Tesis ini dipresentasikan dan dipertahankan di hadapan tim penguji Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penyusunan disertasi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat di STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan dengan judul “Hubungan Motivasi Dengan Pemeriksaan IVA Pada Wanita Menikah Sebagai Upaya Deteksi Dini Kanker Serviks” di Desa Gunungtua Tonga Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018”. Arinil Hidayah, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat STIKes Aufa Royhan Padangsidimpuan sekaligus sebagai Dosen Pembimbing II yang banyak memberikan bimbingan, arahan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan disertasi ini.
Nurul Hidayah Nasution, SKM, MKM selaku pembimbing utama yang banyak memberikan bimbingan, arahan dan semangat kepada peneliti dalam menyelesaikan tugas ini. Nanda Masraini Daulay, S.Kep, M.Kep selaku Asisten Pembimbing yang banyak memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Soleman Jufri, SKM, M.Sc selaku Penguji I yang banyak memberikan pedoman, masukan dan saran serta memberikan dorongan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
Wiwik Wardani Tanjung SST, M.Keb selaku Penguji II yang banyak memberikan pedoman, masukan dan saran serta memberikan dorongan kepada peneliti untuk menyelesaikan karya ini. Lampiran 1 Surat Izin Penelitian STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan Lampiran 2 Surat Tanggapan Penelitian dari Kepala Sekolah SMA Swasta Kampus.
Latar Belakang
Kanker serviks atau kanker serviks atau disebut juga kanker serviks merupakan penyakit ganas dalam bidang kebidanan dan kandungan yang masih menempati peringkat tertinggi sebagai penyakit yang menyerang wanita (Manuaba, 2008). Lebih dari 90% kanker serviks skuamosa mengandung DNA HPV, dan 50% kanker serviks berhubungan dengan HPV tipe 16. Faktor risiko yang terkait dengan kanker serviks adalah aktivitas seksual pada usia muda (<16 tahun), jumlah pasangan seksual yang tinggi ( >4 orang), dan riwayat infeksi HPV, wanita yang memakai atau menggunakan imunosupresan dan pasien HIV berisiko menderita kanker serviks (Edianto, 2009).
Deteksi dini kanker serviks sangatlah penting, pengobatan dini dapat mencegah berkembangnya bibit kanker menjadi kanker, menghindari komplikasi dan mencegah penyebaran kanker serviks hingga menyerang organ penting tubuh lainnya seperti paru-paru, hati dan tulang (Wilson, 2015) . Faktor risiko kanker serviks terdiri dari faktor usia, faktor demografi, faktor perilaku, dan faktor medis. Wanita yang rentan terkena kanker serviks adalah mereka yang berusia 35-50 tahun dan masih aktif secara seksual (Tilong, 2012).
Hal ini juga dibuktikan dengan hasil penelitian Basoeki (2012) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian kanker serviks. Hasil penelitian yang dilakukan oleh IARC menunjukkan bahwa wanita yang melakukan hubungan seks lebih dini, yaitu pada masa remaja, mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanker serviks (Nurwijaya, 2010).
Rumusan Masalah
Tujuan Khusus
Bagi Responden
IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) .1 Pengertian IVA
Prosedur Diagnosis Iva 1. Sasaran Tes IVA
Kanker serviks paling banyak terjadi pada wanita berusia 40 hingga 50 tahun, jadi pengujian sebaiknya dilakukan pada usia di mana perubahan prakanker lebih mungkin terdeteksi, biasanya 10 hingga 20 tahun lebih awal. Selain itu, ibu yang memiliki masalah sistem kekebalan tubuh (misalnya HIV/AIDS) atau yang menggunakan steroid secara kronis (misalnya untuk mengobati asma atau lupus) mempunyai risiko lebih tinggi terkena kanker serviks jika mereka mengidap HPV.
Waktu Pemeriksaan / Tes IVA
Penilaian Klien
- Motivasi
- Pengertian Motivasi
- Jenis – jenis Motivasi
- Tujuan Motivasi
- Fungsi motivasi
- Karakteristik Motivasi
- Skala Pengukuran Motivasi
- Pemeriksaan Insfeksi Visual Asam Asetat (IVA) .1 pengertian
- Keunggulan IVA
- Syarat IVA
- Faktor Resiko Penilaian IVA 1. Paritas
- Pemberian Pelayan IVA Petugas Kesehatan terdiri dari
- Tempat Pelayanan 1. Rumah sakit
- Kerangka Teori
- Kerangka Teori Penelitian
Motivasi adalah ketika seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan guna mencapai suatu tujuan tertentu (Uno: 2009). Motivasi intrinsik merupakan motif yang menjadi aktif atau tidak perlu didorong dari luar, karena setiap individu sudah mempunyai keinginan untuk melakukan sesuatu. Minat adalah perasaan lebih dan menginginkan sesuatu tanpa ada yang menyuruhnya (tanpa pengaruh orang lain). 2) Motivasi eksternal.
Ibu melakukan mobilisasi dini bukan atas kemauan sendiri, melainkan karena dorongan dari keluarga seperti suami, orang tua, teman. Misalnya seorang ibu melakukan mobilisasi dini karena adanya dorongan (dukungan) dari suami, orang tua atau anggota keluarga lainnya. Dukungan atau dorongan dari anggota keluarga memperkuat motivasi ibu untuk melakukan yang terbaik demi kesehatan ibu.
Tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan seseorang agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga memperoleh hasil dan mencapai tujuan (Taufik, 2007). Dimana perilaku kesehatan reproduksi wanita dalam deteksi dini kanker serviks melalui skrining IVA didukung oleh berbagai faktor antara lain pengetahuan, WUS, usia dan dukungan deteksi dini kanker melalui skrining IVA di lokasi pelayanan kesehatan.
Kerangka Teori Penelitian Pengetahuan
Kerangka Konsep
Kerangka Konsep Penelitian - Pengetahuan
- Hipotesis Penelitian
- Ha1 = Ada hubungan motivasi dengan tindakan pemeriksaan infeksi visual asam asetat (IVA) pada wanita yang sudah menikah sebagai upaya deteksi
- Ha2 = Ada hubungan Pengetahuan dengan tindakan pemeriksaan infeksi visual asam asetat (IVA) pada wanita yang sudah menikah sebagai upaya
- Jenis dan Desain
- Lokasi Dan Waktu Penelitian .1 Lokasi Penelitian .1 Lokasi Penelitian
- Waktu penelitian
- Populasi Dan Sampel .1 Populasi .1 Populasi
- Sampel
- Alat Pengumpulan Data
- Prosedur Pengumpulan Data
- Definisi Operasional
- Pengolahan Dan Analisa Data .1 Pengolahan data .1 Pengolahan data
- Analisa Data
- Keadaan Geografi
- Keadaan Demografi
- Hasil Analisa Univariate 1. Umur responden
- Analisis Bivariat
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis dengan pendekatan cross sectional karena pengumpulan data hubungan dan motivasi dengan pemeriksaan infeksi asam asetat visual (IVA) pada wanita menikah tidak melakukan intervensi atau pengobatan apapun terhadap objek penelitian dan variabel pengukuran secara bersamaan. waktu. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasangan usia subur yang menikah di wilayah Desa Gunungtua Tonga yang berjumlah 342 responden. Sampel penelitian ini adalah seluruh pasangan suami istri subur yang berkunjung ke Puskesmas Desa Gunungtua Tonga.
Pengetahuan baik apabila skor responden merupakan median) dari total skor seluruh soal pengetahuan tes IVA. Pengetahuan dikatakan cukup jika skor responden 13 – 8 (≥ median) dari total skor seluruh soal pengetahuan tes IVA. Kurang pengetahuan jika skor responden 1-7 (< median) dari total skor seluruh soal pengetahuan pada tes IVA.
Setuju : 2, jika skor responden adalah rata-rata) dari total skor seluruh pertanyaan motivasi yang berkaitan dengan Tes IVA. Oke, jika skor responden adalah rata-rata) dari total skor seluruh soal yang berkaitan dengan Ujian IVA Test Penunjang. Dorongan motivasi yang datangnya dari dalam diri individu (intrinsik) pula. Ekstrinsik) yang menggerakkan dan mengarahkan jurus untuk melakukan pemeriksaan IVA.
Melalui uji statistik chi-square akan diperoleh P-value, dimana dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan tabel 4.6 di atas diketahui bahwa dari 97 responden yang pengetahuannya kurang, sebanyak 51 orang melakukan pemeriksaan IVA dan 22 orang (47,8%) tidak melakukan pemeriksaan IVA. Berdasarkan tabel diatas dengan tingkat signifikan maka hasil tes diperoleh p-value sebesar 0,792 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara pengetahuan dengan tindakan ujian IVA.
Hubungan motivasi ibu dengan perilaku pemeriksaan IVA Tabel 4.7 Hubungan motivasi ibu dengan perilaku pemeriksaan IVA. Dari tabel 4.7 diatas diketahui bahwa dari 97 responden yang memiliki motivasi ibu rendah, sebanyak 51 orang menyelesaikan survei IVA dan 24 orang (24,2%) tidak menyelesaikan survei IVA. Berdasarkan tabel diatas dengan tingkat signifikan maka hasil penelitian diperoleh p-value sebesar 0,940 < 0,05 yang berarti terdapat hubungan antara motivasi ibu dengan belajar IVA.
PEMBAHASAN
Hubungan pengetahuan dengan tindakan pemeriksaan IVA
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Artiningsih (2014) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara pengetahuan WUS dengan perilaku ujian IVA, terbukti dari nilai koefisien korelasi r 0,535 yang bertanda positif dan bernilai sama. arah yang berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan wanita usia subur maka semakin baik pula perilaku wanita tersebut. Usia subur pada penelitian IVA juga semakin membaik dan sebaliknya. Penelitian Suarniti, dkk (2013) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan antara WUS yang menjalani ujian IVA dengan yang tidak menjalani ujian IVA, dengan pengetahuan WUS yang menjalani ujian IVA lebih tinggi dibandingkan dengan WUS yang tidak menjalani ujian IVA. . Ujian IVA Hal ini menunjukkan bahwa pengambilan keputusan WUS untuk menjalani ujian IVA dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimilikinya. Dewi dkk (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara tingkat pengetahuan WUS dengan pemeriksaan IVA di Puskesmas Buleleng 1.
Demikian halnya dengan penelitian Ningrum dkk tahun 2012 di Kabupaten Banyumas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ibu menjalani pemeriksaan IVA, dimana hasil yang diperoleh salah satu faktor yang mempengaruhi adalah pengetahuan dengan nilai sebesar 40%. dari 38 sampel yang diperiksa. Hal di atas sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh Notoadmodjo (2010) yang menyatakan bahwa pengetahuan atau kognisi merupakan domain yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang (tentang perilaku), dan menurutnya ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku. termasuk usia, pendidikan dan pengalaman. Pengalaman yang diperoleh dapat menambah ilmu pengetahuan seseorang, sedangkan pendidikan dapat mendatangkan wawasan atau ilmu pengetahuan yang akan mempengaruhi perilakunya.
Seseorang yang berpendidikan tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas berbanding dengan seseorang yang berpendidikan rendah.
Hubungan motivasi ibu terhadap tindakan pemeriksaan IVA
Pilihan tindakan yang ditentukan atau dilakukan akan memberikan rasa percaya diri yang tinggi karena telah melakukan proses seleksi. Dan kondisi dilapangan yang kurang didukung oleh laki-laki dikarenakan rendahnya status pendidikan dan faktor lingkungan yang masih kurang mengenai Ujian IVA Test dan pendidikan juga mendukung motivasi ibu dalam berperilaku ujian IVA.
Keterbatasan Penelitian
Tilong, 2012, meneliti hubungan tingkat pengetahuan dan sikap wanita usia subur dengan pemeriksaan visual asam asetat dalam rangka deteksi dini kanker serviks di Puskesmas Blooto. Dalam rangka penyusunan disertasi, sebagai salah satu syarat untuk menjadi lulusan kesehatan masyarakat di Yayasan STIKES Aufa Royhan Padangsidimpuan, penulis bermaksud melakukan penelitian tentang pengetahuan hubungan motivasi dengan tindakan visual acetic acid (VIA) penelitian infeksi pada wanita menikah sebagai upaya deteksi kanker serviks di Desa Gunungtua Tonga Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara pada tahun 2018 menjadi responden penelitian ini dengan menjawab kuisioner yang telah disediakan. Jawaban yang Anda berikan semata-mata untuk tujuan ilmiah, bukan untuk tujuan lain.
Mohon bantuannya bagi mahasiswa dibawah ini untuk menyelesaikan studinya pada program sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aufa Royhan Padangsidimpuan. Dapat memperoleh ijin penelitian di desa Gunung Tua Tonga untuk mengumpulkan data untuk menulis skripsi yang berjudul “Hubungan antara motivasi dan skrining IVA pada wanita menikah sebagai upaya deteksi dini kanker serviks di desa Gunungtua Tonga Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018” .
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHTAN
AUFA ROYHAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN MOTIVASI DENGAN TINDAKAN PEMERIKSAAN IVA PADA WANITA
YANG SUDAH MENIKAH SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER SERVIKS
DI DESA GUNUNGTUA TONGA KABUPATEN PADANG
LAWAS UTARA TAHUN 2018
Pengetahuan
11 Satu-satunya tenaga medis yang dapat melakukan pemeriksaan IVA adalah dokter kandungan. 12 Pemeriksaan IVA hanya memberikan hasil langsung. 17 Sebelum melakukan tes IVA, pasien akan mendapat informasi tentang proses penatalaksanaannya. 18 Skrining ini tidak perlu dilakukan. 19 Untuk melakukan tes skrining IVA, tidak melakukan hubungan seksual 24 jam sebelum jam 20. Hasil tes IVA akan dirahasiakan.
4 Seluruh keluarga terutama suami mendukung Anda dalam melakukan pemeriksaan IVA untuk deteksi dini kanker serviks. 5 Setiap ibu, wanita usia subur harus mendapat sosialisasi. 6 Anda tidak pernah tahu tentang informasi ujian IVA 7 Anda sudah tahu tentang program tes IVA. 2 Laki-laki membantu ibu mengerjakan pekerjaan rumah (seperti menyapu, mengepel, mencuci piring, dan lain-lain).
6 Apakah laki-laki lebih memperhatikan ibu (misalnya pada kasus keluhan yang terjadi pada ibu terutama keluhan pada sistem reproduksi).
LEMBAR KONSULTASI