaten Tapanuli
Selatan tahun 2019n Posyandu Balita Rendah
Tinggi Total
Jumlah
I jl
Puskesmas
Balita di Tapanuli
2l
10
3l
Fersentase (7o) 67,7 32,3
I
I
I
I
I
:
100,0
Kunjungan posyandu Total p
volue
Peran
Kader Balita
Rendah Tinggi n%n%N%
Tidak
Aktif 16 51,6 0 0,0 16 51,6 0.000 Akrif 5 16,2 10 32,2 15
48,4Sumb er : Has il anal is is s tat istik
Jumlah 21
67,8 10322
31 100,0Berdasarkan tabel
4.4.
diatas diketahui bahwa kader berperantidak aktif dengan kunjungan posyandu rendah sebanyak 16 responden (5l,6yo),
dankunjungan posyandu
tinggi
sebanyak0
responden(0,0
Vo).Kadet
berperanaktif dengan kunjungan posyandu Rendah
sebanyak5
responden(16,2 Yo),
dankunjungan posyandu
tinggi
sebanyak 10 respondenQ2,2%$.Hasil uji Statistik
Chi-square didapatkan bahwaada
satuhitungan
seldibawah 5 maka
penetuanhasil kesignifikan/tingkat
kepercayaan terhadaphipotesis
adalahFisher's Exact
Test yangnilainya
adalahp:0,000
(p<0.05), yangartinya
adahubungan antara peran kader dengan kunjungær posyandu balitadi
wilayah kerja puskesmas Simarpinggan.4.3.2. ÉIubungan Peran Bidan dengan Kunjungan Posyandu Balita di Witayah Kerja Puskesrnas Simarpinggan Kabupaten Tapanuli
Selatan
tahun
2Û19Tabel
4.5.Distibusi Hubungan Peran Bidan
denganKuniungan
PosyanduBalita di Wilayah Kerja
PuskesmasSÍmarpinggln Kabupaten Tapanuli
Selatan tahun 2019ì.
a
ti.
t
Peran Bidan
Tidak
Aktif 16 51,6 0
0,0Aktif 5 16,2 10
32,2I
I
I
I
I
'
Kuniungan Posyandu Balita
Berdasarkan tabel 4.5. diketahui bahwa bidan berperan
tidak aktif
dengankunjungan
posyandurendah
sebanyak16
responden (5I,60/o),dan
kunjungan posyandutinggi
sebanyak0
responden(0,0 %). Kader
berperanaktif
dengan kunjungan posyandu Rendah sebanyak5
responden(16,2
%o), dan kunjungan posyandutinggi
sebanyakl0
responden Q2,2 Yo).Jumlah 21 67,8 l0
32,2Rendah
Tinggin%on%
I
i
TotaI
I6
15 31
51,6 48,4 100,0
P vølue 0.000
Hasil uji Statistik
Chi-square didapatkanbahwa ada
satuhinrngan
seldibawah 5 maka
penetuanhasil kesignifikan/tingkat
kepercayaan terhadaphipotesis
adalahFisher's Exact
Test yangnilainya
adalahp:0,000
(p<0.05), yangartinya
ada hubungan anta¡a peran bidan dengan kunjungan posyandubalitâ
di wilayah kerja puskesmas Simarpinggan.t.
t.
i".
I
I
;
I
'
I
I
4
I
BAB V PEMBAHASAII
5.1.
Gambaran Peran kader di wilayah kerja Puskesmas simarpinggan Kabupaten Tapanuli
Selatantahun
2019.Berdasarkan
hasil penelitian tentang Peran Kader di Wilayah Kerja
puskesmas Simarpinggan Kabupaten
Tapanuli
Selatantahun
2019,yang terteradalam tabel 4.1 yaitu dari 3l
respondenyang diteliti maka diperoleh
dataminoritas kader berperan aktif dalam kegiatan
posyanduyaitu sebanyak
15 responden(48,4 W, dan
mayoritas kader berperantidak aktif dalam
kegiatan posyanduyaitu
sebanyak 16 responden(
51,6 %).Mayorita-s Kader berada dalanl kategoritidak aktif
adalah disebabkær karenarrasih
banyalaryaKader
setelah posyandutidak
membantu bidan melale¡kan pemutakhiran data sasaran posyandu balita"tidak membuatbalok SKDN
dan setelah posyandu kadertidak
melalarkan tindah lanjut terhadzrp sasaran yang tidak datang.Menurut Hidayat dalam Syafeih tahun 2010,
kader
sangat berperan clalam pelaksanaansistem lima meja dalam
posyandu,yaitu
pendaft¿ran(Meja
1), penimbangan(Meja 2),
pencatatan(Meja 3),
penyuluhan(Meja 4),
pelayanan tenagaprofesional meliputi
pelayananimunisasi KIA, KB,
,pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan setempat (Meja 5), namun peran kaderini
belum terlaksana secara optimal.
Menurut Sulistyorini dkk tahun 2010, menyatakan bahwa
Kader merupakan tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat,yang
berfugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan. Keberadaankader
dikaitkan dengan pelayananrutin
di posyandu. Sehingga seofttng kader posyandu harus mau32
I
I
I
.
I
"
I
I
I
,
I
4.
t.
dan
sanggup menggerakkan masyarakatunhrk
melaksanakandan
mengikuti kegiatan posyandu.Hidayat dalam Syafeih tahun 2010
juga
menyatakan, kader sebagai tenaganon
kesehatan yang menjadi penggerak dan pelaksana kegiatan posyandu.Kader merupakantitik
sentral dalam pelaksanaan kegiatan posyandu, keikutsertaan dan keaktifannya diharapkan mampu menggerakkan partisipasi masyarakat. Namun keberadaaan kadertidak
dapat dipastikan karena partisipasinya bersifat sukarela sehinggatidak
adajaminan untuk tetap
menjalankanfungsinya
dengan baik seperti yang diharapkan.Jika
ada kepentingan keluarga iainnya maka posyandu akan ditinggalkan, sangat berbeda denganBidan
yang secara penuh bertanggung jawab terhadap tugas dan fungsinya.Depkes RI tahun 2006,
menyatakanaktif atau tidaknya
pelaksanaankegiatan
posyandu sangatdipengaruhi oleh perilaku dari pada kader
dalam melakukan kegiatandi
posyandu.Perilaku dari
pandanganbiologis
merupakansuatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu
aktivitas
dari manusiaitu
sendiri.Oleh
sebabitu,
perilaku manusia mempunyai bentangan yang sangat lugas, mencakup : berbicara,berjalan,
berpakaian,dan lain
sebagainya.Bahkan kegiatan internal
seperti berpikir, persepsi, dan emosi juga merupakan perilaku manusia.5.2.
Gambaran Peran Bidan di Wilayah Kerja
PuskesmasSimarpinggan Kabupaten Tapanuli
Selatantahun
2019.Hasil penelitian tentang
pef.anbidan di wilayah keqa
PuskesmasSimarpinggan Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2079, yang tertera dalam tabel
4.2 yaitu dari 3l
respondenyang diteliti