• Tidak ada hasil yang ditemukan

hubungan pengetahuan ibu hamil dengan sikap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "hubungan pengetahuan ibu hamil dengan sikap"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Ibu hamil pada usia berisiko (<20 tahun) mempunyai risiko 1,8 kali lebih besar untuk mengalami anemia dibandingkan ibu hamil pada usia berisiko (20-35 tahun). Sikap terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara sebagian besar bersifat negatif.

TINJAUAN PUSTAKA

Sikap

Sikap negatif merupakan sikap yang menunjukkan penolakan atau ketidaksetujuan terhadap norma-norma yang berlaku di tempat tinggal seseorang. Sikap positif merupakan sikap yang menunjukkan penerimaan terhadap norma-norma yang berlaku di tempat tinggal seseorang.

Anemia Pada Ibu Hamil

Anemia dapat terjadi jika ibu hamil mengalami kekurangan vitamin A, dimana vitamin A berperan dalam memobilisasi simpanan zat besi dalam tubuh untuk mampu mensintesis hemoglobin. Gejala anemia pada ibu hamil yang paling umum adalah kelelahan, sering pusing, pusing, mual, lidah sakit, nafsu makan menurun, kehilangan konsentrasi dan sesak napas jika parah (Proverawaty, 2013). Salah satu penyebab yang dapat mempercepat munculnya anemia pada ibu hamil adalah jarak waktu melahirkan yang pendek.

Pertumbuhan ekonomi akan mampu meningkatkan pendapatan, dengan meningkatnya pendapatan maka permasalahan gizi khususnya pada ibu hamil akan teratasi. Selain itu, tenaga kesehatan juga dapat berperan sebagai konselor atau sumber konsultasi bagi ibu hamil tentang cara mencegah anemia pada masa kehamilan (suplemen Proverawaty Fe (Tablet Zat Besi). Suplemen zat besi dosis rendah (30mg/hari) diberikan kepada ibu hamil. sejak kunjungan pertama wanita (Proverawaty Food Fortifikasi dengan Zat Besi.

Dalam hal ini pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan pada ibu hamil yang sudah mengalami gejala anemia atau tahap patogenesis yaitu dari fase tanpa gejala ke fase klinis atau munculnya gejala penyakit atau gangguan kesehatan (Proverawaty, 2013). .

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Hipotesis

H0: Tidak ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak? Kabupaten Padang Lawas Utara. Desain ini digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018. Distribusi frekuensi sikap pencegahan anemia pada ibu hamil di Desa Nagasaribu Padang Bolak Kecamatan Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018.

Distribusi frekuensi hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang pencegahan anemia pada ibu hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018. Dan yang mempunyai pengetahuan baik dan sikap negatif terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil ada 1 orang. (3,2%), dengan pengetahuan cukup dengan sikap negatif terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil sebanyak 3 orang (9,7%), dan dengan pengetahuan kurang dengan sikap negatif terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil sebanyak 15 orang (9,7%), dan dengan pengetahuan kurang dengan sikap negatif terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil sebanyak 15 orang. orang (48,4%). Hubungan pengetahuan tentang anemia dengan sikap tentang pencegahan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Bodag Kabupaten Trenggalek.

“Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Sikap Terhadap Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018”.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara karena masih adanya ibu hamil yang belum mengetahui cara mencegah anemia pada ibu hamil.

Populasi dan Sampel Penelitian

Alat Pengumpulan Data

Variabel sikap terdiri dari 10 item pertanyaan dengan pilihan jawaban: sangat setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2 dan sangat tidak setuju dengan skor 1. Total skor tertinggi untuk variabel sikap adalah 40 dan skor terendah adalah 0 dengan klasifikasi sebagai berikut. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan bahwa alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukurnya.

Kuesioner penelitian ini diadaptasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kartikasari (2010) “Hubungan pengetahuan dan sikap tentang anemia dengan keteraturan asupan Fe pada ibu hamil di BPS SrI Lumintu Surakarta”. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Artinya menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten atau mendasar ketika mengukur fenomena yang sama dua kali atau lebih menggunakan aplikasi.

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari bidan desa di desa Nagasaribu kecamatan Padang Bolak kabupaten Padang Lawas Utara.

Prosedur Pengumpulan Data

Untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil meliputi umur, pendidikan, paritas dan jarak kehamilan. Distribusi frekuensi pengetahuan tentang ibu hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018. Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui sikap pencegahan anemia pada ibu hamil sebanyak 19 orang (61,3%) mayoritas, dan minoritas mempunyai sikap positif yaitu sebanyak 19 orang (61,3%) dan 12 orang (38,7%).

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sikap ibu hamil terhadap pencegahan anemia adalah negatif sebanyak 19 orang (61,3%), dan sebagian kecil mempunyai sikap positif sebanyak 12 orang (38,7%). ). Faktor yang mempengaruhi sikap positif responden adalah keyakinan ibu hamil dalam mencegah anemia pada ibu hamil. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 3 orang (9,7%) memiliki pengetahuan baik dan sikap positif terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil, 6 orang (19,3%) memiliki pengetahuan baik dan sikap positif terhadap pencegahan anemia. pada ibu hamil, dan pengetahuan kurang dengan sikap positif mencegah anemia pada ibu hamil sebanyak 3 orang (9,7%).

Mayoritas ibu hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara memiliki pengetahuan yang buruk.

Tabel 3.2. Definisi Operasional          Variabel  Definisi
Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel Definisi

Defenisi Operasional

Pengolahan dan Analisa Data

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dan sikap mengenai pencegahan anemia pada ibu hamil antara variabel independen dan variabel dependen dengan menggunakan program SPSS. Bab ini menguraikan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan ibu hamil dengan sikap terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018 terhadap 31 responden. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian Salmarianty (2012) yang menunjukkan adanya hubungan antara usia dengan prevalensi anemia pada ibu hamil.

Sikap positif terhadap pencegahan anemia diharapkan dapat menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil (Angrainy, 2017). Hasil penelitian terdahulu yang berjudul Hubungan Pengetahuan Tentang Anemia Dengan Sikap Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Bodag Kabupaten Trenggalek oleh Ratnasari (2008) p= 0,002 dari 30 responden. Pengaruh pengetahuan dan perilaku pencegahan anemia terhadap prevalensi anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Mangoli Tengah, Maluku Utara.

Dengan ini saya sampaikan bahwa saya akan melakukan penelitian yang berjudul : “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Sikap Mencegah Anemia pada Ibu Hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018”.

HASIL PENELITIAN

Analisa Univariat

Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan karakteristik responden di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara pada tahun 2018. Dari hasil survei diatas terlihat mayoritas berusia 20-35 tahun sebanyak 21 orang (67,7%) dan minoritas berusia <20 tahun sebanyak 4 orang (12,9%). Berdasarkan jarak kehamilan, mayoritas jarak kehamilan <2 tahun sebanyak 20 orang (64,5%) dan minoritas dengan jarak kehamilan ≥2 tahun sebanyak 11 orang (35,5%).

Dari tabel 4.2 di atas terlihat sebagian besar ibu hamil mempunyai pengetahuan kurang sebanyak 18 orang (58,1%), dan sebagian kecil mempunyai pengetahuan baik sebanyak 4 orang (12,9%).

Tabel 4.2.  Distribusi  Frekuensi  Pengetahuan Ibu Hamil Di Desa Nagasaribu  Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun  2018
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu Hamil Di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara Tahun 2018

Analisa Bivariat

Pengetahuan pencegahan anemia bagi ibu hamil adalah tentang pencegahan anemia yang ibu hamil ketahui. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan anemia pada kehamilan adalah kurangnya informasi. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Angrainy (2017) di Puskesmas Rumbai, p= 0,014 (α<0,05), terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil dalam mencegah anemia.

Jadi, ibu hamil pun akan mempunyai sikap negatif dalam mencegah anemia kehamilan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang pencegahan anemia kehamilan. Peneliti hanya memberikan angket pengetahuan, checklist sikap, dan melakukan wawancara kepada responden serta mengamati pengetahuan dan sikap tentang pencegahan anemia pada ibu hamil. Terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil di Desa Nagasaribu Kecamatan Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara. Hasil analisis uji spearman diperoleh p=0,002 (p<0,05) yang mempunyai nilai signifikan maka Ho ditolak.

Bagi lembaga pendidikan, guna meningkatkan pemahaman siswa tentang pengetahuan ibu hamil dengan sikap terhadap pencegahan anemia pada ibu hamil, kami berharap lembaga pendidikan dapat melengkapi kumpulan informasi pencegahan anemia pada ibu hamil. Hubungan pendidikan dan sosial ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Bps T Yohan Way Halim Bandar Lampung tahun 2015.8 Mengonsumsi makanan yang mengandung Fe dapat mencegah anemia pada ibu hamil. 9 Wanita hamil harus diskrining. .

PEMBAHASAN

Pengetahuan Ibu Hamil

Sikap Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil

Dimana sikap suportif atau positif terhadap anemia pada ibu hamil dapat menjadi salah satu faktor dalam mencegah anemia pada ibu hamil dan dapat berupa keyakinan ibu hamil akan pentingnya mencegah anemia pada ibu hamil, dan salah satunya adalah dengan adanya dukungan keluarga. khususnya pasangan atau kerabat keluarga lain dimana dukungan keluarga akan mendorong kemauan dan kemampuan khususnya ibu untuk membawa dirinya ke tenaga kesehatan untuk diperiksa anemianya dan mencari informasi tentang pencegahan anemia pada ibu hamil (Rosida, 2014). Dan hasil analisis uji spearman diperoleh p = 0,002 (p < 0,05) yang berarti variabel pengetahuan ibu hamil dan sikap pencegahan anemia pada ibu hamil mempunyai nilai signifikan maka Ho ditolak yang berarti ada sebuah nilai yang signifikan. Oleh karena itu diharapkan kepada tenaga kesehatan dalam memberikan informasi tentang pencegahan anemia pada kehamilan dapat meningkatkan hubungan antara pengetahuan tentang ibu hamil dengan sikap terhadap pencegahan. pengetahuan ibu hamil dalam mencegah anemia pada masa kehamilan, sehingga ibu hamil termotivasi untuk melakukan pemeriksaan anemia secara rutin (Angrayni, 2017).

Pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan anemia pada ibu hamil harus ditingkatkan dengan memberikan edukasi tentang pencegahan anemia pada kehamilan, sehingga dengan adanya nasehat ini diharapkan akan timbul sikap positif pada kalangan ibu hamil untuk mencegah anemia pada kehamilan. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajah Mada Tembilahan Kabupaten Indagiri Hilir Tahun 2012. 2 Tanda-tanda ibu hamil mengalami anemia atau kurang darah adalah muka pucat dan sering pusing. 3 Faktor yang mempengaruhi anemia pada saat hamil.

6 Wanita hamil memerlukan zat besi tambahan untuk meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian  2.6  Hipotesis
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Tabel 3.2. Definisi Operasional          Variabel  Definisi
+5

Referensi

Dokumen terkait

Anemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 12 gr%, sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11 gr%

Anemia gizi adalah kekurangan kadar hemoglobin dalam darah yang.. disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan

=0,000 &lt; 0,005 dan didapatkan Odds Ratio (OR) adalah 0.018 hasil ini berarti Sikap baik berpeluang tidak terjadi Anemia, maka Ho diterima dan Ha ditolak dari

Anemia Gizi Besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah, artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel

Anemia dapat mengurangi suplai oksigen pada metabolisme ibu karena kekurangan kadar hemoglobin untuk mengikat oksigen yang dapat mengakibatkan efek tidak langsung pada

nafas.Selanjutnya, denyut jantung meningkat atau palpitasi akibat tubuh mengalami kekurangan oksigen.Selain tanda – tanda tersebut, kadang penderita anemia juga mengalami

Kekurangan zat besi akan mengakibatkan kecepatan pembentukan hemoglobin dan konsentrasinya dalam peredaran darah menurun.2 Anemia yang sering dialami oleh ibu hamil diakibatkan karena

Hemoglobin merupakan bagian utama dari sel darah merah dan mengikat oksigen, seseorang memiliki jumlah sel darah merah di bawah batas normal atau kadar hemoglobin rendah, sel-sel tubuh